Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

 LATAR BELAKANG

Berdasarkan Permen PU No. 3 Tahun 2013 tentang


penyelenggaraan prasarana dan sarana persampahan
dalam penanganan sampah rumah tangga dan sampah
sejenis sampah rumah tangga. Penyelenggaraan Tempat
Pengolahan Sampah Reduce-Reuse-Recycle (TPS 3R)
merupakan pola pendekatan pengelolaan persampahan
pada skala komunal atau kawasan, dengan melibatkan
peran aktif pemerintah dan masyarakat, sehingga
berbagai gerakan perlu ditingkatkan melalui peranan
tokoh masyarakat, Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM)
ataupun pemerintah. Penyelenggaraan TPS 3R diarahkan
kepada konsep Reduce (mengurangi), Reuse
(menggunakan kembali) dan Recycle (daur ulang).
DIAGRAM PROSES TAHAPAN PENYELENGGARAAN TPS3R
TAHAPAN PERSIAPAN
PEMILIHAN LOKASI
• Kabupaten/Kota yang sudah mencantumkan usulan TPS 3R dalam
• dokumen Strategi Sanitasi Kota (SSK) dan Rencana Pembangunan
• Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM).
DANA BANTUAN • Walikota/Bupati membuat surat minat yang ditujukan kepada Direktur
• Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman, Kementerian
• Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dengan tembusan kepada
• Kepala Satuan Kerja PSPLP Provinsi.

• Kriteria Utama
KRITERIA LOKASI • Kriteria Pendukung

PROSES PELAKSANAAN SELEKSI


PENENTUAN DAN
PENETAPAN
LOKASI
PENENTUAN
PROSES TERPILIH
PROSES SELEKSI AWAL PLEONO
PENENTUAN MENGUNAKAN
KABUPATEN/KOT SOSIALISASI
SHORTLIST METODE
A PESERTA
CALON LOKASI SELEKTIF
SHORTLIST
LOKASI
PARTISIPATIS
(SELOTIF)
 METODE SELEKSI LOKASI PARTISIPATIF

Alasan penggunaan metode selotif adalah:


a) Memposisikan masyarakat sebagai
subyek;
b) Memberikan "ruang" kepada
masyarakat untuk menyampaikan
aspirasi dan keinginanya;
c) Sebagai salah satu media
pemberdayaan masyarakat pada
tingkat bawah (grass root level).
ORGANISASI
PENGELOLA DAN
PELAKSANAN
PROGRAM TPS3R

Penyelenggaraan Program TPS3R


melibatkan berbagai komponen
pelaksana dan
instansi terkait yang berjenjang mulai
dari tingkat desa/kelurahan,
kabupaten/kota,
provinsi sampai tingkat pusat dengan
struktur organisasi Pengaturan
organisasi pengelola dan pelaksana
Program TPS3R pada tingkat
pusat, provinsi, kabupaten/kota dan
desa/kelurahan sebagaimana
dijelaskan bagan
berikut ini.
PERENCANAAN
PERENCANAAN

PERENCANAAN KELEMBAGAAN PERENCANAAN KONSTRUKSI

• Pembentukan Ksm Pelaksanaan KonstruksI. • Mampu melayani minimum 400 KK atau 1600 – 2000 jiwa
• Pembentukan Kelompok Swadaya yang setara dengan 4-6 m3 per hari.
• Sampah masuk dalam keadaan tecampur, namun akan semakin
Masyarakat (Ksm) Pengelola. baik jika sudah terpilah.
• Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat • Menggunakan lahan seluas minimal 200 m2
(Rkm).
• Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak manual
atau gerobak motor dengan kapasitas 1 m3, dengan 3 kali ritasi
• Penetapan Calon Pengguna Dan Penetapan per hari.
Cakupan Wilayah.  Terdapat unit pencurahan sampah tercampur, unit pemilahan
• Penetapan Penerima Manfaat. sampah tercampur, unit pengolahan sampah organik, dan unit
pengolahan/penampungan sampah anorganik (daur ulang), dan
• Pemilihan Sistem Sarana Dan Prarana unit pengolahan/penampungan sampah anorganik (residu).
DIAGRAM PENGELOLAHAN
SAMPAH BERBASIS MASYARAKAT

Pada gambar menunjukkan sistem pengelolaan sampah dari sumber hingga


menuju ke tempat pemrosesan akhir. Sampah dari sumber diharapkan dapat
dipilah oleh masyarakat minimal kedalam 3 jenis wadah sampah berbeda,
diantaranya:
– SampahOrganik,yaitu sampahyangmudahmembusuk;
– Sampah Daur ulang
– Sampah Anorganik Residu

Selain 3 kategori di atas, terdapat jenis sampah B3 (Bahan Beracun dan


Berbahaya) yang juga dapat diterapkan pada sistem wadah terpilah di rumah
tangga.

Anda mungkin juga menyukai