ADAPTIF MALADAPTIF
1.Biologi (Fisik)
Model biologis menjelaskan bahwa ekpresi emosi
melibatkan struktur anatomi di dalam otak (Fortinash,
2006). Aspek biologis yang menjelaskan gangguan
ansietas adalah adanya pengaruh neurotransmiter. Tiga
neurotransmiter utama yang berhubungan dengan ansietas
adalah norepineprin, serotonin dan gamma-aminobutyric
acid (GABA)
2. Psikologis
Stuart (2013) menjelaskan bahwa aspek psikologis
memandang ansietas adalah konflik emosional yang
terjadi antara dua elemen kepribadian yaitu id dan
superego.
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2003), maturitas
individu, tipe kepribadian dan pendidikan juga
mempengaruhi tingkat ansietas seseorang.
Suliswati, dkk., (2005) memaparkan bahwa ketegangan
dalam kehidupan yang dapat menimbulkan ansietas
diantaranya adalah peristiwa traumatik individu baik krisis
perkembangan maupun situasional seperti peristiwa
bencana, konflik emosional individu yang tidak
terselesaikan dengan baik, konsep diri terganggu.
PREDISPOSISI
3. Sosial budaya
Suliswati, dkk., (2005) menerangkan bahwa
riwayat gangguan ansietas dalam keluarga akan
mempengaruhi respon individu dalam berespon
terhadap konflik dan cara mengatasi ansietas.
Tarwoto dan Wartonah (2003) memaparkan jika
sosial budaya, potensi stres serta lingkungan
merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya
ansietas.
PRESIPITASI
1. Biologi (Fisik)
Gangguan fisik adalah suatu keadaan yang terganggu secara fisik oleh
penyakit maupun secara fungsional berupa penurunan aktivitas sehari-
hari.
Stuart (2013) mengatakan bahwa kesehatan umum individu memiliki
efek nyata sebagai presipitasi terjadinya ansietas.
Apabila kesehatan individu terganggu, maka kemampuan individu untuk
mengatasi ancaman berupa penyakit (gangguan fisik) akan menurun.
Beberapa penelitian membuktikan bahwa klien yang mengalami
gangguan fisik akan mengakibatkan ansietas.
Prevalensi pasien dengan post stroke yang mengalami gangguan cemas
menyeluruh adalah 6% di rumah sakit akut dan 3,5% di komunitas.
Salah satu studi di Swedia mengatakan bahwa 41,2% pasien dengan
cedera otak mengalami gangguan cemas menyeluruh (Kaplan, 2005).
PRESIPITASI
2. Psikologi
Ancaman terhadap integritas fisik dapat
mengakibatkan ketidakmampuan psikologis atau
penurunan aktivitas sehari-hari seseorang.
Ancaman eksternal yang terkait dengan kondisi
psikologis dan dapat mencetuskan terjadinya
ansietas diantaranya adalah peristiwa kematian,
perceraian, dilema etik, pindah kerja, perubahan
dalam status kerja.
Sedangkan yang termasuk ancaman internal yaitu
gangguan hubungan interpersonal dirumah,
ditempat kerja atau ketika menerima peran baru
(istri, suami, murid dan sebagainya).
PRESIPITASI
3. Sosial budaya
Status ekonomi dan pekerjaan akan mempengaruhi
timbulnya stres dan lebih lanjut dapat mencetuskan
terjadinya ansietas (Tarwoto & Wartonah, 2003).
Orang dengan status ekonomi yang kuat akan jauh
lebih sukar mengalami stres dibanding mereka
yang status ekonominya lemah.
Hal ini secara tidak langsung dapat mempengaruhi
seseorang mengalami ansietas, demikian pula
fungsi integrasi sosialnya menjadi terganggu yang
pada akhirnya mencetuskan terjadinya ansietas.
TANDA & GEJALA
Respons fisik :
Sering napas pendek
Nadi dan tekanan darah naik
Mulut kering
Anoreksia (tidak nafsu makan)
Diare/konstipasi
Gelisah
Berkeringat
Tremor
Sakit kepala
Sulit tidur
Respons Kognitif :
Lapang persepsi menyempit
Tidak mampu menerima rangsang dari luar
Berfokus pada yang menjadi perhatiannya
TANDA & GEJALA
Respons Perilaku :
Gerakan tersentak-sentak
Bicara berlebihan dan cepat
Perasaan tidak aman
Respons Emosi :
Menyesal
Iritabel
Kesedihan mendalam
Gugup
Sukacita berlebihan
Ketidakberdayaan meningkat secara menetap
Ketidakpastian
Kekhawatiran meningkat
Fokus pada diri sendiri
Perasaan tidak adekuat
Distressed (perasaan tertekan)
Khawatir,
Prihatin
TINGKAT KECEMASAN
1. Kecemasan ringan (Mild Anxiety)
- berhubungan dgn ketegangan dlm kehidupan sehari-hari
- menyebabkan seseorang menjadi waspada, lapang persepsinya
meluas, menajamkan indera
- dapat memotivasi individu utk belajar & mampu memecahkan
masalah scr efektif & menghasilkan pertumbuhan & kreativitas
Contoh :
Seseorang yg menghadapi ujian akhir
Pasangan yg akan memasuki jenjang pernikahan
Individu yg akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yg lebih tinggi
Individu yg tiba-tiba dikejar anjing
2. Kecemasan sedang (Moderate Anxiety)
- memusatkan perhatian pd hal-hal yg penting &
mengenyampingkan yg lain
- perhatian seseorang menjadi selektif, namun dpt
melakukan
sesuatu yg lebih terarah (dgn arahan orang lain)
Contoh :
• Pasangan yg menghadapi kelahiran anak pertama dgn resiko
tinggi
• Keluarga yg menghadapi perpecahan
• Individu yg mengalami konflik dlm pekerjaan
3. Kecemasan berat (Severe Anxiety)
- lapangan persepsi individu sgt sempit
- perhatian terpusat pd hal yg spesifik & tdk dpt berpikir ttg
hal-
hal lain
- semua perilaku ditujukan utk mengurangi ketegangan
- diperlukan banyak arahan/perintah utk dpt terfokus pd area
lain
Contoh :
• Individu yg mengalami kehilangan harta benda & orang yg
dicintai karena bencana alam, kebakaran, dll
• Individu dlm penyanderaan
4. Panik
- individu kehilangan kendali diri & detil perhatian
kurang
- tidak mampu melakukan apapun meskipun dgn perintah
- peningkatan aktivitas motorik, berkurangnya
kemampuan
berhubungan dgn orang lain, penyimpangan persepsi &
hilangnya pikiran rasional
- biasanya disertai dgn disorganisasi kepribadian
Contoh :
• Individu dgn kepribadian pecah/depersonalisasi
Kecemasan diekspresikan langsung
melalui perubahan fisiologis & perilaku,
sedangkan scr tdk langsung melalui
timbulnya gejala atau mekanisme koping
sbg upaya utk melawan kecemasan
DIAGNOSA KEPERAWATAN