Muhammad Fariz
1110411013
Sejarah
Pada tahun 1797, analis dari Prancis, yang bernama Louis-Nicholas
Vauquelin menemukan “kromium“. Namun sebelumnya, Vauquelin
menganalisis zamrud dari Peru dan menemukan bahwa warna hijau
adalah karena adanya unsur baru, yaitu kromium. Bahkan, nama
kromium berasal dari kata Yunani “kroma” yang berarti “warna”,
dinamakan demikian karena banyaknya senyawa berwarna berbeda
yang diperlihatkan oleh kromium Satu atau dua tahun kemudian
seorang kimiawan dari Jerman, Tassaert yang bekerja di Paris
menemukan kromium dalam bijih Kromit, Fe(CrO 2)2, yang merupakan
sumber utama kromit hingga sekarang. Kromium adalah
sebuahunsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Cr dan nomor atom 24
Sumber
• Bijih utama khrom adalah khromit. Logam ini biasanya dihasilkan dengan
mereduksi khrom oksida dengan aluminum.
• Di alam kromium tidak ditemukan sebagai logam bebas. Selain ditemukan
dalam bijih kromit, kromium juga dapat ditemukan dalam PbCrO 4, yang
merupakan mineral kromium dan banyak ditemukan di Rusia, Brazil, Amerika
Serikat, dan Tasmania. Selain itu, kromium juga dapat ditemukan di matahari,
meteorit, kerak batu dan air laut.
• Kromium juda dapat di hasilkan dari proses isolasi dilabolatorium, karena
kromium begitu mudah tersedia secara komersial. Seperti telah disebutkan
sebelumnya, bahwa sumber yang paling berguna dari komersial kromium
adalah bijih kromit, FeCr 2O4. Oksidasi bijih ini melalui udara dalam cairan alkali
memberikan natrium kromat, Na 2CrO 4 di mana kromium dalam bilangan
oksidasi 6 . Ini dikonversi menjadi Cr (III) oksida, Cr 2O3 dengan ekstraksi ke
dalam air, curah hujan, dan reduksi dengan karbon. Oksida kemudian dikurangi
lagi dengan aluminium atau silikon untuk membentuk logam kromium. Isolasi
jenis lain yang dapat digunakan untuk menghasilkan krom adalah dengan
proses elektroplating. Ini melibatkan pembubaran Cr 2O3 dalam asam sulfat
untuk memberikan suatu elektrolit yang digunakan untuk elektroplating krom.
Sifat fisika
• Fase Solid
• Massa jenis (sekitar suhu kamar) 7.15 g/cm³
• Massa jenis cair pada titik lebur 6.3 g/cm³
• Titik lebur 2180 K (1907ºC, 3465ºF)
• Titik didih 2944 K (2671ºC, 4840ºF)
• Kalor peleburan 21.0 kJ/mol
• Kalor penguapan 339.5 kJ/mol
• Kapasitas Kalor (25ºC) 23.35 j/(mol.K)
Sifat kimia
Nomor Atom 24