dalam tubuh baik melalui saluran pencernaan, saluran pernafasan, atau melalui kulit atau mukosa yang menimbulkan gejala klinis. Keracunan ada 2, yaitu :
Keracunan korosif : keracunan yang disebabkan
oleh zat korosif yang meliputi produk alkali, pembersih toilet, deterjen Keracunan Non korosif : keracunan yang disebabkan oleh zat non korosif meliputi makanan, obat-obatan, gas. PATOFISIOLOGI Keracunan dapat disebabkan oleh bebebrapa hal, diantaranya faktor bahan kimia,mikroba,makanan,toksin,dll. Penyebab tersebut mempengaruhi vaskuler sistemik sehingga terjadi penurunan organ dalam tubuh. Biasanya akibat dari keracunan menimbulkan mual, muntah, diare, perut kembung. gangguan pernafasan, gangguan sirkulasi darah dan kerusakan hati (sebagai akibat keracunan obat dan bahan kimia). PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan Penatalaksanaan medis keracunan makanan : Stabilisasi Rehidrasi
Dekomentaminasi Antidiare dan
Eliminasi Antiemetik Hemodialisa Antibiotik Empiris Penatalaksanaan keracunan zat kimia :
Pemberian obat melalui pembuluh darah,
antara lain antropin. Pemberian cairan infus melalui pembuluh
darah vena. Pemberian karbon aktif
Pemasangan alat bantu pernafasan, yang
tersambung ke mesin pompa oksigen
(ventilator) PENGKAJIAN Survei primer Untuk membuat diagnosis toksikologi khusus hanya memperlambat penggunaan tindakan suportif yang merupakan bentuk dasar “ABCD” pada pengobatan keracunan. Saluran napas (A) Pernapasan (B) yang harus dibersihkan dan adekuat harus diuji muntah atau beberapa dengan mengobservasi gangguan lain dan, bila dan mengukur gas darah diperlukan, suatu alat arteri. yang mengalirkan napas Pada pasien dengan melalui oral atau dengan insufisiensi pernapasan memasukkan pipa harus dilakukan intubasi endotrakea. dan ventilasi mekanik. Sirkulasi (C) yang cukup (D) setiap pasien dengan harus diuji dengan keadaan mental yang mengukur denyut nadi, berubah harus diberi tekanan darah, urin yang larutan dekstrosa pekat keluar, dan evaluasi perfusi perifer. Survei Sekunder Meliputi pengumpulan riwayat yang ada dan melakukan pemeriksaan fisik singkat yang berorientasi pada toksikologi. Penyebab koma lainnya atau kejang seperti trauma pada kepala, meningitis, atau kelainan metabolisme harus dicari dan diobati. Pemeriksaan Fisik: Pemeriksaan yang cepat Riwayat: Pernyataan harus dilakukan dengan dengan mulut tentang penekanan pada daerah jumlah dan jenis obat yang paling mungkin yang ditelan dalam memberikan petunjuk ke kedaruratan toksik arah diagnosis mungkin tidak dapat toksikologi. Termasuk dipercayai. tanda-tanda vital, mata dan mulut, kulit, abdomen, dan sistem saraf. DIAGNOSA KEPERAWATAN Ketidakefektif jalan nafas berhubungan dengan penurunan ekspansi paru akibat akumulasi udara. Resiko kekurangan cairan tubuh berhubungan