Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN

TN.J SISTEM KARDIOVASKULER


DI RUANG BOUGENVILE
RSUD MALINGPING

KELOMPOK I
ANNISA SURYANI 18215249
IMAS MASITOH NIM 18215259
IRA SUSILAWATI NIM 18155260
• Definisi

• CHF adalah syndrome klinis (sekumpulan tanda dan gejala),


ditandai oleh sesak napas dan fatik ( saat istirahat atau saat
aktivitas) yang disebab kan oleh kelainan struktur dan fungsi
jantung. CHF dapat disebabkan oleh gangguan yang
mengakibatkan terjadinya pengurangan pengisian ventrikel
(disfungsi distolik) dan atau kontraktilitas miokardial (disfungsi
sistolik).(Sudoyo Aru,dkk 2009).
Anatomi Fisiologi
• Anatomi Jantung Jantung adalah organ berotot dengan empat
ruang yang terletak dirongga dada, dibawah perlindungan
tulang iga, sedikit kesebelah kiri sternum. Jantung terdapat
didalam sebuah kantung longgar berisi cairan yang disebut
pericardium.
Anatomi Fisiologi
1. Bentuk
2. Letak
3. Ukuran
Ukuran jantung + sebesar genggaman tangan kanan.
4. Lapisan
• Endometrtium
• Miokardium
• Otot jantung ini membentuk bundalan-bundalan otot yaitu
• Bundalan otot artaria
• Bundalan otot ventikuler
• Bundalan atriovettikuler
• Pericardium
Pergerakan jantung
• Periode konrtiksi(periode distol)

• Periode dilatasi (periode diastole)

• Periode istirahat

Siklus Jantung

Pembuluh darah pada peredaran darah kecil, terdiri atas :


• Arteri pulmonalis

• Vena pulmonalis

Bunyi Jantung
• Bunyi jantung terdengar dua macam suara yaitu bunyi ritma disebabkan
menutupnya katup atrio ventrikel dan bunyi kedua karena menutupnya
katup aorta dan arteri pulmonar setelah kontraksi dari ventrikel.
Patofisiologi

Terdapat empat mekanisme respons primer terhadap gagal jantung meliputi:


• Meningkatnya aktivitas adrenergik simpatis

• Meningkatnya beban awal akibat aktivitas neurohormone

• Hipertropi ventrikel

• Volume cairan berlebih

Etiologi
• Faktor-faktor yang mengganggu pengisian vertikel seperti stenosis katup
atrioventrikularis dapat menyebabkan gagal jantung. Keadaan-keadaan
seperti pericarditis konstritif dan temponade jantung mengakibatkan gagal
jantung melalui gabungan efek seperti gangguan pada pengisian vertikel dan
ejeksi ventrikel
manifestasi klinik
Kriteria major
• Proksimal nocturnal dyspnea

• Distensia vena

• Ronki paru

• Kardiomegali

• Edema paru akut

• Gallop S3

• Peninggian vena

• Refluks hepatojugular

Kriteria minor
• Edema ekstermitas

• Batuk malam hari

• Hepatomegali
• Efusi pleura

• Penurunan kapasitas vital 1/3 dari normal


• Takikardia (>120/menit)
Komplikasi
Komplikasi akut gagal jantung meliputi :
• Edema paru
• Gagal ginjal akut
• Aritmia

Komplikasi kronis meliputi :


• Intoleransi terhadap aktivitas

• Gangguan ginjal
• Kakeksia jantung
• Kerusakan metabolik dan Tromboembolis
Pemeriksaan Diagnostik
• Ekokardiografi
• Rontgen Toraks
• Elektrokardiografi
Gangguan pertukaran Tujuan : Setelah dilakukan (Pemantauan Respirasi I.01014)
b.d perubahan tindakan keperawatan
1. Monitor frekuensi irama, kedalaman
membrane alveolus diharapkan pertukaran gas
upaya nafas
kapiler meningkat.
2. Monitor pola nafas
  Kriterian hasil : (Pertukaran
gas L.01003) 3. Monitor kemampuan batuk efektif

1. Dispone menurun 4. Monitor nilai AGD

2. Bunyi nafas tambahan 5. Monitor saturasi oksigen


menurun 6. Auskultasi bunyi nafas
3. Pola nafas membaik 7. Dokumentasikan hasil pemantauan
4. Pco2 dan o2 8. Jelaskan tujuan dan prosedur
5. membaik pemantauan

9. Informasikan hasil pemantauan, jika


perlu

10. Kolaborasi penggunaan oksigen saat


aktifitas dan/atau tidur

 
Pola nafas tidak efektif Tujuan : (Manajemen jalan nafas I.01011)
b.d hambatan upaya
Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor pola nafas (frekuensi,
nafas (mis: nyeri saat
keperawatan diharapkan kedalaman, usaha nafas)
bernafas)
pola nafas membaik.
2. Monitor bunyi nafas tambahan (mis:
Kriteria hasil : gagling, mengi, Wheezing, ronkhi)

Kriteria hasil : 3. Monitor sputum (jumlah, warna, aroma

1. Frekuensi nafas dalam 4. Posisikan semi fowler atau fowler


rentang normal
5. Ajarkan teknik batuk efektif
2. Tidak ada pengguanaan
6. Kolaborasi pemberian bronkodilato,
otot bantu pernafasan
ekspetoran, mukolitik, jika perlu.
3. Pasien tidak
menunjukkan tanda
dipsnea
Penurunan curah jantung Tujuan : Perawatan jantung I.02075)
b.d perubahan preload /
setelah dilakukan 1. Identifikasi tanda/gejala primer
perubahan afterload /
tindakan keperawatan penurunan curah jantung
perubahan kontraktilitas
diharapkan curah jantung
2. Identifikasi tanda/gejala sekunder
meningkat
penurunan curah jantung
Kriteria hasil :
3. Monitor intake dan output cairan
(curah jantungL.02008)
4. Monitor keluhan nyeri dada
1. .Tanda vital dalam
5. Berikan terapi terapi relaksasi untuk
rentang normal
mengurangi strees, jika perlu
2. Kekuatan nadi perifer
6. Anjurkan beraktifitas fisik sesuai
meningka
tolerans
Tidak ada edema
7. Anjurkan berakitifitas fisik secara
bertahap

8. Kolaborasi pemberian
antiaritmia, jika perlu
Nyeri akut b.d Tujuan : Manajemen nyeri I.08238)
gen penedera
setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi lokasi, karakteristik nyeri,
fisiologis (Mis:
keperawatan diharapkan tingkat durasi, frekuensi, intensitas nyeri
Iskemia)
nyeri menurun.
2. Identifikasi skala nyeri
Kriteria hasil :
3. Identifikasi faktor yang memperberat
Tingkat nyeri (L.08066) dan memperingan nyeri

1. Pasien mengatakan nyeri 4. Berikan terapi non farmakologis untuk


berkurang dari skala 7 menjadi mengurangi rasa nyeri
2
5. Kontrol lingkungan yang memperberat
2. .Pasien menunjukkan ekspresi rasa nyeri (mis: suhu ruangan,
wajah tenang pencahayaan,kebisingan)

3. Pasien dapat beristirahat 6. Anjurkan memonitor nyeri secara


dengan nyaman mandiri

7. Ajarkan teknik non farmakologis untuk


mengurangi nyeri

8. Kolaborasi pemberian analgetik, jika


perlu
Hipervolemia b.d Tujuan : (Manajemen hipervolemia I.03114)
gangguan
setelah dilakukan tindakan
mekanisme 1. Periksa tanda dan gejala hipervolemia (mis:
keperawatan diharapkan
regulasi ortopnes,dipsnea,edema, JVP/CVP
keseimbangan cairan
meningkat,suara nafas tambahan
meningkat.

Kriterian hasil : (keseimbangan 2. Monitor intake dan output cairan


ciran L. 03020)

1. Tererbebas dari edema 3. 3 Monitor efek samping diuretik (mis :


hipotensi ortortostatik, hipovolemia,
2. Haluaran urin meningkat hipokalemia, hiponatremia)
3. Mampu mengontrol
asupan cairan 4. 4 Batasi asupan cairan dan garam

5. Anjurkan melapor haluaran urin

6. Ajarkan cara membatasi cairan

7. Kolaborasi pemberian diuretic


Perfusi perifer tidak Tujuan : (Perawatan sirkulasi I.02079)

efektif b.d
setelah dilakukan tindakan 1. Periksa sirkulasi perifer(mis:nadi
penurunan aliran
keperawatan diharapkan perifer,edema,pengisian kapiler,
arteri dan/atau vena
perfusi perifer meningkat. warna,suhu)

1. Nadi perifer teraba kuat 2. Identifikasi faktor resiko gangguan

sirkulasi
2. Akral teraba hanga

3. Lakukan hidrasi
3. Warna kulit tidak pucat

4. Anjurkan menggunakan obat penurun


 
tekanan darah, antikoagulan, dan
 
penurun kolestrol, jika perlu

5. Anjurkan minum obat pengo

Informasikan tanda dan gejala darurat yanng

harus dilaporka
Intoleransi Tujuan : (Manajemen energi I.050178)
aktifitas b.d
setelah dilakukan tindakan 1. Monitor kelelahan fisik dan emosional
kelemahan
keperawatan diharapkan toleransi
2. Monitor pola dan jam tidur
aktifitas meningkat.
3. Sediakan lingkungan yang nyaman dan
Kriteria hasil :
rendah stimulus (mis: cahaya, suara,
Toleransi aktivitas (L.0504 kunjungan

1. kemampuan melakukan 4. 4 Berikan aktifitas distraksi yang


aktifitas sehari-hari meningkat menenangkan

2. Pasien Mampu berpindah 5. 4 Berikan aktifitas distraksi yang


dengan atau tanpa bantuan menenangkan

3. Pasien mangatakan dipsnea 6. Anjurkan melakukan aktifitas secara


saat dan/atau setelah aktifitas bertahap
menurun
7. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan makanan
Ansietas b.d kurang Tujuan : (Terapi reduksi I.09314)

terpapar informasi
setelah dilakukan tindakan 1. Identifikasi saat tingkat ansietas

keperawatan diharapkan berubah

tingkat ansietas menurun.


2. Pahami situasi yang membuat ansietas

Kriterian hasil : (Tingkat


3. Dengarkan dengan penuh perhatian
ansietas L.09093)
4. Gunakan pendekatan yang teang dan
1. Pasien mengatakan telah
meyakinkan
memahami penyakitnya
5. Informasikan secara faktual mengenai
2. Pasien tampak tenang
diagnosis, pengobatan, dan prognosis

3. Pasien dapat beristirahat


6. Anjurkan keluarga untuk tetap
dengan nyaman
menemani pasien, jika perlu

7. Anjurkan mengungkapkan perasaan

dan persepsi

Anda mungkin juga menyukai