Kelompok 3 Agama
Kelompok 3 Agama
Manusia sebagai makhluk berpikir yang bijaksana (homo sapiens) yang dicerminkan dalam tindakan dan
perilaku terhadap lingkungannya
Manusia sebagai pembuat alat karena sadar akan keterbatasan inderanya sehingga perlu bantuan peralatan
untuk keperluan hidupnya (homo faber)
Manusia dapat berbicara (homo languens) baik secara lisan maupun tulisan sehingga dapat dikomunikasikan
pada generasi berikutnya tentang apa yang ingin diinginkan, ditemukan, dan lain-lain
Manusia dapat bermasyarakat dan dapat berbudaya (homo sosious dan homo humanis) artinya manusia
bermasyarakat dengan tata tertib dan atura yang diciptakan untuk kepentingan bersama dan saling menolong
Manusia berkepercayaan dan beragama (jomo religious) karena menyadari adanya kekuatan gaib yang lebih
besar dan mengatur jagad raya ini, perkembangannya dimulai dari animism, dinamisme, tatonisme, kemudian
kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Kuoritas atau rasa ingin tahu manusia adalah suatu berkah dari Tuhan Yang Maha Kuasa dan
dapat menginspirasi timbulnya motivasi dalam hidupnya yang berkaitan dengan :
Asteroida berbentuk semacam planet tetapi sangat kecil, bergaris tengah 500 mil, jumlahnya lebih
dari 2.000 buah dan terletak di antara Mars dan Jupiter
Komet atau bintang berekor
Meteor merupakan batuan dingin yang terjadi akibat gaya tarik bumi sehingga masuk ke atmosfer
menjadi pijar karena bergesekan dengan atmosfer
KUORITAS MANUSIA MENGINSPIRASI KELAHIRAN
IPTEKS
Konsekuensi yang timbul dari perkembangan ilmu pengetahuan dan seni yaitu :
Kontribusi IPTEKS sebagai outcomes dari sistem pembelajaran manusia telah dapat memacu
kecepatan, ketepatan, tingkat efisiensi dan pengorganisasian
Semakin tinggi IPTEKS yang digunakan maka nilai tambah ekonomi pada produk industri
semakin tinggi pula
Diperlukan waktu yang panjang dan biaya yang mahal untuk mengembangkan IPTEKS sehingga
ketika sudah digunakan maka nilai produk ekonomi harus meningkat
Ilmu pengetahuan dan seni terus meningkat karena didorong oleh berbagai hal di
antaranya :
Dorongan untuk memuaskan hasrat diri yang bersifat nonpraktis atau teoritis
guna memenuhui kuriositas dan memahami hakekat alam semesta dan isinya
Dorongan praktis yang memanfaatkan ipteks itu untuk meningkatkan taraf hidup
manusia menjadi lebih baik dan lebih tinggi agar hidupnya lebih mudah, bahagia,
tentram, dan menyenangkan.
PERKEMBANGAN IPTEKS