Anda di halaman 1dari 52

Bahasa

Indonesia
Disusun oleh :
Daffa Afryandi Widodo
Karya Ilmiah

Pengertian
Karya ilmiah adalah hasil karya
yang diperoleh dari kegiatan
menulis dengan menerapkan
konvensi imiah. Penulisan karya
ilmiah menggunakan logika berpikir
dan gaya bahasa yang sistematis.
Tiap jenis karya ilmiah memiliki
gaya penulisan yang berbeda. 
Tujuan
Sebagai wahana untuk melatih ide tersurat atau hasil penelitian dalam bentuk karya
ilmiah yang sistematis dan metodologis. Makalah ilmiah telah ditulis diharapkan
menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dan masyarakat. Melatih
keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
Jenis – Jenis Karya Ilmiah
Artikel
Tulisan yang berisi pendapat subjektif yang penulisannya tentang suatu masalah atau
peristiwa. Dalam konteks ilmiah, artikel adalah karya tulis yang dirancang untuk
dimuat dalam jurnal atau buku yang berisikan artikel. Artikel ilmiah diangkat dari
hasil pemikiran dan kajian pustaka ataupun hasil pengembangan sebuah proyek.

Makalah
Karya ilmiah yang menyajikan sebuah masalah yang penyelesaiannya mengandalkan
bermacam-macam data yang ada di lapangan. Karya ilmiah ini bersifat empiris dan
juga objektif. Dalam penyajiannya, makalah biasanya dipresentasikan dalam sebuah
kegiatan seminar.

Skripsi
Karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar sarjana (S1)-nya.
Skripsi memuat tulisan berisi pendapat penulis dengan mengacu atau berdasarkan
teori yang telah ada sebelumnya.

Kertas Kerja atau Work paper


Pada dasarnya sama dengan makalah, namun dibuat dengan analisis yang lebih
mendalam dan tajam serta dipresentasikan pada seminar atau lokakarya yang biasanya
dihadiri oleh ilmuwan.
Paper
Sebutan khusus untuk makalah di kalangan mahasiswa dalam kaitannya dengan
pembelajaran dan pendidikannya sebelum menyelesaikan jenjang studi Diploma, S1,
S2 dan atau S3. Sistematika penulisannya pun sama dengan artikel dan makalah,
tergantung panduan yang berlaku di perguruan tinggi yang bersangkutan.

Tesis
Karya tulis ilmiah mahasiswa untuk menyelesaikan program studi S2 atau
Pascasarjana yang bersifat lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi. Tesis
mengungkapkan pengetahuan baru yang didapat dari penelitian yang dilakukan
individu yang bersangkutan.

Disertasi atau Ph.D thesis


Diperuntukkan bagi mahasiswa program S3 atau meraih gelar Doktor/Dr. yang
mengemukakan analisis yang dapat dibuktikan oleh penulis berdasarkan dengan data
dan fakta yang sahih atau valid dengan analisis yang terinci. Disertasi berisi suatu
temuan penulis sendiri yang berupa temuan orisinal.
Struktur Karya Ilmiah
(Khusus)
1 Halaman Judul
Judul karya tulis ilmiah ditulis berdasarkan topik yang diangkat
sehingga menjadi nama dari karya ilmiah tersebut. Judul harus
ditulis semenarik dan sejelas mungkin sehingga pembaca
mendapatkan gambaran tentang apa isinya, contohnya, “Judul-
Judul yang Berpotensi Menjadi Clickbait pada Portal Berita
Daring Line Today: Suatu Kajian Pragmatik”
Abstrak
2 Ringkasan dari seluruh isi karya tulis disebut dengan abstrak.
Abstrak ini ditulis bergantung pada peraturan akademis tertentu.
Pada umumnya, abstrak ditulis dengan maksimal 150—200 kata
dengan jarak spasi 1,5 pt dan tidak ada jarak antar baris. Isi
abstrak, antara lain tujuan penelitian, metode penelitian, sumber
data, dan pembahasan. Bagian bawah abstrak terdapat kata kunci.
Kata kunci ini ditulis maksimal lima kata.
Pendahuluan
3 Bagian pendahuluan setidaknya di dalamnya terdapat:

1. Latar belakang masalah


2. Identifikasi masalah
3. Pembatasan masalah
4. Perumusan masalah
5. Tujuan pembahasan
6. Kemaknawian tulisan
Kerangka Teoritis
4 Kerangka teoretis berisi penjelasan tentang hasil kajian terhadap
teori dan hasil-hasil penelitian yang sudah ada dan telah
terpublikasi dan relevan dengan karya tulis ilmiah itu. Pada
bagian ini, teori-teori dari para ahli akan diibaratkan sebagai
pisau untuk mengupas permasalahan yang disebutkan pada
bagian rumusan masalah. Dalam menyusun teori tersebut,
kemampuan menggunakan kaidah pengutipan sangat dibutuhkan
agar tulisan tidak dinilai sebagai plagiarisme.
Metode Penelitian
5
Metode penelitian menjadi hal yang sangat mendasar dari karya
tulis ilmiah. Metode atau prosedur penelitian menjadi petunjuk
penulis untuk meneliti dengan langkah-langkah yang benar sebab
jika metodenya salah, pembahasannya pasti juga akan salah.
Terdapat dua metode yang di dalamnya masih ada sub-
bagiannya, yaitu metode kualitatitf dan metode kuantitatif.
Pembahasan
6 Bagian ini harus mendapatkan porsi tulisan yang paling banyak
dibandingkan dengan bagian lainnya. Apa yang tertulis pada
bagian kerangka teoretis akan digunakan semaksimalnya pada
bagian ini. Penulis akan menggunakan daya analisisnya secara
objektif bergantung pada metode yang dipilih. Jika metode
kuantitatif yang dipilih, data akan dijabarkan dengan bantuan
beberapa fitur, seperti garfik, diagram, ataukah tabel. Sementara
itu, jika metode kualitatif yang dipilih, data akan diuraikan secara
verbal.
Kesimpulan dan
7 Saran
Tedapat dua penyampaian dalm menulis kesimpulan: ditulis butir
per butir atau uraian berupa esai padat. Kesimpulan berbeda
dengan rangkuman. Pada bagian kesimpulan, proses pemaknaan
telah terjadi, sedangkan rangkuman hanyalah berisi kumpulan ide
pokok. Kesimpulan berisi pemaknaan dari awal pembahasan
hingga akhir yang ditulis secara singkat, padat, dan jelas. Pada
umumnya, bagain ini juga menyajikan saran dan rekomendasi.
Sementara itu, bagian saran berisi anjuran penulis dari hasil
penelitian yang telah dibahas kepada para pembaca atau pihak
yang berhubungan dengan topik. Selain itu, saran juga berisi
anjuran terhadap penelitian selanjutnya yang sejenis.
8 Daftar Pustaka
Karya tulis ilmiah wajib menyertakan sumber karena jika tidak akan
dianggap sebagai plagiarism. Penulisan daftar pustaka membutuhkan
waktu yang tak sebentar dan ketelitian yang mendalam dan bergantung
pada format. Terdapat dua format penulisan daftar pustaka yang paling
terkenal: format APA dan MLA.
Contoh format MLA:
Sukadji, Soetarlinah. Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penlitian.
Jakarta: UI Press, 2000.
Contoh format APA:
Sukadji,S. (2000). Menyusun dan Mengevaluasi Laporan Penlitian.
Jakarta: UI Press.
Dalam beberapa Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), hal pertama yang
dicek adalah daftar pustaka. Jika terjadi kesalahan, tulisan tidak akan
dibaca, yang artinya terdiskualifikasi.
Struktur Karya Ilmiah
(Umum)
1. Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisikan dasar-dasar penelitian ilmiah
dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme penyelesaian
masalah itu.

2. Isi dan Pembahasan


Bagian isi dan pembahasan ini bisa terdiri dari satu atau lebih bab.
Jumlah bab pada bagian ini bergantung seberapa pelik
pembedahan dan pembahasan dari bahan penelitian.

3. Kesimpulan
Bagian kesimpulan berisikan kesimpulan dari hasil analisis pada
bagian isi dan pembahasan. Kesimpulan yang disampaikan pada
bagian ini berupa penjelasan singkat dan padat mengenai hasil
analisis. Biasanya, bagian ini hanya terdiri dari satu bab.
Ciri Ciri
Karya tulis
Ilmiah
1. Reproduktif
Artinya karya ilmiah ditulis oleh peneliti atau penulis harus
diterima dan dimaknai oleh pembacanya sesuai dengan makna
yang ingin disampaikan. Pembaca harus bisa langsung memahami
konten dari karya ilmiah.

2.Tidak Ambigu
Ciri ini ada kaitannya dengan reproduktif. Sebuah karya ilmiah
harus memberikan pemahaman secara detil dan tidak dikemas
dengan bahasa yang tidak membingungkan. Dengan begitu,
maksud dari karya ilmiah itu bisa langsung diterima oleh
pembacanya.
3. Tidak Emotif
Artinya, karya ilmiah ditulis tidak melibatkan aspek perasaan dari
penulisnya. Sebab, karya ilmiah harus memaparkan fakta yang
didapatkan dari hasil analisis penelitian, bukan dari perasaan
subjektif dari penulisnya.

4. Menggunakan Bahasa Baku


Menggunakan bahasa baku agar mudah dipahami. Penggunaan
bahasa baku itu meliputi setiap aspek penulisannya. Mulai dari
penulisan sumber, teori, hingga penulisan kesimpulan.
Ketidakbakuan pada tulisan karya ilmiah hanya akan membuat
pembacanya bingung dan apa yang ingin disampaikan dalam
tulisan tidak dipahami pembaca.
5. Menggunakan Kaidah Keilmuan
Penulisan karya ilmiah harus menggunakan kaidah keilmuan atau
istilah-istilah akademik dari bidang penelitian si penulis. Hal itu
bertujuan untuk menunjukkan bahwa peneliti atau penulisnya
memiliki kapabilitas pada bidang kajian yang dibahas dalam karya
ilmiah. Penggunaan kaidah atau istilah ilmiah itu juga menjadi
takaran seberapa ahli peneliti pada bidang keilmuannya.

6. Bersifat Dekoratif
Artinya penulis karya ilmiah harus menggunakan istilah atau kata
yang memiliki satu makna. Rasional artinya penulis harus
menonjolkan keruntutan pikiran yang logis dan kecermatan
penelitian. Kedua hal itu penting karena karya ilmiah harus bisa
menyampaikan maksud dari penelitian yang dilakukan oleh
penulis tanpa membingungkan.
7. Terdapat Kohesi
Artinya karya ilmiah harus memiliki kesinambungan antar bagian
dan babnya dan bersifat straight forward maksudnya ialah tidak
bertele-tele atau tepat sasaran. Sebuah karya ilmiah setiap bagian
atau babnya harus memiliki alur logika yang saling bersambung.
Selain itu, penyampaiannya harus tepat sasaran dengan apa yang
ingin disampaikan.

8. Bersifat Objektif
Karya ilmiah harus bersifat objektif. Hal ini sangat penting karena
karya ilmiah tidak dibuat berdasarkan perasaan penulisnya. Karya
ilmiah harus menunjukkan fakta-fakta dan data-data dari hasil
analisisnya. Jadi, tidak memiliki kecondongan subjektifitas.
9. Menggunakan Kalimat Efektif
Dan, penulisan karya ilmiah harus menggunakan kalimat efektif.
Ciri ini berkaitan dengan semua ciri sebelumnya. Tujuan
penggunaan kalimat dalam karya ilmiah agar pembaca tidak
dipusingkan dengan penggunaan kalimat yang berputar-putar.
Penggunaan kalimat seperti itu hanya akan membuat pembaca
bingung.
Penyajian
Karya Ilmiah
Populer
Populer yaitu bentuk penyajian yang
disampaikan secara manasuka oleh
pihak penulis

Semiformal Formal
Formal yaitu bentuk penyajian yang harus
Semiformal yaitu bentuk penyajian yang memenuhi seluruh struktur penyajian
hanya terdiri dari halamlan judul, kata karya ilmiah.
pengantar, sebelum dilanjutkan dengan daftar
isi, pendahuluan, kemudian pembahasan
terkait percobaan yang dilakukan serta
simpulan dan daftar pustaka.
Contoh Karya Tulis
Ilmiah
Tentang lingkungan hidup
Pencemaran Dalam Lingkungan Hidup
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Lingkungan adalah kesatuan antara abiotik serta biotik. Abiotik merupakan kumpulan-kumpulan
benda mati. Sedangkan biotik yaitu kumpulan benda hidup. Di dalam komponen abiotik adalah
udara, air, cahaya matahari, tanah, suhu dan lainnya.
Komponen biotik mencakup dekomposer atau disebut pengurai, konsumen, dan juga produsen.
Kedua komponen tersebut sangatlah erat kaitannya atau tidak dapat dipisahkan.
Lingkungan hidup diartikan beragam. Menurut Kamus Ekologi, lingkungan hidup dikatakan
juga environment. Environment yaitu kesatuan antara makhluk hidup atau biotik dan non hidup
atau abiotik yang ada di bumi. Sedangkan, menurut Undang-Undang No. 32 Tahun 2009,
lingkungan hidup yaitu kesatuan ruang di seluruh benda. Baik makhluk hidup yang termasuk
manusia, keadaan sampai perilaku manusia.
Secara keseluruhan bisa disimpulkan jika lingkungan hidup merupakan gabungan antara semua
makhluk hidup dan juga faktor dan komponen di sekelilingnya. Makhluk hidup yang ada di
bumi ini adalah salah satu faktor keberhasilan dari lingkungan hidup. Makhluk hidup yang
dikhususkan adalah manusia. Manusia merupakan makhluk
berakal yang telah diciptakan Tuhan dengan sempurna di dalam keadaan yang utuh pula.
Oleh karena itu, kegagalan dari lingkungan hidup seperti pencemaran yang terjadi bisa dikatakan
ulah dari manusia. Tingkah laku manusia pada saat ini telah melebihi batas wajar. Salah satunya
adalah membuang sampah sembarangan. Banyak tempat yang seharusnya bersih dari sampah
malah tertimbun sampah. Tempat yang seharusnya rindang serta asri, berubah menjadi tempat
yang panas dan juga gersang.
2. Rumusan Masalah
Apa saja jenis pencemaran dan bagaimana penjelasannya?
3. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui jenis-jenis pencemaran lingkungan hidup.
BAB II
PEMBAHASAN

Jenis Pencemaran

1. Pencemaran Udara
Pencemaran udara tidak selalu dikarenakan oleh ulah manusia. Pencemaran udara bisa juga
disebabkan oleh kejadian alam misalnya gunung meletus. Hasil dari letusan gunung berapi
tersebut membawa partikel-partikel logam yang berbahaya. Akan tetapi, penyebab utama
pencemaran udara di Indonesia biasanya terjadi akibat polusi kendaraan bermotor roda dua, tiga
dan juga empat.
Pencemaran udara disebabkan beberapa hal berikut, yaitu:
a. Asap Rokok
Seperti yang sudah diketahui bersama, sebagian besar orang-orang terkaya yang berada di
Indonesia adalah bos besar dari perusahaan rokok. Oleh karena itu, tidak heran jika asap rokok
menjadi penyumbang pencemaran udara yang paling besar. Kandungan-kandungan yang
berbahaya yang ada di dalam rokok seperti tar dan juga nikotin. Maka asap yang ditimbulkan
juga berbahaya.
b. Ozon (O3)
Sudah menjadi rahasia publik jika lapisan ozon sudah mulai menipis. Lapisan penghalang
buruknya sinar matahari tersebut justru menjadi boomerang bagi bumi. Polutan ozon adalah
polutan yang paling berbahaya. Penangannya juga sangat sulit sebab tidak dapat dideteksi. Perlu
untuk diketahui, polutan ozon akan menyebabkan kerusakan pada paru-paru.
c. Karbonmonoksida (CO)
Gas CO juga adalah salah satu polutan yang sangat berbahaya. Gas tersebut bisa menimbulkan
kematian apabila seseorang menghirupnya dalam jangka waktu yang lama. Contoh dari polutan
gas CO adalah ketika tidur di dalam mobil dengan menggunakan AC. Gas-gas CO yang
dihasilkan dari kendaraan bermotor di luar bisa masuk ke dalam tubuh. Gas itulah yang
menyebabkan kematian.

2. Pencemaran Air
Air yang bersih adalah air yang tidak berbau dan juga tidak berwarna. Sehingga jika diemui air
yang berbau, berwarna dan juga terdapat biota yang mati di dalamnya, air tersebut terindikasi
sudah tercemar. Pencemaran pada air bisa dikarenakan oleh hal-hal berikut:
a. Limbah pabrik, nuklir dan industry
Limbah pabrik, nuklir dan juga industri mengandung zat-zat kimia yang berbahaya. Salah
satunya adalah radioaktif. Pembuangan limbah dengan sembarangan ke sungai sangat
membahayakan. Sebab zat berbahaya akan tercampur dengan air sungai. Hal tersebut
mengancam keberadaan biota sungai dan juga lingkungan di sekitarnya.

b. Bahan peledak untuk menangkap ikan


Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak memang telah dilarang. Akan tetapi,
tetap saja ada oknum-oknum nakal yang masih menggunakan cara tersebut. Penangkapan
dengan bahan peledak memang dinilai efektif. Tidak akan memakan waktu yang lama dan juga
akan memperoleh hasil tangkapan yang melimpah. Namun, hal tersebut merupakan salah satu
penyebab dari pencemaran air.
c. Pestisida
Limbah pertanian sesungguhnya tidak membahayakan. Akan tetapi, penggunaan pestisida yang
berlebih dan juga pupuk kimia itulah yang akan menyebabkan pencemaran air. Limbah pertanian
yang di dalamnya terdapat pestisida yang berlebih dan juga pupuk kimia tersebut akan mengalir.
Yang selanjutnya hal tersebut akan menimbulkan pencemaran pada air.

d. Sampah
Sampah menjadi masalah yang paling utama di zaman sekarang. Kesadaran manusia akan
lingkungan sepertinya sudah sangat rendah. Sampah-sampah rumah tangga yang dibuang di
sembarang tempat. Mulai dari lorong air kecil atau selokan sampai ke sungai telah dipenuhi
sampah. Padahal, sampah menjadi salah satu penyebab utama dari pencemaran air.
3. Pencemaran Tanah
Suatu tanah dapat dikatakan telah tercemar saat tanah itu tidak dapat lagi digunakan untuk
kebutuhan manusia. Kebutuhan yang dimaksud contohnya bercocok tanam. Selain itu, tanah
yang gersang juga salah satu ciri tanah yang sudah tercemar. Penyebab dari pencemaran tanah,
yaitu:
a. Senyawa asam
b. Pestisida berlebih
c. Pupuk kimia
d. Limbah industri, pabrik dan juga nuklir
e. Limbah rumah tangga seperti deterjen.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Pencemaran dapat dibagi menjadi tiga yaitu pencemaran air, tanah dan juga udara. Setiap
pencemaran mempunyai ciri tertentu. Setiap pencemaran juga mempunyai penyebab tertentu.
Penyebab pencemaran satu dengan yang lainnya tidak jauh berbeda.
Contohnya penggunaan pestisida yang berlebih. Untuk itu, manusia sebagai makhluk yang
berakal di bumi wajib hukumnya untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan yang dapat
menyebabkan pencemaran dan turut menjaga lingkungan.
Proposal
Yang dimaksud dengan proposal adalah tulisan yang
dibuat oleh penulis dengan maksud untuk
menjelaskan rencana dan tujuan suatu kegiatan
kepada para pembaca, sehingga mereka
mendapatkan pemahaman tentang tujuan kegiatan
tersebut secara lebih jelas dan detail. Jadi dengan
proposal maka diharapkan dapat memberikan
informasi yang jelas kepada para pembaca, sehingga
mereka mengerti maksud dan tujuan proposal
tersebut.
Tujuan Proposal
Tujuan pembuatan atau penulisan proposal yaitu :

Untuk mendapatkan
bantuan dana 1
Untuk mendapatkan
dukungan 2

Untuk mendapatkan
perizinan 3
Fungsi Proposal

Untuk melakukan penelitian yang ada Dapat digunakan untuk


kaitannya dengan sosial, budaya, ekonomi dan mengajukan mendirikan suatu
lain-lain. usaha.

Dapat digunakan untuk mengadakan acara- Dapat digunakan juga untuk


acara kegiatan misalnya seperti acara mengajukan tender dari berbagai
perayaan, seminar, pelatihan, perlombaan dan macam lembaga.
lain-lain.
Struktur Proposal
1 Sampul
Proposal kegiatan mesti punya sampul memakai logo kegiatan
atau sanggup memakai logo organisasi. Disampul termasuk
ditulis Nama kegiatan yang akan dilaksanakan. di bagian baah
ditulis instansi pelaksana kegiatan.

2 Latar Belakang
Dalam menulis latar belakang mesti dikatehui. Tidak
semertamerta latar belakang di tulis tetapi latar belakang diawali
ke perihal yang berupa umum ke perihal yang berupa khusus.
3 Nama Kegiatan
Nama kegiatan adalah nama yang akan ditunaikan terhadap
kegiatan tersebut.

4 Tema
Tema kegiatan yang ditulis sesuai dengan tema yang disepakati
secara bersama dengan terhadap forum atau tema yang sudah
tersedia sebelumnya.
5 Tujuan
Tujuan kegiatan adalah target dilaksanakannya kegiatan tersebut
dan mecakup alasan kegiatan ini.

6 Jenis Kegiatan
Jenis kegiatan atau acara yang akan dilaksanakan. Seluruh model
kegiatan mesti di tulis gara-gara instansi akan memandang
banyaknya kegiatan yang direncanakan. Setiap kegiatan mesti
dijelaskan maksud dan tujuannya.
7 Sarana Promosi
Sarana promosi adalah keuntungan dari sponsor.sarana promosi
merasa dari umbul-umbul, pakaian, pamplet, browsure, spanduk,
audio dan Hitungan bagian persen sponsor. Besar persen yang
disumbangkan oleh sponsor menentukan besar atau kecilnya logo
sponsor.

8 Etimasi Anggaran
Etimasi anggaran adalah kuantitas alokasi kesuluruhan dana yang
akan digunakan. ditulis secara detail dengan harganya. Mulai dari
perlengkapan, administrasi, komsumsi, piala, plakat, panggung,
sound dan lainnya. Atimasi anggaran adalah perihal penting gara-
gara yang utama diperiksa oleh instansi adalah Anggaran.
9 Penutup
Penutup adalah permohonan terima kasih sekaligus permintaan
maaf kepada instansi. Tanda tangan dan stempel mesti tersedia
gara-gara sah tidaknya proposal tersedia terhadap tanda tangan
dan stempel.

10 Susunan Kepanitiaan
Susunan kepanitiaan mesti tersedia gara-gara sanggup saja
sponsor memakai fasilitas baju jadi memakai hitungan struktur
kepanitiaan
Ciri- Ciri
Proposal
Berikut adalah beberapa Ciri dari proposal
Berisi tentang
ringkasan dari Isinya Singkat
kegiatan yang akan
dilakukan.

Sifatnya pemberitahuan Berisi tentang tujuan dan


terhadap sebuah kegiatan latar belakang dari sebuah
yang akan dilakukan. acara.
Jenis - Jenis
Proposal
Berikut adalah Jenis – Jenis Proposal

Proposal Bisnis
Merupakan proposal yang ada kaitannya dengan dunia bisnis atau usaha, bisa juga
yang berhubungan dengan bisnis kelompok ataupun perseorangan.

Proposal Proyek
Merupakan proposal yang ada kaitannya dengan dunia pekerjaan, umumnya berisi
serangkaian rencana-rencana dalam usaha atau komersil.

Proposal Penelitian
Merupakan proposal yang sering digunakan pada bidang akademisi seperti penelitian
untuk tugas akhir, tesis dan lain-lain.

Proposal Kegiatan
Proposal jenis ini sering digunakan di lingkungan masyarakat, karena merupakan
proposal untuk mengajukan suatau rencana kegiatan baik itu kegiatan individu
maupun perorangan, misalnya seperti proposal mengadakan perayaan, perlombaan
dan lain-lain.
Berdasarkan
Bentuknya
Semi-Formal
Hampir sama seperti proposal non-formal karena
isinya tidak selengkap atau tidak memenuhi
syarat-syarat proposal formal.
Formal Non-Formal
Proposal ini isinya sangat Proposal ini tidak seperti
lengkap terdiri dari tiga proposal formal yang
bagian diantaranya yaitu lengkap, biasanya
bagian pendahuluan, isi, disampaikan hanya dalam
dan penutup, bentuk surat.
Contoh Proposal
Tentang Kegiatan Perpisahan Sekolah
Proposal Kegiatan Perpisahan Sekolah

I. Latar Belakang
Perpisahan dan pelepasan siswa kelas XII merupakan agenda rutin sekolah yang dilaksanakn
setiap tahun setelah semua proses pembelajaran kelas XII selesai atau setelah ujian nasional
selesai dilaksanakan. Selain sebagai ajang silaturahmi antarsiswa, orang tua, dan warga sekolah,
acara ini juga sebagai prosesi melepas siswa kelas XII yang telah menyelesaikan masa
belajarnya selama tiga tahun di jenjang Sekolah Menengah Atas ( SMA ). Mereka akan kembali
ke tengah-tengah masyarakat sebagai pribadi yang lebih dewasa dalam berpikir dan bertindak
dalam menentukan masa depannya, untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi atau
memasuki dunia kerja.
II. Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan tersebut adalah:
• Sebagai ajang silaturahmi antarsiswa kelas XII, guru dan warga sekolah
lainnya
• Lebih mengakrabkan dan menghidupkan rasa kebersamaan siwa kelas XII yang sebentar
lagi menjadi alumni SMA Negeri 5 Tambun Selatan
• Refresing setelah pelaksanaan berbagai kegiatan dan aktivitas pembelajaran, ujian
sekolah, dan ujian nasional

III. Nama Kegiatan


Nama Kegiatan ini adalah Perpisahan dan Pelepasan Siswa Kelas XII Tahun Pelajaran 2010/
2011 SMA Negeri 5 Tambun Selatan dan studi wisata ke Kota Yogyakarta.
IV. Tema Kegiatan
Tema perpisahan dan pelepasan ‘Raih Cita-cita dan Prestasi yang Tinggi Sambut Globalisasi
dengan Penuh Semangat’.

V. Bentuk Kegiatan
Acara Perpisahan dan Pelepasan Siswa kelas XII SMA Negeri 5 Tambun Selatan dilanjutkan
kunjungan ke tempat bersejarah dan rekresi di kota Yogyakarta.

VI. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Terlampir

VII. Sumber Dana


Terlampir
VIII. Acara Pelaksanaan
Terlampir

IX. Peserta
• Siswa kelas XII IPA-XII IPS: 222 orang
• Panitia: 17 orang
• Guru Pendamping: 5 orang
• Jumlah: 244 orang

X. Susunan Panitia
Terlampir
XI. PENUTUP

Diharapkan dengan adanya acara perpisahan dan pelepasan siswa kelas XII SMA Negeri 5
Tambun Selatan dan studi wisata ke kota Yogyakarta dapat mempererat tali silaturahmi dan
kebersamaan antar semua warga sekolah serta memperluas cakrawala pengetahuan dan wawasan
siswa juga mengenal budaya dan wilayah Negara Indonesia selain kota Bekasi. Untuk itu kami
sangat mengharapkan dukungan moral, materi dan partisipasi semua pihak agar acara dan
kegiatan ini terlaksana dengan baik dan bermanfaat bagi siswa saat ini dan masa yang akan
datang
Cukup Sekian

CREDITS: This presentation template


was created by Slidesgo, including
icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik

Please keep this slide for attribution


TERIMA KASIH

Daffa Afryandi Widodo

Anda mungkin juga menyukai