9694f SMK3L Diklat Pengawas Irigasi
9694f SMK3L Diklat Pengawas Irigasi
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Konstruksi
Sumber: berbagai
1 sumber
BIO DATA
Nama : Ir. Isprasetya Basuki MSc.
Lahir : 9 April 1953 di Yogyakarta
Pendidikan : S1 Teknik Sipil UGM
S2 Irrigation Engeenering, Southampton University
Pangkat Terakhir: IVd
Riwayat Pekerjaan :
1. Bagpro Proyek Irigasi Baro Raya Sigli, Aceh
2. PMU Proyek Rekonstruksi Tsunami Flores, NTT
3. Pemimpin Proyek Irigasi Timor, NTT
4. Pemimpin Proyek Waduk Jati Gede PIPWS Cimanuk Cisanggarung
5. Kepala PMU South Java Flood Control Sector Project Dan Pinpro Proyek
Penngendalian Banjir DIY
6. Pemimpin Proyek Pengendalian Lahar Gunung Berapi Pulau Jawa Pengairan
7. Kasubdit Evaluasi Kinerja , Direktorat Bina Program
8. Kasudit Kerja Sama Luar Negeri Direktorat Bina Program
9. Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Sulselbar
10. Kepala BBWSW Pemali Juana Jawa Tengah
Regulasi
pelaksanaan SMK3
antara lain :
1. UU No : 1/1970 tentang Keselamatan Kerja
2. UU No : 18/1999 tentang Jasa Konstruksi
3. UU No : 13/2003 tentang Ketenagakerjaan
4. PP No : 29/2000 tentang Penyelenggaraan Jasa Konstruksi
5. PP No : 30/2000 tentang Penyelenggaraan Pembinaan Jasa Konstruksi
6. SKB Menaker dan Men PU No : 174/MEN/1986 & 104/KPTS/1986
tentang Ke selamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan
Konstruksi
7. Permenaker No : 05/1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan
Ke sehatan Kerja (SMK3)
8. Keppres No : 80/2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah
9. Kep. Menkimpraswil No : 339/KPTS/2003 tentang Penilaian Kualifikasi
Penye dia Jasa Konstruksi
10.Kep. Menteri PU No : 08/SE/M/2006 tentang Pengadaan Jasa Konstruksi
Un tuk Instansi Pemerintah Tahun Anggaran 2006.
11. Peraturan Menteri PU No: 09/PRT/M/2008 tentang Pedoman Sistem
Manajemen K3 Konstruksi Bidang Pekerjaan Umum.
12.Dari kesebelas produk kepranataan diatas, akan diuraikan pasal-pasal
atau ayat yang relevan dengan pelaksanaan K3 dan untuk Permen PU
Kepri 29 Nopember 2010 4
No: 09/PRT/M/2008 akan dibahas secara khusus di Bab IV.
K3 dapat dideskripsikan
sebagai suatu pengetahuan
termasuk penerapannya dalam
upaya mencegah kecelakaan
kerja, penyakit akibat kerja,
kebakaran, peledakan,
pencemaran dan lain-lain
akibat yang ditimbulkan.
Kepri 29 Nopember 2010 5
Cara pendekatan terhadap
pelaksanaan K3 ini adalah melalui
ketentuan hukum sehingga suka tidak
suka, mau tidak mau, semua pihak
’dipaksa’ untuk melaksanakannya.
Ketentuan hukum yang berlaku di
Indonesia pada saat ini adalah
Undang-undang No: 1/1970 tentang
Keselamatan Kerja.
Kepri 29 Nopember 2010 6
Fokus K3
Dengan outcome spesifik menekan resiko
kerugian maka kegiatan K3 ini difokuskan
kepada tiadanya kecelakaan kerja. Nihil
kecelakaan kerja.
- Kerusakan peralatan
- Kerusakan produk dan material
Rp 150 jt – 500 jt - Hambatan dan ganguan produksi
- Biaya legal hukum
- Biaya fasilitas dan perawatan gawat
BIAYA DALAM PEMBUKUAN:
KERUSAKAN PROPERTI
darurat
(BIAYA YANG TAK - Sewa peralatan
DIASURANSIKAN) - Kehilangan Waktu untuk penyelidikan
Gambar diatas ingin menyampaikan pesan bahwa bila terjadi kecelakaan kerja,
maka akibat yang diderita bukan hanya sesuatu yang muncul di permukaan air
saja, melainkan juga semua yang tersembunyi di bawah permukaan air akan
Kepri 29 Nopember 2010
menanggung akibat dengan jumlah yang 8jauh lebih besar.
Jenis Uraian Prosedur Pelaks.
Pekerjaan Kerja kerja pekerjaan AMAN
Alur kerja konsep K3, seperti terlihat pada bagan alir diatas.
Sesuai degan jenis dan uraian pekerjaan maka pada tahap
perencanaan telah dapat diidentifikasikan kemungkinan2 dan
potensi terjadinya kecelakaan kerja, dalam hal ini juga dapat
ditetapkan
Kepri 29 Nopember 2010 persyaratan-persyaratan
9 K3.
Prinsip SMK3
SMK3 ditinjau dari perspektif ekonomi / business
merupakan aspek penting dalam pengendalian risiko
kerugian / kerusakan akibat dari peristiwa kecelakaan /
kejadian berbahaya seperti peledakan, kebakaran,
pencemaran lingkungan ;
Perbaikan
berkelanjutan
4. Pemeriksaan
4.1 Pengukuran & Pemantauan
4..2 Evaluasi Kepatuhan 2. Perencanaan
4..3 Penyel Insiden,Ketidaksesuaian, 2.1 Ident Bahaya,Penilaian Resiko &
Tidakan Perbaikan & Pencegahan Pengendalian
4.4 Pengendalian Rekaman 2.2 Pemenuhan Per UU &
4.5 Audit Internal Persyaratan Lainnya
3.3 Sasaran dan Program
Management Review
Feedback from
Audit Policy measuring
performance
Planning
14
1. KEBIJAKAN K3
16
PERENCANAAN
Policy
Feedback
Audit from
Planning
measuring
performance
Implementation
and Operation
17
2. PERENCANAAN
2.1. Identifikasi bahaya, penilaian risiko dan
pengendaliannya :
a. Penyedia Jasa harus membuat, menerapkan dan
memelihara prosedur untuk identifikasi bahaya,
penilaian risiko dan pengendalian nya secara
berkesinambungan.
b. Prosedur untuk identifikasi bahaya, penilaian risiko
dan pengendaliannya harus mempertimbangkan
beberapa hal.
c. harus mendokumentasikan dan menjaga rekaman
selalu muktahir hasil identifikasi bahaya, penilaian
risiko dan pengendaliannya.
18
2.2. Pemenuhan perundang-undangan dan
persyaratan lainnya :
a. Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur
untuk mengidentifikasi dan mengakses peraturan serta
persyaratan K3 lainnya yang digunakan;
b. Memperhatikan peraturan perundang-undangan dan
peraturan lain yang berlaku dalam membuat,
menerapkan dan memelihara SMK3 ;
c. Memelihara informasi tsb selalu muktahir;
d. Mengkomunikasikan informasi persyaratan peraturan
dan persyaratan lain yang relevan untuk personil yang
bekerja dalam pengendalian Penyedia Jasa, dan pihak
lain yang relevan;
19
2.3. Sasaran dan Program;
Penyedia Jasa wajib :
Planning
Feedback
Audit
Implementation
and Operation
from
measuring
performance
Checking and
Corrective
Action
22
3. PENERAPAN DAN OPERASI
3.1. Sumber Daya, Struktur Organisasi dan Tgg jawab;
24
3.2. Kompetensi, Pelatihan dan Kepedulian;
a. Menjamin setiap karyawan yang terlibat dalam
pekerjaan yang mengandung risiko K3 memiliki
kompetensi atas dasar pendidikan, pelatihan atau
pengalaman yang sesuai.
b. Mengidentifikasikan dan melaksanakan pelatihan K3
dan SMK3 sesuai dengan kebutuhannya.
c. Mengevaluasi keefektifan pelatihan.
d. Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur kerja
karyawan.
e. Prosedur pelatihan harus mempertimbangkan
perbedaan tingkat tanggung jawab, kemampuan,
keterampilan, pendidikan dan resiko.
25
3.3. Komunikasi, Keterlibatan dan Konsultansi;
3.3. 1. Komunikasi
28
3.4. Dokumentasi;
a. Kebijakan K3;
b. Sasaran K3;
c. Uraian lingkup SMK3;
d. Uraian unsur-unsur utama dari SMK3 dan
kaitannya;
e. Acuan yang terkait;
f. Rekaman yang diperlukan; dan
g. Hal-hal penting untuk menjamin efektivitas
perencanaan, operasi dan pengendalian proses,
dikaitkan dengan risiko K3.
29
Untuk Penyedia Jasa yang melaksanakan
pekerjaan dengan Risiko K3 yang :
• Tinggi, wajib menerapkan 7 ketentuan,
yaitu : a; b; c; d; e; f; g.
• Sedang, wajib menerapkan 6 ketentuan,
yaitu : b; c; d; e; f; g.
• Kecil, wajib menerapkan 4 ketentuan,
yaitu : b; d; f; g.
30
3.5. Pengendalian Dokumen;
Pengelolaan dokumen harus memenuhi ketentuan sbb :
a. Semua dokumen yang diperlukan harus dikendalikan;
b. Penyedia Jasa harus membuat, menerapkan dan memelihara
prosedur untuk :
32
3.6. Pengendalian Operasional
Feedback
Checking and from
Audit
Corrective
Action
measuring
performance
Management Review
35
4. PEMERIKSAAN
4. 1. Pengukuran dan Pemantauan;
a. Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur
untuk pengukuran dan pementauan kinerja K3
secara teratur, meliputi: pengukuran kualitatif dan
kuantitatif, pemantauan kesesuaian sasaran K3,
pemantauan efektifitas pengendalian, pemantauan
penyakit, insiden dan bukti historis lainnya akibat
kinerja K3 yg kurang.
b. Merencanakan dan memelihara prosedur kalibrasi
peralatan.
36
4. 2. Evaluasi Kepatuhan
37
4. 3. Penyelidikan Insiden, Ketidaksesuaian,
Tindakan Perbaikan dan Pencegahan;
4. 3.1. Penyelidikan Insiden
39
4. 3.2. Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan
dan pencegahan
Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur
untuk menentukan potensi ketidaksesuaian,
tindakan perbaikan dan pencegahan, dengan
persyaratan :
a. Mengidentifikasi, memperbaiki
ketidaksesuaian dan mengambil tindakan
untuk mencegah risiko K3;
b. Menyelidiki ketidaksesuaian, menentukan
penyebab dan mengambil tindakan untuk
menghindari terjadi kembali;
40
4. 3.2. Ketidaksesuaian, tindakan perbaikan dan
pencegahan
Membuat, menerapkan dan memelihara prosedur untuk
menentukan potensi ketidaksesuaian, tindakan perbaikan
dan pencegahan, dengan persyaratan :
43
Tinjauan Ulang Manajemen
Checking and Corrective
Action
Policy
44
5. TINJAUAN MANAJEMEN
5.1. Tinjauan Manajemen
a. Pimpinan puncak harus melakukan tinjauan manajemen SMK3;
b. Peninjauan harus memasukkan analisa peluang untuk peningkatan
dan perlunya perubahan SMK3, termasuk kebijakan dan sasaran K3;
45
TIP AGAR KITA SELAMAT DARI KECELAKAAN
KERJA
46
Kejadian kecelakaan
Pada saat pengelakan air pada saat
membuat waduk atau bendung sungai
Pada saat pengelasan bangunan pintu
pintu hidrometikal bendungan, pintu air di
sungai dll.
Pengelasan pintu intake bendungan atau
bendung
Alat berat jatuh pada saat mobilisasi
Pemadatan tanah dasar tubuh bendungan
Konstrusi terowongan pengelak
Konstruksi penyangga terowongan
ambrol
Tanda keselamatan ini menunjukkan
pada lokasi ini lalu lalang alat berat
1. Pakai
sepatu untuk
keselamatan
53
Keselamatan kerja
●
tempat pusat pengobatan
. darurat
●
kawasanTegangan
. tinggi
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH
55