Anda di halaman 1dari 29

ENERGI SPESIFIK

Pertemuan-4
Banjir merupakan kejadian yang serius dan
merupakan problem yang dihadapi dunia. Telah banyak
kerugian baik material maupun kematian yang
disebabkan oleh kejadian banjir.
ENERGI ALIRAN

Energi yang ada pada tiap satuan berat dari aliran air pada saluran
terbuka terdiri dari tiga bentuk dasar, yaitu:

1. energi kinetik
2. energi tekanan
3. energi elevasi di atas garis datum.
Energi kinetis atau energi gerak (disebut juga energi kinetik)
adalah energi yang dimiliki oleh sebuah benda karena gerakannya.
Energi kinetis sebuah benda didefinisikan sebagai usaha yang
dibutuhkan untuk menggerakkan sebuah benda dengan massa
 tertentu dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan tertentu.

1 2
EK  mv
2
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha atau kerja

Tekanan adalah besar gaya yang bekerja setiap satuan luas bidang
dimana gaya tsb bekerja. besar tekanan dipengaruhi oleh besar gaya dan
luas bidang yg ditekan.
Di dalam praktek aliran saluran terbuka tidak
selalu merupakan aliran seragam dengan
kedalaman normal .
Ilustrasi Energi Spesifik
Bagian-bagian dari geometri penampang aliran yang ditunjukkan
pada gambar tersebut diatas adalah :
Penampang aliran, yaitu: potongan melintang yang tegak lurus
pada arah aliran.
Kedalaman penampang aliran d (depth of flow section), yaitu:
kedalaman aliran diukur tegak lurus arah aliran.
Kedalam aliran y (depth of flow), yaitu: jarak vertical dari titik
terendah dari penampang saluran sampai ke permukaan air.
Konsep energi spesifik (E) dikenalkan oleh Bakhmeteff 1912,
yaitu tinggi tenaga pada sembarang tampang diukur dari dasar
saluran. Atau energi persatuan berat (Nm/N) relatif terhadap dasar
saluran.
 Energi spesifik E terdiri dua komponen yaitu kedalaman h dan
tinggi kecepatan V2/2g
 Semakin tinggi nilai h maka kecepatan akan semakin kecil,
atau nilai V akan menurun jika kedalaman meningkat
Total energi pada tampang aliran di saluran terbuka dapat dinyatakan dalam:
2
V
H  z y
2g
z : elevasi ; y: kedalaman aliran
V : kecepatan aliran; g: percepatan gravitasi

Energi spesifik dalam suatu penampang saluran dinyatakan sebagai energi


air pada setiap penampang saluran, dan diperhitungkan terhadap dasar
saluran.
2
V
Es  y 
2g
Contoh
• Saluran berbentuk empat persegipanjang dengan lebar dasar 4 m
mengalirkan air dengan debit 3 m3/det. Hitung energi spesifik
apabila kedalaman aliran adalah 1,5 m.

Penyelesaian :
Luas tampang aliran : Kecepatan aliran :
Q 3
A = B h = 4 x 1,5 = 6 m2 V    0,5 m/det
A 6
Energi spesifik :

V2 0,52
Es  y   1,5   1,5127 m
2g 2  9,81
KURVA ENERGI SPESIFIK

Dari persamaan:
2
2 Q
V atau Es  y 
Es  y  2gA 2
2g

dapat dilihat bahwa untuk suatu penampang saluran dan debit Q


tertentu, energi spesifik dalam penampang saluran hanya
merupakan fungsi dari kedalaman aliran.
Bila kedalaman aliran digambarkan terhadap energi spesifik untuk suatu penampang
saluran dan debit tertentu, maka akan diperoleh kurva energi spesifik.
Penjelasan Kurva

• Pada suatu energi spesifik (Es) yang sama, dapat ditinjau 2 kemungkinan kedalaman, yaitu

kedalaman y1 yang disebut kedalaman lanjutan/pengganti (alternate depth) dari kedalaman y2,

begitu juga sebaliknya. Energi spesifik akan mencapai minimum pada titik C, dimana pada titik
tersebut kedua kedalaman seolah-olah menyatu dan dikenal sebagai kedalaman kritis (critical

depth) yc.

• Apabila kedalaman aliran melebihi kedalaman kritis, kecepatan aliran lebih kecil dari pada
kecepatan kritis untuk suatu debit tertentu, dan aliran disebut sub-kritis. Akan tetapi bila
kedalaman aliran kurang dari kedalaman kritis, aliran disebut super-kritis. Sehingga dapat

dinyatakan bahwa y1 merupakan kedalaman aliran super-kritis dan y2 adalah kedalaman aliran

sub-kritis.
Jenis aliran berdasarkan bilangan Froude (Fr)

Air Diam V
Sub Kritis
V=0 Fr < 1

V
Kritis Super Kritis V

Fr = 1 Fr > 1

Anak panah menunjukkan arah aliran


BILANGAN FROUDE/ANGKA FROUDE
(FR)

V Fr : angka Froude (Froude number)


Fr  V : kecepatan aliran
gD
g : percepatan gravitasi
D : kedalaman hidraulik

A A : luas tampang aliran


D
T T : lebar permukaan aliran
KEDALAMAN
Kedalaman Kritis KRITIS
(yc) untuk suatu saluran tetap q dalam saluran
segi empat terjadi bila energi spesifik minimum
Kedalaman Kritis (yc) untuk suatu saluran tetap q dalam saluran segi
empat terjadi bila energi spesifik minimum
2 2
q 2 Vc
hc  3  Ec 
g 3 g
Vc
Vc  ghc  1
ghc
Vc
Bila bilangan Froude FR  1 Terjadi aliran kritis
ghc
Bila FR > 1 Terjadi aliran super kritis (deras)
Bila FR < 1 Terjadi aliran sub kritis (aliran tenang)
Efek dari gaya gravitasi pada suatu aliran ditunjukkan dalam
perbandingan atau rasio antara gaya inersia dan gaya gravitasi.
Rasio antara gaya - gaya tersebut dinyatakan dalam angka
Froude, yaitu
V
FR 
g .L

Dimana:
FR = angka Froude (tidak berdimensi/ tidak mempunyai satuan)
V = kecepatan rata-rata aliran ( ft/s atau m/s )
L = panjang karakteristik (dalam ft atau m)
Dalam aliran saluran terbuka panjang karakteristik disamakan
dengan kedalaman hydraulik D. Dengan demikian untuk aliran
saluran terbuka angka Froude adalah

V
FR 
g.D
Apabila angka F sama dengan satu maka Persaman tersebut
menjadi:
V  g .D
Adalah kecepatan rambat gelombang (celerity), dari gelombang gravitasi yang terjadi
dalam aliran dangkal.
hc = yc
CONTOH
SOAL
Saluran penampang segi empat yang efisien dengan kemiringan dasar
0,0008 dan kekasaran Manning n = 0,015 mengalirkan debit 17 m3/det.
a) Tentukan dimensi saluran dan jenis aliran seragam tersebut.
b) Gambarkan kurva energi spesifik.
c) Pada suatu titik saluran disempitkan, tentukan lebar maksimum agar
terjadi aliran kritis.
Solusi
a) Dimensi saluran.
Saluran penampang segiempat efisien
2
A 2 y0
B = 2y0 ; A = B x y0 = 2 y0 2 R   0,5 y 0
P 4 y0
P = B + 2 y 0 = 4 y0
Aliran seragam  rumus
2
Manning
1 3 12
Q  A  v  2 y 0  .R .S 0 2
n
1
1 2
2
17  2 y 0   0,5. y 0  3 .(0,0008) 2
0,015
8
17  2,375. y 0 3

3
 17  8
y0     y 0  2,09 m
 2,375 
B  2. y 0  4,18 m
Jadi dimensi saluran: lebar B = 4,18 m dan kedalaman aliran y0 = 2,09 m
Q 17
Kecepatan Aliran v    1,95 m / det
A 4,18  2,09

v 1,95
Bilangan Froude Fr    0,43  1  aliran subkritis
gy 9,81  2,09

b. Gambar kurva energi spesifik


Q 17
Debit per satuan lebar q   4,07 m 3 / det/ m
B 4,18

q2 (4,07) 2
y cr  3 3  1,19 m
Kedalaman Kritis g 9,81
Energi spesifik
V2
E  y
2g
Selanjutnya untuk menggambarkan kurva energi spesifik, perhitungan
ditabelkan dengan mengambil harga kedalaman aliran sebagai beriku
y V V2/2g E
(m) (m/det) (m) (m)
0,4 10,175 5,277 5,677
0,6 6,783 2,345 2,945
0,8 5,088 1,319 2,119
1 4,070 0,844 1,844
1,19 3,420 0,596 1,786
1,4 2,907 0,431 1,831
1,6 2,544 0,330 1,930
1,8 2,261 0,261 2,061
2 2,035 0,211 2,211
4 1,018 0,053 4,053
5 0,814 0,034 5,034
ALIRAN TDK SERAGAM

Loncat Air

I TIS
ALIRAN SUB KRITIS
PE RK R
SU
IR AN
AL
Aliran Uniform
Sub kritis
super kritis

Anda mungkin juga menyukai

  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Mega Sahusilawane
    Belum ada peringkat
  • Hal 208-209
    Hal 208-209
    Dokumen3 halaman
    Hal 208-209
    Mega Sahusilawane
    Belum ada peringkat
  • Mektan I
    Mektan I
    Dokumen23 halaman
    Mektan I
    Mega Sahusilawane
    Belum ada peringkat
  • PTM Jadiiiii
    PTM Jadiiiii
    Dokumen12 halaman
    PTM Jadiiiii
    Mega Sahusilawane
    Belum ada peringkat
  • PEMINDAHAN TANAH
    PEMINDAHAN TANAH
    Dokumen11 halaman
    PEMINDAHAN TANAH
    Mega Sahusilawane
    Belum ada peringkat
  • Sedimentasi Danau
    Sedimentasi Danau
    Dokumen12 halaman
    Sedimentasi Danau
    Mega Sahusilawane
    Belum ada peringkat
  • Sedimentasi Danau
    Sedimentasi Danau
    Dokumen12 halaman
    Sedimentasi Danau
    Mega Sahusilawane
    Belum ada peringkat
  • Makalah Pepayah
    Makalah Pepayah
    Dokumen19 halaman
    Makalah Pepayah
    Saputra
    Belum ada peringkat
  • Latih 1
    Latih 1
    Dokumen3 halaman
    Latih 1
    Mega Sahusilawane
    Belum ada peringkat