Anda di halaman 1dari 6

DAMPAK COVID-19 DAN AKTIVITAS FISIK

PADA KESEHATAN KARDIOVASKULAR


KESEHATAN
AKTIVITAS FISIK BERPENGARUH
KARDIOVASKULAR

Pencegahan
penyebaran
Isolasi di rumah
infeksi COVID-
19

Penurunan pada Aktivitas fisik


kesehatan berkurang

Inaktivitas berdampak pada kesehatan


Penelitian pada supir bis di london : AF
jantung dan meningkatkan resiko terjadinya
berdampak positif pada pencegahan
ACS secara jangka panjang serta berkaitan
PJK dan kematian jantung mendadak
dengan kematian jantung mendadak
COVID-19 PADA KARDIOVASKULAR
• Nyeri otot oleh kombinasi infeksi jaringan langsung dan respons inflamasi dari sitokin yang
dilepaskan untuk melawan invasi virus.

• Pelepasan sitokin yang berlebihan (cytokine storm) adalah efek samping dari respon imun
yang bertanggung jawab untuk kerusakan jaringan di luar infeksi virus langsung.

• Infeksi otot jantung menyebabkan miokarditis dengan potensi infark miokard akut, gagal
jantung, dan / atau aritmia.

• Pelepasan adrenergik pada fase akut dapat memicu sindrom koroner akut atau aritmia.

• Infeksi virus sistemik juga menyebabkan reaksi inflamasi yang mengiritasi lapisan arteri.
• Di arteri koroner, peradangan memungkinkan ruptur di jaringan yang menahan plak di
tempatnya, menyebabkan rupturnya plak dengan pembentukan gumpalan dan karenanya
menyebabkan aritmia yang fatal atau hipoksia lokal dan infark.

• Jaringan parut otot yang disebabkan oleh infeksi virus dapat memicu aritmia pasca infeksi
dan aktivitas yang berpotensi fatal.
AKTIVITAS FISIK
• Aktivitas fisik saat terinfeksi tidak dianjurkan karena reaksi inflamasi di
dalam sel otot dan dinding arteri koroner membuat individu yang
terkena risiko kematian jantung mendadak selama dan setelah infeksi.

NYERI OTOT
• NSAID meningkatkan risiko kejadian penyakit jantung dalam keadaan
normal. Risikonya semakin besar selama infeksi virus yang terjadi
bersamaan seperti COVID-19

• NSAID bukanlah pilihan untuk mengendalikan nyeri otot selama infeksi


virus COVID 19.
AKTIVITAS FISIK SAAT PANDEMI
• Tetap aktif secara fisik dan berolahraga sambil menjaga Social
distancing.
• Berhenti berolahraga saat Anda mengalami gejala atau tanda infeksi
Covid-19
• Beraktivitas dan berolahraga perlahan setelah pemulihan

SOCIAL DISTANCING
• Jaga jarak aman 2 m.
• Tidak berlaku pada olahraga yang membutuhkan forced breathing.

• Jika bersepeda harus berjarak 5-20 m jika berada 1 garis dibelakang


pesepeda lain.
AKTIVITAS FISIK PASIEN COVID-19
• Dilakukan Bertahap dalam aktivitas dan berolahraga
dengan tujuan kembali ke kebugaran pra-infeksi
• Pemerlukan pemeriksaan fisik dan laboratorium
(pencitraan) sebelum berolahraga
• Jika gejala seperti palpitasi, nyeri dada, intoleransi
olahraga, atau dispnea terjadi selama kembali berolahraga
 Evaluasi pemeriksaan
• Pemeriksaan pencitraan jantung dan stress test
diindikasikan untuk menyingkirkan kerusakan jantung
COVID-19 sebelum melanjutkan ke aktivitas fisik tingkat
yang lebih tinggi

Anda mungkin juga menyukai