Anda di halaman 1dari 7

Asuhan Keperawatan

“MIOMA”
Kelompok 1 :

Abdul Rahman I. Isa


Iqshalliandra Putra
Gagowa
Nur Alda Trinov Ahudulu
Sri Fatmawati Suleman
Mioma DEFINISI
uteri adalah suatu tumor jinak
berbatas tegas tidak berkapsul yang berasal
dari otot polos dan jaringan ikat fibrous. Biasa
juga disebut fibromioma uteri, leiomioma
uteri atau uterine fibroid. Tumor jinak ini
merupakan neoplasma jinak yang sering
ditemukan pada traktus genitalia wanita,
terutama wanita sesudah produktif
(menopouse). Mioma uteri jarang ditemukan
pada wanita usia produktif tetapi kerusakan
reproduksi dapat berdampak karena mioma
uteri pada usia produktif berupa infertilitas,
abortus spontan, persalinan prematur dan
malpresentasi (Aspiani, 2017).
•Riwayat keluarga
•Hormon Endogen
Wanita dengan garis
•Umur (endogenous keturunan dengan tingkat
Mioma uteri ditemukan hormonal) pertama dengan penderita
E sekitar 20% pada wanita
usia produktif dan sekitar
Konsentrasi
estrogen pada jaringan
mioma uteri mempunyai
2,5 kali kemungkinan
40%-50% pada wanita
T usia di atas 40 tahun.
mioma uteri lebih
tinggi dari pada
untuk menderita mioma
dibandingkan dengan
Mioma uteri jarang
I ditemukan sebelum jaringan miometrium
normal.
wanita
keturunan
tanpa garis
penderita
menarche (sebelum • Kehamilan
O • Makanan haid).
mendapatkan
Makanan di
Kehamilan dapat
mioma uteri.
• Paritas
mempengaruhi mioma uteri karena Mioma uteri lebih sering
L laporkan bahwah
daging sapi, daging
tingginya kadar estrogen dalam terjadi pada wanita multipara
kehamilan dan bertambahnya dibandingkan dengan wanita
O setengah matang (red
meat), dan daging
vaskularisasi ke uterus. Hal ini
mempercepat pembesaran mioma
yang mempunyai riwayat
melahirkan 1 (satu) kali atau 2
G babi meningkatkan
insiden mioma uteri,
uteri. Efek estrogen
pertumbuhan mioma mungkin
pada (dua) kali Faktor terbentuknya
tomor :
I namun sayuran hijau
menurunkan insiden
berhubungan dengan respon dan
faktor pertumbuhan lain. Terdapat
a. Faktor internal
b. b. Faktor eksternal
menurunkan mioma bukti peningkatan produksi 1) Estrogen
uteri. reseptor progesteron, dan faktor 2) Progesteron
Patofisiologi
Mioma uteri mulai tumbuh sebagai bibit yang kecil didalam miometrium dan lambat laun
membesar karena pertumbuhan itu miometrium mendesak menyusun semacam pseudokapsula
atau sampai semua mengelilingi tumor didalam uterus mungkin terdapat satu mioma akan tetapi
mioma biasanya banyak. Bila ada satu mioma yang tumbuh intramural dalam korpus uteri maka
korpus ini tampak bundar dan konstipasi padat. Bila terletak pada dinding depan uterus mioma
dapat menonjol kedepan sehingga menekan dan mendorong kandung kemih keatas sehingga
sering menimbulkan keluhan miksi (Aspiani, 2017).
Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan darah lengkap
Hb : turun, Albumin : turun, Lekosit : turun atau meningkat, Eritrosit : turun.
2) USG : terlihat massa pada daerah uterus.
3) Vaginal toucher : didapatkan perdrahan pervaginam, teraba massa,
konsistensi dan ukurannya.
4) Sitologi : menentukan tingkat keganasan dari sel-sel neoplasma tersebut.
5) Rontgen : untuk mengetahui kelainan yang mungkin ada yang dapat
menghambat tindakan operasi
6) ECG : mendeteksi, kelainan yang mungkin terjadi yang dapat mempengaruhi
Konsep Asuhan Keperawatan Pada pasien mioma uteri

1. Pengkajian
a. Anamnesa
1) Identitas Klien: meliputi nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa,
status pernikahan, pendidikan, pekerjaan, alamat.
2) Identitas Penanggung jawab:
Nama, umur, jenis kelamin, hubungan dengan keluarga, pekerjaan, alamat.
b. Riwayat Kesehatan c. Faktor Psikososial
d. Pola Kebiasaan sehari-hari
Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan Umum Kaji tingkat kesadaran pasien mioma uteri
2) Tanda-tanda vital : Tekanan darah, nadi,suhu, pernapasan.
3) Pemeriksaan Fisik Head to toe
a) Kepala & rambut d) Telinga g) Thorax j) Genetalia dan anus
b) Mata e) Mulut h) Abdomen
c) Hidung f) Leher & tenggorokan i) Ekstremitas
2. Kemungkinan Diagnosis Keperawatan
- Nyeri akut
- Resiko syok
- Resiko infeksi
- Retensi Urine
1. Nyeri Akut b.d Agen 4. Retensi Urine b.d Peningkatan
Pencedera Fisik. 2. Resiko Syok b.d 3. Resiko Infeksi b.d Tekanan Uretra.
Kriteria hasil : Tingkat Perencanaan Keperawatan
Kekurangan Volume Cairan. Penyakit Kronis Kriteria hasil : Eliminasi Urin
Nyeri Kriteria hasil: Tingkat Syok Kriteria hasil : Tingkat - Sensasi Berkemih meningkat -
- Keluhan Nyeri menurun - Tekanan Darah membaik Infeksi Urgensi menurun
- Meringis menurun - Tekanan Nadi membaik - Demam menurun - Hesitancy menurun -Dribbling menurun
- Gelisa menurun - Frekueinsi Napas membaik - Nyeri menurun - Frekueinsi BAK membaik - Disuria
- Kesulitan Tidur menurun - Tingkat Kesadaran meningkat - Bengkak menurun menurun
- Frekuensi Nadi membaik Intervensi : - Kadar Sel Darah Putih - Anuria menurun
Intervensi : Observasi : membaik Intervensi :
Observsi : - Monitor status - Kultur Area Luka Observsi :
- Identfksi lokasi, kardiopulmonal membaik - Periksa kondisi pasien (kesadaran, TTV,
karakteristik, durasi, - Monitor status oksigen Intervensi : daerah periental, distensi kandung kemih)
frekuensi, kualitas, intensitas - Monitor status cairan Observsi : Terapeutik :
nyeri Terapeutik : - Monitor tanda dan gejala - Siapkan peralatan, bahan-bahan dan
- Identifikasi skala nyeri - Berikan oksigen untuk infeksi lokal dan sistemik ruangan tindakan
- Monitor efek samping mempertahankan saturasi Terapeutik : - Siapkan pasien -Pasang sarung tangan
penggunaan analgetik oksgen >94% - Batasi jumlah pengunjung - Bersihkan daerah parienal
Terpeutik : - Pasang jalur IV, jika perlu - Berikan perawatan di - Lakukan insersi kateter urine dengan
- Berikan teknik - Pasang kateter urin, jika perlu daerah udema menerapkan prinsip asepti
nonfarmakologi Edukasi : - Pertahankan teknik aseptik - Sambungkan kateter unrine dengan urine
- Kontrol lingkungan - Jelaskan penyebab/faktor pada pasien beresiko tinggi bag
- Fasilitasi istirahat tidur risiko syok Edukasi : - Isi balon dengan NaCl 0,9%
Edukasi : - Jelaskan tanda dan gejala - Jelaskan tanda dan gejala - Fiksasi selang kateter diatas simpisis atau
- Jelaskan penyabab, periode, awal syok infeksi di paha
pemicu nyeri - Anjurkan memperbanyak - Ajarkan cara mencuci - Pastikan kantung urine ditempatkan lebih
- Jelaskan strategi meredakan asupan cairan oral tangan dengan benar rendah dari kandung kemih
nyeri Kolaborasi : - Ajarkan cara memeriksa - Berikan label waktu pemasangan
- Ajarkan teknik - Kolaborasi pemberian IV, Jika kondisi luka atau luka oprsi Edukdsi :
THAN
K
YOU

Anda mungkin juga menyukai