Adaptasi Psikologi
Adaptasi Psikologi
PSIKOLOGI
FASILITATOR :
M. SHALEHUDDIN, S.Kep,Ns,.M.Kes
Definisi Adaptasi
Adaptasi/ Penyesuaian diri : interaksi individu yang kontinu
dengan diri sendiri, dengan orang lain, dan dengan
lingkungan(Calhoun dan Acocella dalam Sobur, 2003:526).
Usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada
lingkungannya. Sehingga rasa permusuhan, dengki, iri hati,
prasangka, depresi, kemarahan, dan lain-lain emosi negatif sebagai
respon pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis
habis (Kartini Kartono, 2002:56).
Merupakan suatu proses yang mencakup respon mental dan
tingkah laku, dimana individu berusaha untuk dapat berhasil
mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-
ketegangan, konflik-konflik, dan frustrasi yang dialaminya,
sehingga terwujud tingkat keselarasan atau harmoni antara
tuntutan dari dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh
lingkungan dimana ia tinggal (Schneiders dalam Desmita, 2009:192).
Aspek-aspek Adaptasi
a. Kematangan emosional, yang mencakup aspek-aspek :
Kemantapan suasana kehidupan emosional
Kemantapan suasana kehidupan kebersamaan dengan
orang lain
Kemampuan untuk santai, gembira dan menyatakan
kejengkelan
Sikap dan perasaan terhadap kemampuan dan
kenyataan diri sendiri
b. Kematangan intelektual, yang mencakup aspek-aspek :
Kemampuan mencapai wawasan diri sendiri
Kemampuan memahami orang lain dan keragamannya
Kemampuan mengambil keputusan
Keterbukaan dalam mengenal lingkungan
Lanjutan aspek adaptasi
Keterlibatan dalam partisipasi sosial
Kesediaan kerjasama
Kemampuan kepemimpinan
Sikap toleransi
d. Tanggung jawab, yang mencakup aspek-aspek :
Sikap produktif dalam mengembangkan diri
Melakukan perencanaan dan melaksanakannya
secara fleksibel
Sikap empati, bersahabat dalam hubungan
interpersonal
Kesadaran akan etika dan hidup jujur
Bentuk-bentuk Adaptasi
(Gunarsa, 2009)
a. Adaptive
Bentuk penyesuaian diri ini bersifat badani, artinya perubahan-
perubahan dalam proses badani untuk menyesuaikan diri terhadap
keadaan lingkungan. Misalnya, berkeringat adalah usaha tubuh
untuk mendinginkan tubuh dari suhu panas atau dirasakan terlalu
panas.
b. Adjustive
Bentuk penyesuaian diri yang lain bersifat psikis, artinya
penyesuaian diri tingkah laku terhadap lingkungan yang dalam
lingkungan ini terdapat aturan-aturan atau norma. Misalnya, jika
kita harus pergi ke tetangga atau teman yang tengah berduka cita
karena kematian salah seorang anggota keluarganya, mungkin
sekali wajah kita dapat diatur sedemikian rupa, sehingga
menampilkan wajah duka, sebagai tanda ikut menyesuaikan
terhadap suasana sedih dalam keluarga tersebut.
Faktor-faktor Adaptasi
Faktor Fisiologis.
Struktur jasmani merupakan kondisi yang primer dari
tingkah laku yang penting bagi proses penyesuaian diri
Faktor Psikologis.
Banyak faktor psikologis yang mempengaruhi
penyesuaian diri antara lain pengalaman, aktualisasi
diri, frustasi, depresi, dsb.
Karakteristik Adaptasi
Tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional yang
berlebihan. Mampu mengontrol emosi dan memiliki kesabaran
dalam menghadapi berbagai kejadian dalam hidup
Tidak menunjukkan adanya mekanisme pertahanan diri yang
salah. Mempunyai mekanisme pertahanan diri yang positif
sehingga masalah yang dihadapi terasa ringan.
Tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi. Tidak mengalami
frustasi dan gejala-gejala kelainan jiwa.
Memiliki pertimbangan yang rasional. Langkah apapun yang
ingin ditempuh, selalu berdasarkan pemikiran yang rasional
Mampu belajar dari pengalaman. Pengalaman hidup dapat
menempa mentalnya menjadi lebih kuat dan tahan banting.
Bersikap realistik dan objektif. Melihat berbagai kejadian atau
masalah didasarkan pada realita dan pemikiran objektif
Aspek-aspek Adaptasi
Adaptasi Pribadi.
Kemampuan individu untuk menerima dirinya sendiri
sehingga tercapai hubungan yang harmonis antara
dirinya dengan lingkungan sekitarnya.
Adaptasi Sosial.
Mencakup hubungan dengan masyarakat di sekitar
tempat tinggalnya, keluarga, sekolah, teman, atau
masyarakat luas secara umum.
Cara beradaptasi
Interaksi Sosial
Komunikasi
Organisasi
Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis menyangkut
hubungan antar individu, antara kelompok, maupun antara individu
dengan kelompok
(Soerjono Soekanto, 2009)
Ada dua syarat terjadinya interaksi sosial yakni:
1. Adanya kontak sosial yang dapat berlangsung dalam tiga bentuk,
yaitu antar individu, antar individu dengan kelompok, dan antar
kelompok.
Tidak efisien
Sering gelisah
Kurang matang secara emosional
Tidak pernah menyelesaikan tugas – tugas yang sudah
diperuntukkan baginya dengan baik dan tuntas
Berusaha merasa paling benar
Berkuasa dalam setiap situasi
Senang mengganggu kenyamanan orang lain
Menunjukkan sikap permusuhan secara terbuka atau blak
– blakan, dan tidak bisa melihat situasi di sekitarnya.
Menunjukkan sikap menyerang dan merusak
Selesai