Anda di halaman 1dari 22

ASKEP KLIEN DENGAN

GLUKOMA
Definisi

 Glaukoma adalah suatu keadaan dimana tekanan bola mata tidak normal atau
lebih tinggi dari pada normal yang mengakibatkan kerusakan saraf
penglihatan dan kebutaan (Sidarta Ilyas, 2004).

 Glaukoma adalah suatu penyakit dimana tekanan di dalam bola mata


meningkat,sehingga terjadi kerusakan pada saraf optikus dan menyebabkan
penurunan fungsi penglihatan (Mayenru Dwindra, 2009)
Klasifikasi glaukoma

1. Glaukoma Primer
Glaukoma yang tidak diketahui penyebabnya.

Pada glukoma akut yaitu timbul pada mata yang memiliki bakat bawaan berupa
sudut bilik depan yang sempit pada kedua mata.

Pada glukoma kronik yaitu karena keturunan dalam keluarga, DM Arteri


osklerosis, pemakaian kartikosteroid jangka panjang, miopia tinggi dan progresif
dan lain-lain
a) Glaukoma sudut terbuka / simplek (kronis)

 Glaukoma sudut terbuka Merupakan sebagian besar dari glaukoma ( 90-95% ) ,


yang meliputi kedua mata.
 Timbulnya kejadian dan kelainan berkembang Disebut sudut terbuka karena
humor aqueous mempunyai pintu terbuka ke jaringan trabekular.
 Pengaliran dihambat oleh perubahan degeneratif jaringan trabekular, saluran
schleem, dan saluran yg berdekatan.
 Perubahan saraf optik juga dapat terjadi.
 Gejalaawal biasanya tidak ada, kelainan diagnose dengan peningkatan TIO
dan sudut ruang anterior normal.
 Peningkatan tekanan dapat dihubungkan dengan nyeri mata yang timbul
b) Glaukoma sudut tertutup / sudut semut
(akut)

 Glaukoma sudut tertutup (sudut sempit),


 disebut sudut tertutup karena ruang anterior secara otomatis menyempit
sehingga iris terdorong ke depan, menempel ke jaringan trabekuler dan
menghambat humor aqueos mengalir ke saluran schlemm.
 Pargerakan iris ke depan dapat karena peningkatan tekanan vitreus,
penambahan cairan diruang posterior atau lensa yang mengeras karena usia
tua.
 Gejala yang timbul dari penutupan yang tiba-tiba dan meningkatnya TIO,
dapat nyeri mata yang berat, penglihatan kabur.
 Penempelan iris menyebabkan dilatasi pupil, tidak segera ditangani akan
terjadi kebutaan dan nyeri yang hebat.
2. Glaukoma Sekunder
 Adalah glaukoma yang diakibatkan oleh penyakit mata lain atau trauma didalam bola mata, yang
menyebabkan penyempitan sudut /peningkatan volume cairan dari dalam mata .
Misalnya glaukoma sekunder oleh karena hifema, laksasi / sub laksasi lensa, katarak
instrumen, oklusio pupil, pasca bedah intra okuler.

3.  Glaukoma Kongenital


 Adalah perkembangan abnormal dari sudut filtrasi dapat terjadi sekunder terhadap kelainan
mata sistemik jarang ( 0,05 %) manifestasi klinik biasanya adanya pembesaran mata (bulfamos),
lakrimasi.
4. Glaukoma absolut
Merupakan stadium akhir glaukoma ( sempit/ terbuka) dimana sudah terjadi kebutaan total akibat
tekanan bola mata memberikan gangguan fungsi lanjut.

 Pada glaukoma absolut kornea terlihat keruh, bilik mata dangkal, papil atrofi dengan eksvasi
glaukomatosa, mata keras seperti batu dan dengan rasa sakit.
 sering mata dengan buta ini mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah sehingga
menimbulkan penyulit berupa neovaskulisasi pada iris, keadaan ini memberikan rasa sakit sekali
akibat timbulnya glaukoma hemoragik.
Etiologi

1. Glaukoma primer terdiri dari :


a.) Akut: dapat disebabkan karena trauma.
b). Kronik : dapat disebabkan karena keturunan dalam keluarga seperti:
diabetes mellitus, arterisklerosis, pemakaian
kortikosteroid jangka panjang, myopia tiggi dan progresif.

2. Sekunder
 Disebabkan penyakit mata lain, seperti: katarak, perubahan lensa
kelainan uvea pembedahan.
Manifestasi klinik
1. Glaukoma primer
a. Glaukoma sudut terbuka
 Kerusakan visus yang serius
 Lapang pandang mengecil
 Perjalanan penyakit progresif lambat

b. Glaukoma sudut tertutup


 Nyeri hebat didalam dan sekitar mata
 Timbulnya halo/pelangi disekitar cahaya
 Pandangan kabur
 Sakit kepala
 Mual, muntah
2. Glaukoma sekunder
 Pembesaran bola mata
 Gangguan lapang pandang
 Nyeri didalam mata

3.  Glaukoma kongential
Gangguan penglihatan
Patofisiologi

 Aqueous humor diproduksi secara terus-menerus dalam badan silianis yang terdapat
dibagian posterior iris dan mengalir melewati pupil kedalam camera okuli anterior.

 Aqueous humor disalurkan melalui canal Schlemm disekitar mata dan berada pada
bagian sudut camera okuli anterior dimana terjadi pertemuan iris perifer dan kornea
dalam keadaan normal terjadi keseimbangan antara produksi dan penyerapan aqueous
humor, akan menyebabkan atau menjadikan tekanan intra okuli relative konstan.

 TIO berkisar 10-20mmHg dan rata-rata 16mmHg. Tekanan intra okuler beavariasi dan
naik sampai 5mmHg. Glaukoma terjadi dimana adanya peningkatan TIO yang dapat
menimbulkan kerusakan dari saraf-saraf optic.

 Peningkatan tekanan disebabkan abstruksi/sumbatan dari penyerapan aqueous humor.


PENATALAKSANAAN
- Untuk menurunkan produksi aquos humor (timolol, betaxolol, carteolol,
levobunolol, brimonidin, apraclonidine, dorzolamide)

- Untuk meningkatkan aliran aquos humor (epineprine, dipivefrine,


carbachol dll)

- Laser (argon laser trabeculoplasty) -- > meningkatkan aliran aquos


humor

- Surgical /tindakan pembedahan (trabeculektomi) -- > membuat jalan


alternatif untuk aquos humor            
PENGKAJIAN

A) Aktivitas / Istirahat :
Perubahan aktivitas biasanya / hobi sehubungan dengan gangguan penglihatan.

B) Makanan / Cairan :
Mual, muntah (glaukoma akut)

C) Neurosensori :
Gangguan penglihatan (kabur/tidak jelas), sinar terang menyebabkan silau dengan
kehilangan bertahap penglihatan perifer, kesulitan memfokuskan kerja dengan
dekat/merasa di ruang gelap (katarak).
Penglihatan berawan/kabur, tampak lingkaran cahaya/pelangi sekitar sinar,
kehilangan penglihatan perifer, fotofobia(glaukoma akut).
Perubahan kacamata/pengobatan tidak memperbaiki penglihatan.
Tanda :
Papil menyempit dan merah/mata keras dengan kornea berawan.
Peningkatan air mata.
d) Nyeri / Kenyamanan :
Ketidaknyamanan ringan/mata berair (glaukoma kronis)
Nyeri tiba-tiba/berat menetap atau tekanan pada dan sekitar mata,
sakit kepala (glaukoma akut).

e) Penyuluhan / Pembelajaran
Riwayat keluarga glaukoma, DM, gangguan sistem vaskuler.
Riwayat stres, alergi,
2). Pemeriksaan Diagnostik
(1) Kartu mata Snellen/mesin Telebinokular (tes ketajaman penglihatan dan sentral
penglihatan) : Mungkin terganggu dengan kerusakan kornea, lensa, aquous atau
vitreus humor, kesalahan refraksi, atau penyakit syaraf atau penglihatan ke retina
atau jalan optik.

(2) Lapang penglihatan : Penurunan mungkin, massa tumor pada hipofisis/otak, karotis
atau patologis arteri serebral atau glaukoma.

(3) Pengukuran tonografi : Mengkaji intraokuler (TIO) (normal 12-25 mmHg)

(4) Pengukuran gonioskopi :Membantu membedakan sudut terbuka dari sudut tertutup
glaukoma.
Diagnosa Keperawatan

 Pre operasi
1.  Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan peningkatan TIO
2.  Penurunan persepsi sensori visual / penglihatan berhubungan dengan serabut saraf oleh karena
peningkatan TIO.
3.  Cemas berhubungan dengan :  
a. Penurunan ketajaman penglihatan
b. Kurang pengetahuan tentang prosedur pembedahan
  Post operasi
1.  Gangguan rasa nyaman (nyeri) berhubungan dengan post tuberkulectomi iriodektomi.
2.    Resiko infeksi berhubungan dengan luka insisi operasi.
Nyeri b/d peningkatan tekanan intra okuler (TIO) yang ditandai dengan mual dan muntah.

Tujuan : Nyeri hilang atau berkurang


Kriteria hasil :
- pasien mendemonstrasikan pengetahuan akan penilaian pengontrolan nyeri
- pasien mengatakan nyeri berkurang/hilang
- ekspresi wajah rileks

Intervensi :
- kaji tipe intensitas dan lokasi nyeri
- kaji tingkatan skala nyeri untuk menentukan dosis analgesik
- anjurkan istirahat ditempat tidur dalam ruangan yang tenang
- atur sikap fowler 30º atau dalam posisi nyaman.
- Hindari mual, muntah karena ini akan meningkatkan TIO
- Alihkan perhatian pada hal-hal yang menyenangkan
- Berikan analgesik sesuai anjuran
Gangguan persepsi sensori : penglihatan b.d gangguan
penerimaan;gangguan status organ ditandai dengan
kehilangan lapang pandang progresif.

Tujuan : Penggunaan penglihatan yang optimal


Kriteria Hasil:
- Pasien akan berpartisipasi dalam program pengobatan
- Pasien akan mempertahankan lapang ketajaman penglihatan tanpa kehilangan lebih lanjut.

Intervensi :
- Pastikan derajat/tipe kehilangan penglihatan
- Dorong mengekspresikan perasaan tentang kehilangan / kemungkinan kehilangan penglihatan
- Tunjukkan pemberian tetes mata, contoh menghitung tetesan, menikuti jadwal, tidak salah
dosis
- Lakukan tindakan untuk membantu pasien menanganiketerbatasan penglihatan, contoh,
kurangi kekacauan,atur perabot, ingatkan memutar kepala ke subjek yang terlihat; perbaiki
sinar suram dan masalah penglihatan malam.
- Kolaborasi obat sesuai dengan indikasi

Anda mungkin juga menyukai