Anda di halaman 1dari 17

TELAAH JURNAL

“The Effect of an Integrated Savings and Community


Based Health Education Program Among Older adults
with Hypertension : A Quasy Experimental Controlled
Study, Bangkok Province, Thailand”

NI KADEK AYU DEPY IRMAYANTI


150070300011039
KELOMPOK 13
PROGRAM PROFESI NERS
LATAR BELAKANG
Hipertensi merupakan suatu gangguan pada pembuluh darah yang mengakibatkan
suplai oksigen dan nutrisi yang dibawa oleh darah terhambat sampai jaringan yang
membutuhkannya. Menurut WHO batas seseorang dikatakan hipertensi apabila
tekanan darah sistolik > 140 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg pada orang
yang tidak menderita diabetes mellitus, sedangkan pada penderita diabetes
mellitus dan jantung batas tekanan darah 130/90 mmHg

Menurut laporan WHO tahun 2013, tekanan darah tinggi adalah penyebab
kematian diseluruh dunia sebanyak 9,4 juta orang setiap tahun dan masalah ini
semakin meningkat. Tekanan darah tinggi juga banyak dijumpai di Negara
berkembang di area Asia Tenggara seperti Thailand. Satu dari tiga orang dewasa di
Thailand mengidap darah tinggi. Berdasarkan laporan Menteri Kesehatan Thailand
pada tahun 2014 dilaporkan bahwa hipertensi dan penyakit serebrovaskular adalah
penyebab kematian kedua tertinggi baik pada pria atau wanita.
Con’t…
Menurut data yang dirilis WHO target target tersebut di atas banyak
tidak mencapai sasaran. Kalim (2000) menjelaskan bahwa dalam
penanganan hipertensi selain pengobatan harus diupayakan tindakan
non farmakologi (tanpa obat-obatan yang menetap).

Metode yang efektif untuk mengurangi hipertensi adalah menyediakan eduaksi


kesehatan yang bisa memotivasi orang untuk bertanggung jawab pada kesehatan
mereka. Metode ini berguna untuk menumbuhkan kesadaran dan pemahaman
masyarakat tentang hipertensi dan efeknya terhadap populasi. Bagaimanapun,
sebelum edukasi kesehatan ini diberikan, peneliti harus memahami tentang
pengetahuan, sikap dan praktek hipertensi di populasi hipertensi seperti di provinsi
Bangkok.
Con’t…
Masih belum optimalnya target penurunan tekanan darah dan belum
pahamnya masyarakat terhadap hipertensi itu menjadi latar belakang
peneliti untuk melakukan penelitian tersebut. Berkaitan dengan
penelitian ini, dengan melihat data hasil pengkajian dari RW 1
Kelurahan Buring terdapat pengetahuan masyarakat yang masih sangat
rendah. Dengan demikian, perlu diberikan suatu informasi dan latihan
untuk melakukan edukasi kesehatan pada pasien-pasien dengan
hipertensi
Pernyataan Masalah
Permasalahan pada jurnal penelitian adalah masih belum optimalnya
penurunan tekanan darah pada pengobatan pasien-pasien hipertensi
sehingga perlu diimbangi dengan terapi nonfarmakologi seperti edukasi
kesehatan, olahraga, dan konseling.
Permasalahan ini juga berhubungan dengan permasalahan pada data
hasil pengkajian di RW 01 Kelurahan Buring dimana didapatkan jumlah
pasien lansia dengan hipertensi yang cukup banyak dan belum mengerti
tentang hipertensi itu sendiri secara lengkap, dan jarang melakukan
aktivitas olahraga untuk membantu menurunkan tekanan darah,
sehingga masih terdapat lansia yang sulit mengalami penurunan tekanan
darah
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi pengaruh edukasi
kesehatan terhadap tekanan darah pasien hipertensi di daerah Provinsi
Bangkok.
Telaah Hasil Penelitian
Metode : Survey : Sept-Des 2013 yg dinilai
Quasy- eksperimental adalah pengetahuan, sikap,
perilaku responden
Survey dan Intervensi
 Survey : 242 sampel dari 2 kota
Intervensi : Jan-Jun 2014
 Intervensi : 59 sampel dari 2 kota  Pada kelompok pertama, komponen
utama dari program SHE adalah
menabung uang, edukasi kesehatan
berdasarkan komunitas, edukasi
kesehatan berkelompok, dan konseling
focus pada penyakit hipertensi.
Kelompok kedua, spesifik hanya
intervensi edukasi kesehatan
berdasarkan komunitas tanpa
intervensi menabung
Con’t…
Slama kunjungan pertama • durasi olahraga 45 menit
peneliti mengenalkan: • setelah edukasi kesehatan partisipan harus
ikut kuis selama 40 menit. Jika peserta tidak
• program SHE lulus, maka harus ikut konseling (30
• edukasi kesehatan berkelompok menit/modul)
• Olahraga
• konseling individu (satu kali setiap minggu ke • Partisipan menghadiri olahraga 3 kali/minggu
4) setiap hari Sabtu atau Minggu. setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu
• Durasi edukasi kesehatan adalah 40 menit • mengikuti kelas Modul selama 2 hari setiap
Sabtu dan Minggu
• Kelas edukasi diulang tiap bulan setiap Sabtu
dan Minggu dipimpin oleh ketua yang dipilih
dari relawan kesehatan yang dilatih tentang
hipertensi atau penyakit kronis
PROSEDUR
Sebelum melakukan survey dan intervensi, peneliti menginformasikan
dan melatih team tentang tujuan dari penelitian ini serta kuisioner dan
interview yang dilakukan. Dalam periode yang sama, kerjasama dengan
RS dan petugas pusat kesehatan berkembang. Langkah terakhir adalah
aktivitas dan rencana pengumpulan informasi untuk evaluasi KAP
(knowledge, attitude, practice) pada pasien hipertensi dan program SHE
di Sai Mai dan Klong Sam Wa.
HASIL PENELITIAN
Pada langkah survey data, didptkan • Sebanyak 23,6% adalah perokok dan
242 orang dimana minum alcohol, seluruh pasien
Hipertensi dan 2,9% tidak
• 58,8% adalah wanita usia 33-90 tahun. mendapatkan treatmen hipertensi
• Sebanyak 48,8% adalah lulusan SMP, Berdasarkan pengkajian KAP
• 57,9% adalah masih bekerja dan didapatkan :
• rata-rata penghasilannya adalah 377 • Knowledge : 88,8% pengetahuan baik
USD. tentang hipertensi dan perawatannya
dan pencegahan.
• Attitude : sebagian besar sedang
• Practice : pada responden pria
praktenya sedang dan pada responden
wanita prakteknya rendah
Hasil kelompok intervensi secara umum sebelum implementasi adalah:
attitude rendah → knowledge rendah.
 knowledge rendah → practice rendah untuk hipertensinya.
Attitude dan practice yang rendah berkontribusi meningkatkan TD sistolik.

Hasil setelah implementasi :


Partisipan yang telah diberikan edukasi kesehatan terbukti meningkatkan
attitude partisipan dalam penanganan hipertensi.
Partisipan dengan attitude rendah memiliki practice dalam penanganan
hipertensi yang rendah pula begitu sebaliknya.
Pada penelitian ini didapatkan tekanan darah partisipan terkontrol dengan baik
pada mereka yang punya attitude dan practice yang positif
Penelitian ini dipengaruhi konsistensi konseling
banyak faktor seperti : • Penurunan stress
• Pengetahuan • Obat hipertensi
• Program edukasi yang adekuat • Emergency care
• Motivasi yang adekuat • Rokok, alcohol, dll
• Intensitas dan Keadekuatan program edukasi
adalah faktor utama dalam
penurunan tekanan darah, materi
yang diberikan meliputi definisi,
faktor resiko,tanda gejala,
komplikasi, penggunaan obat
yang benar dan teratur, metode
pengukuran TD yang benar,
keadekuatan cara memasak
(rendah garam), penurunan BB,
control stress, penurunan
konsumsi rokok dan alcohol.
PEMBAHASAN
Pengaruh dari program menabung terhadap pengontrolan tekanan darah pada
pasien dengan hipertensi stase II :
• Pada survey didapatkan bahwa program menabung tidak mempengaruhi
penurunan td. Hanya edukasi kesehatan yang mempengaruhi control tekanan
darah dan peningkatan pengetahuan, sikap dan praktek hipertensi.
Hasil dari wawancara dan focus diskusi kelompok :
• Dengan metode wawancara peneliti lebih mendapatkan banyak informasi
mengenai pengontrolan hipertensi partisipan.
• Selain itu juga peneliti dapat melihat adanya perbedaan antara knowledge,
attitude dan practice dari setiap partisipan berbeda-beda.
• Didapatkan bahwa partisipan yang sukses mengontrol TD memiliki sikap dan
praktek yang tinggi terkait hipertensinya.
Con’t..
Pengaruh program menabung dan edukasi kesehatan berbasis komunitas atau
SHE program :
• Pada kedua kelompok eksperimen didapatkan skor pengetahuan,
sikap dan praktek terkait perawatan dan pengontrolan hipertensi
lebih tinggi daripada skor sebelum intervensi.
• Dalam hasil penelitian ini bisa disimpulkan bahwa sangat mungkin
merubah sikap dan perilaku orangd ewasa untuk meningkatkan
pengontrolan hipertensi sehingga tidak sampai mengalami komplikasi.
IMPLIKASI KEPERAWATAN
• Implikasi yang dapat dilakukan di bidang keperawatan gerontik adalah dengan
mengajak lansia hipertensi untuk mengikuti edukasi kesehatan baik secara home
visit ataupun berkelompok, serta melatih lansia untuk berolahraga minimal 30
menit setiap hari, merubah pola makan dan gaya hidup lansia.
• Kegiatan edukasi kesehatan diharapkan dapat membantu meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku lansia sehingga mampu menurunkan tekanan
darah dan menunjang pengobatan hipertensi yang tentunya tetap harus
didampingi dengan obat-obatan dan pola diet rendah garam yang baik.
KESIMPULAN
Dengan hidup sehat kita dapat menjaga tekanan darah tetap dalam rentang
normal, menurunkan resiko penyakit jantung dan stroke seperti yang telah
dijelaskan diawal. Walaupun hipertensi dapat dicegah, penting juga mengetahui
bahwa butuh pengetahuan yanga dekuat dan skill oleh pasien. Memahami definisi
hipertensi, diet DASH, olahraga teratur, mengurangi stress, penggunaan obat
hipertensi yang benar, mengurangi rokok dan alcohol akan meningkatkan
keefektifan pengontrolan hipertensi.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai