Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Waktu
Waktu yang dipakai adalah berdasarkan peredaran matahari.
Matahari Sejati
Matahari yang mempunyai kecepatan edar yang tidak konstan atau tidak tetap.
Waktu Sejati
Waktu yang diukur menurut peredaran matahari sejati,
( karena matahari beredar tidak konstan maka sulit untuk digunakan sebagai
Penunjuk waktu).
Matahari Menengah
Matahari khayalan yang mempunyai kecepatan edar matahari Konstan.
Waktu Menengah
Waktu yang diukur menurut peredaran matahari menengah ( waktu yang digunakan
oleh kita saat ini ).
PERATAAN WAKTU ( EQUATION OF TIME )
Waktu menengah tidak selalu sama dengan waktu sejati, selisihnya dikenal dengan
Nama “Perataan waktu” atau “Equation of time”.
Nilai perataan waktu dapat dilihat pada : ALMANAK NAUTIKA
Rumus :
Bila waktu menengah lebih besar dari waktu sejati, maka nilai perataan waktu
Adalah negative (-).
Bila waktu menengah lebih kecil dari waktu sejati, maka nilai perataan waktu
Adalah positive (+).
WAKTU MENENGAH GREENWICH atau GREENWICH MEAN TIME (GMT)
Waktu menengah Greenwich atau Greenwich Mean Time (GMT) ialah waktu
Menengah yang berlaku untuk bujur 0˚ atau bujur Greenwich.
Waktu yang digunakan dalam ALMANAK NAUTIKA adalah waktu GMT.
Sebagai patokan diambil waktu zone GMT untuk daerah yang dibatasi busur 7,5˚B
Dan 7,5˚T, jadi lebar zone adalah 15˚.
Tiap-tiap beda bujur 15˚ merupakan zone-zone sendiri.
Dibelahan bumi sebelah Timur, waktu zonenya adalah GMT+1 jam, GMT+2 dst.
• Dengan Perhitungan
Selisih atau beda waktu antara penunjukkan pengukur waktu (ppw) dengan GMT
Pada saat penerimaan semboyan waktu dari stasion radio pantai disebut Duduk
Pengukur Waktu atau disingkat Duduk.
Rumus:
Contoh soal :
Pada tanggal 08 Desember 1978 jam 01.00 GMT didengar semboyan waktu dan
pengukur waktu dibaca 01j – 02m – 10d , tentukan “duduk”
Langkah disebut positive (+) jika pengukur waktu berjalan terlalu lambat.
Langkah disebut negative (-) jika pengukur waktu berjalan terlalu cepat.
Nilai langkah ditentukan dengan beberapa penilikan semboyan waktu, sebab itu
pengambilan time signal diadakan tiap-tiap hari pada jam GMT yang sama.
Rumus :
a = jangka waktu antara penilikan duduk terakhir
Lalu = a x langkah
dengan pembacaan pengukur waktu (ppw) yang
24
dibulatkan ke jam bulat yang terdekat
Ki – Katulistiwa bumi
S s P u U
Katulistiwa bumi berada sebidang dengan khatulistiwa angkasa
N
1. Buat sebuah lingkaran besar
2. Lukis cakrawala angkasa yaitu sebuah lingkaran yang mendatar
3. Bila lintang = Utara, U diletakkan disebelah kanan dan S disebelah kiri,
4. Ukurlah busur UKu atau SKu sama dengan lintang penilik
5. Tariklah poros bumi Ku - Ks
6. Gambar Katulistiwa angkasa (KI) tegak lurus pada poros angkasa.
7. Hitung sudut jam barat matahari dari titik puncak kearah barat, didapat titik M1.
8. Melalui M1 dibuat lingkaran zawal
9. Zawal diukur dari M1 ke Ku kalau zawal Utara dan ke Ks kalau zawalnya Selatan.
Z
10. Lingkaran tinggi hanya digambarkan jika ditanya.
K Ku
M
Contoh :
Lukisan Benda Angkasa
Lintang = 25˚U B
M1
Sudut Jam Barat = 300˚
Zawalnya = 20˚U S U
M2 T
Ks I
N
Contoh :
Lukisan Benda Angkasa
Lintang = 90˚U
(Ku berimpit dengan Z dan Khatulistiwa berimpit dengan cakrawala angkasa)
Rumus
Skema Perhitungan P
LHA = סּGHA סּ+ Bujur Timur (BT)
GHA סּ = …………..
LHA = סּGHA סּ- Bujur Barat (BB) Incr = …………..+
GHA סּ = …………..
BT/BB = …………..+/-
LHA סּ = …………..
P = …………..T/B
NILAI ZAWAL (Z)
Nilai zawal (Z) dapat dicari di dalam Alamanak Nautika ( untuk tanggal dan jam GMT )
Untuk jam bulat dapat dicari dalam halaman harian (Dec), dibawah kolom tersebut
terdapat nilai “d”
Jika pertumbuhan zawal dari atas ke bawah membesar maka d = positive (+)
Jika pertumbuhan zawal dair atas ke bawah mengecil maka d = negative (-)
Contoh :
s P u U
.
∩ pb.kt = ∩ M.Ku, ∩ AM= Zawal matahari disingkat Z
∩ M.Ku = 90˚ - ∩ AM = 90˚ - Z
S
∩ pb.kt = 90˚ - Z .
B T i
ks
Ks I
N
SEGITIGA PARALAKS
pb
sudut td = asimut matahari = T
P
Dalam segita paralaks ini yang diketahui ialah unsur-unsur 90˚ - lintang duga,
90˚ - zawal ( zawal dapat dicari dari almanak nautika, Sudut P dicari dari almanak
Nautika ditambah dengan bujur duga.
Yang harus dihitung adalah tinggi hitung (th) dan asimut (T)
kt
P P
kt
90˚ - Z
90˚ - l 90˚ - l
pb
T
td 90˚ - th td T
90˚ - Z
90˚ - th
pb
Jawab :
suku I suku II