Anda di halaman 1dari 11

Percobaan 1

PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN


MASSA JENIS GAS

Anggota:
Fikriyah Qonita Aisy (190331622803)
Hamdah Wafiroh (190331622842)
Irma Jayanti (190331622819)
Tria Anggraini (190331622856)
Tujuan Percobaan :
Menentukan berat molekul senyawa yang mudah menguap dengan cara mengukur
massa jenis uap dari senyawa tersebut.
Landasan Teori:
Dalam percobaan dilakukan dalam rangka untuk menentukan berat molekul suatu
senyawa volatile dengan menggunakan massa jenis. Perhitungan tersebut menggunakan
rumus gas ideal. Persamaan gas ideal merupakan gabungan dari tiga hukum gas, yakni
hukum gas boyle, Charles, dan Avogadro.
• Boyle menyatakan bahwa volume gas dalam suatu ruangan tertutup akan berbanding
terbalik dengan tekanannya pada suhu konstan.

P1.V1 = P2.V2

• Charles menyatakan bahwa volume dari gas dalam ruangan tertutup pada tekanan tetap
adalah sebanding dengan suhunya yang dinyatakan dalam Kelvin.

V1.T2 = V2.T1
• Avogadro menyatakan bahwa volume yang sama dari berbagai gas pada suhu
dari tekanan yang sama mengandung jumlah molekul yang sama. Jumlah
molekul yang sama dari berbagai gas pada suhu dan tekanan yang sama akan
mempunyai volume yang sama sehingga didapat persamaan gas ideal.

P.V = n.R.T
 
Persamaan yang gas ideal yang telah didapat dapat digunakan untuk menentukan berat
molekul suatu zat volatil dengan massa jenis uap dari senyawa tersebut dengan terlebih
dahulu menurunkan rumus tersebut dalam bentuk massa jenis (.
 
P.V = n.R.T
P.V = RT
P.M = RT

 
Keterangan:
P : tekanan gas (atm)
M : berat molekul (g/mol)
: massa jenis (g/mL)
R : tetapan gas (0.082 L atm/mol K)
T : suhu (K)
Berat molekul zat volatil tersebut dapat ditentukan jika gas sudah mencapai titik
kesetimbangan. Keadaan kesetimbangan tercapai jika :
• Tekanan zat volatil dalam Erlenmeyer sama dengan tekanan atmosfer
• volume sama dengan volume labu Erlenmeyer
• suhu sama dengan suhu titik didih air dalam penangas air.
Dalam hal ini zat volatil dalam Erlenmeyer tertutup yang berlubang kecil akan
ditentukan berat molekulnya, dipanaskan terlebih dahulu dalam penangas air yang bersuhu
kurang lebih 100oC (zat volatil memilki titik didih lebih rendah dari air). Zat volatil tersebut
akan menguap dan mendorong udara dalam Erlenmeyer sampai tercapai kesetimbangan.
Alat dan Bahan
Alat : Bahan :
• Labu Erlenmeyer (150 mL) • Cairan volatil X (misalnya CHCl3
• Beaker glass (600 mL) atau aseton)
• Aluminium foil
• Karet gelang
• Jarum
• Neraca analitik
• Desikator
• Barometer
Langkah Kerja :

Labu Erlenmeyer

• Ditutup dengan aluminium foil dan diikat karet gelang


• Ditimbang dengan neraca analitik

Hasil
  Cairan volatile ()

• Dimasukkan dalam Erlenmeyer yang sudah ditimbang


• Ditutup kembali dengan aluminium foil dan diikat dengan erat
dengan karet gelang
• Dibuat lubang kecil pada aluminium foil dengan jarum
• Direndam dalam penangas air bersuhu kurang lebih 100C
sehingga air kurang lebih 1 cm dibawah aluminium foil
• Dibiarkan hingga seluruh cairan volatile menguap
• Dicatat suhu penangas air
• Labu Erlenmeyer diangkat dan dikeringkan bagian luarnya
• Dimasukkan dalam desikator
• Setelah dingin, ditimbang dengan neraca analitik
• Ditentukan volume Erlenmeyer dengan diisi air sampai penuh
dan ditimbang massa air didalamnya
• Diukur tekanan atmosfer dengan Barometer

Hasil
Faktor koreksi
• Nilai berat molekul hasil perhitungan akan mendekati nilai sebenarnya, tetapi sebenarnya
mengandung kesalahan.

• Ketika labu Erlenmeyer kosong ini ditimbang, labu ini penuh dengan udara. Setelah
pemanasan dan pendinginan dalam desikator tidak semua uap cairan kembali ke bentuk
cairya. Oleh karena itu massa sebenarnya X harus ditambahkan dengan massa udara
yang tidak dapat masuk kembali ke dalam labu Erlenmyer karena adanya uap cairan
yang tidak mengembun.

• Massa udara tersebut dapat dihitung dengan mengasumsikan bahwa tekanan parsial
udara yang tidak dapat masuk tadi sama dengan tekanan uap cairan X pada suhu kamar.
Untuk menghitung tekanan uap kloroform pada suhu tertentu dapat digunakan
rumus :

 
Log P = 6.90 -

Keterangan :
T : suhu senyawa dalam oC
P : tekanan uap dalam mmHg

Dengan menggunakan nilai tekanan uap pada suhu kamar (suhu ruangan laboratorium),
bersama-sama dengan data mengenai volume labu Erlenmeyer dan berat molekul udara (28.8
gram/mol), dapat dihitung faktor koreksi yaitu massa udara yang tidak dapat masuk, yang
harus ditambahakan pada massa cairan X setelah didinginkan dalam desikator. Dengan
memasukkan faktor koreksi akan diperoleh nilai berat molekul yang lebih tepat.

Anda mungkin juga menyukai