-- X IPS 1 -- Kelompok 3 1. Adinda Haifa 2.Bintang Bagaskara 3.Izzy Roychan Achmad 4.Kayla Salsabila 5.Fitri Azzahra Pengertian BUMS BUMS atau Badan Usaha Milik Swasta merupakan suatu badan usaha yang permodalan atau kepemilkan sepenuhnya dimiliki oleh individu atau pihak swasta (bentuk kerja sama penanaman modal). Ciri-Ciri BUMS Modal BUMS sepenuhnya Modal untuk mendirikan BUMS bersumber dari pihak swasta dapat diperoleh dari lembaga Pemegang perusahaan keuangan seperti bank maupun yang bukan bank menjalakan pengawasan secara fungsional Membantu menyediakan barang dan jasa bagi yang bisa Pada prinsip nya BUMS dimanfaatkan oleh masyarakat mencari keuntungan yang luas sebesar-besarnya Pembagian laba didasarkan pada Didirikan, dimodali, dan pemilik saham dan modal dijalankan oleh individu atau terbanyak kelompok swasta BUMS juga memiliki hukum Saham dapat dijual melalui atau aturan yang dipakai dalam bursa saham menjalankan fungsinya Syarat Mendirikan BUMS (Syarat Umum) 1. Copy KTP para pemegang 7. Surat Keterangan Domisili saham dan pengurus, minimal 2 dari pengelola Gedung jika orang berdomisili di Gedung 2. Copy KK penanggung jawab / Perkantoran Direktur 8. Surat Keterangan RT / RW 3. Nomor NPWP Penanggung (jika dibutuhkan, untuk jawab perusahaan yang berdomisili di 4. Pas photo penanggung jawab lingkungan perumahan) khusus ukuran 3X4 = 2 lbr berwarna luar jakarta 5. Copy PBB tahun terakhir 9. Kantor berada di Wilayah sesuai domisili perusahaan Perkantoran/Plaza, atau Ruko, 6. Copy Surat Kontrak/Sewa atau tidak berada di wilayah Kantor atau bukti kepemilikan pemukiman. tempat usaha 10. Siap di survey. Syarat Mendirikan BUMS (Syarat Formal) Syarat pendirian PT secara formal berdasarkan UU No. 40/2007 adalah sebagai berikut: 1. Pendiri minimal 2 orang atau lebih (ps. 7(1)) 2. Akta Notaris yang berbahasa Indonesia 3. Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka peleburan (ps. 7 ayat 2 & ayat 3) 4. Akta pendirian harus disahkan oleh Menteri kehakiman dan diumumkan dalam BNRI (ps. 7 ayat 4) 5. Modal dasar minimal Rp. 50jt dan modal disetor minimal 25% dari modal dasar (ps. 32, ps 33) 6. Minimal 1 orang direktur dan 1 orang komisaris (ps. 92 ayat 3 & ps. 108 ayat 3) 7. Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia, kecuali PT. PMA. Kelebihan/Kebaikan BUMS
Cara pendirian badan usaha perorangan lebih mudah.
Pemenuhan modal berasal sepenuhnya dari pemilik. Pengaturan kegiatan organisasi lebih mudah dan sederhana. Dominasi pemilik yang besar menyebabkan manajemennya juga sederhana. Tingkat pengenaan pajak juga kecil, karena ada komponen Pendapatan Tidak Kena Pajak (PTKP). Kerahasiaan Perusahaan lebih terjamin. Tingkat keuntungan lebih maksimal karena tidak dibagi dengan pihak lain. Bebas melakukan kegiatan sesuai dengan keinginan pemilik. Kekurangan/Keburukan BUMS Tanggung jawab badan usaha tidak terbatas, artinya jika terjadi kerugian maka harta pribadi pemiliknya juga menjadi jaminan. Jumlah modal dan manajemen yang terbatas pada satu orang akan mengurangi kapasitas besarnya perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan tidak terjamin. Hal ini berkaitan dengan keberadaan pemilik yang cuma satu orang dimana bila pemiliknya berhalangan tetap atau meninggal maka penggantinya belum tentu dapat menjalankan perusahaan karena kurang berpengalaman.