Terhadap
Kejadian
Depresi
Pendahuluan
• Emosi merupakan kompleksitas perasaan meliputi psikis, somatik
dan perilaku yang berhubungan dengan afek dan mood.
Indikasi
1.Gangguan yang membahayakan perkawinan pasien atau fungsi
keluarga
2.Gangguan mood didasari /dapat ditangani oleh situasi keluarga
Farmakoterapi
Antidepresan
•Obat anti-depresi TRISIKLIK / TRICYCLIC
ANTIDEPRESSANTS (TCA) ;-
amitriptyline,imipramine,clomipramine,tianeptin
•Obat anti-depresi TETRASIKLIK ;-
maprotiline,mianserin,amoxapine
•Obat anti-depresi MAOI reversible / Reversible Inhibitor of
Monoamine Oxydase – A ( RIMA) ;-
moclobemide
• Obat anti –depresi SSRI (Selective Serotonin Reuptake
Inhibitors);-
sertaline .paroxetine,fluvoamine
,fluoxetine,duloxetine,citalopram
• Obat anti-depresi Atypical ;-
trazadone,mirtazapine,venlafaxine
• Pada pemberian antidepressant ,efek antidepresan optimal
dalam 3-4 minggu
• Timbulnya efek samping,menunjukkan obat bekerja
• Efek Samping SSRI – gelisah,mual,muntah
• Efek Samping Trisiklik dan Tetrasiklik – paling menyebabkan
kematian.
• Efek Samping lain – hipotensi,penurunan libido,disfungsi
ereksi,anorgasmia
Obat trisiklik dan MAOI – gejala yang membaik dimulai dari
perbaikan tidur,selera makan,perasaan kurang energi,terakhir
perasaan depresi
• Bila setelah 3 minggu setelah pemberian obat tidak ada
perbaikan gejala atau perbaikan kurang dari 20% ,maka
diganti antidepressantnya
• Setelah 3-6 minggu,masih respon parsial,maka dosis obat
dinaikkan sehingga maksimal atau pemberian augmentasi
misalnya : lithium,psikostimulan.
• Terapi antidepressant harus dipertahankan setidaknya 6 bulan
atau sesuai pengobatan episode sebelumnya
ECT (Elctroconvulsive theraphy)
Indikasi
1.Obat tidak berhasil.
2.Kondisi pasien menuntut remisi segera (bunuh diri yang akut)
3.Pada beberapa depresi psikotik
4.Pada beberapa pasien tua yang tidak dapat mentoleransi obat
(penyakit jantung)
KECERDASAN
INTELEQTUAL (IQ)
• Inteligensi adalah kemampuan untuk bertindak secara
terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi
lingkungannya secara efektif.
• Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa inteligensi
adalah suatu kemampuan mental yang melibatkan proses
berpikir secara rasional.
Hubungan Antara Nilai IQ dengan
Kejadian Depresi
• Orang yang memiliki IQ tinggi yang memiliki begitu banyak
hal dalam pikiran mereka sehingga mereka secara mental
selalu gelisah, namun, ada referensi malah mengatakan
sebaliknya.
• IQ rendah merupakan indikasi dari kekurangan atau
kurangnya kemampuan kognitif yang diperlukan untuk
melaksanakan sebagian besar tugas yang berhubungan dengan
pendidikan dan pekerjaan
•Raww Cristina, Ian Dyari, et al. Intelligence in youth and mental health at age 50. United Kingdom. 2016.
Navradi LB, Ritchie, Chan S.W.Y, et al. Intelligence and neuroticism in relation to depression and psychological distress: Evidence from
two large population cohorts. Division of Psychiatry, University of Edinburgh, Royal Edinburgh Hospital, Edinburgh, EH10 5HF, UK.
2016.
IQ Rendah
• Orang dengan tingkat IQ rendah cenderung berkinerja buruk
dan gagal mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang baik yang
menuntut kecerdasan rata-rata hingga tingkat tinggi. Sehingga
mereka hanya menganggur dan tidak mendapatkan
penghasilan yang cukup untuk menopang keluarga mereka.
Akibatnya, hubungan mereka bisa rusak.
• Pengangguran, pendapatan rendah, hubungan yang rusak dan
frustrasi, orang dengan IQ rendah dapat memiliki banyak
alasan untuk mengalami depresi
• Namun beberapa peneliti juga mengklaim bahwa hubungan
terbalik itu bisa terjadi. Menurut mereka, depresi menurunkan
kemampuan kognitif seseorang.
• Pasien depresi menunjukkan penurunan kemampuan fungsi di
lobus frontal otak mereka. Lobus frontal dikaitkan dengan
fungsi mental dan kemampuan eksekutif yang lebih tinggi.
• Siswa dengan nilai terendah juga memiliki peningkatan risiko
gangguan depresi dan bipolar, walaupun tidak sebanyak siswa
dengan nilai/IQ tinggi
James McCabe, Matc, et al. Excellent school performance at age 16 and risk of adult bipolar disorder: national cohort study. The British
Journal of Psychiatry.2010.
• Orang dengan IQ yang rendah memiliki resiko untuk
terjadinya gangguan psikiatri yang lebih berat disertai dengan
peningkatan resiko untuk memiliki diagnosis pada gangguan
psikiatri lebih dari satu diagnosis. Salah satu penelitian
menyebutkan IQ yang rendah pada anak-anak diprediksi akan
meningkatkan resiko terjadinya skizofrenia, depresi dan
ansietas pada usia dewasa
IQ Tinggi
• Menurut salah satu jurnal penelitian mengungkapkan bahwa
kecerdasan bertindak sebagai faktor pelindung dalam
mengurangi efek neurotisme pada tekanan psikologis.
Kecerdasan tidak memberikan perlindungan terhadap
diagnosis depresi pada mereka yang neurotisme tinggi. Tetapi
hasil penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan yang lebih
tinggi dapat memperbaiki hubungan antara neurotisme dan
depresi.
Navradi LB, Ritchie, Chan S.W.Y, et al. Intelligence and neuroticism in relation to depression and psychological distress: Evidence from
two large population cohorts. Division of Psychiatry, University of Edinburgh, Royal Edinburgh Hospital, Edinburgh, EH10 5HF, UK.
2016.
• Dalam sebuah penelitian pada anak-anak dengan tingkat IQ di atas 130,
dianggap lebih unggul dan para peneliti menemukan bahwa 65 persen
subjek mengalami gangguan depresi berat.
• Orang yang sangat cerdas juga sangat sensitif dan cenderung menarik diri
secara sosial. Orang-orang dengan IQ tinggi tidak memiliki sistem
pendukung atau saluran kreatif untuk membantu mereka mengatasi
kesedihan mereka. Beberapa jurnal juga mengaitkan skor A (tinggi) di
sekolah dengan peningkatan empat kali lipat dalam kemungkinan
mengembangkan gangguan depresi di masa dewasa
James McCabe, Matc, et al. Excellent school performance at age 16 and risk of adult bipolar disorder: national cohort study. The British
Journal of Psychiatry.2010.
Karpinski Ruth, Audrey, et al. High intelligence: A risk factor for psychological and physiological overexcitabilities. Department of
Psychology, Pitzer College, 1050 N. Mills Avenue, Claremont, CA 91711, USA. 2018
KESIMPULAN
• Secara keseluruhan, untuk menetukan hubungan pasti antara
tingkat IQ dengan kejadian depresi masih dibutuhkan lebih
banyak penelitian dan penelitian yang lebih mendalam.
• Namun, banyak referensi yang mengatakan bahwa tingkat IQ
yang lebih tinggi dimasa muda meningkatkan angka kejadian
depresi.
• Terdapat pula referensi yang menjelaskan bahwa IQ rendah
juga meningkatkan angka kejadian depresi.
• Bahkan ada referensi yang menjelaskan bahwa IQ tinggi dapat
memperbaiki hubungan antara neurotisme dan depresi.
Terima kasih