SUCI WAHYUNI
3351171563
AMINOGLIKOSIDA
Aminoglikosida adalah antibiotik bakterisida yang digunakan untuk
mengobati infeksi Gram-negatif yang serius. Karena absorbsi dari saluran
gastrointestinal buruk, aminoglikosida harus diberikan secara paranteral
untuk memperoleh konsentrasi terapeutik didalam sirkulasi sistemik.
Aminoglikosida umumnya diberikan melalui infus intravena (IV) yang
intermiten.
Konsentrasi plasma puncak untuk gentamisin dan tobramisin yang dihasilkan dari
pendosisan dengan interval yang diperpanjang yaitu 5-7 mg/kg setiap 24 jam
berada dalam kisaran 20-30 mg/L. Target konsentrasi puncak mencapai rasio
terhadap KHM yang bernilai lebih besar dari 10 dan nilai ambang kerentanan 2
mg/L. Konsentrasi terendah (palung) diatur dibawah batas deteksi dengan tujuan
menyediakan interval bebas obat, yang dapat mengurangi risiko nefrotoksisitas.
-Volume distribusi harus disesuaikan pada obesitas dan/atau perubahan status cairan ekstraseluler
-Pasien anefrik fungsional adalah pasien dialisis yang ginjalnya utuh. Pasien anefrik operasi adalah pasien
dialisis yang ginjalnya telah diangkat. Klirens hemodialisis sebesar 1,8 L/jam menunjukkan hemodialisis
fluks-rendah, bukan dialisis fluks-tinggi atau dialisis peritoneal.a
Bioavailabilitas (F)
Berat badan ideal untuk pria (Kg) = 50 + (2,3) (Tinggi dalam inchi > 60)
Berat Badan Ideal untuk Wanita (Kg) = 45 + (2,3) (Tinggi dalam Inchi > 60)
Klirens (Cl)
• Antibiotik golongan aminoglikosida dieliminasi hampir semuanya melalui
rute ranal, karena klirens dan klirens kreatinin memiliki nilai yang mirip
pada berbagai kondisi fungsi ginjal.
• Estimasi klirens kreatinin yang tepat hanya dapat diperoleh apabila barat
badan pasien menunjukkan rasio yang normal antara massa otot dan berat
badan total (BBT) serta serum kreatinin berada pada keadaan tunak.
• Faktor lain yang harus dipertimbangan ketika mengestimasikan klirens
yaitu adalah klirens non-renal yaitu 0,0021 L/kg/jam atau 2,5 mL/menit/70
kg.
• Klirens non-renal signifikan pada pasien dengan fungsi ginjal yang
signifikan. Pada pasien anefrik fungsional yang menjalani hemodialisis
secara intermitan nilai klirens nya adalah 0,0043 L/kg/jam (5 mL/menit/70
kg) menunjukkan klirens renal yang tersisa dan klirens non-renal.
KLIRENS (Cl)
(72) (SCrss)
(72) (SCrss)
Klirens non-renal
Penyelesaian :
1) Estimasi konsentrasi puncak gentamisin
=7,4 mg/L
2) Menghitung klirens kratinin
= (0,85) x (140-30)(65)
(72)(0,9)
= 93,78 ml/menit
=5,62 L/jam
3) Menghitung Konstanta laju eliminasi
= 0,321 jam-1
)
= (7,4 mg/L) ()
= (7,4 mg/L)(0,71)
= 5,2 mg/L
= 2,1 jam
Contoh Kasus 2 :
Konsentrasi Gentamisin )
= (46,2 mg/L)(0,16)(0,84)
= 6,2 mg/L
Contoh Kasus 3 :
Langkah 1 :
Menghitung nilai konstanta dari gentamisin :
= 0,15 jam
Langkah 2 :
Langkah 3 :
Menghitung nilai volume distribusi:
Menghitung klirens :
=
= (0,15 jam )(20,3 L)
=
=
= 20,39 L
Contoh Kasus 4 :
Diketahui:
Cp segera setelah pemberian obat = Co = 10mg/L
k = 0,15/jam
Ditanya:
Cp saat 8 jam?
Jawab:
log Cp = log Co – [( k x t / 2,303]
= log 10 – [( 0,15 x 8 / 2,303]
= 1 – 0,521
= 0,479
Cp = 3,01 mg/L
TERIMA
KASIH