Anda di halaman 1dari 23

MANUSIA

KELOMPOK 1 :
1. AZIZ MUSTOFA (18416226201238)
2. DEWIH ADETIA (18416226201223)
3. INTAN ANDRIANI FADHILAH (18416226201268)
4. ADE RIDWAN (18416226201227)
5. EDI PROBO WICAKSONO (18416226201355)
6. AAB ABDULAH ASYIR (18416226201295)
7. NUR HIDAYAT (18416226201262)
A. DEFINISI MANUSIA
Pengertian Manusia Menurut Islam 

Manusia adalah ciptaan Allah yang


memiliki kedudukan yang paling mulia.
Manusia adalah makhluk Allah SWT yang
paling sempurna di banding makhluk lain
seperti Malaikat, Jin, Iblis dan lainnya.
Pengertian Manusia Dalam Al Qur’an

Al Quran menyebut manusia dalam


beberapa penyebutan, yaitu :

Pertama, penyebutan kata An-nas seperti dalam surat An-


nas.
Menggunakan kata Insan seperti dalam surat Al Insan.
Kemudian yang ketiga menggunakan kata basyar seperti
dalam surat Ali Imran ayat 47.
Dan yang keempat adalah pengucapan kata Bani Adam di
dalam surat Ad-Dhaariyat
Pengertian manusia menurut para ahli

Menurut Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibani

“ Manusia adalah makhluk yang paling mulia, makhluk


yang berfikir, dan manusia adalah makhluk yang
memiliki 3 dimensi (badan,akal,ruh)
Dan didalam pertumbuhannya dipengaruhi faktor
keturunan dan lingkungan.”
Menurut Erbe Sentanu

Manusia adalah makhluk sebaik-baiknya ciptaan-


Nya. Bahkan bisa dikatakan bahwa manusia adalah
makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna
dibanding dengan makhluk lainnya.
Hasil peneliti Alquran yang telah
dilakukan, dapat ditarik kesimpuannya
bahwa manusia terdiri dari unsur-unsur:
 

Jasad
Merupakan bentuk lahiriah manusia,
yang dalam Alquran dinyatakan
diciptakan dari tanah.
Ruh
Ruh adalah daya (sejenis makhluk/ciptaan)
yang ditiupkan Allah kepada janin dalam
kandungan (Surat Al-Hijr 29) ketika janin
berumur 4 bulan 10 hari.
Nafs
Para ahli menyatakan manusia itu pasti
akan mati.
Tetapi Al-Qur’an menginformasikan
bahwa yang mati itu nafsnya. Hal ini
diungkapkan pada Surat Al-Anbiya ayat
35 dan Surat Al-Ankabut ayat 57.
Menurut ajaran Islam, manusia
dibandingkan dengan makhluk
lain, mempunyai berbagai ciri,
yaitu :
• Manusia diciptakan untuk mengabdi
kepada Allah.
• Manusia dijadikan Tuhan untuk menjadi
khalifah di bumi.
• Memiliki akal, perasaan, kemauan atau
kehendak.
B. PROSES KEJADIAN MANUSIA
Allah SWT menciptakan proses penciptaan
manusia di dalam Al-Qur’an Surat Al-
Mu’minun ayat 12-14 :

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari


suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan
saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu kami jadikan segumpal
darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging,
dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian
Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha
Sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.”
Proses penciptaan manusia :

1. Nutfah : tingkat pertama bermula selepas


persenyawaan atau minggu pertama, setelah terjadi
pencampuran air mani.
2. Alaqah : terjadi pada hari ketujuh. Telur yang
sudah disenyawakan tertanan di dinding rahim.
3. Mudghah : terjadi pada minggu keempat
dengan terjadinya pembentukan otak, syaraf ,
telinga dan anggota lainnya.
4. Idham dan Lahm : terjadi pada minggu
kelima ditandai dengan pembentukan
tulang kaki dan tangan mulai tumbuh. Pada
minggu kedelapan semuanya telah lengkap.
5. Nafkhur-ruh : yaitu tingkat peniupan roh
yang terjadi selepas empat puluh hari dan
selepas terbentuknya organ-organ tubuh,
termasuk organ seks.
C. TUJUAN PENCIPTAAN MANUSIA

1. Manusia diciptakan Allah swt bukan secara


main-main.

“Maka apakah kamu mengira bahwa Kami


menciptakan kamu main-main (tanpa ada maksud) dan
bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”
(Al-Mu’minun : 115)
2. Untuk mengemban amanah
atau tugas keagamaan.

“Sesungguhnya Kami telah menawarkan


amanah kepada langit, bumi, dan gunung-
gunung, tetapi semuanya enggan untuk memikul
amanat itu, dan mereka khawatir tidak dapat
melaksanakannya (berat), lalu dipikullah
amanat itu oleh manusia. Sungguh, manusia itu
sangat dzalim dan sangat bodoh.”
(Al-Ahzab : 72)
3. Untuk mengabdi atau beribadah

“Aku tidak menciptakan jin dan manusia


melainkan agar mereka beribadah
kepadaku.”
(Adz-Zariyat : 56)
Ayat ini mengindikasikan tentang
tujuan penciptaan manusia sebagai
hamba Allah. Indikasi ini dapat
dipahami yang berarti agar manusia
mengabdi kepada Allah. Berbuat
sesuai dengan ridha-Nya dan
menjauhi apa yang menjadi
larangan-Nya.
D. FUNGSI DAN PERANAN MANUSIA
SEBAGAI KHALIFAH DI MUKA BUMI

Fungsi manusia di muka bumi


adalah sebagai khalifah. Khalifah
berarti wakil Allah, manusia
dibekali dengan profesi untuk
memahami dan menguasai
hukum Allah yang terkandung
dalam ciptaan-Nya.
Ketika memerankan fungsinya
sebagai khalifah Allah di muka bumi,
ada dua peranan penting yang
diamanahkan dan dilaksanakan
manusia sampai hari kiamat.
1. Memakmurkan Bumi
(Al’imarah)
Manusia mempunyai kewajiban kolektif yang
dibebankan Allah SWT. Manusia harus
mengeksplorasi kekayaan bumi dan bisa
dinikmati secara adil dan merata, dengan tetap
menjaga kekayaan alam agar tidak punah.
2. Memelihara Bumi dari
perusakan yang datang dari
pihak manapun (Arri’ayah).

Memelihara bumi termasuk juga


memelihara akidah dan akhlak
manusianya sebagai SDM. Memelihara dari
kebiasaan merusak dan menghancurkan
alam demi kepentingan sesaat. Karena
SDM yang rusak juga berpotensial
merusak alam.
Sebagai khalifah di muka bumi kita tidak boleh
melakukan pengerusakan. Seperti firman-Nya dalam
surat Al-Qashash ayat 77 :

“Dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari


(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada
orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik
kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di
muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.”
Kekuasaan manusia sebagai wakil
Allah dibatasi oleh aturan dan
ketentuan-ketentuan yang telah
digariskan oleh yang diwakilinya,
yaitu hukum yang tertulis dalam
kitab suci, maupun yang tersirat
dalam kandungan alam semesta.
SELESAI
DAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai