2. Hand Hygiene
• Kebersihan tangan merupakan ukuran yang paling penting untuk
mencegah transmisi mikroorganisme. Higienitas tangan (misalnya: cuci
tangan, antiseptik tangan) mengurangi patogen potensial pada tangan
dan ini mengurangi resiko transmisi organisme ke pasien atau pekerja
kesehatan lainnya.
...pencegahan
3. Peralatan Pelindung Personal ( Personal
Protective Equipment/ PPE)
• Personal Protective Equipment (PPE) yang biasa
digunakan dalam perawatan gigi adalah sarung tangan
sekali pakai (steril atau non-steril), pelindung mata,
perisai wajah, masker, gaun dan yang digunakan untuk
melindungi tubuh pribadi dari darah dan cairan tubuh
dan bahaya kimia.
• Fungsi utamanya adalah mengontrol kontaminasi silang
dan tidak mencegah penyebaran mikroba.
...pencegahan
4. Dekontaminasi Peralatan
• Dekontaminasi adalah suatu istilah umum yang meliputi
segala metode pembersihan, desenfeksi dan sterilisasi
yang bertujuan untuk menghilangkan pencemaran
mikroorganisme yang melekat pada peralatan medis
sedemikian rupa sehingga tidak berbahaya.
• Metode dekontaminasi yang utama adalah penguapan
dibawah tekana (autklav), pemanasan kering (oven
udara panas), air mendidih dan desinfektan kimia
dengan menggunakan hipoklorit atau glutaraldehid 2%.
...pencegahan
5. Desinfeksi permukaan lingkungan kerja
• Setiap permukaan yang dijamah oleh tangan operator
harus disterilkan (misalnya instrumen) atau desinfeksi
(misalnya meja kerja, kaca pengaduk, tombol-tombol
atau pegangan laci dan lampu).
• Meja kerja, tombol-tombol, selang as[pirator, tabung,
botol material dan pegangan lampu unit harus diulas
dengan klorheksidin 0,5% dalam alcohol atau hipoklorit
1000 bagian perjuta (bpj) dari klorida yang tersedia,
dalam setiap sesi atau setiap pergantian pasien.
...pencegahan
6. Penanganan limbah klinik
• Yang dimaksud dengan limbah klinik adlah semua bahan
yang menular atau kemungkinan besar menular atau zat-
zat yang berbahaya yang berasal dari lingkungan
kedokteran dan kedokteran gigi.
• Sampah ini dikumpulkan untuk dibakar, atau ditanam
untuk jenis tertentu. Limbah klinik seperti jarum
dikumpulkan di dalam wadah plastik berwarna kuning
untuk dibakar dan jenis limbah tertentu dikumpulkan
untuk ditanam.
Perawatan AIDS di bidang KG
1. Kandidiasis Oral
• Tindakan pengobatan kandidosis oral pada penderita HIV-
positif terdiri atas pemberian obat-obat topikal, seperti
nystatin atau amphotericin, tetapi obat-obat tersebut
kadangkala tidak efektif, dan gejala-gejala dapat kambuh lagi.
• Oleh karena itu, sering harus dilakukan terapi sistemik dalam
bentuk ketoconazole, fluconazole, atau itraconazole. P
• enggunaan obat-obat sistemik tersebut ternyata sangat efektif,
tetapi terjadinya kekebalan diantara beberapa strain candida
perlu diwaspadai (Lewis dkk, 1998).
...perawatan
2. Gingivitis/periodontitis
• Pengobatan lesi periodontal pada penderita HIV
mencakup pembersihan mulut secara
profesional dikombinasikan dengan
pembersihan mulut oleh penderita sendiri
dengan menggunakan obat kumur klorheksidin.
• Metronizole dapat membantu memperingan
simtom periodontitis neksritisasi (Lewis dkk,
1998).
...perawatan
3. Herpes Simpleks
• Pangobatan dengan acyclovir secara oral, 200mg
5 kali sehari merupakan satu-satunya yang sangat
efektif, baik untuk mengobati lesi yang telah
terjadi maupun untuk mencegah kambuhnya lesi.
• Resistensi herpes simpleks terhadap acyclovir
dapat timbul dan bila ini terjadi maka dianjurkan
untuk menggunakan foscarnet secara intra vena
(50 mg/kg/hari) (Lewis dkk, 1998).
...perawatan
4. Varicella zoster
• Reaktivasi virus varicella zoster kadang-kadang
dapat menimbulkan herpes zoster intra oral
dan kutaneus pada penderita HIV.
• Pengobatan terdiri atas pemberian acyclovir
(800 mg melaluioral 5 kali sehari).
...perawatan
5. Hairy leukoplakia
• Terapi hairy leukoplakia tergantung pada kasus-kasus
individual dan luasnya penyakit, karena kondisi ini biasanya
asimtomatis.
• Lesi akan mereda sebagai respons terhadap acyclovir tetapin
akan kambuh bila terapi dihentikan.
6. Sarkoma Kaposi
• Terapi pilihan meliputi eksisi lokal, intralesional dengan
vinblastine, atau radioterapi, tergantung pada daerah dan
meluasnya sarkoma (Lewis dkk, 1998).