Anda di halaman 1dari 61

Dasar Sist em Telekomunikasi

(Sistem Teleponi)
Teknik Elektro – ITK
POKOK
BAHASAN
• Konsep Dasar dan Sejarah Teleponi
• Komponen Pesawat Telepon
• Proses Pemanggilan Telepon (Call Set-
up)
• Sistem Dialing
• Sentral PSTN
• Aturan Penomoran

2
SISTEM TELEPONI

KONSEP DASAR DAN


SEJARAH TELEPONI
09/08/14 TE091313 - DASAR SISTEM TELEKOMUNIKASI 3
LAYANAN
PADA PSTN
• Plain Old Telephone Service
(POTS)
– Telephony
– Voice communication

4
TELEPON
• PERTAMA
Ditemukan oleh Alexander Graham
Bell pada tahun 1876.
• Selain itu, pada tahun yang sama
Elisha Gray mengajukan juga patent
untuk telepon, tetapi yang diberi
patent pertama adalah Bell

5
SINYAL
SUARA BW=4kHz (range frekuensi 0 – 4 kHz)
Untuk mengeliminasi sinyal yg
tdk diinginkan (noise), sirkit yang membawa
sinyal voice dirancang untuk membawa
hanya beberapa frekuensi (0-4kHz)
BW ini disebut BW kanal telepon atau
Voice Channel (VF) bandwidth
Output Voice Channel
Spektrum voice: 300-3400Hz
Voltage (Ini intelligible speech freq.)
Voice Signal Energi voice (dan warna suara)
or “berkumpul” pada spektrum ini
Speech juga mengandung frek.
di bawah dan di atas spektrum
Energy ini
Voice energy

Frequency
(K-Hertz)
.3 1 2 3 4

6
SISTEM TELEPONI

KOMPONEN PESAWAT
TELEPON

09/08/14 TE091313 - DASAR SISTEM TELEKOMUNIKASI 7


TERMINAL
TELEPON

Dial Pulse Push Button

• Cara mencatu terminal telepon:


– Local Battery (LB)
• Catu daya terletak di terminalnya itu sendiri
– Pernah ditinggalkan, tetapi digunakan lagi pada handphone
– Central Battery (CB)
• Catu daya diberikan oleh sentral (-48 Volt DC)

8
TERMINAL
TELEPON Ke sentral

Receiver
Hook switch

Handset

Dial pad

Transmitter

9
KONDISI
HANDSET
Ketika handset on-hook,
subscriber loop
(saluran pelanggan)
akan membentuk open
loop sehingga tidak ada
On-Hook arus yang mengalir

Sebaliknya ketika handset off-hook, subscriber loop


(saluran pelanggan) akan membentuk closed loop
sehingga ada arus DC yang mengalir dari sentral (catu
daya dari sentral akan mengaktifkan transmitter pada
telepon)

Off-Hook
10
KOMPONEN
TRANSMIT T ER
• Suara (MICROPHONE)
yang dikeluarkan
oleh manusia akan
menggetarkan
diafragma
– Kepadatan karbon
akan berubah-ubah
sehingga tahanan
karbon akan berubah-
ubah pula
– Karena tegangan catu daya
sentral tetap maka Source: Understanding Telephone Electronics, Texas Instrument
perubahan tahanan karbon
akan menyebabkan
perubahan
• Proses iniarus yang
merupakan
mengalir pada(konversi)
perubahan kabel A dan
B dari energi suara ke
listrik

1
KOMPONEN
RECEIVER
• Arus percakapan (yang
berubah-ubah) yang
diterima receiver
menimbulkan medan
magnet pada kumparan
yang melilit suatu
logam
• Medan magnet yang
terbentuk akan
berinteraksi dengan
medan magnet
permanen sehingga
diafragma akan
bergetar. 12
SISTEM TELEPONI

SISTEM
DIALING

09/08/14 TE091313 - DASAR SISTEM TELEKOMUNIKASI 13


SIST EM
DIALING
• Secara umum, sistem dialing terdapat dua
jenis yaitu
– Pulse Dialing
Setiap angka yang dikirimkan diwakili oleh
pulsa dengan jumlah tertentu.
– Tone Dialing
Setiap angka yang dikirimkan diwakili oleh
kombinasi 2 frekuensi tertentu.

14
PULSE
DIALING
• Salah satu contoh dialling pad
untuk teknik pulsa adalah Rotary
dialing
• – Sekarang sudah berubah menjadi tombol.
Setiap nomor telepon diwakili oleh
pulsa yang jumlahnya sama
• dengan nomor yang didial
• Untuk angka nol, dibangkitkan 10
pulsa
Pulsa dibangkitkan dengan cara
memutuskan (break) dan
• menyambungkan (make)
saluran pelanggan
• Antar nomor yang di-dial terdapat
jeda yang disebut interdigit interval
Kelemahan: lambat
15
PULSE
DIALING
Off-Hook Dialing Inter-Digit Next Digit

Make
(Circuit Closed)

Break 700 ms
(Circuit Open)

US:60/40 Break/Make
Pulse Period
(100 ms)

16
TONE
DIALING
Dual Tone Multifrequency (DTMF)

1209 1336 1477 1633 Komponen Frekuensi Tinggi

697
1 2 3 A

Komponen
770 5 6 B
Frekuensi Rendah 4

852 8 9 C
7

941 0 # D
*
17
PANGGILAN
JARINGAN
Tone Frequency (Hz) On Time Off Time

Dial 350 + 440 Continuous


Busy 480 + 620 0.5 0.5
Ringback, Normal 440 + 480 2 4
Ringback, PBX 440 + 480 1 3
Congestion (Toll) 480 + 620 0.2 0.3
Reorder (local) 480 + 620 0.3 0.2
Receiver Off-hook 1400 + 2060 + 2450 +2600 0.1 0.1
No Such Number 200 to 400 Continuous, Freq. Mod 1Hz

18
SISTEM TELEPONI

PROSES PANGGILAN
TELEPON (CALL SETUP)
09/08/14 TE091313 - DASAR SISTEM TELEKOMUNIKASI 19
SIGNALING PADA
PANGGILAN PSTN
• Mekanisme call set-up pada PSTN
dilakukan menggunakan signaling
• Signaling
– Semua sinyal yang diperlukan untuk
melakukan panggilan dan menikmati layanan
lain yang ditawarkan penyelenggara jaringan
teleponi
– Teknologi transmisi untuk mentransfer
sinyal

20
FORWARD AND
REVERSE DIRECTION
• Forward signal mengalir dari sentral telepon
tempat A berada menuju sentral telepon
tempat B berada
• Backward signal mengalir pada arah
yang berlawanan dengan forward
signal

21
PERSYARAT AN
SIGNALING
• Berdasarkan kebutuhan pelanggan
– Transfer informasi yang andal (pelanggan yang ditujulah
yang ringing)
– Call set up yang cepat
– Tidak ada noise akibat adanya signalling
• Pengaruh signalling system terutama pada waktu
set-up
– Waktu tunggu mendapat dial tone setelah off-hook
– Waktu mendial (pulse dial atau DTMF)
– Waktu untuk mentransfer informasi digit antar sentral
dan pembentukan koneksi

22
SUBSCRIBER
SIGNALING
• Dari pelanggan ke sentral
– Informasi kondisi off-hook
– Informasi nomor B
– Informasi jumlah uang yang dimasukkan (khusus
untuk
payphone)
• – Informasi kondisi on-hook ketika panggilan
usai Dari sentral ke pelanggan A
– Informasi bahwa sentral siap menerima
nomor B
– Informasi mengenai status B (busy atau tidak)
• – Informasi kongesti atau interception
– Sinyal charging (khusus untuk
payphone) Dari sentral ke pelanggan B
– Sinyal ringing untuk menarik perhatian
pelanggan B 23
PROGRESS: ON-
HOOK
Sentral Telepon

Local Local

Loop Loop
Pada kondisi ini
tidak arus DC yang mengalir
pada jaringan lokal
(jaringan lokal bersifat Open
Circuit)

24
PROGRESS: OFF-
HOOK
Off-Hook

Sentral Telepon
Sentral memberikan
Dial Tone kepada
terminal telepon

Local Local

Loop Loop
Pada kondisi ini
ada arus DC yang mengalir
pada jaringan lokal yang berasal dari sentral
(jaringan lokal bersifat Closed Circuit)

25
PROGRESS:
DIALING
Off-Hook
Closed
Circuit
Pelanggan mendial
(mengirimkan Sentral Telepon
informasi no tel.
tujuan

DC Current

Local

Loop

26
PROGRESS:
SWITCHING
Off-Hook
Closed
Circuit Sentral Telepon

DC Current Address
to
Port
Local Translatio Local
n
Loop Loop

27
BASIC CALL
PROGRESS:
Off-Hook
Closed RINGING
Circuit Sentral Telepon Sentral
mengirimkan
sinyal AC untuk
DC Current + membunyikan bel
Ring Back Tone di telepon tujuan

Local Local

Loop Loop

28
PROGRESS:
TALKING
Off-Hook
Closed
Telephone
Circuit
Switch
Voice Energy Voice Energy
DC Current DC Current

Local Local

Loop Loop

29
SISTEM TELEPONI

SENTRAL
PSTN

09/08/14 TE091313 - DASAR SISTEM TELEKOMUNIKASI 30


KONEKSI
SEDERHANA
PESAWAT TELEPON
- +
Battery

• Dengan semakin banyaknya pesawat telepon


yang ingin saling dihubungkan, maka koneksi
sederhana seperti di atas tidak memadai lagi
– Maka lahirlah konsep sentral telepon
– Salah satu fungsi sentral adalah memberikan catu
daya untuk terminal telepon

31
DIAGRAM UMUM
SUAT U PSTN
Jaringan Lokal (Local Loop)
- Kabel Tembaga
- Wireless/Fixed Cellular
- Serat Optik
PABX
Trunk (Private Automatic
Branch Exchange)

Sentral Lokal Sentral Lokal Lainnya


(Local Exchange) atau
Sentral Toll (SLJJ)
Terminal Pelanggan Ext #1 Ext #n
- Pesawat Telepon
- Mesin Fax
- PC dengan modem

32
FUNGSI
SENTRAL
• Sentral harus melaksanakan beberapa fungsi tertentu
untuk menyalurkan sinyal dc serta mentransmisikan voice
pada saluran pelanggan
• Fungsi-fungsi sentral ini dilakukan oleh perangkat yang
disebut subscriber line interface (subscriber loop interface
:SLI) fungsi yang dilakukannya disingkat BORSCHT
– B = Battery feed = catu daya
– O = Overvoltage protection = penangkal petir
– R = Ringing = membangkitkan arus ringing ke pelanggan yang
dituju
– S = Supervision = mendeteksi kondisi off-hook
– C = Codec = coder-decoder = ADC/DAC
• – Hybrid = konversi 2 kawat ke 4 kawat atau sebaliknya
• C dan H digunakan pada sentral
digital Chip untuk SLI disebut SLIC
(SLI Circuit)
33
BRIEF
HISTORY
• Sentral manual
• Sentral Otomatis
– Step-by-step Exchange (Strowger
Exchange)
– Crossbar Exchange
– Stored Program Controlled (SPC) Exchange
– Digital Exchange

34
SENT RAL
MANUAL
• Merupakan sentral
• pertama
Pembentukan hubungan
antara pemanggil
dengan yang dipanggil
• dilakukan melalui
operator
Salah satu kelemahan:
– Privacy tidak terjaga

35
SWIT CHBOARD
PADA SENT RAL
MANUAL

Patch Cord
Pairs
Manual Ring

The switchboard

36
ST ROWGER
EXCHANGE
• Merupakan
Sentral Otomatis
Pertama
– Disebut juga dengan
nama Step-by-step
• exchange
– Bersifat Mekanik
Ditemukan oleh Almon
• Brown Strowger (1839
–– May 26, 1902)
Perlu perangkat pendial
Tidak perlu pulse
• Lahirnya adadialing
pertama kali.
operator
37
38
CROSSBAR
SWIT CH
• Sentral mekanik
memiliki keterbatasan
dalam hal perawatan
dan lama
• Crossbar Switch
berbasis
– Koneksi antar telepon Berkembang ke SPC

elektromagnetik
dilakukan
menggunakan kontak-
kontak rele

Common
Control
(Marker)

39
CROSSBAR
SWIT CH

40
SENT RAL
DIGIT AL
• Sentral generasi berikutnya adalah sentral berbasis
SPC (Stored Program Controlled)
– Penyambungan di sentral dikendalikan oleh komputer
• Setelah sentral SPC, muncullah sentral digital
Generasi terbaru sentral telepon adalah
softswitch
– Seluruh proses penyambungan sudah berbasis
software

41
HIRARKI
SENTRAL
• Jaringan telepon membutuhkan interkoneksi antar
sentral untuk merutekan trafik secara ekonomis dan
efektif

Sentral-sentral saling dihubungkan menggunakan
sekelompok saluran trunk yang biasa disebut trunk
• group
Jaringan berhirarki mampu menangani trafik yang
besar serta menggunakan sejumlah kecil trunk
groups
42
SALAH SAT U CONT OH
PENERAPAN HIRARKI
SENTRAL

43
PERT IMBANGAN
PERANCANGAN
• SENTRAL
Dari sudut pandang ekonomi, diinginkan
bahwa kabel ke pelanggan dapat sepanjang
mungkin sehingga hanya digunakan satu
sentral
• Tetapi ada dua faktor yang membatasi
panjang saluran pelanggan :
– Batasan sinyal DC
– Batasan redaman

44
SINYAL
• DC digunakan pada saluran pelanggan
DC signaling
misalnya untuk mengirimkan sinyal off-hook
atau pulse dialing
• Sejumlah arus tertentu diperlukan untuk dapat
melaksanakan DC signaling seperti tersebut di atas
dan sentral harus dirancang agar dapat
mengalirkan arus tersebut
• Sentral dirancang untuk dapat menerima
tahanan DC maksimum saluran
• Arus minimum yang diperlukan terminal
telepon agar dapat berfungsi ikut memberi
andil dalam tahanan DC total dari saluran
pelanggan
45
BAT ASAN
REDAMAN
• Batasan redaman berasal dari response ac
dari saluran pelanggan
• Kriteria batasan redaman adalah untuk
menjamin agar kualitas penerimaan di
pelanggan dapat memuaskan
• Kualitas ini bersifat subjektif
• Sistem penilaian (rating system) untuk mengukur
kepuasan pelanggan yang distandardkan oleh
ITU-T (CCITT) disebut reference equivalent (RE)
yang kemuedian diperbaharui menjadi Corrected
Reference Equivalent (CRE)

46
KASUS KHUSUS
PERANCANGAN
• SENTRAL
Kadang-kadang ada kasus dimana pelanggan bertempat
tinggal di lokasi yang jaraknya melebihi jarak maksimum
sentral-pelanggan dan amat tidak ekonomis apabila
harus disediakan sentral untuk mencatu pelanggan
• tersebut
Batasan sinyal dc pada kasus di atas dipecahkan
dengan cara :
– Menggunakan kabel yang diameternya lebih besar
– Menggunakan pesawat telepon yang membutuhkan arus
lebih kecil
• – Menggunakan catu daya yang lebih besar (> 48 V)
Untuk jarak yang melebihi 8 km diperlukan suatu
loading coil untuk memperbaiki karakteristik frekuensi
vs redaman
47
SISTEM TELEPONI

ATURAN PENOMORAN
PSTN

09/08/14 TE091313 - DASAR SISTEM TELEKOMUNIKASI 48


PENOMO
RAN
• Tujuan
– Memberikan identitas yang unik bagi setiap pelanggan di
dalam suatu wilayah penomoran (lokal), atau di dalam
suatu negara (nasional), atau di seluruh dunia
(internasional)
• – Membantu proses perutean panggilan
Rincian mengenai penomoran mengacu pada
dokumen
Fundamental Technical Plan (FTP)
– Dokumen ini tercantum dalam Keputusan
Menteri Perhubungan No.KM.4.2001
– Aspek dan teknik penomoran yang dibahas pada kuliah
ini hanya sebagian

49
PENOMORAN DI
INDONESIA
• Jaringan dan Pelayanan Telekomunikasi
Umum
– Rekomendasi ITU-T E.164
• Jaringan Data Umum
– Rekomendasi ITU-T X.121

50
REKOMENDASI ITU-
T E.164
• Hirarki penomoran
– Nomor Internasional (15 Digit) :
Kode Negara (1-3 digit) + Nomor Nasional (12-14
digit)
– Nomor Nasional :
• Kode Tujuan Nasional + Nomor Pelanggan
Studi kasus Indonesia
– alokasi kode negara 2 digit yaitu 62
– Tersisa 13 digit untuk Nomor (Signifikan) Nasional
Kode Negara Kode Tujuan Nasional Nomor Pelanggan
(Country Code:CC) (National Destination Code:NDC) (Subscriber Number:SN)

1-3 digit Nomor (Signifikan) Nasional

Nomor Internasional (maximum 15 digit)

51
KODE TUJUAN
NASIONAL(NDC)

• Contoh Kode Tujuan


Nasional
– Kode Wilayah
• Surabaya  0 3 1
• Mojokerto  0321
– Kode Akses Jaringan
• Telkomsel  0812

52
ALOKASI KODE
WILAYAH

Sumber: FTP Nasional 2000

53
ALOKASI KODE
WILAYAH

Sumber: FTP Nasional 2000

54
NDC UNTUK
JARINGAN SELULER
Telkomsel Indosat XL AXIS Sampoerna
0811 0814 0817 0831 0828
0812 0815 0818 0832
0813 0816 0819 0838 Smart
0852 0855 0859 0881
0853 0856 0877 3 (three) 0882
0821 0857 0878 0831
0822 0858 0832 Mobile-8
0823 0838 0887
0888

55
HIRARKI
PENOMORAN
Hirarki Penomoran PSTN

Hirarki Penomoran Telepon Bergerak

56
T ERMINAL
PSTN

Nomor (Signifikan) Nasional



– Panjang : 10 digit
• Terdiri dari 2 atau 3 digit Kode Wilayah bersama
dengan 8 atau 7 digit nomor pelanggan
• Kode Sentral
– 4 digit (atau 3 digit) pertama dari nomor pelanggan
merupakan kode sentral
– Digunakan terutama untuk proses routing dan
pembebanan (charging)
– Satu sentral dapat memiliki lebih dari satu kode sentral

57
PENOMORAN
PADA SELULER
• Mobile Subscriber International ISDN
Number (MSISDN)
– Merupakan nomor internasional
untuk terminal/pelanggan jaringan
seluler
• Terdiri Kode Negara (62 untuk Indonesia) diikuti oleh
N(S)N- Mobil
• N(S)N-Mobil teridiri dari Kode Tujuan Nasional (NDC) dan
Nomor Pelanggan
– Kode Tujuan Nasional
• Setiap operator seluler diberi alokasi NDC sendiri-sendiri
– Terdiri atas 3 digit atau 4 digit
– Digit terakhir berfungsi sebagai identitas operator yang
bersangkutan
• NDC 3 digit untuk operator seluler dengan cakupan
nasional sedangkan NDC 4 digit untuk operator seluler
berlingkup regional
58
CONT OH KASUS
PENOMORAN
• Jaringan
Teleponi
* DEFG merupakan representasi dari kode sentral
* X1 X2 X3 X4 merupakan nomor unik dari pelanggan dalam suatu sentral

Contoh : 031-594-7302

• Jaringan Seluler

Contoh : 0813 215 2 8586

59
RINGKASAN
KULIAH
• Konsep Dasar dan Sejarah Teleponi
• Komponen Pesawat Telepon
• Proses Pemanggilan Telepon (Call Set-
up)
• Sistem Dialing
• Sentral PSTN
• Aturan Penomoran

60
61

Anda mungkin juga menyukai