Pendidikan Dalam Islam
Pendidikan Dalam Islam
Negeri
Yogyakarta
PENDIDIKAN DALAM
ISLAM
OLEH :
1. Y O VA N I N D A R E G I N A C . J . (18203241016)
2. K I N A N T I D I A H AY U N . (18203241031)
PENGERTIAN
PENDIDIKAN
ISLAM
PENGERTIAN PENDIDIKAN ISLAM
Menurut KBBI pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang/kelompok
orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Pendidikan Islam adalah salah satu aspek umat Islam membelajarkan generasinya dapat
menjalankan ajaran Islam secara kaffah dalam tugas dan perannya sebagai hamba Allah SWT.
dan sebagai khalifatullah fil ardl.
AL-TARBIYAH
Kata al-Tarbiyah dalam bahasa Arab, Rabba, yarbu, tarbiyah: memiliki makna “tumbuh” (nama), “berkembang”,
tumbuh (nasya’a), memperbaiki (ashlaha) dan menjadi besar atau dewasa (tara’ra’a). Artinya, pendidikan
(tarbiyah) merupakan usaha untuk menumbuhkan dan mendewasakan peserta didik, baik secara fisik, psikis,
sosial, maupun spiritual.
Tarbiyah dapat juga diartikan dengan "proses transformasi ilmu pengetahuan dari pendidik (rabbani) kepada
peserta didik agar ia memiliki sikap dan semangat yang tinggi dalam memahami dan menyadari kehidupannya,
sehingga terbentuk ketakwaan, budi pekerti, dan kepribadian yang luhur.
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasih sayang dan ucapkanlah, Wahai Tuhanku!
Sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku pada waktu kecil." (QS. Al-Isra' 17: Ayat 24)
AL-TA'LIM
Al-Ta'lim merupakan kata benda buatan
(mashdar) yang berasal dari akar kata
'allama. Istilah ta’lim ini berarti pengajaran. "Dan Sulaiman telah mewarisi Daud,
Kata ta’lim/’allama dalam Alquran ditujukan dan dia (Sulaiman) berkata, Wahai manusia!
sebagai proses pengajaran, pemberian Kami telah diajari bahasa burung dan kami
informasi dan pengetahuan kepada peserta diberi segala sesuatu. Sungguh, (semua) ini
didik. benar-benar karunia yang nyata." (QS. An-
Naml 27: Ayat 16).
"Dan Dia ajarkan kepada Adam nama-
nama (benda) semuanya, kemudian Dia
perlihatkan kepada para malaikat seraya
berfirman, Sebutkan kepada-Ku nama semua
(benda) ini, jika kamu yang benar!" (QS. Al-
Baqarah 2: Ayat 31)
TA’DIB
• Istilah ta’dib berasal dari akar kata addaba, yuaddibu, ta’diiban yang mempunyai arti antara
lain: membuatkan makanan, melatih akhlak yang baik, sopan santun, dan tata cara pelaksanaan
sesuatu yang baik. Kata addaba yang merupakan asal kata dari ta’dib disebut juga muallim,
yang merupakan sebutan orang yang mendidik dan mengajar anak yang sedang tumbuh dan
berkembang. Ta’dib biasanya diterjemahkan sebagai pendidikan sopan santun.
LANDASAN
PENDIDIKAN
ISLAM
KONSEP MANUSIA
• Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dari ciptaan-Nya yang lain (Q.S. Al Isra’.
17:7), dan karenanya maka Allah SWT telah menundukkan semua apa yang ada di bumi dan
langit untuk digunakan oleh manusia. Konsekuensinya adalah manusia dipersiapkan menjadi
khalifah yang secara kodratnya dapat dididik (Q.S Al Baqarah, 2 : 30-31).
• Manusia memiliki 2 bagian, yaitu mady (badan) dan ghairu mady (jiwa, akal, hati) atau
manusia terdiri dari jasad dan ruh (Mursi, 1977).
Badan : aspek biologis & unsur psikologis berupa ruh, qalb, ‘aql dan nafs.
KONSEP ILMU PENGETAHUAN
• Ilmu adalah proses pencapaian dan objek pengetahuan. Islam tidak dibatasi pada yang ilmiah
(sistematik, rasional, empiris dan kumulatif) karena Islam juga menerima ilmu yang
suprarasional dan supraempiris.
• Harus ada lembaga pendidikan yang mengajarkan berbagai ilmu. Di samping itu pula, harus
ada upaya agar semua ilmu yang diajarkan tidak dipertentangkan. Hendaknya, pendidikan juga
dapat membuat anak yang mempelajari ilmu tauqifiah menjadi tertarik untuk mempelajari ilmu
muktasabah juga, begitu juga sebaliknya. Apabila prinsip syamilah (ilmu komprehensif) dan
kamilah (ilmu yang saling membenarkan dan menyempurnakan) terwujud secara integrasi akan
menghasilkan ulama yang khasyyatullah.
TUJUAN
PENDIDIKAN
ISLAM
• Tujuan pendidikan islam tidak dapat lepas dari siapa hakikat manusia dan apa tujuan hidup
manusia dalam islam. Tujuan pendidikan islam harus mampu menjawab terciptanya pribadi-
pribadi hamba Allah SWT. Yang bertakwa, mampu mengelola kehidupan lebih maju dan bijak,
yang peduli dengan lingkungan alam dan sesama dengan semangat kerahmatan dan pribadi
yang mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
• Pendidikan bertanggungjawab utama dalam membentuk akhlak anak, agar pengetahuan yang
dimiliki anak tidak disalahgunakan untuk hal hal negatif.
TUJUAN PENDIDIKAN MENURUT
AINAIN (1980: 150-153)
1. Pilar ruhiyah/spiritual, berkaitan dengan menyadari eksistensi Allah SWT. sebagai sesuatu
yang sangat agung dan tinggi.
2. Pilar ubudiyah, merupakan perwujudan sikap manusia yang kedua, dimana apapun
keadaannya, manusia tetap berpegang pada prinsip hukum tertinggi yang dibuat Allah SWT
3. Pilar pribadi, berkaitan dengan bagaimana pendidikan mampu mengoptimalkan pembinaan
dan pengembangan potensi manusiai secara total, baik akal, akhlak, jiwa, fisik, keindahan
maupun kemampuan sosial.
TUJUAN
PENDIDIKAN
ISLAM
KONSEP MANUSIA
• Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dari ciptaan-Nya yang lain (Q.S. Al Isra’.
17:7), dan karenanya maka Allah SWT telah menundukkan semua apa yang ada di bumi dan
langit untuk digunakan oleh manusia. Konsekuensinya adalah manusia dipersiapkan menjadi
khalifah yang secara kodratnya dapat dididik (Q.S Al Baqarah, 2 : 30-31).
• Manusia memiliki 2 bagian, yaitu mady (badan) dan ghairu mady (jiwa, akal, hati) atau
manusia terdiri dari jasad dan ruh (Mursi, 1977).
Badan : aspek biologis & unsur psikologis berupa ruh, qalb, ‘aql dan nafs.
KONSEP ILMU PENGETAHUAN
• Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dari ciptaan-Nya yang lain (Q.S. Al Isra’.
17:7), dan karenanya maka Allah SWT telah menundukkan semua apa yang ada di bumi dan
langit untuk digunakan oleh manusia. Konsekuensinya adalah manusia dipersiapkan menjadi
khalifah yang secara kodratnya dapat dididik (Q.S Al Baqarah, 2 : 30-31).
• Manusia memiliki 2 bagian, yaitu mady (badan) dan ghairu mady (jiwa, akal, hati) atau
manusia terdiri dari jasad dan ruh (Mursi, 1977).
Badan : aspek biologis & unsur psikologis berupa ruh, qalb, ‘aql dan nafs.
MODEL
PEMBARUAN
PENDIDIKAN
ISLAM
BEBERAPA PRINSIP DASAR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
MENGEMBANGKAN MODEL PENDIDIKAN YANG MENCERAHKAN
a. Tarbiyah Syamilah Takamuliah, yakni agar pendidikan diarahkan pada pendidikan manusia
seutuhnya. pendidikan Harus mencakup semua aspek potensial yang dimiliki manusia secara
utuh ( jismun, nafsun, aqlun, qolbun, ruhun)
b. Tarbiyah Muttawazinah, pendidikan diarahkan pada pendidikan yang berkeseimbangan.
pendidikan hendaknya mampu menciptakan kepribadian dan sikap yang seimbang antara
orientasi Tugas atau kebutuhan hidup keduniaan dan orientasi kehidupan ke akhiratan
c. Tarbiyah Ila Al Khair, model pendidikan diarahkan pada tujuan akhir kebaikan. Konsep ini
berpangkal pada fungsi diciptakannya manusia sebagai rahmatan lil alamin. pendidikan
hendaknya mampu mengantarkan anak didiknya kehidupan yang penuh makna bagi diri sosial
dan alam semesta guna tercapainya kebahagiaan kehidupan
BEBERAPA PRINSIP DASAR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
MENGEMBANGKAN MODEL PENDIDIKAN YANG MENCERAHKAN
d. Tarbiyah fardiyah ijtima’iyah, yakni pendidikan diarahkan untuk membentuk individu dan
sosial kemasyarakatan
e. Tarbiyah dlamir al-insan, pendidikan harus diarahkan sebagai lembaga yang mampu mendidik
hati manusia, dimana prinsip ini sesuai dengan fitrah manusia yang memiliki hati dan hati dididik
agar manusia tak hanya memiliki kemampuan intelektual dan keterampilan, tapi juga terbangun
kepekaan hatinya
f. Tarbiyah fitriah ghaziriah, agar model pendidikan dapat mengerahkan anak didiknya untuk
senantiasa bertauhid dan mengendalikan pemenuhan kebutuhan inasiahnya
g. Tarbiyah ila al-khair, agar model pendidikan diarahkan pada tujuan akhir kebaikan, dimana
konsep ini berpangkal pada fungsi diciptakannya manusia sebagai rahmatan lil ‘alamin
BEBERAPA PRINSIP DASAR YANG HARUS DIPERHATIKAN DALAM
MENGEMBANGKAN MODEL PENDIDIKAN YANG MENCERAHKAN
h. Tarbiyah mustamirah, yakni agar model pendidikan diarahkan pada model yang mampu
menyediakan pembelajaran secara berkesinambungan.
i. Tarbiyah kulliyyah, merujuk pada konsep bahwa Islam adalah pendidikan untuk semua orang
dan golongan. Konsep ini sejalan dengan keuniversalan Islam.
j. Tarbiyah muhafzhah wa mujaddidah, agar model pendidikan dapat diarahkan pada model
pendidikan yang mengintegrasikan nilai-nilai yang berdasarkan wahyu (Al Qur’an) dan nilai-
nilai yang dibenarkan sesuai perkembangan ruang dan waktu.
1. POLA PEMBARUAN PENDIDIKAN ISLAM
Latar Belakang :
Karena munculnya tantangan pendidikan dalam dunia modern, membuat para pemikir pendidikan
menyatukan pemikiran mereka, yaitu melakukan pembaruan dalam pendidikan Islam. Semangat
pembaruan ini didasarkan kepada doktrin kembali kepada Al Quran dan Hadis. Para pemikir ini
konsisten untuk kembali membuka pintu Ijtihad.
Awal dibukanya pintu Ijtihad yaitu di Mesir oleh Al Afghani, menurutnya untuk mengembalikan
kejayaan umat Islam di masa lalu dan menghadapi dunia modern maka umat Islam harus kembali
kepada ajaran Islam yang murni serta memahami Islam dengan rasio (pemikiran yang masuk akal)
dan kebebasan.
Muhammad Abduh menegaskan gagasannya untuk menghapuskan paham Jumud, yaitu dengan
membuka pintu Ijtihad,
Ijtihad adalah dasar penting dalam menafsirkan kembali ajaran Islam dan penghargaan terhadap akal.
Islam adalah agam rasional yang sejalan dengan akal. Karena dengan akallah ilmu pengetahuan dapat
maju. (Nizar, 2007 : 5)
Ahmad Khan dari India berpendapat, bahwa Al Quran perlu ditafsirkan kembali untuk
menghapuskan pertentangan dengan perkembangan baru realitas fisik. ( Hoodbhoy, 1992: 107 )
Menurut Hoodbhoy, perbedaan sikap dan pendekatan pembaruan ada 3 kelompok :
Kaum Restorasionis
- Mengembangkan model pendidikan dengan prinsip memulihkan kembali versi ideal lampau atau
pada zaman klasik
Kaum Rekonstruksionis
- Pendekatan dengan pendekatan menafsirkan kembali keimanan untuk mendamaikan tuntutan
peradaban modern dengan tradisi Islam
Kaum Pragmatis
- Pendekatan yang adaptif dengan keyakinan bahwa Islam dan peradaban modern tidak
bertentangan tanpa menguji lebih dalam masalah tersebut dengan lebih mendalam.
• 4 tipe orientasi ideologi yang muncul dari pendekatan pemikiran pendidikan masa modern. Tipologi
pemikiran pendidikan tersebut secara global di kelompokkan sebagai berikut :
a. Konservatif-Tradisional
• Pendekatan yang dipakai adalah apologetik. Pemikiran pendidikannya berusaha untuk mempertahankan
tradisi lama tanpa ada perubahan, yaitu dengan menolak secara bulat segala revolusi pemikiran. Gerakan
ini dipelopori oleh ulama sufi yang memiliki semboyan “memelihara yang lama yang baik”
• Pertama kali muncul pada pemerintahan Turki Usmani.
• Hasil model pembaruan pendidikannya yang mengukuhkan pemikiran ini adalah Universitas Deoband
India yang berhaluan konservatif.
b. Modernis-Reformis
• pendekatan pemikiran ini adalah lebih adaptif rasional dalam mengaplikasikan Islam dalam kehidupan
yang penuh perubahan dan dinamis
• Menurut John o Volt, pendekatan ini memiliki tiga tema utama pemikiran yaitu
– Kembali kepada Alquran dan hadis
– Perlunya ijtihad dalam pemecahan persoalan kaum muslimin
– Penguatan kembali ke ontet ikan dan keunikan Al Quran
• Tokoh di Mesir : Al afghani, Muh Abduh, dan Rasyid Ridla. Sedangkan di India adalah Ahmad Khan dan
Amir Ali
PEMBARUAN PENDIDIKAN DI MESIR