Epidermis merupakan lapisan paling atas dan sebagian besar tersusun oleh sel keratinosit.
Ketebalan epidermis adalah sekitar 0,05 sampai 0,1 mm. Namun meskipun tipis, epidermis
terdiri dari 5 lapisan kulit yaitu stratum corneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum
spinosum, dan stratum basalis.
Kita akan melihat lapisan-lapisan epidermis ini dari lapisan yang paling bawah dimulai dengan
stratum basalis. Stratum basalis tersusun oleh sel keratinosit yang berbentuk kolumnar, tersusun
berbentuk palisade, dan diantara sel-sel keratinosit ini terdapat sel melanosit dan sel merkel.
Lapisan Epidermis
Melanosit berada di sepanjang stratum basalis terdapat satu melanosit dalam setiap 10
keratinosit. Fungsi dari sel melanosit adalah menghasilkan pigmen yaitu melanin, lalu
mentransfer melanin ke keratinosit di dekatnya.
Sel keratinosit di stratum basalis akan berubah menjadi sel di stratum spinosum. Sel di
stratum ini berbentuk poligonal dengan nukleus bulat yang memiliki desmosom sehingga
tampak sebagai spina atau duri terdapat juga beberapa sel langerhans di lapisan ini.
Sel langerhans merupakan sel dendritik yang berfungsi sebagai respon imun bertugas menyadari
atau mengenali antigen, mengambil antigen, memproses, dan mempresentasikan antigen kepada
shelter sensititasi dan penting pada reaksi hipersensitifitas tipe lambat.
Lapisan Epidermis
Sel di stratum spinosum lalu menuju stratum lusidum menjadi berbentuk gepeng dan tidak berinti.
Lapisan ini sangat jelas pada telapak tangan dan telapak kaki.
Lapisan Epidermis
Sel di stratum corneum disebut sel korneosit karena telah kehilangan inti selnya dan
bentuknya menjadi lebih pipih.
Proses diferensiasi normal dari stratum basalis ke permukaan kulit memakan waktu sekitar 28
sampai 30 hari.
Lapisan Dermis
Di bawah epidermis terdapat lapisan dermis tersusun oleh sel fibroblast, collagen, serat elastis,
dan terdapat juga sel mast. Lapisan dermis bersifat fleksibel tapi strukturnya keras. Tebalnya
sekitar 1 sampai 4 mm, sehingga lebih tebal dari pada lapisan epidermis. Lapisan dermis
mengandung pembuluh darah, pembuluh limfa, pembuluh saraf, serta kelenjar keringat dan
folikel rambut.
Fibroblast bertanggung jawab untuk sintesis dan degradasi protein jaringan ikat, sangat berperan
pada penyembuhan luka dan pembentukan scar. Bila sintesis yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan terbentuknya keloid.
Lapisan Dermis
Sel mast terdapat di lapisan dermis bertanggung jawab pada reaksi hipersensitifitas tipe cepat
di kulit. Sel mast berperan penting pada penyakit urtikaria.
Dermis terdiri atas pars papilaris dan pars retikularis. Pars papilaris adalah bagian yang
menonjol ke epidermis mengandung pembuluh darah dan saraf, sedangkan pas retikularis
adalah bagian yang menonjol ke subkutis.
Di bawah lapisan dermis terdapat lemak subkutis atau panikulus atau hipodermis.
Lapisan Dermis
Lapisan subkutis berupa jaringan lemak yang memisahkan dermis dengan struktur di
bawahnya seperti fascia dan otot. Subkutis berfungsi menjaga tubuh, menyediakan energi
sebagai bantalan, dan melindungi kulit, dan memungkinkan mobilisasi terhadap struktur di
bawahnya.
Kemudian terdapat juga adneksa kulit yang meliputi unit pilosebaseus dan kelenjar ekrin.
Lapisan Dermis
Unit pilosebaseus terdiri dari folikel rambut, kelenjar apokrin, muskulus arektor pili, dan
kelenjar sebaseus. Kelenjar sebaseus menghasilkan sebum dan kelenjar apokrin
menghasilkan keringat yang bermuara ke folikel rambut.
Kelenjar apokrin ini hanya terdapat di daerah ketiak dan anogenital. Kelainan pada unit
pilosebaseus contohnya adalah acne vulgaris. Berbeda dengan kelenjar apokrin, kelenjar ekrin
tidak berhubungan dengan folikel rambut. Kelenjar ekrin terbuka langsung ke permukaan kulit,
fungsinya membantu mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat langsung ke
permukaan kulit. Bila kelenjar ekrin tidak ada dapat menyebabkan keadaan yang disebut
hipertermia.