Anda di halaman 1dari 55

Sistem Manajemen

Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Konstruksi
Sumber: berbagai
1 sumber
BIO DATA
Nama : Ir. Isprasetya Basuki MSc.
Lahir : 9 April 1953 di Yogyakarta
Pendidikan : S1 Teknik Sipil UGM
S2 Irrigation Engeenering, Southampton University
Pangkat Terakhir: IVd

Riwayat Pekerjaan :
1. Bagpro Proyek Irigasi Baro Raya Sigli, Aceh
2. PMU Proyek Rekonstruksi Tsunami Flores, NTT
3. Pemimpin Proyek Irigasi Timor, NTT
4. Pemimpin Proyek Waduk Jati Gede PIPWS Cimanuk Cisanggarung
5. Kepala PMU South Java Flood Control Sector Project Dan Pinpro Proyek
Penngendalian Banjir DIY
6. Pemimpin Proyek Pengendalian Lahar Gunung Berapi Pulau Jawa Pengairan
7. Kasubdit Evaluasi Kinerja , Direktorat Bina Program
8. Kasudit Kerja Sama Luar Negeri Direktorat Bina Program
9. Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Sulselbar
10. Kepala BBWSW Pemali Juana Jawa Tengah
Regulasi
pelaksanaan SMK3
antara lain :
1. UU No : 1/1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No : 18/1999 tentang Jasa Konstruksi
3. UU No : 13/2003 tentang Ketenagakerjaan
4. PP No : 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
5. PP No : 30/2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi
6. SKB Menaker dan Men PU No : 174/MEN/1986 & 104/KPTS/1986
tentang Ke selamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan
Konstruksi
7. Permenaker No : 05/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Ke sehatan Kerja (SMK3)
8. Keppres No : 80/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah
9. Kep. Menkimpraswil No : 339/KPTS/2003 tentang Penilaian Kualifikasi
Penye dia Jasa Konstruksi
10.Kep. Menteri PU No : 08/SE/M/2006 tentang Pengadaan Jasa Konstruksi
Un tuk Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2006.
11. Peraturan Menteri PU No: 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem
Manajemen K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum. 
12.Dari kesebelas produk kepranataan diatas, akan diuraikan pasal-pasal
atau ayat yang relevan dengan pelaksanaan K3 dan untuk Permen PU
Kepri 29 Nopember 2010 4
No: 09/PRT/M/2008 akan dibahas secara khusus di Bab IV.
K3 dapat dideskripsikan
sebagai suatu pengetahuan
termasuk penerapannya dalam
upaya mencegah kecelakaan
kerja, penyakit akibat kerja,
kebakaran, peledakan,
pencemaran dan lain-lain
akibat yang ditimbulkan.
Kepri 29 Nopember 2010 5
Cara pendekatan terhadap
pelaksanaan K3 ini adalah melalui
ketentuan hukum sehingga suka tidak
suka, mau tidak mau, semua pihak
’dipaksa’ untuk melaksanakannya.
Ketentuan hukum yang berlaku di
Indonesia pada saat ini adalah
Undang-undang No: 1/1970 tentang
Keselamatan Kerja.
Kepri 29 Nopember 2010 6
Fokus K3  
Dengan outcome spesifik menekan resiko
kerugian maka kegiatan K3 ini difokuskan
kepada tiadanya kecelakaan kerja. Nihil
kecelakaan kerja.

Untuk itu maka fokus dari K3 ini adalah:


mencegah terjadinya kecelakaan, bahaya
kebakaran, peledakan, penyakit akibat
kerja, pencemaran dll.
Kepri 29 Nopember 2010 7
BIAYA KECELAKAAN DAN PENYAKIT
- Pengobatan/ Perawatan
Rp 100 jt - Gaji (Biaya Diasuransikan)

- Kerusakan peralatan
- Kerusakan produk dan material
Rp 150 jt – 500 jt - Hambatan dan ganguan produksi
- Biaya legal hukum
- Biaya fasilitas dan perawatan gawat
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI
darurat
(BIAYA YANG TAK - Sewa peralatan
DIASURANSIKAN) - Kehilangan Waktu untuk penyelidikan

- Gaji terus dibayar untuk waktu yang hilang


100 jt HINGGA 300 jt - Biaya pemakaian pekerja pengganti /
BIAYA LAIN YANG melatih
TAK DIASURANSIKAN - Upah lembur
- Ekstra waktu untuk kerja administrasi
- Berkurangnya hasil produksi akibat dari
sikorban
- Hilangnya bisnis dan nama baik …

Gambar diatas ingin menyampaikan pesan bahwa bila terjadi kecelakaan kerja,
maka akibat yang diderita bukan hanya sesuatu yang muncul di permukaan air
saja, melainkan juga semua yang tersembunyi di bawah permukaan air akan
Kepri 29 Nopember 2010
menanggung akibat dengan jumlah yang 8jauh lebih besar.
Jenis Uraian Prosedur Pelaks.
Pekerjaan Kerja kerja pekerjaan AMAN

Identifikasi Syarat Inspeksi


Hazard K3 K3

Alur kerja konsep K3, seperti terlihat pada bagan alir diatas.
Sesuai degan jenis dan uraian pekerjaan maka pada tahap
perencanaan telah dapat diidentifikasikan kemungkinan2 dan
potensi terjadinya kecelakaan kerja, dalam hal ini juga dapat
ditetapkan
Kepri 29 Nopember 2010 persyaratan-persyaratan
9 K3.
Prinsip SMK3
SMK3 ditinjau dari perspektif ekonomi / business
merupakan aspek penting dalam pengendalian risiko
kerugian / kerusakan akibat dari peristiwa kecelakaan /
kejadian berbahaya seperti peledakan, kebakaran,
pencemaran lingkungan ;

Sistem Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dalam


perjalanan waktu sampai saat ini, berkembang menjadi
disiplin ilmu pengetahuan tersendiri, yang merupakan
gabungan dari berbagai cabang ilmu yang mempelajari
pengendalian risiko dalam suatu pekerjaan yang semakin
komplek.
10
Prinsip SMK3
Penerapan Norma K3 di tempat kerja,
merupakan norma wajib yang harus dipenuhi
sebagai bentuk perlindungan ketenagakerjaan

Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja


(K3) dibutuhkan oleh dunia usaha, terkait
dengan persyaratan dalam hubungan
kerjasama industri, perdanganan maupun
dalam kontrak pekerjaan harus dibuktikan
memiliki Sertifikat SMK3
11
Sistem Manajemen K3
Merupakan suatu rangkaian proses kegiatan
K3 yang memiliki siklus dimulai dari kegiatan
PERENCANAAN, IMPLEMENTASI,
PEMANTAUAN dan PENINJAUAN
KEMBALI.
Prinsip dasar manajemen perbaikan melalui
siklus Plan – Do – Check – Action.
Merupakan rangkaian tertutup yang
mengandung spirit PERBAIKAN
BERKESINAMBUNGAN. 12
RANGKAIAN PROSES SMK3 KONSTRUKSI
BIDANG PEKERJAAN UMUM

Perbaikan
berkelanjutan

5. Tinjauan Manajemen 1. Kebijakan


K3

4. Pemeriksaan
4.1 Pengukuran & Pemantauan
4..2 Evaluasi Kepatuhan 2. Perencanaan
4..3 Penyel Insiden,Ketidaksesuaian, 2.1 Ident Bahaya,Penilaian Resiko &
Tidakan Perbaikan & Pencegahan Pengendalian
4.4 Pengendalian Rekaman 2.2 Pemenuhan Per UU &
4.5 Audit Internal Persyaratan Lainnya
3.3 Sasaran dan Program

3. Penerapan & Operasi


3.1 Sumberdaya,Struktur Org dan Pertanggungjwb
3.2 Kompetensi,Pelatihan, & Kepedulian,
3.3 Komunikasi, Keterlibatan& Konsultasi
3.4 Dokumentasi
3.5 Pengendalian Dokumen
3.6 Pengendalian Operasional
13
3.7 Kesiagaan & Tanggap Darurat
KEBIJAKAN K3

Management Review

Feedback from
Audit Policy measuring
performance

Planning

14
1. KEBIJAKAN K3

a. Kebijakan harus ditetapkan dan disahkan


pimpinan.
b. Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut :
i. Sesuai dengan sifat dan kategori risiko K3
ii. Mencakup komitmen untuk mencegah
kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, serta
untuk mematuhi peraturan perundang-
undangan dan persyaratan lain yang terkait
dengan K3;
iii. Sebagai kerangka untuk menyusun dan
mengkaji sasaran K3;
15
1. KEBIJAKAN K3
Kebijakan K3 yang ditetapkan harus memenuhi
ketentuan sebagai berikut :

iv. Didokumentasikan, diterapkan dan


dipelihara;
v. Dikomunikasikan kepada semua personil
dibawah pengendaliannya;
vi. Dapat diakses oleh semua pihak yg
berkepentingan.
vii. Dievaluasi secara berkala.

16
PERENCANAAN
Policy

Feedback
Audit from
Planning
measuring
performance

Implementation
and Operation

17
2. PERENCANAAN
2.1. Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan
pengendaliannya :
a. Penyedia Jasa harus membuat, menerapkan dan
memelihara prosedur untuk identifikasi bahaya,
penilaian risiko dan pengendalian nya secara
berkesinambungan.
b. Prosedur untuk identifikasi bahaya, penilaian risiko
dan pengendaliannya harus mempertimbangkan
beberapa hal.
c. harus mendokumentasikan dan menjaga rekaman
selalu muktahir hasil identifikasi bahaya, penilaian
risiko dan pengendaliannya.
18
2.2. Pemenuhan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya :
a. Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur
untuk mengidentifikasi dan mengakses peraturan serta
persyaratan K3 lainnya yang digunakan;
b. Memperhatikan peraturan perundang-undangan dan
peraturan lain yang berlaku dalam membuat,
menerapkan dan memelihara SMK3 ;
c. Memelihara informasi tsb selalu muktahir;
d. Mengkomunikasikan informasi persyaratan peraturan
dan persyaratan lain yang relevan untuk personil yang
bekerja dalam pengendalian Penyedia Jasa, dan pihak
lain yang relevan;
19
2.3. Sasaran dan Program;
Penyedia Jasa wajib :

a. Membuat Sasaran K3 yang terdokumentasi,


b. Menyusun Sasaran K3 dengan ketentuan :
1) Relevan dg fungsi dan tingkat resiko yg ada;
2) Dibuat secara spesifik dan terukur;
3) Dideklarasikan secara eksplisit;
4) Disosialisasikan kepada pihak terkait yang
relevan;
5) Sesuai dengan Kebijakan K3;
6) Ditinjau ulang dalam rangka peningkatan
berkelanjutan.
20
2.3. Sasaran dan Program;
Penyedia Jasa wajib :

c. Mengukur dan mengkaji tingkat pencapaian


sasaran.
d. Membuat, menerapkan serta memelihara
program untuk mencapai sasarannya.
e. Membuat RK3K, dg ketentuan:
c. Dibuat pada awal kegiatan
d. Mencantumkan katagori resiko
e. Melakukan tinjau ulang RK3k
f. Membuat Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
21
PENERAPAN & OPERASI

Planning

Feedback
Audit
Implementation
and Operation
from
measuring
performance

Checking and
Corrective
Action
22
3. PENERAPAN DAN OPERASI
3.1. Sumber Daya, Struktur Organisasi dan Tgg jawab;

a. Pimpinan Puncak harus mengambil tanggung jawab


utama untuk K3 dan Sistem Manajemen K3,
b. Pimpinan Puncak harus menunjukkan komitmennya
dengan :
1) Menjamin ketersediaan sumber daya yang utama
dlm membangun, menerapkan, memelihara dan
meningkatkan SMK3,
2) Menentukan peranan, pembagian tanggung jawab
dan memberi kewenangan kepada pelaksana
SMK3,
3) Mendokumentasikan dan mengkomunikasikan
ketentuan pada angka 1) dan 2) di atas.
23
3. PENERAPAN DAN OPERASI

3.1. Sumber Daya, Struktur Organisasi dan Tanggung


jawab;

c. Penyedia Jasa harus menentukan penanggung


jawab K3,
d. Penyedia Jasa harus dapat memotivasi karyawan
di tempat kerja untuk bertanggung jawab terhadap
aspek K3.

24
3.2. Kompetensi, Pelatihan dan Kepedulian;
a. Menjamin setiap karyawan yang terlibat dalam
pekerjaan yang mengandung risiko K3 memiliki
kompetensi atas dasar pendidikan, pelatihan atau
pengalaman yang sesuai.
b. Mengidentifikasikan dan melaksanakan pelatihan K3
dan SMK3 sesuai dengan kebutuhannya.
c. Mengevaluasi keefektifan pelatihan.
d. Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur kerja
karyawan.
e. Prosedur pelatihan harus mempertimbangkan
perbedaan tingkat tanggung jawab, kemampuan,
keterampilan, pendidikan dan resiko.
25
3.3. Komunikasi, Keterlibatan dan Konsultansi;
3.3. 1. Komunikasi

Dalam kaitannya dengan bahaya K3, Penyedia


Jasa harus membuat, menerapkan dan
memelihara prosedur untuk :
a. Komunikasi internal antara berbagai tingkat
dan fungsi Penyedia Jasa;
b. Komunikasi dengan pemasok, sub kontraktor
dan pengunjung lainnya yang datang ke
tempat kerja;
c. Menerima, mendokumentasikan dan
menanggapi kritik dan saran dari pihak luar
yang terkait. 26
3.3. Komunikasi, Keterlibatan dan Konsultansi;

3.3. 2. Keterlibatan dan Konsultansi


a. Membuat, menerapkan dan memelihara
keterlibatan pekerja dalam hal :
1) Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan
menentukan pengendalian;
2) Penyelidikan insiden;
3) Pengembangan dan pengkajian kebijakan dan
sasaran K3;
4) Konsultansi jika ada beberapa perubahan
yang mempengaruhi K3;
5) Sebagai Perwakilan atas hal-hal yang
berkaitan dengan K3.27
3.3. 2. Keterlibatan dan Konsultansi

b. Menginformasikan kepada pekerja tentang


pengaturan keterlibatannya, termasuk siapa
yang mewakili jika terkait dengan hal-hal K3.
c. Konsultansi dengan pemasok, sub kontraktor
jika ada perubahan pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan K3

28
3.4. Dokumentasi;

Dokumentasi SMK3 meliputi :

a. Kebijakan K3;
b. Sasaran K3;
c. Uraian lingkup SMK3;
d. Uraian unsur-unsur utama dari SMK3 dan
kaitannya;
e. Acuan yang terkait;
f. Rekaman yang diperlukan; dan
g. Hal-hal penting untuk menjamin efektivitas
perencanaan, operasi dan pengendalian proses,
dikaitkan dengan risiko K3.
29
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan
pekerjaan dengan Risiko K3 yang :
• Tinggi, wajib menerapkan 7 ketentuan,
yaitu : a; b; c; d; e; f; g.
• Sedang, wajib menerapkan 6 ketentuan,
yaitu : b; c; d; e; f; g.
• Kecil, wajib menerapkan 4 ketentuan,
yaitu : b; d; f; g.

30
3.5. Pengendalian Dokumen;
Pengelolaan dokumen harus memenuhi ketentuan sbb :
a. Semua dokumen yang diperlukan harus dikendalikan;
b. Penyedia Jasa harus membuat, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk :

1) Menyetujui dokumen untuk kecukupannya sebelum


dikeluarkan;
2) Mengkaji ulang dan memutakhirkan seperlunya ;
3) Menyimpan dokumen tersebut dan diidentifikasi (diberi
penomoran) sehingga mempunyai kemampuan telusur;
4) Memastikan versi terbaru dari dokumen yang dipakai
telah teridentifikasi dan tersedia di tempat-tempat yang
diperlukan;
31
5) Memastikan dokumen eksternal asli yang penting untuk
perencanaan dan operasi SMK3;
6) Menjaga penggunaan yang tidak diinginkan dari
dokumen kadaluarsa dan melakukan identifikasi yang
sesuai jika dokumen tersebut disimpan untuk tujuan
tertentu.

32
3.6. Pengendalian Operasional

a. Penyedia Jasa harus menentukan jenis kegiatan yang


bahayanya telah diidentifikasi, dan pada pelaksanaannya
dianggap perlu untuk melakukan pengendalian
operasional untuk mengelola resiko K3;
b. Untuk kegiatan tersebut, Penyedia Jasa harus
menerapkan dan memelihara :

1) Pengendalian operasional dalam SMK3 Organisasi


Penyedia Jasa,
2) Mendokumentasikan semua prosedur pengendalian
operasional;
3) Menentukan kriteria pengendalian operasional.
33
3.7. Kesiagaan dan Tanggap Darurat
a. Membuat, mengidentifikasi, menerapkan dan memelihara
prosedur pada situasi darurat,
b. Tanggap terhadap situasi darurat dan mencegah atau
meminimalkan kerugian yang ditimbulkan,
c. Perencanaan tanggap darurat harus memperhitungkan
keberadaan pihak-pihak terkait antara lain pemadam
kebakaran, kantor polisi dan rumah sakit.
d. Secara berkala menguji prosedur tanggap darurat dengan
melibatkan pihak-pihak terkait yang diperlukan, apakah
masih dapat diterapkan dalam menanggapi situasi tanggap
darurat.
e. Secara berkala mengkaji ulang dan merevisi prosedur
kesiagaan dan tanggap darurat.
34
PEMERIKSAAN & TINDAKAN
PERBAIKAN
Implementation and
Operation

Feedback
Checking and from
Audit
Corrective
Action
measuring
performance

Management Review

35
4. PEMERIKSAAN
4. 1. Pengukuran dan Pemantauan;
a. Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur
untuk pengukuran dan pementauan kinerja K3
secara teratur, meliputi: pengukuran kualitatif dan
kuantitatif, pemantauan kesesuaian sasaran K3,
pemantauan efektifitas pengendalian, pemantauan
penyakit, insiden dan bukti historis lainnya akibat
kinerja K3 yg kurang.
b. Merencanakan dan memelihara prosedur kalibrasi
peralatan.

36
4. 2. Evaluasi Kepatuhan

a. Membuat, menerapkan dan memelihara


prosedur mengevaluasi kepatuhan terhadap:
peraturan perundang-undangan, persyaratan
lainnya yang diikuti;
b. Penyedia Jasa dapat menggabungkan evaluasi
ini dengan evaluasi kepatuhan terhadap
peraturan, mengacu pada klausul 2.2 ataupun
dibuat prosedur terpisah.

37
4. 3. Penyelidikan Insiden, Ketidaksesuaian,
Tindakan Perbaikan dan Pencegahan;
4. 3.1. Penyelidikan Insiden

a. Penyedia Jasa harus membuat, menerapkan dan


memelihara prosedur untuk mencatat,
menyelidiki dan menganalisa insiden untuk :
1) Identifikasi kebutuhan tindakan perbaikan ;
2) Identifikasi peluang untuk tindakan
pencegahan dan untuk peningkatan
berkelanjutan;
3) Mengkomunikasikan hasil penyelidikan
kepada pemangku kepentingan.
38
4. 3. Penyelidikan Insiden, Ketidaksesuaian,
Tindakan Perbaikan dan Pencegahan;
4. 3.1. Penyelidikan Insiden

b. Penyelidikan harus tepat waktu;


c. Beberapa identifikasi memerlukan tindakan
perbaikan atau peluang tindakan
pencagahan harus sesuai dengan klausul
4.3.2.

39
4. 3.2. Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan
dan pencegahan
Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur
untuk menentukan potensi ketidaksesuaian,
tindakan perbaikan dan pencegahan, dengan
persyaratan :
a. Mengidentifikasi, memperbaiki
ketidaksesuaian dan mengambil tindakan
untuk mencegah risiko K3;
b. Menyelidiki ketidaksesuaian, menentukan
penyebab dan mengambil tindakan untuk
menghindari terjadi kembali;
40
4. 3.2. Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan
pencegahan
Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
menentukan potensi ketidaksesuaian, tindakan perbaikan
dan pencegahan, dengan persyaratan :

c. Mengevaluasi tindakan perbaikan dan


pencegahan agar tidak terjadi ketidaksesuaian;
d. Mengkomunikasikan hasil tindakan perbaikan
dan pencegahan yang diambil kepada pemangku
kepentingan; dan
e. Mengkaji ulang keefektifan tindakan perbaikan
dan pencegahan yang diambil.
41
4. 4. Pengendalian Rekaman
1. Membuat dan memelihara rekaman yang
diperlukan.
2. Membuat, menerapkan dan memelihara
prosedur utk identifikasi, penyimpanan,
pemeliharaan kemampu telusuran, masa
simpan dan pemusnahan.
3. Rekaman harus dapat terbaca,
teridentifikasi dan mudah diperoleh.
42
4. 5. Audit Internal
a. Memastikan audit internal SMK3 dilaksanakan
pada interval waktu yang telah direncanakan;
b. Program audit harus direncanakan, dibuat,
diterapkan, dipelihara dan didasarkan atas hasil
penilaian risiko;
c. Prosedur audit harus dibuat, diterapkan dan
dipelihara;
d. Pelaksanaan audit harus objektif dan auditor
harus memiliki integritas.

43
Tinjauan Ulang Manajemen
Checking and Corrective
Action

Internal Management External Factor


Factor Review

Policy

44
5. TINJAUAN MANAJEMEN
5.1. Tinjauan Manajemen
a. Pimpinan puncak harus melakukan tinjauan manajemen SMK3;
b. Peninjauan harus memasukkan analisa peluang untuk peningkatan
dan perlunya perubahan SMK3, termasuk kebijakan dan sasaran K3;

c. Tinjauan manajemen mencakup :


1) Hasil audit internal dan evaluasi kepatuhan terhadap persyaratan
peraturan dan persyaratan lainnya;
2) Hasil keterlibatan dan konsultansi;
3) Komunikasi dari pihak luar yang relevan;
4) Kinerja K3;
5) dst.
d. Hasil dari tinjauan manajemen harus sesuai dengan komitmen perusahaan
untuk peningkatan berkelanjutan dan harus berupa keputusan;
e. Hasil tinjauan manajemen harus dikomunikasikan kepada pemangku
kepentingan.

45
TIP AGAR KITA SELAMAT DARI KECELAKAAN
KERJA

1. Awali dengan ber- Doa dulu…


2. Lakukan identifikasi bahaya dan bagaimana cara
menanggulangi nya
3. Lakukan pekerjaan dengan senang hati, penuh rasa
syukur dan keikhlasan mengerjakannya.
4. Apapun yang terjadi pasrahkan pada Yang Maha
Kuasa.

46
Kejadian kecelakaan
 Pada saat pengelakan air pada saat
membuat waduk atau bendung sungai
 Pada saat pengelasan bangunan pintu
pintu hidrometikal bendungan, pintu air di
sungai dll.
 Pengelasan pintu intake bendungan atau
bendung
Alat berat jatuh pada saat mobilisasi
Pemadatan tanah dasar tubuh bendungan
Konstrusi terowongan pengelak
Konstruksi penyangga terowongan
ambrol
Tanda keselamatan ini menunjukkan
pada lokasi ini lalu lalang alat berat
1. Pakai
sepatu untuk
keselamatan

2. Pakai masker muka.


3.Jangan merokok

53
Keselamatan kerja


tempat pusat pengobatan
. darurat


kawasanTegangan
. tinggi
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

55

Anda mungkin juga menyukai