Anda di halaman 1dari 12

METODE PROMOSI

KESEHATAN

PERMAINAN PERAN
PRESENTED BY
JACKSUS DUBEKI (P07125115043)
FAJAR ADE MALINI (P07125115049)
NOVIAN WESLI G (P07125115054)
RUBEN (P07125115055)
YONA THANDRA (P07125115059)
Role Playing/Bermain Peran
• Sejenis permainan gerak yang didalamnya ada
tujuan, aturan dan sekaligus melibatkan unsur
senang (Jill Hadfield, 1986).
• suatu bentuk aktivitas dimana pembelajar
membayangkan dirinya seolah-olah berada di
luar kelas dan memainkan peran orang lain
(Basri Syamsu, 2000).
Model Pebelajaran Role Playing
Suatu cara penguasaan bahan-bahan
pelajaran melalui pengembangan imajinasi
dan penghayatan siswa. Pengembangan
imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa
dengan memerankannya sebagai tokoh hidup
atau benda mati.
KEGUNAAN
• Berkenaan dengan ranah kognitif dan afektif
• Mengaktualisasi peran tertentu agar terjadi
perubahan tingkah laku
• Meransang prilaku spesifik
• Tidak lebih dari 30 orang
KEMAMPUAN FASILITATOR
• Menguasai prosedur
• Menguasai kurikulum/tujuan belajar
• Menguasai topik dan kateristik yang akan di
perankan
• Mampu merancang dan mengarahkan proses
role playing
• Mampu memantau dan membimbing
PERAN FASILITATOR
• Perancang skenario,memilih
peran,merancang tata ruang,fasilitator dan
media belajar
• Pengarah pemain
• Pemantau
• Membimbing
LANGKAH-LANGKAH PERMAINAN
PERAN

1. Menyusun/menyiapkan skenario
2. Mempelajari skenario
3. Membentuk kelompok
4. Memberikan penjelasan tentang kompetensi
yang ingin dicapai.
5. Memilih aktor
6. Mengamati skenario yang sedang diperagakan
7. Memberi penilaian
8. Menyampaikan hasil kesimpulannya
9. Evaluasi
KEUNGGULAN

• Dapat berkesan dengan kuat dan tahan

• Sangat menarik

• Membangkitkan gairah dan semangat


• Siswa dapat terjun langsung untuk
memerankan
KEKURANGAN

• Bermain peran memakan waktu yang banyak

• Siswa sering mengalami kesulitan untuk


memerankan peran secara baik
• Bermain peran tidak akan berjalan dengan
baik jika suasana kelas tidak mendukung.

Anda mungkin juga menyukai