Anda di halaman 1dari 13

FITOKIMIA

ISOLASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER

NAMA : ST.RAHMA SRI WAHYUNI


NIM: 183145201155
KELAS : E
Senyawa fenol-polifenol

Polifenol adalah suatu senyawa yang mempunyai beberapa gugus hidroksil (-


OH) pada cincin aromatiknya. Polifenol ditemukan secara alami pada tumbuhan.
Senyawa fenolik (polifenol) merupakan sekelompok metabolit sekunder yang
mempunyai cincin aromatik yang terikat dengan satu atau lebih substituent
gugus hidroksil yang berasal dari jalur metabolisme asam sikimat dan fenil
propanoid. Termasuk dalam kelompok senyawa fenolik (polifenol) adalah fenol
sederhana, asam fenolat, kumarin, tannin dan flavonoid. Dalam tanaman
senyawa-senyawa ini biasanya berada dalam bentuk glikosida atau esternya.
Jenis polifenol
1. Flavonoid
2. Antosianin
3. Asam fenolik
4. Amida polifenol

Manfaat Polifenol Bagi Kesehatan Tubuh


1.Sebagai antioksidan
2.Memelihara kesehatan tubuh
3.Mengurangi risiko terkena beberapa penyakit kronis
4.Menurunkan gula darah
5.Menurunkan risiko kanker
Senyawa flavonoid

Flavonoid merupakan suatu senyawa polifenol yang strukturnya merupakan


turunan dari anti aromatik flavan atau 2-fenilbenzopira.
Flavonoid adalah kelompok senyawa bioaktif yang banyak ditemukan pada
bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. Flavonoid serupa dengan
antioksidan, yang memiliki beragam manfaat untuk tubuh Anda, seperti dapat
memperbaiki sel yang rusak akibat radikal bebas. Suplemen flavonoid juga
diduga bisa mengurangi risiko kanker, hipertensi, dan diabetes. Flavonoid
merupakan sekelompok besar antioksidan polifenol yang terdiri atas
antosianidin, biflavon, katekin, flavanon, flavon, dan flavonol.
Sumber makanan yang mengandung flavonoid yaitu :
1.Apel
2.Anggur merah
3.Sirsak
4.Belimbing wuluh
5.Kacang kedelai.
Manfaat flavonoid yaitu :
1.Sebagai antioksidan
2. Dapat membantu mengobati alergi, infeksi virus, arthritis, dan kondisi
peradangan tertentu.
3. Dapat memperbaiki sel yang rusak akibat radikal bebas.
4.Untuk melindungi struktur sel
5.Mencegah keropos tulang
Senyawa Steroid dan Terpenoid

Senyawa steroid adalah senyawa turunan (derivat) lipid yang tidak


terhidrolisis. Senyawa yang termasuk turunan steroid, misalnya kolesterol,
ergosterol, dan estrogen. Pada umunya steroid berfungsi sebagai hormon.

Kegunaa steroid pada tumbuhan yaitu :


1.Untuk meningkatkan laju perpanjangan sel tumbuhan
2. Menghambat proses gugurnya daun
3.Merangsang pertumbuhan puncuk tumbuhan
Terpenoid adalah kelompok senyawa metabolit sekunder yang terbesar, dilihat
dari jumlah senyawa maupun variasi kerangka dasar strukturnya. Terpenoid
ditemukan berlimpah dalam tanaman tingkat tinggi, meskipun demikian, dari
penelitian diketahui bahwa jamur, organisme laut dan serangga juga
menghasilkan terpenoid. Selain dalam bentuk bebasnya, terpenoid di alam juga
dijumpai dalam bentuk glikosida, glikosil ester dan iridoid.
Terpenoid terdiri atas beberapa macam senyawa, mulai dari komponen minyak
atsiri, yaitu monoterpena dan seskuiterpena yang mudah menguap, diterpena
yang lebih sukar menguap sampai ke senyawa yang tidak menguap. Masing-
masing golongan terpenoid penting, baik pada pertumbuhan dan metabolisme
maupun pada ekologi tumbuhan.

Klasifikasi terpenoid
1.Monoterpen
2.Seskuiterpen
3.Diterpen
4.Triterpen
5.Tetraterpen
6.Politerpen
Senyawa Alkaloid

Alkaloid adalah senyawa organik siklik yang mengandung nitrogen dengan


bilangan oksidasi negatif yang penyebarannya terbatas pada makhluk.
Alkaloid pada umumnya mempunyai keaktifan fisiologi yang menonjol
sehingga alkaloid sering dimanfaatkan untuk pengobatan.
Alkaloid dapat ditemukan pada banyak jenis tumbuhan. Beberapa jenis
tumbuhan tertentu. Beberapa spesies hewan dan jamur juga didapati
memproduksi kandungan alkaloid. Walaupun demikian, jumlahnya tidak
sebanyak tumbuhan.
Tanaman Penghasil Alkaloid
1.Pada anggur, kita biasanya dapat menemukan senyawa alkaloid yang disebut
viticin.
2.Pada umbi-umbian seperti kentang, kita biasanya menemukan bahan alkaloid
yang disebut salanin.
3.Pada kulit buah kopi bisa dijumpai senyawa alkaloid yakni Coffeine.
4.Pada daun pepaya, yang biasa disebut papain.
5.Pada bagian kulit buah tomat biasa disebut likopersin.
Fungsi alkaloid yaitu :
1.Dapat menghilangkan gas nitrogen seperti asam urat dan urea.
2.Sebagai tempat menyimpan nitrogen, tetapi masih bisa sering digunakan
sebagai metabolisme
3.Untuk melindungi tanaman dari berbagai jenis serangan hewan seperti hama,
bahkan dapat melindungi mereka dari hewan lain.
4.Untuk mengontrol dan mengatur pertumbuhan tanaman.
Skrining Fitokimia

Skrining fitokimia merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
mengidentifikasi kandungan senyawa metabolit sekunder suatu bahan alam.
Skrining fitokimia merupakan tahap pendahuluan yang dapat memberikan
gambaran mengenai kandungan senyawa tertentu dalam bahan alam yang akan
diteliti.
Skrining fitokimia dapat dilakukan, baik secara kualitatif, semi kuantitatif,
maupun kuantitatif sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Metode skrining
fitokimia secara kualitatif dapat dilakukan melalui reaksi warna dengan
menggunakan suatu pereaksi tertentu.
Hal penting yang mempengaruhi dalam proses skrining fitokimia adalah
pemilihan pelarut dan metode ekstraksi. Pelarut yang tidak sesuai
memungkinkan senyawa aktif yang diinginkan tidak dapat tertarik secara baik
dan sempurna.
Review Jurnal
“ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA METABOLIT SEKUNDER
EKSTRAK n-HEKSAN dari UMBI LOBAK (Raphanus sativus Lamk)”

Raphanus sativus Lamk yang sering disebut lobak merupakan salah satu
spesies tanaman pada raphanus yang banyak dimanfaatkan sebagai sayuran dan
obat-obatan. Raphanus sativus Lamk mengandung zat kimia yang bermanfaat
bagi tubuh antara lain niasin, minyak atsiri, glukosinolat, kolin, fenilalanin,
flavonoid, fenolat, terpenoid, steroid dan asam lemak.
Tujuan penelitian adalah untuk mengisolasi dan mengidentifikasi senyawa
metabolit sekunder yang terkandung dalam ekstra n-heksan umbi lobak
(Raphanus sativus Lamk)
Alat yang digunakan adalah labu semprot, wadah maserasi, rangkaian
alat destilasi, pinset, botol fial, gelas kimia, gelas ukur, tabung reaksi,
batang pengaduk, pipet tetes, labu erlenmeyer, statif, klem, rotary
evaporator, alat penentu titik leleh elektroterma, penangas air, oven, neraca
analitik, kromatografi kolom flash, kromatografi kolom cair vakum,
chamber, lampu UV 254-366 nm dan spektrofotometer IR.
Bahan yang digunakan dalam penenlitian ini antara lain : umbi lobak
(Raphanus sativus Lamk), n-heksana, etilasetat, kloroform,metanol,
pereaksi Lieberman-Burchard, pereaksi Dragendroff, asam sulfat pekat,
NaOH 10%, pereaksi mayer, pereaksi FeCL3, Plat KLT G 60 F254, silika
gel 7730, silika gel 7733, silika gel 7734, aquadest dan tissue.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan hasil penelitian terhadap
isolasi dan identifikasi senyawa metabolit sekunder ekstra n-heksana dari
umbi lobak (Raphanus sativus Lamk) diperoleh senyawa golongan steroid
dengan titik lelh 133-133,5 C serta berdasarkan hasil elusidasi spektrum
analisis IR diduga senyawa β sitosterol C29H50O.
DAFTAR PUSTAKA

Illing Ilmiati dkk.2017.UJI FITOKIMIA EKSTRAK BUAH


DENGEN. Jurnal Dinamika. Vol 8 No 1. ISSN: 2087- 889.
Vifta Laila Rissa & Yustisia Dian Advistasari. 2018. Skrining
Fitokimia Karakterisasi dan Penentuan Kadar Flavonoid
Total Ekstra dan Fraksi-Fraksi Buah Parijoto (Medinilla
speciosa B). Jurnal Prosiding Seminar Nasional
Unimus. ISSN : 2654-3257.
Zahra Ummi dkk. ISOLASI DAN IDENTIFIKASI SENYAWA
METABOLIT SEKUNDER EKSTRAK n-HEKSAN dari
UMBI
LOBAK (Raphanus sativus Lamk)

Anda mungkin juga menyukai