Anda di halaman 1dari 19

OBSERVASI ALAT LISTRIK

DAN LAPANGAN
Adila Hafidzani N.F. 1901801
Anastia Fauzani C. 1904180
Meisya Azzahra 1903590
Neng Iis Nur Istiqomah 1902770
Nicky Firdaus 1908190
Rezky Firananda M 1908826
Yulia Rizky Wardani 1903260
ALAT LABORATORIUM
Dalam sebuah praktikum,
praktikandiwajibkan mengenal
danmemahami cara kerja serta fungsi dari
alat-alat yang ada di laboratorium. Selain
untuk menghindari kecelakaan dan bahaya, Pemahaman yang baik mengenai bagaimana suatu
dengan memahami cara kerja dan fungsi dari peralatan bekerja merupakan prasyarat untuk memperoleh
masing-masing alat, praktikan dapat hasil guna yang maksimal dan unuk mengetahu imvaliditas
melaksanakan praktikum dengan sempurna data yang diperoleh. Dalam kegiatan laboratorium alat
diperlukan sebagai penunjang agar mahasiswa memahami
materi perkuliahan atau untuk keperluan penelitian. Namun,
apabila prinsip kerja alat tidak dipahami maka penggunaan alat
tidak optimal, bahkan mungkin menimbulkan kerusakan atau
kecelakaan
Alat Listrik
● Peralatan yang berkerja dengan arus listrik pada dasarnya di dalam sistem alat terjadi perubahan energi listrik menjadi energi panas
(Oven, Inkubator, Furnace), energi cahaya (Spectrophotometer), gelombang elektromagnetik (Mirowae), medan magnet (Stirrer),
medan listrik (Elektroforesis), energi gerak (Sentrifugal dan Mechanical Stirrer), dll.

● Beberapa alat laboratorium menggunakan tenaga listrik, semua peralatan yang bersifat elektrik memerlukan sumber daya dari luar.

● Sumber daya tersebut dapat berasal dari jaringan listrik arus bolak-balik (AC, jaringan PLN atau generator) atau dari sumber daya
listrik searah (DC, baterai atau akumulator).

● Pengetahuan mengenai sumber daya membantu dalam menjaga keselamatan alat dan pemakai serta hasil dari penggunaan alat
Alat Lapangan
• Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaanalat, prinsip kerja ataupun proses
yang berlangsung ketika alat tersebut digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan
namanya.
• Penamaan alat-alat yang berfungsi untuk mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti
thermometer, hygrometer, dan spectrometer.
• Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis biasanya diberi tambahan “grafh” seperti
misalkan thermografh, barografh. Setiap alat lab juga ada yang memiliki fungsi-fungsi yang sama, akan
tetapi tingkat ketelitian yang dihasilkan berbeda-beda
Perlu Diperhatikan!
• Sebelum melakukan praktikum hal yang paling utama
yang harus dipahami oleh praktikan adalah mengetahui
terlebih dahulu nama-nama alat, fungsi, dan cara
penggunaan alat-alat yang akan kita gunakan, agar
praktikum yang akan dilakukan berjalan dengan baik

• Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan


berbahaya jikatidak sesuai dengan prosedur
pemakaian .Selain itu kebersihan dari alat dapat
mempengaruhi hasil praktikum. Oleh karena itu,
pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan
harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum
melakukan praktikum di laboratorium.
Contoh Alat Listrik
Autoclave Prosedur Penggunaan:
Letak : Laboratorium Mikrobiologi • Persiapkan alat-alat atau bahan-bahan yang hendak disterilisasi.
• Periksa air di dalam chamber, kemudian cek batas air jika
Kegunaan : Untuk mensterilisasi alat alat laboratorium
kondisinya di bawah batas heater maka perlu ditambahkan air
atau bahan bahan yang akan digunakan.
sampai di atas heater tetapi tidak melebihi pembatas (penyaring)
Rentang tekanan : 0.14-0.16 Mpa antara ruang sterilisasi dengan ruang heater.
Kapasitas : 18L • Kemudian pasang kembali pembatas (saringan) pada autoclave.
• Masukkan dan susun bahan atau alat yang akan disterilkan di
Mengubah energi listrik menjadi energi panas.Dalam penggunaannya, dalam heater.
autoclave menggunakan energi panas dan tekanan dari uap air • Tutup dan kencangkan pengunci pada autoclave.
• Tekan tombol power pada posisi on.
• Atur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121
derajat Celcius.
• Tunggu sampai uap air memenuhi kompartemen, lalu
kencangkan klep pengaman.
• Tunggu sampai alarm berbunyi, tunggu sampai suhu
kompartemen turun, kemudian angkat alat atau bahan dari dalam
autoclave
Oven
Letak : Laboratorium Mikrobiologi
Kegunaan : untuk sterilisasi alat dengan menggunakan udara kering dan untuk
pengeringan bahan.

Model : 400 Prosedur Penggunaan:


Material : Stainless steel  Persiapkan alat yang akan disterilkan.
Dimensi : 400x400x330 mm  Hubungkan kabel penghubung ke sumber listrik.
Tegangan dan Daya : 230V, 1.400W  Nyalakan tombol power.
 Atur suhu sebesar 125 derajat Celcius.
Panas bakal diabsorbsi oleh permukaan bendayang disterilkan lalu  Atur waktu.
merambat ke dalam permukaan sampai terhadap selanjutnya suhu sterilisasi  Buka oven kemudian masukkan alat yang akan
tercapai sehingga mikroorganime mati melalui mekanisme oksidasi disterilisasi (sebelumnya sudah dibungkus rapi dengan
menggunakan kertas payung atau kertas HVS).
 Setelah alarm berbunyi maka matikan oven dan
kembalikan ke suhu 0 derajat Celcius.
 Cabut kabel penghubung dari sumber listrik.
 Tunggu kurang lebih 10 menit sampai suhu turun,
kemudian buka oven dan ambil alat yang telah
disterilisasi.
Prosedur Penggunaan:
 Hubungkan semua kabel ke sumber listrik.
Evaporator  Hidupkan pendingin dengan menekan tombol on/off untuk power dan on/off untuk
Letak : Laboratorium Mikrobiologi vakum. Kemudian tunggu beberapa saat hingga suhu menunjukkan suhu standar
Kegunaan : Untuk mengefisienkan dan mempercepat yaitu 25 derajat Celcius.
pemisahan pelarut dari sebuah larutan.  Kemudia atur suhu sesuai yang dibutuhkan dengan menekan tombol up/down.
 Pasanglah labu sampel pada rotor penggerak dan labu destilat. Untuk memudahkan
dalam melepaskan labu, oleskan vaseline pada bagian penghubung kedua
Tipe mesin: EVP-100 Agrowindo.
benda,digunakan juga klip untuk memperkuat sambungan.
Dimensi total: 80 x 122 x 148cm.
 Nyalakan penangas air dengan menekan tombol on/off dan suhu diatur dengan
menekan tombol set dan up/down.
Menggunakan prinsip vakum destilasi, sehingga tekanan  Evaorator dinyalkaan dengan menekan tombol on/off dan kecepatan berputarnya
akanmenurun dan pelarut akan menguap di bawah titik didihnya. diatur sesuai keinginan dengan menekan knop pemutar. Kemudian nyalakan pompa
vakum.
 Setelah selesai, matikan pompa vakum. Setelah itu, matikan penangas air dengan
perlahan-lahan menurunkan suhu penangas air dengan secara bertahap.
 Matikan evaporator dengan menurunkan kecepatannya hingga rotor berhenti
berputar.
 Matikan pendingin dengan mengembalikan suhu ke suhu standar kemudian matikan
dengan menekan tombol on/off untuk power dan on/off untuk pompa.
 Biarkan semua sampelyang telah dipisahkan turun ke dalam labu destilat.Kemudian
labu destilat dan labu yang berisi sampel dilepaskan dari sambungan dengan
kondensor. Sebelumnya lepaskan klipterlebih dahulu.
Spechtrophotometer
Letak : Laboratorium Mikrobiologi
Kegunaan : Untuk mengukur absorbansi dengan cara melewatkan cahaya
dengan panjang gelombang tertentu pada suatu objek kaca atau kuarsa
yang disebut kuvet.
Tipe mesin: EVP-100 Agrowindo.
Dimensi total: 80 x 122 x 148cm.
Prosedur Penggunaan:
Kapasitas: 25 L.
 Hubungkan alat dengan sumber listrik.
Rpm: 30 Rpm Daya listrik:
3600 Watt, 220V.  Nyalakan alat spectronic dengan tombol saklar dan tunggu
hingga 15 menit. Nyala merah dari lampu indikator
menandakan adanya arus yang mengalir.
Mengubah energy listrik menjadi cahaya monotromatik  Pilih panjang gelombang yang akan digunakan.
yang dilewatkan pada suatu larutan.  Atur ke pembacaan 0% T.
 Masukan aquades ke tempat sampel.
 Atur meter ke pembacaan 100% T.
 Ganti aquades dengan larutan dan baca absorbansi yang
ditunjukkan oleh jarum.
Prosedur Penggunaan:
Sentrifugasi  Persiapkan larutan yang akan dimurnikan atau dipisahkan.
Letak : Laboratorium Mikrobiologi  Sambungkan centrifuge pada sumber listrik.
Kelebihan: Memiliki kecepatan yang tinggi  Nyalakan sentrifuge.
Range, min : 0- 60  Buka penutup sentrifuge dengan menekan tombol open.
Highest speed, rpm (REVOLUTIO NS) : 5000  Masukan larutan ke dalam gelas tabung sentrifuge. Larutan yang dimasukan
Max rcf, g (TEMPERATU RE) : 4620 pada setiap tabung haruslah sama ukurannya.
Accuracy : 5%  Masukan tiaptabung ke dalam lubang sentrifuge. Untuk meletakkan gelas
tabung berisi larutan yang akan dimurnikan, tabung harus diletakkan secara
Melawan gaya Tarik bumi dengan kekuatan sentrifugal sehingga
bersilang berlawanan. Namun hal initidak perlu dilakukan jika semua lubang
partikel yang terlarut dalam cairan akan terlempar keluar dari pusat
pada sentrifuge terisi penuh oleh tabung larutan yang akan dimurnikan.
putaran,dengan berat paling besar akan terlempar terlebih dahulu
 Tutup kembali penutup sentrifuge.
 Atur waktu yang diperlukan dan tentukan pula kecepatan rotasi putaran (Rpm)
yang dbutuhkan.
 Tekan tombolon untuk memulai memurnikan larutan.
 Setelah pemurnian selesai, tekan tombol open dan ambil semua larutan dalam
tabung yang telah dimurnikan dengan cara mengambilnya secara berseling
berlawanan pula.
Contoh Alat Lapangan
DO Meter Letak: Laboratorium Ekologi
Satuan hasil : Persentase (%)
Kegunaan : Mengukur kadar oksigen yang terlarut dalam air atau Prosedur penggunaan:
larutan. 1. DO meter dikalibrasi terlebih dahulu.
2. Probe dimasukan ke dalam air yang akan diuji.
3. Angka akan muncul pada layar.
4. Pengujian dilakukan beberapa kali.
5. Setelah digunakan, DO meter dibersihkan kembali dan
dikeringkan.
Prosedur penggunaan :
pH Meter
1. Sebelum digunakan, pH meter dikalibrasi terlebih dahulu.
Letak : Laboratorium Ekologi
Satuan hasil: pH pengukuran 2. Larutan yang akan diukur pH nya disiapkan.
Kegunaan : Mengukur kadar pH (kadar
keasaman/basa) pada suatu cairan. 3. Sebelum diukur pastikan suhu larutan sama dengan
suhu larutan yang dikalibrasi sebelumnya.
4. Penutup elektroda dibuka, kemudian bersihkan dengan air
dan keringkan.
5. pH meter dihidupkan dan elektroda dimasukkan ke dalam
larutan, kemudian elektroda diputar agar larutan
homogen.

6. Tombol MEAS ditekan, kemudian akan muncul tulisan


HOLD yang akan berkedip pada display.
7. Tunggu sampai tulisan berhenti berkedip.
8. Angka pH akan muncul di layar. Setelah selesai digunakan,
pH meter dimatikan kembali.
Soil Tester
Letak : Laboratorium Ekologi
Satuan hasil : pH dan persen (%) pengukuran
Kegunaan : Untuk mengukur pH dan kelembapan tanah.
Prosedur penggunaan:
1. Tancapkan soil tester ke dalam tanah.

2. Baca angka yang tertera pada alat tersebut (untuk


kelembaban dalam %).
3. Tunggu beberapa saat sambil tekan tombolnya, kemudian
lepaskan saat sudah di dalam tanah.
4. Untuk mengukur pH dengan menekan tombol selama 5
menit, kemudian angka akan muncul pada layar di alat.
Lux Meter
Letak : Laboratorium Ekologi
Satuan hasil : lux
Kegunaan : Mengukur besarnya intensitas cahahaya atau
tingkat pencahayaan di suatu tempat.
Prosedur penggunaan :
1. Geser tombol ”off/on” kearah On.
2. Pilih kisaran range yang akan diukur ( 2.000 lux, 20.000 lux atau
50.000 lux) pada tombol Range.

3. Arahkan sensor cahaya dengan menggunakan tangan pada


permukaan daerah yang akan diukur kuat
penerangannya.
4. Lihat hasil pengukuran pada layar panel.
Conductivity Meter
Letak : Laboratorium Ekologi
Satuan hasil : Siesmens per meter [S/m] pengukuran
Kegunaan : Untuk mengukur nilai konduktivitas listrik Prosedur penggunaan:
a.
suatu larutan atau cairan.
Menyiapkan conductivity meter.
b. Menghidupkan instrumen dengan menekan tombol “power”.
c. Menekan tombol “CD/TDS” dan pilih fungsi untuk
pengukuran konduktivitas. Layar akan menampilkan
unit “mS”.
d. Pilih kisaran yang dipakai, dengan menggunakan tombol “Range”.
e. Benamkan kepala "Konduktivitas / TDS Probe" ke dalam
larutan, sampai terendam.
f. Kocok probe beberapa kali untuk menghilangkan gelembung
udara dari pemeriksaan internal. Ketika pembacaan layar
mencapai stabil, itu adalah nilai konduktivitas diukur.
Petunjuk Keselamatan Kerja: Memakai sarung
tangan ketika menggunakan turbdity meter.
Prosedur Penyimpanan: Selalu mengeringkan
probe apabila sudah selesai digunakan, masukan
alat pada case dan simpan ditempat khusus dengan
tidak ditumpuk
Termohygrometer
Letak : Laboratorium Ekologi
Satuan hasil : Persentase (%)
Kegunaan : Untuk mengukur kelembaban dan suhu suatu
tempat secara digital.

Prosedur
penggunaan :
Letakkan atau gantung thermohygrometer
pada suatu tempat yang akan diukur
kelembaban dan temperaturnya. Tunggu 5
menit – 10 menit. Baca skala yang tertera
pada thermohygrometer, skala bagian atas
menunjukkan kelembaban (dalam %)
sedang skala bagian bawah menunjukkan
temperatur udara (◦C).
Anemometer
Letak : Laboratorium Ekologi
Satuan hasil : (m/d), (km/jam) dan (mil/jam)
Kegunaan : Untuk mengukur kecepatan angin serta
menentukan arah mata angin.

Prosedur penggunaan :
Tekan tombol ON/OFF.
Tekan tombol HOLD untuk melihat hasil pengukuran.
Mencatat
hasil
pengukuran.
Petunjuk
Keselamatan
Kerja:
Memakai sarung tangan ketika
menggunakan Anemometer.
Prosedur Penyimpanan :
Menyimpan anemometer ke dalam box ketika selesai
digunakan.
Turbidity Meter
Letak : Laboratorium Ekologi
Satuan hasil : Nephelometric Turbidity Unit (NTUs)
Kegunaan : Untuk menganalisis kekeruhan air atau larutan.
Prosedur penggunaan :
1. Botol sampel di lap dengan kain lembut untuk membersihkan.
2. Tekan tombol I/O. instrument akan terbuka kemudian
tempatkan instrument pada suatu permukaan
datar(kokoh) dan jangan memegang instrument ketika
sedang melakukan pengukuran.
3. Masukkan cell sampel dalam ruang cell dengan
mengorientasikan tanda garis pada bagian depan ruang
cell.
4. Pilih daerah/range secara manual atau otomatis dengan
menekan tombol RANGE.
5. Memilih mode sinyal rata-rata dengan menekan tombol
SIGNAL AVERAGE. Dan monitor akan menunjukkan
SIG AVG ketika instrument sedang menggunkan mode
sinyal rata-rata.
6. Tekan READ. Monitor akan menunjukkan NTU,
kemudian angka turbiditas akan muncul dalam NTU.
Catat angka turbiditas setelah symbol lampu padam.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai