Anda di halaman 1dari 43

TRANSFUSI DARAH PADA ANAK

Dr. Nur Melani Sari, SpA, M.Kes


Divisi Hematologi-Onkologi - Dept. Ilmu Kesehatan Anak
FKUP/RSUP RS Dr. Hasan Sadikin
Kasus 1
Seorang anak, 10 tahun datang dibawa orang tuanya ke ruang
gawat darurat RSUD karena menjadi korban kecelakaan kendaraan
bermotor.

Pemeriksaan Fisis: Tampak sakit berat, tidak sadar


Kesadaran: E4M6V5
Tanda vital: 80/60 mmHg, N: 110 x/menit, Laju napas: 32 x/menit,
Suhu: afebris
Konjungtiva anemis, lidah anemis
Jantung: murmur grade 2di semua ostia
Akral dingin CRT memanjang
Ar. Femur: edema, nyeri
Lab: Hb: 4 g/dL Jumlah eritosit: 2 juta/mm3
Indeks eritrosit normal
Lab lainnya normal
Diagnosis: Syok perdarahan ec fraktur femur
Pertanyaan
Apakah saudara akan memberikan transfusi?

Jenis komponen apa?

Apa yang akan lakukan?


Kasus 2
Seorang anak, 10 tahun datang dibawa orang tuanya ke ruang
gawat darurat RSUD karena keluhan tampak pucat. Pasien adalah
pasien talasemia sejak usia 6 bulan, kontrol teratur selama 1
x/bulan
Pemeriksaan Fisis: Tampak sakit berat,
Kesadaran: E4M6V7
Tanda vital: 100/60 mmHg, N: 110 x/menit, Laju napas: 32
x/menit, Suhu: afebris
Konjungtiva anemis, lidah anemis
Jantung: murmur grade 2di semua ostia Hepar: 4 cm bac
Akral dingin CRT memanjang
Ar. Femur: edema, nyeri
Lab: Hb: 4 g/dL Jumlah eritosit: 4 juta/mm3
Indeks eritrosit menurun, hipokrom mikrositer
Leukosit trombosit normal
Diagnosis: Thalasemia Mayor dan Hemosiderosis
Pertanyaan
Apakah saudara akan memberikan transfusi?

Jenis komponen apa?

Apa yang akan lakukan?


Kasus 2
Seorang anak, 10 tahun datang dibawa orang tuanya ke ruang
gawat darurat RSUD karena keluhan tampak pucat. Pasien adalah
pasien talasemia sejak usia 6 bulan, kontrol teratur selama 1
x/bulan
Pemeriksaan Fisis: Tampak sakit berat,
Kesadaran: E4M6V5
Tanda vital: 100/60 mmHg, N: 110 x/menit, Laju napas: 32
x/menit, Suhu: afebris
Konjungtiva anemis, lidah anemis
Jantung: murmur grade 2di semua ostia Hepar: 4 cm bac
Akral dingin CRT memanjang
Ar. Femur: edema, nyeri
Lab: Hb: 4 g/dL Jumlah eritosit: 4 juta/mm3
Indeks eritrosit menurun, hipokrom mikrositer
Leukosit trombosit normal
Diagnosis: Thalasemia Mayor dan Hemosiderosis
Pertanyaan
Apakah saudara akan memberikan transfusi?

Jenis komponen apa?

Apa yang akan lakukan?


Kasus 3
Seorang anak, 6 bulan datang dibawa orang tuanya ke ruang gawat
darurat RSUD karena keluhan bintik-bintik di seluruh tubuh.
Pasien dikatakan mengalami penyakit ITP dan dirujuk untuk
mendapatkan terapi selanjutnya
Pemeriksaan Fisis: Tampak sakit ringan,
Kesadaran: E4M5V6
Tanda vital: 100/60 mmHg, N: 110 x/menit, Laju napas: 32
x/menit, Suhu: afebris
Pemeriksaan fisis ptekie dan purpura generalisata

Lab: Hb: 10 g/dL , Lekosit: normal, trombosit; 43000

Diagnosis: immune trombositopenia purpura


Pendahuluan
Transfusi darah : rangkaian proses pemindahan darah/
komponen darah
Donor Resipien

Produk darah dan komponennya yang aman dan


berkualitas, efek terapeutik

Tranfusi Darah : prosedur medis= obat

manfaat vs risiko
Transfusi Darah pada Anak

• Transfusi darah pada anak life saving


• Tindakan transfusi dihindari bila ada alternatif lain
• Atas dasar indikasi yang kuat
• Pilihan darah/komponen darah serta dosis yang tepat
• manfaat > risiko
• mengetahui reaksi simpang yang mungkin terjadi

“transfusi darah kontraindikasi bagi yang tidak indikasi”


(WHO)
Transfusi Darah pada Anak
• Anak: - Proses pertumbuhan dan perkembangan
- asupan nutrisi, suplai oksigen

Transfusi darah pada anak memerlukan perhatian khusus:


• Merupakan kelompok risiko yang rentan terhadap IMLTD
• Neonatus merupakan kelompok penerima transfusi
dengan frekuensi yang tinggi
• Reaksi simpang akan berdampak pada kehidupan
selanjutnya
• Meningkatkan harapan hidup
Tujuan Transfusi Darah

• Memperbaiki sistem sirkulasi dan hemodinamik


• Memperbaiki kemampuan membawa oksigen dan
melepas oksigen ke jaringan
• Memperbaiki sistem hemostasis pada pasien
gangguan trombosit atau gangguan koagulasi
• Membantu mengeliminasi zat berbahaya
(hiperbilirubinemia berat pada neonatus)
• Terapi penunjang pada sepsis
KOMPONEN DARAH

Prinsip: Perbedaan gravitas


Tehnik separasi komponen :
1. Tehnik sentrifugasi
DARAH LENGKAP - KOMPONEN DARAH

Whole blood in Satellite bag 2


Satellite bag 1
primary bag with
CPDA-1 (63 mL) • First centrifugation separation of PRP and RBC
• PRP (Platelet Rich Plasma extracted from the primary
bag
DARAH LENGKAP - KOMPONEN DARAH

Platelets rich plasma


RBC • Second centrifugation separation of plasma
and platelets
• Plasma extracted from first satellite bag
DARAH LENGKAP - KOMPONEN DARAH

RBC Platelets Concentrate Plasma

Vol + 250 mL, Vol 40-70 mL (to be frozen)

Ht + 70% Vol 160-200 mL


Komponen Darah
Jenis Transfusi Darah

Kelebihan transfusi darah komponen:


• Resipien menerima komponen darah yang diperlukan
saja
• Mengurangi volume transfusi
• Menurunkan risiko reaksi imunologis
• Menurunkan risiko IMLTD
• Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemanfaatan
darah donor
• Pengawasan mutu produk lebih sederhana
Metode Pemisahan Komponen Darah

• Manual

• Optipress (Opti system):


Alat yg dipergunakan utk mengurangi jumlah
leukosit didalam komponen darah ( dpt mengurangi
leukosit hingga 80%)

• Aferesis
Aferesis
Volume Transfusi pada Bayi dan Anak Kecil

___________________________________________________________________________________________
Komponen Volume Perkiraan peningkatan
___________________________________________________________________________________________

Sel darah merah 10-15mL/kgbb Hb meningkat 3-5g/dL

Trombosit 5-10mL/kgbb Trombosit meningkat 50.000-


100.000/uL

Granulosit > 1x109 neutrofil/kgbb Diulang sampai terlihat respon klinis


dalam volume 15mL/kgbb

FFP 10-15mL/kgBB Aktivitas faktor meningkat 15-20%

AHF 1-2unit/kgbb Fibrinogen meningkat 80-100mg/kgbb


____________________________________________________________________________________________
Batas Waktu Transfusi

______________________________________________________
Jenis darah Masa infus Selesai infus
________________________________________________________
Darah lengkap Dalam waktu 30 menit Maksimal 4 jam
setelah kantung darah
dikeluarkan dari lemari
pendingin

Konsentrat trombosit Segera 20 menit

FFP dan atau Sesegera mungkin 20 menit


kriopresipitat
________________________________________________________
Indikasi pemberian Darah Lengkap

• Fresh whole blood/FWB : penyimpanan < 48 jam


Darah lengkap simpan : > 48 jam

Diperlukan pada:
1. Perdarahan akut atau masif
2. Transfusi tukar (hiperbilirubinemia indirek)
3. Alternatif pada keadaan yang membutuhkan sel
darah merah
Indikasi pemberian suspensi darah merah/PRC
• Komponen darah yang paling sering diberikan

• Indikasi:
-Terapi anemia yang tidak dapat dikoreksi oleh diet dan
obat hematinik
- Meningkatkan kapasitas membawa oksigen dan
mempertahankan oksigenisasi jaringan
replacement therapy
•Penderita talasemia mayor, anemia aplastik, gagal
ginjal, penyakit keganasan

Pada anak : pertimbangkan kemampuan kompensasi


Indikasi pemberian suspensi darah merah/PRC

Faktor yang perlu dipertimbangkan:

[ Kadar Hemoglobin
[ Tanda dan gejala kapasitas fungsional pasien
[ Penyakit kardiorespiratorik dan SSP
[ Penyebab dan antisipasi anemia
[ Pemakaian terapi alternatif (EPO)

potensi toksisitas transfusi berulang


Rekomendasi Transfusi Sel Darah Merah/PRC
(HTA Depkes RI,2003)
1. Transfusi PRC hampir selalu diindikasikan pd kadar Hb < 7 g/dl, terutama
pd anemia akut. TD dapat ditunda jika pasien asimtomatik dan atau
penyakitnya mempunyai terapi spesifik lain, maka batas kadar Hb yg
lebih kecil dapat diterima.

2. Transfusi PRC dapat dilakukan pada kadar Hb 7-10 g/dl bila ada hipoksia
atau hipoksemia yang bermakna secara klinis & lab.

3. TD tak dilakukan bila kadar Hb ≥ 10 g/dl, kecuali bila ada indikasi


tertentu, mis. penyakit yg membutuhkan kapasitas transpor O 2 > (mis.
PPOK berat & penyakit jantung iskemik berat).

4. TD padaneonatus dengan gejala hipoksia dilakukan pada kadar Hb ≤ 11


g/dl; bila tak ada gejala batas bisa sp 7 g/dl. Bila terdapat penyakit
jantung atau paru atau pada keadaan yang butuh suplementasi O 2 batas
TD adalah Hb ≤ 13 g/dl.
Jumlah Volume PRC yg Diberikan Menurut Kadar Hb
_____________________________________________________________
Kadar Hb (g/dL) Volume yang diberikan dalam 3-4 jam
_____________________________________________________________
7-10 10 mL/kgbb*
5-7 5 mL/kgbb**
< 5 tanpa payah jantung 3 mL/kgbb**
<5 dgn kemungkinan payah jantung 3 mL+ Furosemid**
<5 dgn payah jantung transfusi tukar, parsial atau lengkap
_____________________________________________________________
Keterangan: * dosis untuk 24 jam; ** dosis sama dapat diulang dgn selang waktu 6-12 jam
Indikasi pemberian Leucodepleted PRC

• PRC dengan jumlah leukosit < 5 x 106 per kantong


• Proses sentrifugasi & pembekuan,filtrasi, aferesis
• Indikasi :
- pasien rutin transfusi : talasemia mayor, anemia
aplastik
- pasien pre dan paska transplantasi organ
- mencegah febrile non hemolytic transfusion
reactions (FNHTR)
Indikasi pemberian Washed Red Cells (WRC)
• Sel darah merah cuci : PRC yang dicuci larutan naCl
0,9% steril
• Menghilangkan plasma sekitar 90%, menurunkan
konsentrasi leukosit, trombosit, debris seluler
• Indikasi pemakaian WRC
- Pasien anemia hemolitik autoimun
- Pasien dengan riwayat alergi atau demam pada
transfusi sebelumnya
- Memiliki alergi terhadap protein plasma
• Keuntungan : <<< komponen plasma/supernatan
• Kerugian : tenaga khusus, lama, waktu transfusi >>>
Indikasi transfusi trombosit

• Transfusi trombosit diindikasikan menghentikan


perdarahan akibat trombositopenia atau disfungsi
kualitatif trombosit
• Trombositopenia akibat penghancuran berlebih :
ITP, Sepsis, DIC, Drug induced trombositopenia
Transfusi : pada perdarahan hebat/mengancam jiwa
• Transfusi profilaksis : kadar < 10.000/uL
• Transfusi trombosit : manual atau aferesis
transfusi berulang aferesis
Indikasi transfusi plasma segar beku/FFP
• Mengandung semua kandungan plasma normal
(faktor koagulasi labil & stabil)
• Indikasi: mengoreksi perdarahan akibat abnormalitas
atau defisiensi faktor pembekuan (bila terapi
komponen spesifik tidak ada)
- Defisiensi faktor koagulasi karena penyakit hati
- DIC
• Dosis FFP : 10-15 ml/kgBB
Indikasi transfusi Kriopresipitat

• Untuk mengatasi perdarahan akibat defisiensi F VIII,


von Willebrand, fibrinogen dan F XIII
• Pemakaian kriopresipitat untuk terapi pengganti
hanya dianjurkan bila produk alternatif lain yg lebih
aman tidak tersedia atau tidak terjangkau
• Tiap kantong kriopresipitat volume 30-40 ml
mengandung 70-80 unit F VIII, 100-250 mg
fibrinogen, 40-60 mg fibronectin, 40-70% FvW dan
30% F XIII
Indikasi transfusi granulosit / Buffy coat

• Buffy coat : suspensi leukosit konsentrat yang


mengandung komponen sel darah putih
• Indikasi : netropenia, leukemia, anemia aplastik,
penyakit keganasan lain
• Saat ini masih kontroversi
• Penelitian dan bukti klinis sangat sedikit
• Tersedia rekombinan
Prosedur Transfusi Darah

• Tentukan indikasi transfusi


• Pilih darah/komponen darah yang diperlukan
• Hitung dosis dan volume
• Informed consent
• Tes cocok serasi
• Isi formulir PMI
• Cocokkan darah sebelum diberikan kepada pasien
• Prosedur di bangsal
• Persiapan transfusi darah
• Pemantauan
• Evaluasi akhir
Reaksi Simpang Transfusi

Reaksi transfusi

Akut/segera Lambat
Terjadi dalam Terjadi dalam
1-2 jam hari, minggu atau
bulan
Reaksi Simpang Transfusi

Reaksi transfusi akut/segera

Reaksi imunologis
Reaksi transfusi hemolitik akut dengan gejala
Demam, bukan reaksi transfusi hemolitik
Urtikaria
Anafilaksis
Transfusion-related acute lung injury

Reaksi non-imunologis
Kontaminasi bakteri Emboli
Payah jantung kongestif Hiperkalemia
Hipotermia Hipokalsemia
Hemolisis tanpa gejala
Reaksi Simpang Transfusi

Komplikasi Lambat Transfusi Darah

Imunologis
Reaksi transfusi hemolitik lambat
Purpura pasca transfusi
Graft versus host diseases
Reaksi lambat tipe serum sickness

Non-imunologis, terutama infeksi


Hepatitis B, C, Non-A non-B yang lain
Infeksi HIV, CMV, malaria, sifilis, babesiosis, bruselosis,
tripanosomiasis (peny Chagas, parvovirus)
Tata Laksana Reaksi Transfusi

• Segera hentikan transfusi


• Pasien tetap diinfus NaCl fisiologis
• Pastikan bahwa pasien menerima produk darah yang sesuai
• Laporkan kepada dokter dan bank darah
• Kirim contoh darah yang ditransfusikan
• Kirim unit darah yang ditransfusikan beserta administrasinya
ke bank darah
Pedoman Pengenalan dan Tata Laksana Reaksi Transfusi Akut
_______________________________________________________________________________________________________
Kategori Tanda Gejala Kemungkinan Penatalaksanaan
Penyebab
_______________________________________________________________________________________________________
Kategori 1 Reaksi kulit Prutitus Hipersensitivitas 1. Tetesan Lambat
Ringan Local 2. Antihistamin
Urtikaria 3. Bila dalam 30 menit tak ada
Ruam perbaikan,terapi sebagai kategori 2

Kategori 2 Flushing Cemas Hipersensitivitas 1. Hentikan transfuse ganti sel infus


Sedang-Urtikaria Pruritus Febile non 2. Beritahu dokter dan bank darah
Berat Rigor Palpitasi hemolytic 3. Kirimkan unit darah beserta
Demam Sesak transfusion sel tansfusi ke bank darah dan
Gelisah ringan Kontaminasi zat laboratorium.
Takikardia Sakit pirogen dan atau 4. Beri anti histamine antipiretik
kepala bakteri 5. Beri steroid IV dan bronkodilator
bila ada anafilaksis
6. Kumpulkan urin 24 jam untuk bukti adanya hemolisis, kirim ke
laboratorium
7. Bila membaik, transfusi dimulai lagi dengan tetesan lambat
8. Bila tidak ada perbaikan dalam 15 menit, atau klinis memburuk
terapi sebagai kategori 3.

Kategori 3 Rigor Cemas Hemolisis 1. Hentikan transfuse, ganti infus


Mengancam Demam Nyeri dada intravascular 2. Infus NaCl, pertahankan tekanan darah
jiwa Gelisah Nyeri dekat Kontaminasi 3. Pelihara jalan nafas
Hipotensi tempat infuse bakteri dan syok 4. Beri adrenalin
Takikardia Gawat nafas septic 5. Beri steroid dan bronkodilator bila ada
Hemoglobi- Nyeri Kelebihan cairan 6. Beri diuretik bila perlu
nuria punggung Anafilaksis 7. Beritahu dokter dan bank darah
Perdarahan /pinggang Berhubungan 8. Kirim contoh darah dan set transfusi
Sakit kepala dengan lung injury ke laboratorium
Sesak nafas 9. Cek warna urin segar
10.Kumpulkan urin 24 jam catat intake dan output
11.Lihat tanda perdarahan (tanda DIC)
12. Nilai kembali tanda vital
13. Waspadai kemungkinan gagal ginjal akut
14. Jika curiga baktermia, beri antibiotik
_______________________________________________________________________________________________________________________________________
Sumber : WHO, 2001.14

 
Komplikasi Lambat dan Tata Laksananya

___________________________________________________________________________________________
Komplikasi Manifestasi klinis Penatalaksanaan
______________________________________________________________________________________________________________
 Reaksi hemolitik lambat 5-10 hari pasca transfusi - Umumnya tak perlu terapi
Demam - Jika ada hipotensi dan oliguri
Anemia terapi sebagai hemolisis intra
Kuning vaskular akut

Purpura pasca operasi 5-10 hari pasca transfusi - Steroid dosis tinggi
Kecenderungan perdarahan - Imunoglobulin dosis tinggi
Trombositopenia - Plasma exchange

Graft-vs-host disease 10-12 hari pasca transfusi - Terapi suportif


Demam - Tak ada terapi spesifik
Ruam kulit dan deskuamasi
Diare
Hepatitis
Pansitopenia

Kelebihan besi - Gagal jantung dan hati - Cegah dengan zat pengkelat besi
 
 ______________________________________________________________________________________________________________

Sumber : WHO, 2001. 14


SIMPULAN DAN
REKOMENDASI
Transfusi darah merupakan bagian dari tatalaksana pasien,
tegakkan diagnosis, tentukan indikasi,
jenis komponen darah, jumlah dan monitoring efek samping

Transfusi darah tindakan berisiko tinggi-persetujuan medis


sangat diperlukan

Anda mungkin juga menyukai