Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN

KEPERAWATAN
KERACUNAN

KELOMPOK 2
PENGERTIAN

Keracunan adalah masuknya zat racun ke


dalam tubuh baik melalui saluran
pencernaan, saluran pernafasan, atau
melalui kulit atau mukosa yang
menimbulkan gejala klinis.
Keracunan ada 2, yaitu :

 Keracunan korosif : keracunan yang disebabkan


oleh zat korosif yang meliputi produk alkali,
pembersih toilet, deterjen
 Keracunan Non korosif : keracunan yang
disebabkan oleh zat non korosif meliputi makanan,
obat-obatan, gas.
PATOFISIOLOGI
Keracunan dapat disebabkan oleh bebebrapa hal,
diantaranya faktor bahan
kimia,mikroba,makanan,toksin,dll. Penyebab tersebut
mempengaruhi vaskuler sistemik sehingga terjadi
penurunan organ dalam tubuh. Biasanya akibat dari
keracunan menimbulkan mual, muntah, diare, perut
kembung. gangguan pernafasan, gangguan sirkulasi
darah dan kerusakan hati (sebagai akibat keracunan
obat dan bahan kimia).
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan Penatalaksanaan
medis keracunan makanan :
 Stabilisasi  Rehidrasi

 Dekomentaminasi  Antidiare dan

 Eliminasi Antiemetik
 Hemodialisa  Antibiotik Empiris
Penatalaksanaan keracunan zat kimia :

 Pemberian obat melalui pembuluh darah,


antara lain antropin.
 Pemberian cairan infus melalui pembuluh

darah vena.
 Pemberian karbon aktif

 Pemasangan alat bantu pernafasan, yang

tersambung ke mesin pompa oksigen


(ventilator)
PENGKAJIAN
Survei primer
Untuk membuat diagnosis toksikologi khusus
hanya memperlambat penggunaan tindakan
suportif yang merupakan bentuk dasar “ABCD”
pada pengobatan keracunan.
Saluran napas (A) Pernapasan (B) yang
harus dibersihkan dan adekuat harus diuji
muntah atau beberapa dengan mengobservasi
gangguan lain dan, bila dan mengukur gas darah
diperlukan, suatu alat arteri.
yang mengalirkan napas Pada pasien dengan
melalui oral atau dengan insufisiensi pernapasan
memasukkan pipa harus dilakukan intubasi
endotrakea. dan ventilasi mekanik.
Sirkulasi (C) yang cukup (D) setiap pasien dengan
harus diuji dengan keadaan mental yang
mengukur denyut nadi, berubah harus diberi
tekanan darah, urin yang larutan dekstrosa pekat
keluar, dan evaluasi
perfusi perifer.
Survei Sekunder
Meliputi pengumpulan riwayat yang ada dan
melakukan pemeriksaan fisik singkat yang
berorientasi pada toksikologi. Penyebab koma
lainnya atau kejang seperti trauma pada kepala,
meningitis, atau kelainan metabolisme harus
dicari dan diobati.
Pemeriksaan Fisik:
Pemeriksaan yang cepat
Riwayat: Pernyataan harus dilakukan dengan
dengan mulut tentang penekanan pada daerah
jumlah dan jenis obat yang paling mungkin
yang ditelan dalam memberikan petunjuk ke
kedaruratan toksik arah diagnosis
mungkin tidak dapat toksikologi. Termasuk
dipercayai. tanda-tanda vital, mata
dan mulut, kulit,
abdomen, dan sistem
saraf.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Ketidakefektif jalan nafas berhubungan
dengan penurunan ekspansi paru akibat
akumulasi udara.
 Resiko kekurangan cairan tubuh berhubungan

dengan efek tokxin pada pencernaan.


 Resiko ketidakefektifan perfusi jaringan otak

berhubungan dengan depresi sistem saraf


pusat
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai