Anda di halaman 1dari 28

SUBJEK HUKUM

INTERNASIONAL
PERTEMUAN KE-5
OUTLINE

KRITERIA SUBJEK HI ISTILAH-ISTILAH SUBJEK-SUBJEK HI


LAIN SUBJEK HI
Kriteria SUBJEK HI
 Pemilik kepentingan yang diatur/dilindungi oleh HI
 Setiap pemegang hak istimewa prosedural yang dapat mengadakan tuntutan di
Mahkamah Internasional.
 pihak-pihak yang diberikan hak dan kewajiban dalam aturan HI
 pemegang seluruh hak dan kewajiban menurut HI (yaitu negara)
 Pemegang hak dan kewajiban dalam HI secara terbatas
Cth: kondisi yang memberikan kewenangan untuk menuntut hak yang diberikan oleh HI
di hadapan pengadilan internasional berdasarkan kesepakatan/ hasil dari suatu konvensi
internasional.
ISTILAH-ISTILAH LAIN SUBJEK HI

◦ Legal Person
◦ International Legal Capacity
◦ Subject of International Law
◦ International Entities
◦ Primary International Actor
Subjek-subjek HI
 SEGI TEORITIS
1. Negara
Hanya negaralah yang merupakan subjek HI. Dengan asumsi bahwa aturan-aturan HI merupakan
kumpulan aturan yang harus ditaati oleh negara, serta perjanjian internasional mengatur
kewajiban-kewajiban mengikat hanya bagi negara yang menandatangi atau meratifikasinya.
2. Individu
Individulah yang merupakan subjek HI. Dengan asumsi bahwa hak dan kewajiban negara
sebenarnya adalah hak dan kewajiban manusia atau individu yang merupakan anggota dari
negara.
Subjek-subjek HI
SEGI PRAKTIS
1. Negara
2. Tahta Suci
3. Palang Merah Internasional (ICRC)
4. Organisasi Internasional (IGO dan NGO)
5. Individu
6. Pemberontak dan Pihak Bersengketa (Belligerent)
7. Perusahaan Multinasional (MNC)
1. Negara (Definisi)
1. Negara (Alasan sebagai Subjek HI)
1. Negara (sebagai Subjek Utama HI)
2. Tahta Suci (Alasan Sebagai Subjek HI)
3. Individu
 Individu menjadi subjek HI

 Perjanjian Versailles 1919


Terdapat ketentuan yang memberikan ruang bagi individu untuk mengajukan perkara
ke Mahkamah Arbitrase Internasional
Sekilas Perjanjian Versailles
(Individu sebagai Subjek HI)
◦ Perjanjian Versailles tahun1919 adalah suatu perjanjian damai yang secara
resmi mengakhiri Perang Dunia I antara Sekutu dan Kekaisaran Jerman.
◦ Salah satu hal paling penting yang dihasilkan adalah Jerman menerima
tanggung jawab penuh sebagai penyebab peperangan dan, melalui aturan dari
pasal , harus melakukan perbaikan-perbaikan pada negara-negara tertentu yang
tergabung dalam Sekutu.
Sekilas Perjanjian Versailles
(Individu sebagai Subjek HI)
Berikut penjelasan sekaligus pertimbangan individu sebagai subjek HI:
 Putusan PCIJ Danzig Railways Official’s Case
“apabila suatu perjanjian internasional memberikan hak tertentu kepada individu, hak itu harus diakui & mempunyai
daya laku dalam HI, artinya diakui oleh badan pengadilan internasional”.
 Kekejaman Pasukan Jerman saat PD II
- dibentuknya pengadilan Nuremberg 1945
- mengadili para petinggi Nazi Jerman
- konsep ‘individual criminal responsibility’
- individu seperti negara dibebani pertanggungjawaban internasional sebagai pelaku kejahatan internasional (delicta
juris gentium).
 International Criminal Court (ICC) memberikan kewenangan bagi individu untuk mengajukan perkara
4. Organisasi Internasional (Definisi)
4. Organisasi Internasional (Penggolongan =
Publik & Privat)
4. Organisasi Internasional (Syarat OI Publik)
4. Organisasi Internasional (Alasan Sebagai Subjek HI)
5. Pemberontak dan Belligerent
 Pemberontak yang dimaksud adalah pihak yg ingin memisahkan diri dari
suatu pemerintahan yang sah dan ingin mewujudkan suatu entitas yg mandiri.
 Belligerent = pelaku perang (combatant)
 Organisasi pembebasan atau bangsa yang memperjuangkan haknya juga
diakui sebagai subjek HI dan bisa dikategorikan belligerent jika memenuhi
beberapa syarat.
5. Pemberontak dan Belligerent (Unsur-unsur yang harus dipenuhi agar
Pemberontak disebut Belligerency dan diakui sebagai subjek HI)
5. Pemberontak dan Belligerent
6. Multinational Corporation/Perusahaan
Multinasional (MNC)
 Fenomena baru dalam hukum & hubungan internasional
 Memiliki kantor pusat di suatu negara & melakukan kegiatan2nya di suatu negara
tersebut
 Perusahaan berstatus swasta, mirip kesatuan non pemerintah, serta tidak berstatus
international legal person (artinya pada umumnya tidak mempunyai hak &
kewajiban langsung berdasarkan HI)
 Namun, MNC dapat membuat persetujuan dengan pemerintah suatu negara dan
memberlakukan prinsip2 HI (internationalized contracts)
1st question

Jelaskan mengapa Pemberontak dan Pihak yang


Bersengketa dikategorikan sebagai subjek HI?
Apa urgensi yang dimiliki pihak-pihak tersebut?
Apakah semua pemberontak bisa dikategorikan
sebagai subjek HI?
2nd question

Jika Palang Merah Internasional (ICRC)


telah jelas sebagai salah satu non-
governmental organization (NGO), Mengapa
ICRC tetap dikategorikan sebagai salah satu
subjek HI?
3rd question

Tahta suci sebagai organisasi/institusi


keagamaan khususnya bagi kaum agama
Katolik, pada praktiknya menjadi salah satu
subjek HI yang diakui. Jelaskan
latarbelakangnya !
4th question
Multinational Corporation (MNC) merupakan
pihak/perusahaan swasta, non-pemerintah tapi bukan
NGO, tidak memiliki status international legal person
(umumnya tidak mempunyai hak dan kewajiban sesuai
HI).
Namun, dikategorikan sebagai salah satu subjek HI?
Apakah syarat MNC dikatakan sebagai subjek HI?

Anda mungkin juga menyukai