Anda di halaman 1dari 19

prasarana dan sarana transportasi

Pembangunan :
► Proses Konstruksi
►Konstruksi
►pasca konstruksi

Yang akan menimbulkan dampak terhadap


perubahan - perubahan yang terjadi dalam
lingkungan.
 Pencemar Alamiah:
Gunung meletus, kebakaran hutan, badai
debu, lautan (aerosol dalam bentuk partikel
garam), serbuk sari dan sulfur dari sumber
air panas.
◘ Sumber Pencemar antropogenik (oleh manusia dan
kegiatannya)
industri pengelolahan, pembangkit tenaga
listrik, kegiatan memasak dan pembakaran
sampah.
Definisi:

Pencemaran udara diartikan sebagai campuran dari satu atau lebih


pencemar padat, cair atau gas ke dalam udara oleh alam dan/ atau
manusia dalam jangka waktu tertentu dapat mengganggu
kenyamanan hidup

-Akibat kendaraan ---- 1/5 dari jumlah CO2 di udara yang berakibat pada
pemanasan global.
-Gas buang dari cerobong asap
- knalpot kendaraan, kebocoran gas di pabrik,
- stasiun pengisian bahan bakar
► Sumber Bergerak :
adalah sumber pencemar udara dari
suatu yang dapat bergerak dengan
menggunakan tenaga yang dihasilkan,
misalnya mobil, motor, pesawat terbang, dan
kapal laut.

► sumber Tak bergerak:


umumnya berasal dari berbagai kegiatan industri dan
domestik
Tipe Sumber Bahan Bakar Emisi Utama Jenis Kendaraan
Tenaga
Mesin 4 Langkah Bensin HC, CO, NOx Mobil, motor,
truck, bus,
pesawat Terbang
Mesin 2 langkah Bensin HC, CO, Nox dan Motor
partikulat
Diesel Solar Sox, Nox, Mobil, Traktor,
partikulat truk, bus, kereta
api, dan kapal
laut
Gas Turbin Avtur Nox, partikulat Pesawat terbang,
kereta api, dan
kapal laut
Uap Batubara, minyak Sox, Nox, Kereta api dan
bumu partikulat kapal laut

Sumber: Stem, 1984


a Pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor yang cepat
b Tidak seimbangnya prasarana transportasi dengan jumlah kendaraan
yang ada,
c Pola lalu lintas perkotaan yang berorientasi memusat - akibat
terpusatnya kegiatan perekonomian dan perkotaan di pusat kota
d Kesamaan waktu aliran lalu lintas

e Jenis, umur dan karakteristik kendaraan bermotor

f Faktor perawatan kendaraan

g Jenis bahan bakar yang digunakan

h Jenis permukaan jalan


Pengertian Kebisingan, Tentang Suara dan Pendengaran

Bising diartikan sebagai suara yang tidak dikehendaki yang diukur


dalam satuan decibell (dB). Decibell diartikan sebagai sepuluh kali logaritma
berbasis 10 dari perbandingan antara dua kuantitas pangkat. Karena kekuatan
bunyi sebanding dengan kuadrat tekanan bunyi, maka suatu skala kebisingan
yang tepat diartikan sebagai :

Tingkat tekanan bunyi = 20 Log 10 (P1/Po) dB

Keterangan :
P1 = Tekanan bunyi yang diukur
Po = Tekanan pada ambang pendengaran (0 – 120 dB)
Efek
No Uraian Kebisingan Desibel Contoh
1 Menyebabkan Tuli 150 Ledakan
kecelakaan Nyeri 140 Pengujian mesin
Ambang 120 Guntur,tembakan senjata api
Perasaan 110 Bor angin, pesawat terbang
2 Gangguan Pengurangan 100
efisiensi kerja 90 Kereta api bawah tanah

Gangguan fungsi 85 Jalan padat lalu lintas


telinga 80 Bising pabrik
Bising kantor
Gangguan bicara 70 Kereta api di pinggiran kota
normal 65
Pabrik
Gangguan 60
lainnya
1.1.1.1.1.1.1.1.1
 Menurut hasil penelitian berdasarkan tingkat
kebisingan ekuivalen (Leq) oleh Subagio (1996) dimana
satuan intensitas bunyi adalah decibell atau disingkat
dbA yang menunjukkan bahwa :
 Sepeda motor = 68,5 dbA
 Mobil sedan = 69,5 dbA
 Van (station) = 74,9 dbA
 Jeep

 = 76,5 dbA
 Bus = 79,1 dbA
 Truk = 80,4 dbA
 Truk gandeng = 84,6 dbA

Dr. Ir. Ismiyati, MSc

12
 Untuk mendapatkan faktor lalu lintas harian
rata-rata dapat dicari dengan rumus sebagai
berikut :
 L2 = 10 log 10 L1/10
 L2/10 = log (n.10L1/10)
 Log 10L2/10 = log (n.10L1/10)
 10L2/10 = (n.10L1/10)
 10L2/10 =n
 10L1/10
Mengukur kebisingan dari suatu lokasi dapat dilakukan sbb:

# Lokasi dekat sumber


# Lokasi yang sensitif terhadap kebisingan
# areal perumahan / pemukiman
# real luar kota/daerah yang sepi untuk mengidentifikasi “noise
floor”

Pengukuran dapat dilakukan dengan


menempatkan noise meter pada lokasi lokasi
tersebut diatas, dengan tinggi 1 sampai 1,25 meter
dari atas tanah dan kemudian mencatat besarnya
angka kebisingan tiap 10 detik.
 A. Volume/ jumlah kendaraan
 B. Kecepatan kendaraan
 C. persentase kendaraan berat
 D. gradien dan kondisi permukaan jalan
 E. jarak sumber dan penerima bunyi
 F. Jenis Permukaan Tanah
 G. Ketinggian dari penerima bunyi
 H. tinggi dan panjang dari pelindung bising
 i. Pantulan suara dari bangunanbangunan sekitar
a. Mengurangi Kebisingan dari sumbernya (kendaar)-dilakukan
merancang bagian2 kendaraan yg lebih halus suaranya
b. Pengoperasian Lalu lintas
- Pengaturan Rute
- Kecepatan, dengan berkurangnya kecepatan------- kebisingan
akan berkurang.
- Kepadatan lalu-lintas - kepadatan lalu lintas berkurang
separuhnya dapat mengurangi sampai 3 dB
- Arus lalu lintas yang lancar ---- berarti menyebabkan tdk
tertumpuknya suara kendaraan pada suatu arus.
c. Rancangan Jalan dan Lokasi
- Kemiringan dengan tanjakan sebesar 5 % dapat meningkatkan
kebisingan
Lanjutan…….
- Elevasi, jalan yang di bangun lebih rendah

dan / atau tinggi dari sumber membuat


kebisingan dapat mengurangi tingkat
kebisingan yang diterima pendengar
- Membuat terowongan
1. Sebutkan dampak lingkungan dari moda transportasi dan
langkah langkah apa yang diperlukan dalam menangani dampak
tersebut !
2. Langkah langkah apa yang harus saudara lakukan dalam
menangani dampak lingkungan baik sebelum pembangunan,
masa pembangunan, dan setelah pembangunan. Jelaskan dampak
yang terjadi dan bagaimana penangannya ?

Anda mungkin juga menyukai