Anda di halaman 1dari 24

DEMAM BERDARAH

DENGUE
Epidemiologi

• Infeksi virus dengue ditularkan melalui vector


nyamuk stegomiya aegipty (dahulu disebut aedes
aegepty) dan stegomiya albopictus (dahulu aedes
albopticus).
• Transmisi virus : factor biotik (virus, vector nyamuk
dan penjamu manusia) dan factor abiotic (suhu
lingkungan, kelembaban dan curah hujan)
Patogenesis Virus Dengue
• Serotipe
Faktor • Jumlah
Virus • Virulensi

Faktor Genetik

• Usia
• Status Gizi
Pejamu •

Penyakit Komorbid
Interaksi virus dengan pejamu

Faktor •

Musim
Curah Hujan
Lingkunga •

Kelembaban
Kepadatan penduduk
n • Kesehatan lingkungan
Peran imun dalam infeksi virus dengue
Infeksi sekunder dengan
serotipe virus yang berbeda
Infeksi pertama kali
pada umumnya
(primer) menimbulkan
memberikan manifestasi
kekebalan seumur hidup
klinis yang lebih berat
untuk serotipe penyebab
dibandingkan infeksi
primer

Bayi yang lahir dari ibu


yang memiliki antibodi
dapat menunjukkan
manifestasi klinis berat
bahkan pada infeksi primer
Imunopatogenesis

Secara umum pathogenesis infeksi virus


dengue diakibatkan oleh interaksi
berbagai komponen dari respon imun
atau reaksi inflamasi yang terjadi secara
terintegrasi.
Imunopatogenesis

Respon Imun Humoral

Respon Imun Selular

Mekanismes Autoimun

Peran Sitokin dan mediator lain

Peran Komplemen
Faktor Pejamu
Anak-anak umumnya mempunyai perjalanan penyakit
yang lebih berat dibandingkan dengan dewasa.
Mengenai mekanisme yang mendasari belum jelas
tetapi diduga anak mempunyai system mikrovaskular
yang lebih mudah untuk mengalami peningkatan
permeabilitas.
Manifestasi Klinis
Sindrom Virus
• Bayi, anak-anak dan dewasa yang telah terinfeksi virus
dengue terutama untuk pertama kalinya menunjukkan
manifestasi klinis berupa demam yang tidak khas
kadang disertai ruam mukopapular
• Sindrom virus akan sembuh sendiri namun jika terkena
infeksi yang kedua manifestasi klinis yang diderita
akan lebih berat berupa demam dengue, demam
berdarah dengue atau expanded dengue syndrome.
Demam Dengue
Demam Berdarah Dengue
Foto rontgen dada posisi lateral dekubitus kanan, di
hemithoraks kanan ditemukan air fluid level yang
menunjukan efusi pleura. Luasnya seiring beratnya
penyakit.
Perjalanan Penyakit DBD
Perjalanan Penyakit DBD
Fase Demam
• Pada kasus ringan semua tanda dan gejala sembuh seiring dengan
menghilangnya demam. Suhu tubuh menurun segera, tidak secara bertahap.
Menghilangnya demam dapat disertai berkeringat. Hal ini merupakan
gangguan ringan sistem sirkulasi akibat kebocoran plasma yang tidak berat
Fase Kritis
• Terjadi pada saat demam turun, pada saat ini terjadi puncak kebocoran
plasma sehingga pasien mengalami syok hipovolemi. Muntah terus menerus
dan nyeri perut hebat merupakan petunjuk awal perembesan plasma dan
bertambah hebat saat pasien masuk kedalam syok. Penurunan jumlah
trombosit yang cepat (<100.000sel/mm3) serta kenaikan hematokrit
merupakan tanda awal perembesan plasma dan pada umumnya didahului
oleh leukopenia (< sama dengan 5000sel/mm3)
Fase Konvalesens
• Apabila pasien dapat melalui fase kritis yang berlangsung 24-48jam.
Keadaan umum dan nafsu makan baik, gejala gastrointestinal mereda, status
hemodinamik stabil, dan diuresis juga mneyusul membaik
Warning Signs DBD
- untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya
syok
DBD dengan Syok = Sindrom Syok
Dengue (SSD)
 Memenuhi kriteria DBD
 Ditemukan gejala dan tanda syok hipovolemik
DBD dengan Syok = Sindrom Syok
Dengue (SSD)
 Memenuhi kriteria DBD
 Ditemukan gejala dan tanda syok hipovolemik
Expanded Dengue Syndrome
Memenuhi kriteria DD atau DBD baik dengan syok
atau tanpa syok dengan manifestasi klinis komplikasi
infeksi virus dengue atau dengan manifestasi klinis
yang tidak biasa, seperti tanda dan gejala :
• Kelebihan cairan
• Gangguan elektrolit
• Ensefalopati
• Ensefalitis
• Perdarahan hebat
• Gagal ginjal akut
• Haemolytic Uremic Syndrome (HUS)
• Gangguan jantung; gangguan konduksi,
miokarditis, perikarditis
• Ko-infeksi
Kriteria Diagnosis Laboratoris
• Probable dengue, apabila diagnosis
klinis diperkuat oleh hasil pemeriksaan
serologi anti dengue
• Confirmed dengue, apabila diagnosis
klinis diperkuat dengan deteksi genom
virus dengue dengan pemeriksa RT-
PCR, antigen dengue pada pemeriksaan
NS1, atau apabila didapatkan
serokonversi IgG dan IgM (dari negatif
menjadi positif) pada pemeriksaan
serologi berpasangan.
Skrining
tersangka
demam
dengue di
triase
Tatalaksana Rawat Jalan
 Pasien diberi pengobatan simtomatik berupa
antipiretik seperti parasetamol dengan dosis 10-
15mg/kgBB/dosis yang dapat diulang 4-6jam apabila
demam.
 Upaya menurunkan demam dengan metode fisik
seperti kompres dibolehkan yang dianjurkan adalah
dengan cara kompres hangat
 Anak dianjurkan cukup minum, boleh air putih atau
teh, namun lebih baik jika diberikan cairan yang
mengandung elektrolit seperti jus buah, oralit atau
air tajin.
 Pasien harus kembali berobat setiap hari
Tatalaksana Rawat Inap
 Tatalaksana yang tepat dan segera mengurangi
morbiditas dan mortalitas dbd, terapi yang
berlebihan seperti kelebihan cairan akan
memperberat keadaan sakit
 Cairan kristaloid isotonik merupakan cairan pilihan
untuk pasien dbd
 Tidak dianjurkan pemberian cairan hipotonik seperti
nacl 0,45% kecuali bagi pasien usia kurang dari 6
bulan
 Terapi antipiretik : parasetamol 10-15mg/kgBB/kali
diberikan bila suhu lebih dari 38 derajat dengan
interval 4-6jam, hindari pemberian nsaid, aspirin
atau ibuprofen, berikan kompres hangat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai