Anda di halaman 1dari 16

BASIC SCIENCE OF THE SKIN

DR IDA SKIN CARE


KULIT MERUPAKAN ORGAN YANG ISTIMEWA

KULIT MERUPAKAN ORGAN TERLUAS DAN ORGAN TERLUAR. KULIT MENUTUPI


PERMUKAAN TUBUH SELUAS 2 M2 DAN MEMILIKI BERAT RATA-RATA 10% DARI BERAT
BADAN MANUSIA .
Kulit memiliki sangat banyak fungsi :

 Kulit berfungsi sebagai proteksi


◦ Lapisan kulit karena merupakan lapisan yang paling luar dan berfungsi untuk menahan,
melindungi, dan melapisi tubuh manusia dari gangguan mekanis, kimiawi dan
mikroorganisme dari lingkungan luar. Bila kulit kehilangan fungsi proteksi nya akan
menyebabkan terjadi luka, kulit yang kering, infeksi, maupun inflamasi.
 Kulit berfungsi sebagai organ imunologis di mana pada lapisan imunologis
◦ Di mana pada lapisan epidermis dan lapisan dermis terdapat sel-sel yang berfungsi untuk
berespon terhadap adanya patogen misalnya di lapisan epidermis terdapat sel langerhans
kemudian di lapisan dermis terdapat sel mast. Gangguan fungsi kulit akan hal ini akan
menyebabkan infeksi, inflamasi, dan reaksi alergi.
Kulit memiliki sangat banyak fungsi :

 Kulit juga berfungsi dalam regulasi suhu tubuh manusia


◦ Kulit membantu menjaga suhu tubuh tetap konstan melalui perlindungan oleh lemak dan
rambut serta dengan mempercepat pelepasan panas melalui produksi keringat. Gangguan
fungsi regulasi suhu ini akan menyebabkan hiportermia/hipertermia.
 Kulit juga berfungsi sebagai proteksi terhadap sinar ultraviolet
◦ Melanin yang dihasilkan oleh sel melanosit di lapisan epidermis akan melindungi sel dari
radiasi UltraViolet. Gangguan fungsi melanin akan menyebabkan seseorang rentan terhadap
kanker kulit.
Kulit memiliki sangat banyak fungsi :

 Kulit memiliki fungsi sensasi saraf


◦ Di mana pada lapisan epidermis dan dermis terdapat sel-sel reseptor sensoris dan
mekanoreseptor yang sangat penting untuk interaksi tubuh dengan objek fisik. Gangguan
sensasi saraf akan menyebabkan rasa gatal, disestesia atau sensasi abnormal, dan tidak
sensitif terhadap adanya luka.
 Kemudian kulit juga turut berperan dalam proses penyembuhan luka
◦ Kehilangan kemampuan untuk penyembuhan luka akan mengakibatkan penyembuhan luka
yang terlambat atau tertunda atau delayed wound healing.
Kulit memiliki sangat banyak fungsi :

 Kulit juga membantu memberikan penampilan seseorang


◦ Sebagai bagian terluar dari tubuh manusia, adanya defek pada kulit atau dengan adanya
proses penuaan pada kulit akan sangat mempengaruhi kepercayaan diri seseorang bahkan
bisa memberikan efek kepada psikologi seseorang
 Lalu kulit berfungsi sebagai prekursor vitamin D

◦ Di mana kandungan 7-dehydrocholesterol pada kulit akan menyerap sinar ultraviolet B


kemudian dia akan berubah menjadi prekursor vitamin D3 dan selanjutnya akan berubah
menjadi vitamin D3.
Ketebalan Kulit

Kulit bervariasi ketebalannya pada setiap individu, contohnya:


1. Kulit yang elastis dan longgar terletak di palpebra, bibir, dan preputium
2. Kemudian kulit yang tebal dan tidak meregang terdapat di telapak kaki dan telapak tangan
orang dewasa
3. Lalu kulit yang tipis terdapat di wajah, leher, dan badan
KULIT TERSUSUN ATAS TIGA LAPISAN UTAMA YAITU LAPISAN EPIDERMIS DI BAGIAN
PALING LUAR, KEMUDIAN LAPISAN DERMIS DAN LAPISAN SUBKUTIS DI BAGIAN YANG
PALING DALAM ATAU LAPISAN SUBKUTANEUS.
Lapisan Epidermis

Epidermis merupakan lapisan paling atas dan sebagian besar tersusun oleh sel keratinosit.
Ketebalan epidermis adalah sekitar 0,05 sampai 0,1 mm. Namun meskipun tipis, epidermis
terdiri dari 5 lapisan kulit yaitu stratum corneum, stratum lusidum, stratum granulosum, stratum
spinosum, dan stratum basalis.

Kita akan melihat lapisan-lapisan epidermis ini dari lapisan yang paling bawah dimulai dengan
stratum basalis. Stratum basalis tersusun oleh sel keratinosit yang berbentuk kolumnar, tersusun
berbentuk palisade, dan diantara sel-sel keratinosit ini terdapat sel melanosit dan sel merkel.
Lapisan Epidermis

Melanosit berada di sepanjang stratum basalis terdapat satu melanosit dalam setiap 10
keratinosit. Fungsi dari sel melanosit adalah menghasilkan pigmen yaitu melanin, lalu
mentransfer melanin ke keratinosit di dekatnya.

Sel keratinosit di stratum basalis akan berubah menjadi sel di stratum spinosum. Sel di
stratum ini berbentuk poligonal dengan nukleus bulat yang memiliki desmosom sehingga
tampak sebagai spina atau duri terdapat juga beberapa sel langerhans di lapisan ini.

Sel langerhans merupakan sel dendritik yang berfungsi sebagai respon imun bertugas menyadari
atau mengenali antigen, mengambil antigen, memproses, dan mempresentasikan antigen kepada
shelter sensititasi dan penting pada reaksi hipersensitifitas tipe lambat.
Lapisan Epidermis

Sel di stratum spinosum selanjutnya akan berdiferensiasi ke permukaan membentuk stratum


granulosum yang berupa sel gepeng dan bergranula. Lipid dihasilkan oleh stratum granulosum
dan disekresikan ke ruang ekstraseluler diantara keratinosit. Lipid akan membentuk pelindung
yang menahan air di dalam kulit. Filagrin adalah protein yang terdapat di stratum granulosum,
fungsinya untuk menahan air di dalam keratinosit. Mutasi pada filagrin inilah yang
menyebabkan penyakit dermatitis atopik.

Sel di stratum spinosum lalu menuju stratum lusidum menjadi berbentuk gepeng dan tidak berinti.
Lapisan ini sangat jelas pada telapak tangan dan telapak kaki.
Lapisan Epidermis

Sel di stratum corneum disebut sel korneosit karena telah kehilangan inti selnya dan
bentuknya menjadi lebih pipih.

Proses diferensiasi normal dari stratum basalis ke permukaan kulit memakan waktu sekitar 28
sampai 30 hari.
Lapisan Dermis

Di bawah epidermis terdapat lapisan dermis tersusun oleh sel fibroblast, collagen, serat elastis,
dan terdapat juga sel mast. Lapisan dermis bersifat fleksibel tapi strukturnya keras. Tebalnya
sekitar 1 sampai 4 mm, sehingga lebih tebal dari pada lapisan epidermis. Lapisan dermis
mengandung pembuluh darah, pembuluh limfa, pembuluh saraf, serta kelenjar keringat dan
folikel rambut.

Fibroblast bertanggung jawab untuk sintesis dan degradasi protein jaringan ikat, sangat berperan
pada penyembuhan luka dan pembentukan scar. Bila sintesis yang tidak terkontrol dapat
menyebabkan terbentuknya keloid.
Lapisan Dermis

Sel mast terdapat di lapisan dermis bertanggung jawab pada reaksi hipersensitifitas tipe cepat
di kulit. Sel mast berperan penting pada penyakit urtikaria.

Dermis terdiri atas pars papilaris dan pars retikularis. Pars papilaris adalah bagian yang
menonjol ke epidermis mengandung pembuluh darah dan saraf, sedangkan pas retikularis
adalah bagian yang menonjol ke subkutis.

Di bawah lapisan dermis terdapat lemak subkutis atau panikulus atau hipodermis.
Lapisan Dermis

Lapisan subkutis berupa jaringan lemak yang memisahkan dermis dengan struktur di
bawahnya seperti fascia dan otot. Subkutis berfungsi menjaga tubuh, menyediakan energi
sebagai bantalan, dan melindungi kulit, dan memungkinkan mobilisasi terhadap struktur di
bawahnya.

Kemudian terdapat juga adneksa kulit yang meliputi unit pilosebaseus dan kelenjar ekrin.
Lapisan Dermis

Unit pilosebaseus terdiri dari folikel rambut, kelenjar apokrin, muskulus arektor pili, dan
kelenjar sebaseus. Kelenjar sebaseus menghasilkan sebum dan kelenjar apokrin
menghasilkan keringat yang bermuara ke folikel rambut.
Kelenjar apokrin ini hanya terdapat di daerah ketiak dan anogenital. Kelainan pada unit
pilosebaseus contohnya adalah acne vulgaris. Berbeda dengan kelenjar apokrin, kelenjar ekrin
tidak berhubungan dengan folikel rambut. Kelenjar ekrin terbuka langsung ke permukaan kulit,
fungsinya membantu mengatur suhu tubuh dengan mengeluarkan keringat langsung ke
permukaan kulit. Bila kelenjar ekrin tidak ada dapat menyebabkan keadaan yang disebut
hipertermia.

Anda mungkin juga menyukai