Anda di halaman 1dari 100

PP 50 TAHUN 2012

&
PERMENAKER 26 TH 2014

Danang Kurniawan
PEKERJAAN AUDITOR ITU APA???
Prinsip Dasar
Pedoman Penerapan ELEMEN AUDIT
1. Pembangunan dan
1. Penetapan 1. Komitmen dan kebijakan
Pemeliharaan
Kebijakan K3 1.1 Kepemimpinan dan komitmen
Komitmen
1.2 Initial Review
2. Perencanaan 1.3 Kebijakan K3
2. Pendokumentasian
Penerapan K3 Strategi
2. Perencanaan
3. Peninjauan Ulang
3. Penerapan K3 2.1 Perenc ident bhy, penilaian
Desain dan Kontrak
4. Pengukuran, resiko dan pengend resiko
4. Pengendalian
2.2 Per. per uu dan persyart lainnya
Pemantauan, dan Dokumen
2.3 Tujuan dan sasaran
Evaluasi Kinerja 5. Pembelian
2.4 Indikator kinerja
K3 6. Keamanan Bekerja
2.5 Perenc awal dan perencanaan
Berdasarkan SMK3
5. Peninjauan kegiatan yg berlangsung
7. Standar Pemantauan
secara teratur 3. Penerapan
8. Pelaporan dan
untuk 3.1 Jaminan kemampuan
Perbaikan
3.2 Kegiatan pendukung
meningkatkan 9. Pengelolaan material
3.3 Ident SB, penilaian dan
kinerja K3 secara dan perpindahannya
pengendalian resiko
berkesinambunga 10. Pengumpulan dan
4.Pengukuran dan evaluasi
penggunaan data
n 4.1 Inspeksi dan pengujian
11. Audit SMK3
4.2 Audit SMK3
12. Pengembangan
4.3 Tindakan perbaikan dan
Ketrampilan dan
pencegahan
Kemampuan
5. Tinjauan ulang dan peningkatan
pihak managemen
AUDIT
AUDIT
• Proses yang sistematik, Independen dan terdokumentas
untuk memperoleh bukti audit, dan

• Mengevaluasinya secara obyektif untuk menentukan


sampai sejauh mana kriteria audit dipenuhi.

• ISO 19011:2018 Pedoman Audit Sistem Manajemen


AUDIT INTERNAL
• HR • HSE

• PROCUREMENT • OPERASIONAL
DEFINISI
AUDIT INTERNAL :
1. audit pihak kesatu  dilakukan oleh dan atas nama
organisasi sendiri untuk tinjauan manajemen dan tujuan
intern lainnya.

AUDIT EKSTERNAL : audit pihak kedua atau ketiga 


2. Audit pihak kedua dilakukan oleh pelanggan atau badan
atau seseorang yg ditunjuk oleh pelanggan
3. Audit pihak ketiga dilakukan oleh badan independen 
Lembaga Audit
Bagi perusahaan :
- Mempekerjakan Pekerja/buruh lebih dari 100 org
- < 100 org dgn potensi bahaya tinggi
Penerapanannya dibuktikan dgn
Pengawasan oleh Instansi Audit
Ketenagakerjaan pada
Pem.Prop, Pem.Kab/Kota

Eksternal Internal
(3 th sekali)

Badan Audit Pengusaha/


(Auditor) Pengurus
PEMBUKTIAN
PENERAPAN SMK3

Internal Audit Eksternal

Dilakukan Dilakukan oleh Lembaga


perusahaan Audit (yang telah ditunjuk
Menakertrans)
 Proses yg sistematik, independen
adalah pemeriksaan secara dan terdokumentasi untuk
sistematis dan independen memperoleh bukti audit dan
terhadap pemenuhan kriteria
 mengevaluasinya secara objektif
yang telah ditetapkan untuk untuk menentukan sampai sejauh
mengukur suatu hasil kegiatan mana kriteria audit dipenuhi.
yang telah direncanakan dan
dilaksanakan dalam penerapan  Memastikan pelaksanaan K3
sesuai dengan peraturan
SMK3 di perusahaan perundangan

BAB I Pasal 1 no. 2


Permenaker 26 Tahun 2014
adalah audit SMK3 yang
diselenggarakan oleh
Lembaga Audit dalam
rangka penilaian
penerapan SMK3 di
perusahaan.

BAB I Pasal 1 Nomor 5


PERMENAKER No. 26/2014
Adalah audit SMK3 yang
dilakukan oleh perusahaan
sendiri dalam rangka
pembuktian penerapan
SMK3 dan persiapan audit
eksternal SMK3 dan/atau
pemenuhan standar nasional
atau internasional atau
tujuan-tujuan lainnya.
Didasarkan pada pertimbangan:
1. Prioritas manajemen;
2. Tujuan komersial;
3. Persyaratan sistem manajemen;
4. Persyaratan peraturan per-uu;
5. Persyaratan kontrak;
6. Kebutuhan untuk evaluasi pemasok;
7. Persyaratan pelanggan;
8. Kebutuhan pihak lain yang
berkepentingan;
9. Risiko terhadap organisasi.
 MENGETAHUI KELEMAHAN UNSUR
SISTEM OPERASI SEBELUM TIMBUL
GANGGUAN.

 MEMPEROLEH GAMBARAN YANG


JELAS DAN LENGKAP TENTANG
STATUS MUTU PELAKSANAAN K3.

 MENINGKATKAN PENGETAHUAN
DAN KESADARAN THD K3.

 MENINGKATKAN CITRA PENGURUS


PERUSAHAAN.
PERBEDAAN AUDIT DAN INSPEKSI
AUDIT SMK3 INSPEKSI K3
• Upaya menemukan • Upaya menemukan
ketidaksesuaian dlm ketidaksesuaian dlm
penerapan sistem
obyek
manajemen
• Mengukur kesesuaian • Mengukur
pelaksaanaan sistem kesesuaian obyek
manajemen terhadap terhadap standar
standar
• Berfokus pada sistem • Berfokus pada
manajemen obyek
Lanjutan...

AUDIT SMK3 INSPEKSI K3


• Metode: • Metode:
pemeriksaan pemeriksaan secara
dokumen, verifikasi, teknis dan atau
wawancara dan mendetail
observasi

• Pelaksanaan • Pelaksanaan
dengan jangka dengan jangka
panjang pendek
 Sesuai Lampiran II PP
No.50 Tahun 2012
tentang Pedoman
Penilaian Penerapan
SMK3
1. pembangunan dan terjaminnya pelaksanaan
komitmen;
2. pembuatan dan pendokumentasian rencana K3;
3. pengendalian perancangan dan peninjauan kontrak;
4. pengendalian dokumen;
5. pembelian dan pengendalian produk;
6. keamanan bekerja berdasarkan SMK3;
7. standar pemantauan;
8. pelaporan dan perbaikan kekurangan;
9. pengelolaan material dan perpindahannya;
10. pengumpulan dan penggunaan data;
11. pemeriksaan SMK3; dan
12. pengembangan keterampilan dan kemampuan
Perusahaan yang telah melaksanakan penerapan SMK3
dilakukan penilaian penerapan SMK3 melalui Audit Eksternal
SMK3 oleh Lembaga Audit SMK3 yang ditunjuk oleh Menteri.

Penilaian penerapan SMK3 dilakukan terhadap:


a. perusahaan yang secara sukarela minta Audit
SMK3;
b. perusahaan yang bergerak di bidang dengan
potensi bahaya tinggi : bidang pertambangan,
minyak dan gas bumi;
c. perusahaan yang mempunyai potensi bahaya
tinggi berdasarkan penetapan Direktur Jenderal
dan/atau Kepala Dinas Provinsi.
Peningkatan
berkelanjutan Penetapan
kebijakan K3
Peninjauan
Peninjauan dan
Ulang&
peningkatan
Peningkatan
kinerja SMK3
Diaudit oleh oleh manajemen
Auditor √ Perencanaan
K3
Internal sesuai
lamp. II Pemantauan dan
evaluasi kinerja K3
Bagian ke V Pelaksanaan
rencana K3
Pasal 14 (2)
 Audit
Internal
PENILAIAN PENERAPAN
SMK3

Pasal 16 Diaudit oleh Auditor Eksternal dari


Lembaga Audit Independen
 Audit Eksternal Sesuai lamp. II
Diaudit oleh Auditor
Bagian ke V Internal
Pasal 14 (2) 12 unsur/elemen audit
 Audit Internal  166 Kriteria

Perubahan atau penambahan sesuai


perkembangan oleh Menteri
Teknis audit SMK3 sesuai
lamp. II
Diaudit oleh Lembaga
Audit Independen
Pasal 16
 Audit Eksternal 12 unsur/elemen audit
 166 Kriteria

Perubahan atau penambahan sesuai


perkembangan oleh Menteri
Teknis audit SMK3 sesuai
lamp. II
• Kategori pelaksanaan penilaian
penerapan SMK3:
• tingkat awal dengan pemenuhan
terhadap 64 kriteria Audit SMK3;
• tingkat transisi dengan pemenuhan
terhadap 122 kriteria Audit SMK3;
dan
• tingkat lanjutan dengan pemenuhan
terhadap 166 kriteria Audit SMK3.
Pasal 20
1. KATEGORI KRITIKAL
Temuan yg mengakibatkan fatality/ kematian
2. KATEGORI MAJOR
a) tidak memenuhi ketentuan peraturan per-
uu-an
b) Tidak melaksanakan salah satu prinsip
SMk3; dan
c) Terdapat temuan minor untuk 1 (satu)
HASIL kriteria audit di beberapa lokasi (3)
TEMUAN 3. KATEGORI MINOR
Ketidak konsistenan dlm pemenuhan
AUDIT
PENILAIAN persyaratan per. per-uu-an, standar, pedoman,
dan acuan lainnya.
HASIL AUDIT
SMK3
BERDASARKAN
Dalam hal penilaian termasuk kategori kritikal atau
KRITERIA mayor, dinilai balum berhasil menerapkan SMK3 dan
MENURUT panilaian tidak mengacu tabel 2
SIFATNYA
TERDIRI DARI 3
PENILAIAN KRITERIA
• Kategori Kritikal
Temuan yang mengakibatkan
fatality/kematian.
• Ditetapkan terhadap temuan pada
peralatan/mesin/pesawat/instalasi/bahan,
cara kerja, sifat kerja, lingkungan kerja dan
proses kerja yang dapat menimbulkan korban
jiwa.
• Penilaian terhadap kriteria Audit SMK3
dengan kategori kritikal harus ditindaklanjuti
dengan tindakan koreksi paling lambat dalam
jangka waktu 1x24 jam. Pasal 26
PENILAIAN KRITERIA
Pasal 27

• Kategori Mayor
• Tidak melaksanakan salah satu prinsip
SMK3 : dibuktikan apabila terdapat salah
satu kriteria yang berkesinambungan yang
tidak dilaksanakan.

Pasal 27
• Temuan minor : dibuktikan apabila
terdapat 3 (tiga) temuan lokasi dengan
kriteria minor.
• Penilaian dengan kategori mayor : harus
ditindaklanjuti dengan tindakan koreksi
paling lambat dalam jangka waktu 1 (satu)
bulan.
Prosedur audit berisikan hal-hal sbb:
oPerencanaan dan jadwal audit
oPemastian kompetensi auditor dan Ketua
Tim Auditor/senior
oPemilihan tim audit dan pembagian tugas
dan tanggung jawab
oPelaksanaan audit
oPelaksanaan tindak lanjut audit, jika perlu
oPemeliharaan rekaman audit
oPemantauan kinerja dan efektivitas audit
oPelaporan kepada ‘top management’ dan
Menaker cq. Dirjen BINWASNAKER
TAHAPAN PELAKSANAAN AUDIT
1. Pemeriksaan dokumen
2. Wawancara untuk klarifikasi
3. Pengamatan aktivitas perusahaan
4. Pengamatan kondisi dan ling. kerja
TAHAP PERSIAPAN 5. Penilaian kriteria berdasarkan temuan

PERTEMUAN
PEMBUKA
PROSES AUDIT SMK3

PERTEMUAN TIM AUDITOR SMK3

PERTEMUAN
PENUTUP
PEMBUATAN
LAPORAN
TINDAK LANJUT
1. Persiapan Audit
• auditor membuat detail rencana audit yang
menjelaskan tentang pelaksanaan audit
(jadwal kapan, tujuan, ruang lingkup, kriteria
audit, team auditor).
2. PERTEMUAN PEMBUKA

• Perkenalan dari tim audit


• Menjelaskan tujuan dan ruang lingkup audit
• Penjelasan jadual audit
• Menjelaskan proses audit
• Menyediakan daftar hadir pertemuan
pembuka
• Menggunakan Daftar Periksa /
Checklist
• Melihat Bukti Obyektif dengan:
* Pemeriksaan dokumen
* Verifikasi
* Observasi
* Wawancara
Mencatat secara mendetil bukti obyektif
• PROBLEM
(KETIDAKSESUAIAN)
• LOCATION
• OBJECTIVE (EVIDENT
BUKTI2)
• REEFERENCE/aturan
HIERARKI PENDOKUMMENTASIAN
WAWANCARA

• Bersikap kooperatif
• Sopan, terbuka dan jangan
berprasangka buruk
• Ciptakan atmosfir yang nyaman bagi
auditee
• Berikan waktu yang cukup untuk
auditee
• Perhatikan bahasa tubuh/body
language
• Gunakan bahasa yang jelas
• Gunakan 5 W, 1 H dan “show me”
Teknik Bertanya
• Pertanyaan terbuka
– Membiarkan Auditee untuk menyampaikan informasi secara
terbuka
– Gunakan 5 W dan 1H
• Pertanyaan pilihan/Probing questions
– Menuntun dan mengarahkan
– Tindak lanjut atau fokus pada detil yang lebih dalam
• Pertanyaan tertutup
– Jawaban hanya “Ya” atau “Tidak”
– Sebagai pembuktian bisa digunakan 1 S
Pengendalian Audit
• DO NOT

– Ke luar jalur
– Dipimpin atau salah jalan
– Macet
– Membiarkan auditee mengendalikan irama
– Berasumsi atau berprasangka
• DO

– Siap dan tepat waktu


– Meminta orang yang ditanya yang harus menjawab
– Berbicara sesedikit mungkin
– Menghindari kesalahpahaman
– Menjaga pertanyaan tetap jelas
– Sopan dan tenang
– Beri pujian
Hati-hati dengan:
• Auditee yang agresif
• Auditee yang pemalu/nervous
• “missing people”
• “missing documents”
• Auditee menyiapkan sample (pilih sendiri)
• “pemerasan emotional”
Proses Audit

Sumber
Mengumpulkan dan Informasi
menyeleksi informasi
Informasi

Verifikasi
Bukti Audit

Membandingkan dengan
Kriteria Audit Temuan Audit

Tinjau
Kesimpulan
Audit
Temuan Audit
Statement Findings
• Deskripsi ketidaksesuaian/problem (P)

• Area temuan/lokasi (L)

• Bukti obyektif (O)

• Referensi atau persyaratan (R)


Contoh finding statement
• Saat audit di Bagian Produksi ditemukan
bahwa terdapat tenaga kerja baru belum
pernah mengikuti pelatihan terkait K3.
Ditemukan Karyawan bagian produksi tidak
terdapat informasi sudah diikutkan pelatihan .
Hal ini tidak sesuai dengan KRITERIA 12.3.1
tentang Pelatihan bagi tenaga kerja
BUKTI AUDIT

• Rekaman, pernyataan mengenai fakta atau


informasi lain yang terkait dengan kriteria audit
dan dapat diverifikasi;
• Dapat bersifat kualitatif atau kuantitatif.
4. Pertemuan Auditor
– Peninjauan checklist audit
– Daftar temuan audit beserta dengan kelengkapan
bukti –bukti audit
– Keputusan nonconformities atau opportunity for
improvement
– Buat permintaan tindakan perbaikan
5. Pertemuan Penutup
– Informasi tentang kesimpulan tim audit dan rekomendasi
yang dibutuhkan
– Daftar hadir sebagai bukti pelaksanaan
– Konfirmasi ulang lingkup audit
– Menjabarkan ketidaksesuaian dan menjelaskan dampaknya
– Menjelaskan hal-hal yang perlu diketahui berhubungan
dengan proses audit, termasuk jika ada hambatan yang
terjadi
– Menjelaskan kembali bahwa audit adalah berdasarkan
sampling
– Ucapan selamat dan terima kasih kepada auditee dan
penekanan pada aspek positif sistem jika memungkinkan
6. Laporan Audit
• Pelaporan hasil audit (tanggung jawab Ketua Tim Audit)
– Gambaran umum tempat kerja
– Struktur organisasi K3
– Jadwal Audit
– Laporan pertemuan awal
– Daftar Kriteria audit dan pemenuhannya
– Uraian ketidaksesuaian
– Laporan pertemuan akhir
ISI
• PP 50 TH 2012
• LAMP I PEDOMAN PENERAPAN
• LAMP II KRITERIA AUDIT
• LAMP III LAPORAN AUDIT SMK3.
Ringkasan Laporan
• Perusahaan yang diaudit
• Pelaksanaan audit
• Tujuan & lingkup audit
• Tim auditor
• Wakil perusahaan
• Daftar temuan ketidaksesuaian
• Kesimpulan umum
• Tindak lanjut
• Hasil audit
 Laporan audit yang dibuat
merupakan dokumentasi
dari kegiatan audit dan hasil
temuan audit

 Bentuknya sesuai Lampiran


III PP No.50 Tahun 2012
7. TINDAK LANJUT AUDIT

• Melakukan pemantauan tindakan perbaikan atas


ketidaksesuaian yang ditemukan,
• Sebagai bahan masukan kepada pihak manajemen,
• Sebagai pertimbangan untuk frekuensi audit
internal berikutnya,
KOMITMEN TERHADAP
AUDIT
• Audit : essential element dalam SMK3, tidak
dapat diganti
• Senior manajemen bertanggungjawab terhadap
pelaksanaan Audit (fully committed), agar :
 Efektif dalam pelaksanaan audit
 Tidak menolak temuan dan rekomendasi tanpa alasan yang tepat
 Menindak lanjuti rekomendasi audit
• Apabila pelaksanaan audit sudah disetujui
o Menyediakan dokumen, data, informasi dan bahan yang diperlukan
o Tidak ada upaya untuk mempengaruhi atau memaksa auditor
o Tidak ikut campur tangan dalam pengambilan keputusan hasil audit

Adalah tenaga teknis yang
AUDITOR berkeahlian khusus dan
SMK3
independen untuk
melaksanakan audit SMK3
yang ditunjuk oleh Menteri
atau pejabat yang ditunjuk

Pasal 1 Per. Menaker No.26/2014


KUALIFIKASI ▩Auditor Internal SMK3
AUDITOR
SMK3 ▩Auditor Eksternal Junior
SMK3
▩Auditor Eksternal Senior
SMK3
PERSYARATAN AUDITOR
INTERNAL
1. Pendidikan D3 dg pengalaman 2 th
2. Sertifikat Ahli K3
3. Lulus pendidikan auditor SMK3
AuditOR SMK3

Permenaker No. 26/Men/2014


PENYELENGGARA Audit SMK3

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

DirJEN
Permenaker No. 26/Men/2014
AuditOR SMK3

Permenaker No. 26/Men/2014


PENYELENGGARA Audit SMK3

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

DirJEN
Permenaker No. 26/Men/2014
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN DI BIDANG K3
MAKSIMUM JAM YG BOLEH
KEGIATAN DITENTUKAN PER
KEGIATAN
Mengikuti pendidikan dan pelatihan, workshop, Sesuai dengan jumlah jam
seminar atau lokakarya di bidang K3 kegiatan
Kunjungan kelapangan yang terorganisasi dalam 2
bidang K3
Kepesertaan dlm organisasi dan grup kerja yg 10
berkaitan di bidang K3
Menulis makalah di bidang K3 yg diseminarkan 10

Menulis artikel di bidang K3 yg dipublikasikan 5

Mengajar kursus/pendidikan untuk setiap materi 20


yg berbeda dan pertama kali di bidang K3
Menyusun meteri yg dipergunakan dlm 20
pendidikan dan pelatihan di bidang K3
Kep. Dirjen BINWASNAKER No. KEP.24/DJPPK/V/2006
• Dalam hal keputusan penunjukan
auditor eksternal junior SMK3 dan
auditor eksternal senior SMK3 telah
diterbitkan, maka yang bersangkutan
tidak berhak merangkap sebagai ahli
keselamatan dan kesehatan kerja
spesialis dan tidak berhak
melaksanakan pemeriksaan dan
pengujian sesuai dengan penunjukan
spesialisnya. Pasal 14
Keputusan penunjukan auditor eksternal
SMK3 dicabut apabila:
• pindah tugas dari Lembaga Audit SMK3;
• mengundurkan diri;
• meninggal dunia;
• dikenakan sanksi pidana yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap;
• melakukan kesalahan dan kecerobohan
sehingga menimbulkan keadaan
berbahaya; Pasal 16
Lanjutan…Keputusan penunjukan auditor
eksternal SMK3 dicabut apabila:
• dengan sengaja dan/atau karena
kekhilafannya menyebabkan terbukanya
rahasia suatu perusahaan dan/atau instansi;
• melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan
pengujian dalam bidang keselamatan dan
kesehatan kerja;
• melakukan kegiatan konsultasi dalam bidang
SMK3; dan/atau
• adanya permohonan pencabutan dari
pimpinan Lembaga Audit SMK3.
Kewajiban auditor:
• melaksanakan Audit SMK3 sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundangundangan;
• merahasiakan hasil Audit SMK3
kepada pihak-pihak yang tidak
berkepentingan; dan
• mematuhi peraturan keselamatan dan
kesehatan kerja di perusahaan.
Pasal 18
Wewenang Auditor:
• memasuki semua tempat kerja yang terkait
dengan Audit SMK3;
• memberikan penilaian hasil Audit SMK3;
• meminta perusahaan memberikan
keterangan, menunjukkan dokumen dan
menyediakan petugas pendamping dalam
pelaksanaan Audit SMK3; dan
• menghentikan pelaksanaan Audit SMK3
apabila belum ada sistem yang dibangun
dan/atau keadaan yang membahayakan
Auditor SMK3. Pasal 19
PENYELENGGARA Badan hukum yang
AUDIT SMK3
ditunjuk oleh
Berdasarkan Pasal 16
PP No.50 Tahun 2012 Menteri untuk
disebut sebagai
Lembaga Audit
Independen
melakukan audit
eksternal SMK3
PENYELENGGARA Audit SMK3

Permenaker No. 26/Men/2014


PENYELENGGARA Audit SMK3

Permohonan SKP
Tertulis SKP (berlaku 3 th)

Permenaker No. 26/Men/2014


Menteri
KEWAJIBAN PENYELENGGARA
AUDIT
Penyelenggara audit SMK3 wajib :
• menaati ketentuan peraturan perundang-undangan
di bidang keselamatan dan kesehatan kerja;
• melaksanakan Audit SMK3 sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
• menjaga kerahasiaan perusahaan yang diaudit;
dan
• melaporkan hasil Audit SMK3 kepada Menteri,
perusahaan yang diaudit, dan Dinas Provinsi.
Permenaker No. 26/Men/2014
LARANGAN BAGI PENYELENGGARA
AUDIT
Lembaga Audit SMK3 dilarang:
• melakukan kegiatan konsultasi dalam bidang
SMK3;
• melakukan jasa pabrikasi, pemeliharaan,
reparasi, dan instalasi teknik K3;
• melakukan pemeriksaan dan pengujian K3;
• dan d. melakukan jasa pembinaan K3.

Permenaker No. 26/Men/2014


PENCABUTAN PENUNJUKAN

Menteri dapat mencabut keputusan


penunjukan penyelenggara audit SMK3
dalam hal tidak memenuhi ketentuan-
ketentuan kewajiban dan larangan di
atas berdasarkan hasil pemeriksaan
yang dilakukan oleh pengawas
ketenagakerjaan

Permenaker No. 26/Men/2014


Tabel 1
Kriteria Penetapan Hari Audit SMK3
DURASI AUDIT DURASI AUDIT
DI LOKASI DI LOKASI
JUMLAH JUMLAH
(Hari Orang) (Hari Orang)
TENAGA TENAGA
Risiko Risiko Risiko Risiko Risiko Risiko
KERJA KERJA
Tinggi Menengah Rendah Tinggi Menengah Rendah

1-5 2 1 1 626-875 10 8 6
6-10 4 2 2 876-1175 10 8 6
11-15 6 4 2 1176-1550 10 8 6
16-25 6 4 4 1551-2025 10 8 6
26-45 6 6 4 2026-2675 12 10 8
46-65 6 6 4 2676-3450 12 10 8
66-85 6 6 4 3451-4350 12 10 8
86-125 6 6 4 4351-5450 15 12 10
126-175 8 6 4 5451-6800 15 12 10
176-275 8 6 4 6801-8500 20 15 12
276-425 8 6 4 8501-10700 20 15 12
426-625 10 8 6 >10700 25 20 15

Catatan: durasi waktu Audit SMK3 tidak termasuk waktu perjalanan


ke lokasi Audit SMK3 (pergi-pulang) dan kegiatan induksi K3.
• Penetapan hari Audit SMK3
dikelompokkan beberapa hal sebagai
berikut:
– Penetapan hari Audit SMK3 untuk
kategori tingkat awal dilakukan sekurang-
kurangnya 40% dari Tabel 1
– Penetapan hari Audit SMK3 untuk
kategori tingkat transisi dilakukan
sekurang-kurangnya 60% dari Tabel 1
– Penetapan hari Audit SMK3 untuk
kategori tingkat lanjutan dilakukan
sekurang-kurangnya 80% dari Tabel 1
Tabel 3
Jumlah pengambilan contoh (sample) Audit SMK3

JUMLAH LOKASI JUMLAH CONTOH


PROYEK/KEGIATAN (SAMPLE) AUDIT
<4 2
4-7 2–3
8-11 3–4
12-19 4–5
20-29 5–6
30-39 6–7
40-99 7 - 10
100-199 10 - 15
200-399 15 - 20
400-699 20 - 27
700-999 27 - 32
>1000 Lebih dari 32
• KETENTUAN KHUSUS PENILAIAN AUDIT SMK3
SEKTOR KONSTRUKSI/JASA
– Untuk kegiatan sektor konstruksi/jasa yang
belum memiliki proyek dapat dilakukan audit
sistem dokumentasi SMK3 tanpa dilakukan
penilaian kegiatan/proyek, selanjutnya harus
dilakukan kegiatan Audit SMK3 kembali oleh
Lembaga Audit SMK3 terhadap kegiatan/proyek
selambat-lambatnya 1 (satu) tahun sejak
diterbitkan surat keterangan Audit SMK3 oleh
Kementerian. 
– Apabila dalam kurun waktu 1 (satu) tahun tidak
dapat dilakukan penilaian kegiatan/proyek,
maka surat keterangan Audit SMK3 dinyatakan
tidak berlaku.
SERTIFIKASI
SMK3
SERTIFIKASI SMK3

• Sertifikat SMK3 adalah bukti pengakuan


tingkat pemenuhan penerapan peraturan
perundangan SMK3

• Proses sertifikasi SMK3 suatu perusahaan


dilakukan oleh Badan Audit Independen
melalui proses audit SMK3

• Sertifikat SMK3 diberikan oleh Menteri


Tenaga Kerja dan Transmigrasi
BENTUK
SERTIFIKAT
Tingkat Penilaian Penerapan
SMK3
Audit internal dengan 18 temuan dan ada 5
major (segera dibuatkan tindakan perbaikan
terutama yg mayor)

Audit eksternal ada 1 saja temuan mayor PT


tidak lulus(sertifikasi)
• Kalau tingkat penilaian penerapannya
kurang, maka Dirjen dapat
melakukan:
– tindakan hukum pada perusahaan yang
wajib Audit Eksternal SMK3 sesuai
dengan ketentuan peraturan
perundangan; dan/atau
– tindakan pembinaan pada perusahaan
yang secara sukarela minta untuk
dilakukan Audit Eksternal SMK3.
• Dalam hal perusahaan telah
mencapai tingkat penilaian
penerapan baik maka Menteri
dapat memberikan penghargaan
berupa:
– sertifikat perak bagi perusahaan
tingkat kategori awal, transisi dan
lanjutan; dan
– bendera perak bagi perusahaan
tingkat kategori lanjutan.
• Dalam hal perusahaan telah
mencapai tingkat penilaian
penerapan memuaskan maka
Menteri dapat memberikan
penghargaan berupa:
– sertifikat emas bagi perusahaan
tingkat kategori awal, transisi dan
lanjutan; dan
– bendera emas bagi perusahaan
tingkat kategori lanjutan.
Tabel Penilaian

Kecil Sedang Besar


64 Kriteria 122 Kriteria 166 Kriteria

0 – 59% Tindakan Hukum Tindakan Hukum Tindakan Hukum

Bendera Perak
60 – 84% Perak Sertifikat Perak Sertifikat
Sertifikat

Bendera Emas
85 – 100% Emas Sertifikat Emas Sertifikat
Sertifikat

92
Ditanda tangani
Menteri
Berlaku 3 th

Dimensi/ukuran
sertifikat
didesign u/
menghindari
pemalsuan
temank3

Lembaga Audit SMK3 yang resmi dari Kemenaker RI:


1.PT Sucofindo
2.PT Surveyor Indonesia
3.PT ALKON Indonesia Sejahtera
4.PT Biro Klasifikasi Indonesia
5.PT PLN PUSERTIF
6.PT SAI Global Indonesia
7.PT Multi Sertifikasi Indonesia
8.PT Jatim Aspek Nusantara
9.PT TUV Rheinland
10.PT Mutu Agung Lestari
11.PT Solusindo Hutama Sejahtera
12.PT SAPTA MUTU UTAMA
13.PT Pusat Sertifikasi Prasetya
14.PT Mutu Indonesia Gemilang Global
15.PT Abdi Karya Angkasa
16.PT Lloyd’s Register Indonesia
17.PT Mitra Satu Rupa
18.PT Biro Sertifikasi Indonesia
Proses
Proses Pengajuan
Pengajuan Audit
Audit

Kemnaker
Pengusaha/Penguru
s CC : Disnaker &
Lembaga audit

Audit

wajib
menyampaikan: Ditetapkan nilai audit

Manual K3, IBPR,


Kurang Baik
P2K3, Tenaga Ahli,
SIA, Audit Internal dll Memuaskan
Laporan ada 4 rangkap
1. Kemnaker
2. Disnaker Setempat
3. Lembaga Audit
4. PT terkait
1) SABAR: mendengarkan dengan seksama
seluruh penjelasan auditee, tidak terpancing situasi.
2) SOPAN: menghormati keahlian auditee, bertanya
dengan tata-cara yang baik, selalu mengucapkan terima
kasih.
3) INOVATIF: mencari cara-cara yang lebih efektif
untuk mengali bukti-bukti audit, detail dalam memeriksa.
4) PROFESIONAL: tepat waktu, melakukan persiapan
yang memadai menjelang audit.
5) SISTEMATIK: urutan audit jelas alurnya, bertanya pada
Pustaka
• www.bsn.go.id
• Ramli.Soehatman.2013.Smart Safety Panduan
Penerapan SMK3 yang Efektif.Dian Rakyat. Jakarta
• PP No 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
• Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 26 Tahun 2014
Tentang Penilaian Penerapan SMK3
• SNI ISO 19011:2018 ttg pelaksanaan Audit

Anda mungkin juga menyukai