LEARNING OBJECTIVE
Ciri-ciri LP
Memiliki Fungsi Tujuan
Memiliki Fungsi Kendala
Memiliki Alternatif tindakan
Fungsi Tujuan & Kendala Linier, misal :
2x1 + 5x2 = 10 (linear)
2 x 12 + 5x 23 + 3 x1 . x2 = 10 (Non linear)
Unsur Utama LP
Variabel Keputusan
Fungsi Tujuan
Fungsi Kendala
Variabel Keputusan
Contoh:
Dana yang tersedia untuk promosi adalah 2 milyar
Mis : Produsen A
Mempunyai m. bh baku
Ingin membuat n jenis produk
Semua jenis prod. Menggunakan bh. baku dengan
proporsi tertentu.
Persoalan :
Berapa jumlah masing-masing jenis produk
harus dibuat sehingga total revenue
maksimum ?
Jika : Xj = Jumlah produk j, (j = 1,2, … n)
Cj = Harga jual 1 unit prod. j.
CjXj = Penerimaan hasil penjualan prod. j.
aij = Bh. baku i yang digunakan untuk
memproduksi 1 unit j.
hi = Bh. baku i yang tersedia (i = 1,2, .. m)
Xj > o, j = 1,2, … n
Syarat-syarat/Asumsi yang harus dipenuhi untuk LP
1) Fungsi objektif/tujuan harus didefinisikan secara jelas & dinyatakan sebagai fungsi
objektif yg benar.
Mis : Jumlah hasil penjualan harus maksimum
Jumlah biaya trasport harus minimum
Jika objektif = max. Profit = $ 8X1 + $3X2, maka jika masing-masing 1 unit produk
diproduksi jumlah keuntungan = 8 + 3 = 11.
a11X1 + a12X2
Setiap pertambahan 1 unit X1, akan menaikan penggunaan
sumber-sumber/fasilitas sebesar a11
Mis : kalau demand naik 1,5 X, maka output harus naik
1,5 X.
“Prinsip : Constant Returns to scale”
:
Contoh
Seorang produsen :
Memiliki 2 macam bahan, yaitu Bhn I, tersesedia 8 ton
dan Bhn II, tersedia 5 ton
Bermaksud memproduksi 2 macam produk, yaitu A & B.
1 unit A membutuhkan 2 (I) + 1 (II)
1 unit B membutuhkan 3 (I) + 2 (II)
Berapa produksi A & B, agar diperoleh jumlah hasil
penjualan maksimum, dengan memperhatikan jumlah
penggunaan bahan baku tidak boleh melebihi persediaan
yang ada yaitu : bh. baku I < 8 dan bh. baku II < 5
Jawab :
Mis: Jumlah barang A yang diproduksi = X1
Jumlah barang B yang diproduksi = X2
Harga jual barang A = Rp 15.000 = C1
Harga jual barang B = Rp 10.000 = C2
Jika semua barang laku dijual, maka hasil penjualan
Z = C1X1 + C2X2
Untuk mencari X1, maka X2 dianggap 0 (nol) dan sebaliknya untuk mencari X2,
maka X1 dianggap 0 (nol). Maka untuk Pembatas I
2 X1 + 3 X2 = 8, X1 = 0
2 (0) + 3 X2 = 8, 3X2 = 8, X2 = 22/3. jadi titik A = (0, 22/3)
2X1 + 3X2 = 8, X2 = 0
2X1 + 3(0) = 8, 2 X1 = 8, X1 = 4 Jadi titik B = (4, 0).
Pembatas 2 : X1 + 2X2 < 5
menjadi : X1 + 2X2 = 5
X1 = 0 0 + 2 X2 = 5, 2 X2 = 5, X2 = 21/2 Jadi titik C = (0,21/2)
X2 = 0 X1 + 2 (0) = 5 X1 = 5 Jadi titik D = (5, 0).
Untuk titik E, harus dicari dulu koordinatnya, dengan cara proses aljabar berikut ini :
2X1 + 3X 2 = 8 x 1 = 2X1 + 3X2 = 8
X 1 + 2X2 = 5 x 2 = 2X1 + 4X2 = 10
- X2 = -2 maka X2 = 2
Substitusikan X2 ke salah satu persamaan di atas.
X1 + 2 (2) = 5
X1 + 4 = 5
X1 = 5 – 4
X1 = 1
Jadi titik E = (1, 2)
X2
Salah satu cara dengan memasukkan nilai X1 & X2 dari titik-titik Feasible
Region kepada Fungsi Tujuan .
Pada titik B (4, 0), Z2 = 15.000 (4) + 10.000 (0) = 60.000 (optimal)
Tambahkan slack variable, surplus variable (negative slack) dan atau artificial variable yang diperlukan .
langkah-langkah optimalisasi :
Tentukan Kolom kunci,
Maximisasi, kolom kunci adalah kolom dengan Cj – Z
j positif terbesar.
Minimisasi, kolom kunci adalah kolom dengan Cj – Z j
negatif terbesar
Tentukan baris kunci, yaitu baris dengan nilai rasio
kuantitas terhadap koefisien kolom kunci positif
terkecil.
Tentukan nilai kunci, yaitu koefisien pada kolom
kunci yang berpotongan dengan baris kunci.
Iterasi 2
Cj Sol Mix 15.000 10.000 0 0
X1 X2 S1 S2 Q R