GLAUKOMA SEKUNDER
Oleh :
Muhammad Silpi
preseptor :
dr. Romi Yusardi, Sp.M
BAB 2
TINJAUAN
PUSTAKA
Glaukoma adalah suatu neuropati optic
(kerusakan saraf mata) disebabkan oleh tekanan
intraokular (TIO) yang tinggi dan ditandai
dengan penyempitan lapangan pandang dan
berkurangnya serabut saraf optik
Patofisiologi Glaukoma
Penurunan penglihatan pada glaukoma terjadi karena adanya apoptosis
sel ganglion retina yang menyebabkan penipisan lapisan serat saraf dan
lapisan inti dalam retina serta berkurangnya akson di nervus optikus. Diskus
optikus menjadi atrofi disertai pembesaran cawan optik.Kerusakan saraf
dapat dipengaruhi oleh peningkatan tekanan intraokuler. Semakin tinggi
tekanan intraokuler semakin besar kerusakan saraf pada bola mata.
Klasifikasi Glaukoma
Glaukoma primer dibagi atas Disebut sudut terbuka karena Disebut sudut tertutup karena
2 bentuk yaitu glaukoma sudut humor aqueous mempunyai pintu ruang anterior secara anatomis
tertutup atau glaukoma sudut terbuka ke jaringan trabekular. menyempit sehingga iris terdorong
sempit dan glaukoma sudut Pengaliran dihambat oleh perubahan ke depan, menempel ke jaringan
terbuka, yang disebut juga sebagai degenartif jaringan trabekular, trabekular dan menghambat humor
glaukoma simpleks atau glaukoma saluran schleem, dan saluran saluran aqueous mengalir ke saluran
kronik yang berdekatan. Perubahan saraf schlemm
optik juga dapat terjadi.
Klasifikasi Glaukoma
• .
Dapat terjadi dari peradangan • Glaukoma yang ditemukan
mata , perubahan pembuluh darah sejak dilahirkan, dan biasanya Merupakan stadium akhir glaukoma (
dan trauma. Dapat mirip dengan disebabkan oleh sistem saluran sempit/ terbuka) dimana sudah
sudut terbuka atau tertutup pembuangan di dalam mata tidak terjadi kebutaan total akibat tekanan
tergantung pada penyebab : berfungsi dengan baik sehingga bola mata memberikan gangguan
a. Perubahan lensa menyebabkan pembesaran bola fungsi lanjut.
b. Kelainan uvea mata yang disebut sebagai
c. Trauma buftalmos.
d. Bedah
Gejala Glaukoma
Gonioskopi Biometri
Penatalaksanaan Glaukoma
Terapi Medikamentosa
a. Supresi Pembentukan Humor Aqueus
Karbonik anhidrase inhibitor Asetazolamid
Beta bloker
Agen osmotic
Tindakan Operatif
a. Laser iridektomi
b. Laser trabeculoplasty
c. Trabeculectomy
Glaukoma Sekunder Pasca Operasi Katarak
Tindakan bedah konvensional seperti misalnya operasi katarak dapat
menyebabkan peningkatan TIO. Peningkatan TIO setelah operasi katarak
merupakan hal yang dapat terjadi. Peningkatan TIO ini biasanya bersifat
ringan dan dapat hilang dengan sendirinya, terkadang tidak memerlukan
penggunaan obat antiglaukoma dalam jangka panjang. Penyebab peningkatan
TIO secara akut ini dapat disebabkan oleh adanya retensi bahan viskoelastis,
sumbatan pada trabecular meshwork oleh debris peradangan serta blok pupil
dan siliar.
Peningkatan TIO pasca operasi, bahkan dalam waktu yang singkat,
dapat
menyebabkan kerusakan saraf optik yang signifikan pada pasien yang
berisiko. Pasien yang memiliki riwayat glaukoma sebelumnya
mempunyai risiko yang lebih besar untuk terjadinya kerusakan saraf
optik yang lebih berat sehingga penting untuk memonitor peningkatan
TIO pada kondisi ini. Jika peningkatan TIO yang signifikan terjadi
setelah tindakan, obat antiglaukoma dapat langsung diberikan kepada
pasien. Peningkatan TIO yang tetap persisten setelah pemberian
medikamentosa memerlukan tindakan bedah filtrasi.
Glaukoma sekunder adalah hasil akhir dari berbagai proses
yang mengakibatkan gangguan aliran humor akuos pada
trabecular meshwork yang mengakibatkan peningkatan TIO.
Glaukoma sekunder pasca bedah katarak dapat terjadi berupa
sindrom uveitis glaucoma hypyema (UGH), secondary
pigmentary glaucoma dan pseudophakic pupillary block.
Peningkatan TIO yang terjadi pada pasien yang menjalani
prosedur operasi mata dapat diakibatkan adanya pelepasan
iris pigmen, adanya sel-sel radang dan debris, deformasi
trabecular meshwork dan terbentuknya sudut tertutup pada
bilik mata depan.
Laporan kasus
Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Usia : 61 tahun
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Anamnesis
Keluhan utama
Pasien mengeluhkan mata
kiri terasa kabur Riwayat Riwayat
penyakit pengobatan
keluarga
Pernah operasi katarak
Tidak ada
Riwayat penyakit
Riwayat
dahulu
pemakaian kaca
Riwayat operasi Katarak mata
Riwayat trauma kepala
Riwayat penyakit hipertensi Ada
Status Generalisata
Kesadaran:
Composmentis
Tekanan darah:
110/70 MmHg
Nadi: 80x/menit
Status Oftalmologis
OD OS
Visus 20/80 1/300
Tonometri 22 TN + 1
Penatalaksanaan
- Tymol 0,5 2x1 OS
- Carpin 3x1 OS
Prognosis
- Quo ad vitam : dubia ad malam
- Quo ad functionam : malam
- Quo ad sanam : dubia ad malam
- Quo ad cosmesticam : dubia ad bonam
KESIMPULAN
Thank You
Terimakasih
Insert the Sub Title
of Your Presentation