Anda di halaman 1dari 21

ADAPTASI FISIOLOGI

BAYI BARU LAHIR

Papat patimah, Ners.,


M.kep
DEFINISI
 Neonatus atau bayi baru lahir adalah
mulai dari lahir sampai usia satu
bulan dengan berat badan 2500-
4500 gram

 Bayi baru lahir (Neonatus) adalah


bayi dari lahir sampai usia 4 minggu,
lahir biasanya dengan usia gestasi
38 – 42 minggu
ADAPTASI FISIOLOGIS
a. Sistem Kardiovaskuler
- Frekuensi denyut jantung bayi 120
sampai 160x/menit
- Bunyi jantung selama periode neonatal
bernada tinggi dan lebih cepat
- Intensitas yang lebih besar dari bunyi
jantung orang dewasa
- Tekanan darah sistolik 78 dan tekanan
diastolik 42
ADAPTASI FISIOLOGIS
b. Sistem Pernapasan
- Paru-paru mengandung ± 20 ml cairan
- Tarikan napas pertama terjadi karena
refleks yang dipicu oleh perubahan
tekanan, suhu, bunyi, cahaya
- Setelah pernapasan mulai berfungsi,
napas bayi menjadi dangkal dan tak
teratur, dari 30 sampai 60x/menit
- Disertai apnea singkat (kurang dari 15
detik)
ADAPTASI FISIOLOGIS
c. Sistem Urinaria
- Bayi baru lahir mungkin tidak
mengeluarkan urine selama12 jam
sampai 24 jam
- Berkemih 6 sampai 10 kali dengan
warna urine pucat
- Mengeluarkan urine 15 sampai 60 ml
per kilogram per hari
ADAPTASI FISIOLOGIS
d. Sistem Pencernaan
- Bayi baru lahir cukup bulan mampu
menelan, mencerna, memetabolisme,
dan mengabsorpsi protein dan karbohidrat
sederhana serta mengemulsi lemak
- Bising usus bayi dapat di dengar satu
jam setelah lahir
ADAPTASI FISIOLOGIS
e. Sistem Integumen
- Terdapat verniks kaseosa
- Terdapat lanugo terutama di bagian
punggung
- Memiliki kulit kemerahan beberapa jam
setelah lahir, setelah itu warna kulit
memucat menjadi warna normal
- Tangan dan kaki terlihat sedikit sianosis
warna kebiruan, keadaan ini normal,
bersifat sementara
ADAPTASI FISIOLOGIS
f. Sistem Reproduksi
1) Wanita
- Pengeluaran bercak darah melalui
vagina pada bayi prematur
- Klitoris menonjol dan labia mayora
kecil dan terbuka
2) Pria
- Testis turun di dalam skrotum pada
90% bayi baru lahir laki-laki
ADAPTASI FISIOLOGIS
f. Sistem Reproduksi
1) Wanita
- Pengeluaran bercak darah melalui
vagina pada bayi prematur
- Klitoris menonjol dan labia mayora
kecil dan terbuka
2) Pria
- Testis turun di dalam skrotum pada
90% bayi baru lahir laki-laki
PERILAKU SENSORI
a. Penglihatan
- Saat lahir, pupil bayi bereaksi terhadap
rangsangan cahaya dan memperlihatkan
refleks mengedip dengan mudah
- Respon terhadap gerakan dapat dilihat
apabila suatu objek terang di arahkan
kepada mata, maka bayi akan mengikuti
objek tersebut dengan matanya
PERILAKU SENSORI
b. Pendengaran
- Bayi baru lahir berespon terhadap suara
berfrekuensi rendah, bayi berespon
terhadap suara ibunya

c. Sentuhan
- Semua bagian tubuh bayi berespon
terhadap sentuhan, wajah, mulut,
tangan dan telapak kaki merupakan
daerah yang paling sensitif
PERILAKU SENSORI
d. Pengecapan
- Bayi baru lahir memiliki sistem kecap
yang menyebabkan bayi
memperlihatkan ekspresi wajah yang
berbeda

e. Penciuman
- Indra penciuman bayi baru lahir mampu
membaui ASI
REFLEK
a. Berkedip
b. Tonic Neck
c. Moro
d. Mengenggam
e. Rooting
f. Menghisap
ASUHAN
KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1. Ibu
- Anamnesa :
a. Nama
b. Usia
c. Riwayat kehamilan
d. Riwayat persalinan
e. Riwayat kesehatan dahulu
f. Riwayat kesehatan keluarga
g. Riwayat antepartum, intrapartum, dan post
partum
PENGKAJIAN
2. Bayi
- Tanda – tanda vital
- Pengkajian fisik
- Interaksi orang tua dan bayi
- Penilaian APGAR Scoring
- Menangis
- Tonus otot
- Reflek
- Warna Kulit
DIAGNOSA
• Ketidakefektifan jalan napas berhubungan
dengan mucus yang berlebihan
• Gangguan termoregulasi berhubungan dengan
perubahan lingkungan eksternal
• Infeksi berhubungan dengan kurangnya
pertahanan imonologi
• Resiko tinggi trauma berhubungan dengan
kelemahan fisik
• Resiko tinggi kekurangan volume cairan
berhubungan dengan keterbatasan masukan oral
Resiko Perubahan suhu tubuh:
hipotermi/hypertermi yang berhubungan dengan
lingkungan yang baru (udara luar) dan
penurunan jumlah lemak subcutan.
Resiko pemenuhan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan
ketidakmampuan tubuh dalam mencerna nutrisi
(imaturitas saluran cerna).
Resiko infeksi b/d kurangnya pertahanan
imunologis, faktor lingkungan dan tali pusat
masih basah
INTERVENSI
a. Observasi tanda – tanda vital
b. Berikan terapi cairan dan nutrisi yang
adekuat
c. Berikan suhu lingkungan yang nyaman,
cegah terjadinya hipotermi
d. Bounding attachment
e. Manajemen infeksi
EVALUASI
 Dilakukan pada setiap akhir melakukan tindakan
keperawatan
 Evaluasi memberikan arah apakah rencana
tindakan dihentikan, dimodifikasi, atau dilanjutkan
 Dicatat dan dapat dilihat pada catatan
perkembangan yang meliputi aspek subjektif,
objektif, analisa dan perencanaan
 Menggambarkan apakah tujuan tercapai, tercapai
sebagian atau tidak sesuai dengan, ataua
 timbul masalah baru.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai