Berdasarkan data WHO pada tahun 2002 dan Global Initiative for Asthma (GINA) dalam Pusat
Data Dan Informasi Kementrian Kesehatan RI, diseluruh dunia diperkirakan terdapat 300 juta
orang menderita asma dan tahun 2025 diperkirakan akan meingkat mencapai 400 juta.
TINJAUAN PUSTAKA
Hipertrofi dan
hiperplasia otot
polos jalan napas
Peningkatan
fibrogenic Hipertrofi dan
growth factor hiperplasia
menjadikan kelenjar mukus
fibrosis
Perubahan Penebalan
struktur membran
parenkim reticular basal
Matriks
Pembuluh
ekstraselular
darah
fungsinya
meningkat
meningkat
DIAGNOSIS
Anamnesis
Asma bersifat
episodik? Pemeriksaan
Pencetus asma? Pemeriksaan Penunjang
Gejala asma ? Fisik Pemeriksaan faal
Gejala timbul paru :
pagi/malam? Batuk
Spirometri
Mengi atau batuk Sesak napas
setelah kegiatan Peak Expiratory
Wheezing
fisik Flow Meter (PEF
Respon positif meter)
terhadap pemberian
bronkodilator?
PENATALAKSANAAN
Edukasi
Meningkatkan pemahaman
Meningkatkan keterampilan
Meningkatkan rasa percaya diri
Meningkatkan kepatuhan
Medikasi Asma
Pelega (Reliever)
• Prinsipnya untuk dilatasi jalan napas melalui relaksasi otot polos, memperbaiki
dan atau menghambat bronkostriksi yang berkaitan dengan gejala akut seperti
mengi, rasa berat di dada dan batuk, tidak memperbaiki inflamasi jalan napas
atau menurunkan hiperesponsif jalan napas.
Pengontrol (Controllers)
• Pengontrol adalah medikasi asma jangka panjang untuk mengontrol asma,
diberikan setiap hari untuk mencapai dan mempertahankan keadaan asma
terkontrol pada asma persisten.
PENATALAKSANAAN SERANGAN ASMA DI RUMAH SAKIT
Komplikasi
• Status asmatikus
• Atelektasis
• Hipoksemia
• Emfisema
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Ny. B
Umur : 60 tahun
No. CM : 0-88-39-45
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku : Aceh
Agama : Islam
Status : Menikah
Tekanan
BB: darah
90 kg 200/100
mmHg
Pemeriksaan
Tanda Vital
Frekuensi
Frekuensi nadi
nafas 110 kali/
26 kali/ menit, menit, regular,
regular. kuat angkat, isi
cukup
PEMERIKSAAN FISIK
PEMERIKSAAN FISIK
Inspeksi :
Simetris saat
statis dan
dinamis, jejas
(-/-)
Palpasi :
Stem fremitus
normal, nyeri
tekan (-/-)
Thorax
Perkusi : Perkusi :
sonor sonor
Auskultasi : Auskultasi :
Vesikuler Vesikuler
ekspirasi ekspirasi
memanjang memanjang
Ronki(-) Ronki(-)
wheezing (+) wheezing (+)
Inspeksi : Ictus cordis terlihat di
SIC V
Palpasi : Ictus cordis teraba di
ICS V
Perkusi
Batas atas : ICS III garis
midklavikula sinistra
Batas kanan : ICS V garis para
sternalis dekstra
Batas kiri : ICS V garis axilla anterior
sinistra
Auskultasi : Bunyi jantung I-II
regular tunggal, murmur (-),
gallop (-)
Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium Darah
12 Maret 2015
Jenis Pemeriksaan 18/10/15 Nilai Rujukan
• Bed rest
• O2 2- 4 liter/I Nasal Kanul
• Inj. Methyl Prednisolon ½ ampul / 12jam
• Inj. Ranitidin 1 ampul/24 jam
Tatalaksana
• Amlodipin 5mg 1x1 (malam)
• Valsartan 80mg 1x1 (pagi)
• Dulcolac syr 3 x CI
• Nebule combivent/8 jam
• Nebule Pulmicort/8jam
Pada kasus pasien didiagnosis dengan asma akut derajat sedang dan hipertensi
karena sesuai dengan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan
penunjang yang ditemukan pada pasien, sehingga penatalaksanaan pada pasien
ini adalah diet rendah garam, amlodipin 10mg 1x1 (malam), valsartan 80mg
1x1 (pagi), methyl prednisolon 2x1, neurodex 1x1, azitromisin 500mg 1x1,
nebule combivent/8 jam, nebule pulmicort/8jam.