Anda di halaman 1dari 4

Akhlaq Tercela Riya’ & Nifaq

ANGGOTA:ERIYAD(11)
WAFA(21)
RIFDAH(15)
Manusia sebagai makhlik tuhan telah dianugrahi berbagai nikmat sehingga hal itu mengharuskan
manusia untuk bersyukur kepadanya. Caranya bersyukur adalah dengan menjalankan perintah dan
menjauhi larangannya yang diwujudkan dalam beberapa akhlaq terpuji terhadapnya.

Ada juga akhlaq tercela(akhlaqul mahmumah), yaitu perbuatan yang menyimpang dari ajaran Allah
SWT yang nantinya berdampak negatif,baik bagi pelaku maupun orang lain. Diantara akhlaq mahmumah
adalah riya’ dan nifaq

1.Riya’
Riya’ dalam bahasa arab artinya memperlihatkan atau memamerkan, secara istilah riya’ yaitu
memperlihatkan sesuatu pada orang lain, baik barang atau perbuatan baik yang dilakukan dengan maksud
agar orang lain dapat melihatnaya dan akhirnya memujinya. Hal yang sepadan dengan riya’ adalah
sum’ah . Yaitu berbuat kebaikan agar kebaikan itu dapat didengar orang lain dan dipujinya , walaupun
kebaikan itu berupa amal ibadah pada Allah SWT.
Contoh Riya’:
a.Sifat yang melekat pada diri seseorang,seperti suka melekatkan sifat mulia pada diri sendiri.
b.Seseorang menyantuni anak yatim dihadapan banyak orang dengan maksud agar ditayangkan di TV atau
di radio.
Akibat buruk riya’ antara lain
a.Menghapun pahala amalan baik.
b.Mendapat dosa besar,karena riya’ termasuk perbuatan syirik kecil.
2.Nifaq
Kata nifaq berasal dari kata: nafiqa alyarbu artinya lubang hewan sejenis tikus.Nifaq adalah
perbuatan menyembunyikan kekafiran dalam hatinya dan menampakkan keimanannya dengan ucapan
dan tindakan.
Nifaq digolongkan menjadi dua kategori:
a.Nifaq I’tiqadi
Nifaq i’tiqadi adalah suatu bentuk perbuatan yang menyatakan dirinya beriman kepada Allah
SWT,sedangkan dalam hatinya tidak ada keimanan sama sekali.
b.Nifaq ‘Amali
Nifaq ‘Amali adalah kemunafikan berupa pengingkaran atas kebenaran dalam bentuk perbuatan.

Ciri – ciri perbuatan yang masuk kategori nifaq:


a.Tidak mampu menegakkan shalat kecuali bermalas malasan.
b.Hanya berfikir jangka pendek yaitu kekayaan duniawi semata.
c.Terbiasa dengan kebohongan, ingkar janji, dan khianat.
d.Tidak mampu ber – amar ma’ruf nahyi munkar.
e.Seringkali dalam pembicaraan ya menyindir dan menyakiti Nabi atau Islam
Sekian terima kasih

Anda mungkin juga menyukai