Anda di halaman 1dari 21

PERTANIAN ORGANIK

• Dr.Ir. Nora Augustien K.,MP.


DEFINISI PERTANIAN ORGANIK
• sistem produksi pertanian yang holistik dan
terpadu, dengan cara mengoptimalkan
kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem
secara alami, sehingga menghasilkan
pangan dan serat yang cukup, berkualitas,
dan berkelanjutan”
PERTANIAN ORGANIK

 sistem pertanian • suatu sistem produksi


holistik yang holistik yang dirancang untuk
mendukung dan mengoptimalisasikan
mempercepat produktivitas dan kemampuan
biodiversitas, siklus dari bermacam-macam
biologi dan aktivitas komunitas di dalam
agroekosistem, termasuk
biologi tanah.
organisme tanah, tanaman,
 (IFOAM = (International ternak, dan manusia”.
Federasion of • (Canadian Standars Board
Organik Agriculture National Standar for Organik
Movements)) Agriculture, )
PERTANIAN ORGANIK
• Kesuburan tanah dipertahankan dan ditingkatkan oleh suatu
sistem yang mendukung aktivitas biologi di dalam tanah, dan
konservasi sumberdaya tanah.
• Pengelolaan gulma, hama, dan penyakit dicapai dengan suatu
integrasi biologi, budidaya, dan metode pengendalian
mekanis dengan sistem budidaya dan pengolahan tanah
minimum,
• seleksi dan rotasi tanaman, daur ulang sisa tanaman dan
hewan, pengelolaan air, dan pemanfaatan serangga untuk
mendorong hubungan mangsa dan predator yang seimbang
serta memberikan dukungan terciptanya biodiversitas
Pertanian organik adalah teknik budidaya pertanian
yang mengandalkan bahan-bahan alami tanpa
menggunakan bahan-bahan kimia buatan pabrik.

Tujuan utama pertanian organik adalah menyediakan


produk-produk pertanian, terutama bahan pangan
yang aman bagi kesehatan produsen dan
konsumennya serta tidak merusak lingkungan.
PERTANIAN ORGANIK
• Gaya hidup sehat , telah melembaga secara
internasional yang mensyaratkan jaminan bahwa - Produk
pertanian harus beratribut aman
dikonsumsi (food-safety attributes),
- kandungan nutrisi tinggi (nutritional attributes)
- ramah lingkungan (eco-labelling attributes).

Preferensi konsumen seperti ini menyebabkan permintaan


produk pertanian organik dunia meningkat makin pesat.
Peluang Pertanian Organik di Indonesia

• Kekayaan sumberdaya hayati tropika yang unik, sinar


matahari berlimpah, air dan tanah, serta budaya
masyarakat yang menghormati alam, menunjukkan
bahwa potensi pertanian organik sangat besar.
• Pasar produk pertanian organik dunia meningkat
20% per tahun.
• Pengembangan budidaya pertanian organik perlu
diprioritaskan pada tanaman komoditi bernilai
ekonomis tinggi untuk memenuhi kebutuhan pasar
domestik dan ekspor.
PELUANG PERTANIAN ORGANIK
•Luas lahan di Indonesia : 75,5 juta hektar lahan yang dapat
digunakan untuk usaha pertanian, baru sekitar 25,7 juta ha yang
diolah untuk sawah dan perkebunan (BPS, 2000).
• Lahan tidak atau belum tercemar bahan kimia buatan pabrik dan
mempunyai aksesibilitas tinggi.
• Kualitas dan luasan menjadi pertimbangan dalam pemilihan lahan.
•Lahan yang belum tercemar adalah lahan yang belum diusahakan,
tetapi secara umum lahan demikian kurang subur.
•Lahan yang subur umumnya telah diusahakan secara intensif dengan
menggunakan bahan pupuk dan pestisida kimia buatan pabrik.
•Penggunaan lahan seperti ini memerlukan masa konversi cukup lama,
yaitu sekitar 2 tahun.
 
PELUANG PASAR
• Volume produk pertanian organik mencapai 5-
7% dari total produk pertanian yang
diperdagangkan di pasar internasional.
• Sebagian besar disuplai oleh negara- negara
maju seperti Australia, Amerika dan Eropa.
• Di Asia, pasar produk pertanian organik lebih
banyak didominasi negara-negara timur jauh
seperti Jepang, Taiwan dan Korea.
Potensi pasar produk pertanian organik dalam
negeri sangat kecil, hanya terbatas
pada masyarakat ekonomi menengah ke atas.

Kendala:
(1) belum ada insentif harga yang memadai untuk
produsen produk pertanian organik,
(2) perlu investasi mahal pada awal pengembangan
karena harus memilih lahan yang benar-benar
steril dari bahan agrokimia, dan
(3) belum ada kepastian pasar, sehingga petani
enggan memproduksi komoditas tersebut
Di Pasar Internasional
Keunggulan komparatif, antara lain:
(1) masih banyak sumberdaya lahan yang dapat
dibuka untuk mengembangkan sistem
pertanian organik, dan
(2) teknologi untuk mendukung pertanian organik
sudah cukup tersedia seperti pembuatan kompos,
tanam tanpa olah tanah, pestisida hayati .

• Pengembangan selanjutnya pertanian organik di Indonesia


harus ditujukan untuk memenuhi permintaan pasar global.
CONTOH: Produk Organik
• Produk kopi misalnya, Indonesia merupakan pengekspor
terbesar kedua setelah Brasil, tetapi di pasar internasional
kopi Indonesia tidak memiliki merek dagang.
• Pengembangan pertanian organik di Indonesia belum
memerlukan struktur kelembagaan baru, karena sistem ini
hampir sama dengan pertanian intensif saat ini.
• Kelembagaan petani seperti kelompok tani, koperasi,
asosiasi atau korporasi masih sangat relevan.
• Namun yang paling penting lembaga tani tersebut harus
dapat memperkuat posisi tawar (bergaining position)
petani.
KENDALA
• Perhatian masyarakat tani akan pangan organik di
Indonesia masih kecil, karena pangsa pasarnya relatif
kecil (sekitar 3 persen saja), terbatas pada kalangan
ekonomi menengah ke atas di daerah perkotaan
• produksi pertanian Indonesia masih berorientasi pada
pemenuhan pasar domestik,
• penerapan teknologi, jumlah unit usahatani dan jumlah
produk organik masih terbatas, akibatnya tingkat
produktivitas pertanian organik relatif rendah.
SOLUSI
• Solusi yang lain dalam penerapan pertanian
organik adalah untuk meningkatkan produksi
menjadi pembangunan pertanian dengan
pendekatan agribisnis (usaha dan keuntungan),
serta pertanian berkelanjutan (sustainable
agriculture).
• Memperhatikan kelestarian sumberaya alam dan
menjaga keaneka- ragaman flora dan fauna,
sehingga siklus-siklus ekologis dapat berjalan
dan berfungsi sebagaimana mestinya.
PRINSIP PERTANIAN ORGANIK
1. Prinsip Kesehatan
•  Pertanian organik harus melestarikan dan meningkatkan
kesehatan tanah, tanaman, hewan, manusia dan bumi
sebagai satu kesatuan dan tak terpisahkan.
• Tiap individu dan komunitas tak dapat dipisahkan dari
kesehatan ekosistem; tanah yang sehat akan
menghasilkan tanaman sehat yang dapat mendukung
kesehatan hewan dan manusia.
• Dihindari penggunaan pupuk, pestisida, obat-obatan
bagi hewan dan bahan aditif makanan yang dapat
berefek merugikan kesehatan.
2. Prinsip Ekologi

•  Pertanian organik harus didasarkan pada sistem dan


siklus ekologi kehidupan.
• Bekerja, meniru dan berusaha memelihara sistem dan siklus
ekologi kehidupan.
• Prinsip ekologi meletakkan pertanian organik dalam sistem
ekologi kehidupan.
• Prinsip ini menyatakan bahwa produksi didasarkan pada proses
dan daur ulang ekologis.
• Makanan dan kesejahteraan diperoleh melalui ekologi
suatu lingkungan produksi yang khusus; sebagai contoh,
tanaman membutuhkan tanah yang subur, hewan
membutuhkan ekosistem peternakan, ikan dan organisme laut
membutuhkan lingkungan perairan.
3. Prinsip Keadilan.

•  Pertanian organik harus membangun hubungan yang mampu


menjamin keadilan terkait dengan lingkungan dan kesempatan
hidup bersama.
• Keadilan dicirikan dengan kesetaraan, saling menghormati,
berkeadilan dan pengelolaan dunia secara bersama, baik antar
manusia dan dalam hubungannya dengan makhluk hidup lain.
• Prinsip ini menekankan bahwa mereka yang terlibat dalam
pertanian organik harus membangun hubungan yang manusiawi
untuk memastikan adanya keadilan bagi semua pihak di segala
tingkatan: seperti petani, pekerja, pemroses, penyalur, pedagang
dan konsumen.
• Pertanian organik harus memberikan kualitas hidup yang baik bagi
setiap orang yang terlibat, menyumbang bagi kedaulatan pangan
dan pengurangan kemiskinan.
4. Prinsip Perlindungan

• Pertanian organik harus dikelola secara hati-hati dan bertanggung


jawab untuk melindungi kesehatan dan kesejahteraan generasi
sekarang dan mendatang serta lingkungan hidup.
• Pertanian organik merupakan suatu sistem yang hidup dan dinamis
yang menjawab tuntutan dan kondisi yang bersifat internal
maupun eksternal.
• Para pelaku pertanian organik didorong meningkatkan efisiensi dan
produktivitas, tetapi tidak boleh membahayakan kesehatan dan
kesejahteraannya. Karena itu, teknologi baru dan metode-metode
yang sudah ada perlu dikaji dan ditinjau ulang.
• Maka, harus ada penanganan atas pemahaman ekosistem dan
pertanian yang tidak utuh.
• Prinsip ini menyatakan bahwa pencegahan dan tanggung jawab
merupakan hal mendasar dalam pengelolaan, pengembangan dan
pemilihan teknologi di pertanian organik.
Persyaratan Tanaman Organik
 

1. Mempunyai nilai ekonomis tinggi:

Tanaman rempah (lada, panili, kapulaga, kayu


manis dan pala), tanaman obat (jahe),
tanaman minyak atsiri (nilam dan serai wangi),
serta tanaman perkebunan lain seperti jambu
mente, kelapa, mlinjo. 
2. Kesesuaian antara tanaman dengan jenis
tanah dan kondisi lingkungan:
drainase baik, kedalaman tanah cukup dan
mempunyai kandungan bahan organik yang
relatif tinggi.
3. Tahan terhadap hama dan penyakit tanaman

• Penggunaan tanaman yang mempunyai ketahanan


terhadap penyakit merupakan salah satu metode
pengelolaan jasad pengganggu yang paling efektif
dan ekonomis.

Anda mungkin juga menyukai