Anda di halaman 1dari 10

Sepsis neonat

orum
Kelompok 4 :
Atikah reskia arsyad
Hendra husain
Niftahudin tuki
Sonia fransiska mohi
Definisi sepsis neonatorum
Berikut ini adalah beberapa definisi atau pengertian dari sepsis neonatorum atau sepsis
pada neonatus yang perlu diketahui (Maryunani, 2009), yaitu:

Sepsis neonatorum atau septicemia neonatorum merupakan keadaan dimana terdapat


infeksi oleh bakteri dalam darah di seluruh tubuh .

Sepsis merupakan respon tubuh terhadap infeksi yang menyebar melalui darah dan jaringan
lain

bakterial pada neonatus adalah sindrom klinis dengan gejala infeksi sistemik dan diikuti dengan
bakterimia pada bulan pertama kehidupan. (WHO, 1996)

Sepsis merupakan suatu proses berkelanjutan mulai dari infeksi, SIRS (Systeic Inflammatory
Respopnse Syndrome), sepsis, sepsis berat, syok septic, disfungsi multiorgan dan akhirnya
kematian.
KLASIFIKASI

Sepsis dini/Sepsis awitan Sepsis lanjutan/sepsis nasokomial


dini atau sepsis awitan lambat (SAL)
Merupakan infeksi perinatal Merupakan infeksi setelah lahir
yang terjadi segera dalam (lebih dari 72jam) yang diperoleh
periode setelah lahir (kurang dari lingkungan sekitar atau rumah
dari 72 jam) dan biasanya sakit (infeksi nasokomial)
diperoleh pada saat proses
kelahiran atau in utero
etiologi

Perdarahan Ketuban pecah dini (sebelum


usia kehamilan 37 minggu)

Ketuban pecah terlalu cepat saat


Demam yang terjadi pada
melahirkan (18 jam atau lebih
ibu sebelum melahirkan

Proses kelahiran yang lama


Infeksi pada uterus dan plasenta dan sulit
patofisiologi

Sepsis dimulai dengan invasi bakteri dan kontaminasi sistemik. Pelepasan


endotoksin oleh bakteri menyebabkan perubahan fungsi miokardium,
perubahan ambilan dan penggunaan oksigen, terhambatnya fungsi
mitokondria, dan kekacauan metabolik yang progresif. Pada sepsis yang tiba-
tiba dan berat, menimbulkan banyak kematian dan kerusakan sel. Akibatnya
adalah penurunan perfusi jaringan, asidosis metabolik, dan syok, yang
mengakibatkan disseminated intravaskuler coagulation (DIC) dan kematian.
Manifestasi klinis
Hipertermia (> 37,7oC) atau hipotermi (<35,5oC) terjadi
karena respon tubuh bayi dalam menanggapi pirogen yang
disekresikan oleh organisme bakteri atau dari
ketidakstabilan sistem saraf simpatik.

Gangguan nafas seperti serangan


Tidak mau menyusu dan tidak dapat
apnea, takipnea dengan kecepatan
minum adalah respon keadaan psikologis
pernafasan >60x/menit, cuping hidung,
bayi yang tidak menyenangkan terhadap
sianosis, mendengus, tampak merintih,
ketidakstabilan suhu tubuhnya, serta
retraksi dada yang dalam
nanah yang keluar dari telinga

Penurunan kesadaran, kejang, ubun- Kemerahan sekitar umbilikus terjadi karena


ubun besar menonjol, keluar nanah bakteri dapat bertumbuh tidak terkendali di
dari telinga, ekstensor kaku saluran pencernaan, apalagi jika penyebab sepsis
pada bayi terjadi dimulai dari infeksi luka
umbilikus.
komplikasi
Hiperbilirubinemia dan anemia

Meningitis

Hipoglikemia, hiperglikemia,  asidosis


metabolik, dan jaundice

Dehidrasi
Pemeriksaan penunjang
Radiografi pada dada seharusnya dilakukan sebagai bagian
dari evaluasi diagnostik dari bayi yang diduga sepsis dan
tanda-tanda penyakit saluran pernapasan. Dalam kasus ini,
radiografi dada dapat menunjukkan difusi atau infiltrat fokus,
penebalan pleura, efusi atau mungkin menunjukkan
broncograms udara dibedakan dari yang terlihat dengan
sindrom gangguan pernapasan surfaktan-kekurangan. Studi
radiografi lainnya dapat diindikasikan dengan kondisi klinis
spesifik, seperti diduga osteomyelitis atau necrotizing
enterocolitis
Pada masa antenatal. Pada masa antenatal meliputi
pemeriksaan kesehatan ibu secara bekala,imunisasi,
pengobatan terhadap penyakit infeksi yang diderita ibu,asupan
gizi yang memadai, penanganan segera terhadap keadaan yang
dapat menurunkan kesehatan ibu dang jani, rujukan segera ke
tempat pelayanan yang memadai bila diperlukan.

 Pada saat persalinan. Perawatan ibu selama

pencegahan persdalinan dilakukan secara aseptik, dalam arti


persalinan piperlakukan sebagai tindakan operasi.
Tindakan intervensi pada ibu dan bayi seminimal
mungkindilakukan ( bila benar-benar diperlukan ).

Sesudah persalinan. Perawatan sesudah lahir meliputi


menerapkan rawat gabung bila bayi normal,penberiab
ASI secepatnya,mengupayakan lingkungan dan
peralatan tetap persih, setiap bayi menggunakan
peralatan sendiri. Perawatan luka umbilikus  secara
steril.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai