Anda di halaman 1dari 16

Tasya Paramadina

(180321614579)
Etika Profesi
Pengertian Dan Syarat-Syarat
Profesi Keguruan

Pengertian Dan Tujuan


Disusunya Kode Etik

Kode Guru Etik Indonesia Dan


Perkembangan Profesi Keguruan Di
Indonesia
Pengertian Dan Syarat- Syarat
Profesi Keguruan
Profesi guru merupakan profesi yang dapat menentukan masa depan bangsa ini. Guru tanpa
menguasai bahan pelajaran, strategi pembelajaran, mendorong siswa belajar untuk mencapai prestasi
yang tinggi maka, segala upaya peningkatan kualitas pendidikan tidak akan mencapai hasil yang
maksimal. Guru yang profesional minimal memiliki komitmen kepada peserta didik dan proses
belajarnya, menguasai secara mendalam bahan pelajaran yang akan diajarkannya, serta cara
penyampaiannya kepada siswa, bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagai
teknik evaluasi, mampu berpikir secara sistematis tentang apa yang dilakukan, mengadakan refleksi
dan koreksi, belajar dari pengalaman dan memperhitungkan dampaknya pada proses belajar
mengajar, dan seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya,
sehingga menjadi interaksi yang luas dan profesional. (Susanto., H. 2020: 10).
Syarat Profesi Keguruan

National Education Association (NEA) (1948) menyatakan kriteria berikut (Ilahi., A. : 5-6)

1. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual


2. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus
3. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama
4. Jabatan yang memerlukan “latihan dalam jabatan” yang bersinambungan
5. Jabatan yang menjanjikan karier hidup dan keanggotaan yang permanen
6. Jabatan yang lebih mementingkan layanan diatas keuntungan pribadi
Profesi Guru
Profesi guru adalah sebuah profesi
yang mulia, terdapat beberapa
persyaratan profesi guru. Guru
dianggap sebagai suatu profesi
bilamana ia memiliki pernyataan dasar,
keterampilan teknik serta didukung
oleh sikap kepribadian yang mantap.
Guru yang profesional harus memiliki
kompetensi sebagai berikut:

1. Kompetensi Profesional, yaitu guru memiliki pengetahuan


yang luas serta dalam dari bidang studi yang akan diajarkan.

2. Kompetensi Personal, artinya guru harus memiliki


kepribadian yang baik, sehingga mampu menjadi sumber
identifikasi bagi subjek.

3. Kompetensi Sosial, artinya guru harus menunjukkan


kemampuan berkomunikasi sosial

4. Kompetensi Pelayanan, artinya guru harus memberikan


pelayanan sebaik-baiknya    yang berarti mengutamakan nilai
kemanusiaan daripada nilai benda materi
Pengertian Dan Tujuan
Disusunya Kode Etik
Kode etik didefinisikan sebagai panduan prinsip yang
dirancang untuk membantu para profesional menjalankan
pekerjaan yang di dalamnya menguraikan misi dan nilai-nilai
organisasi yang seharusnya dijadikan prinsip-prinsip etika
sebagai standar dalam melaksanakan profesinya.
Seorang guru dalam melaksanakan tugas profesinya
diperlukan kebijakan yang dapat menjadi pedoman dan arah
dalam bersikap dan bertindak untuk membentuk nilai-nilai
moral dan etika guru saat menjadi pendidik putra-putri
bangsa.
Kode Etik yang telah dirumuskan oleh anggota profesi bertujuan untuk memberikan
pedoman bagi anggotanya dalam melakukan suatu pekerjaan. Dalam dokumen Kode Etik
Guru Indonesia disebutkan bahwa tujuan dari Kode Etik Guru adalah menempatkan guru
sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi Undang-Undang. Secara
umum tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut (R. Hermawan S, 1979):

Untuk menjunjung tinggi martabat Untuk menjaga dan memelihara


profesi kesejahteraan

Untuk meningkatkan pengabdian


Untuk meningkatkan mutu profesi
para anggota profesi

Untuk meningkatkan mutu


organisasi profesi
Contoh - Contoh

1. Guru menghargai dan memperhatikan perbedaan daya pikir dan kebutuhan anak
didiknya masing-masing.
2. Guru harus memperhatikan karakter, pola pikir dan kondisi anak didik. Selain itu,
anak didik harus dikondisikan agar lebih aktif di kelas. Dalam hal ini, guru
berperan sebagai fasilitator. Sehingga proses pembelajaran berlangsung dinamis.
3. Di sekolah ini, guru harus mengusahakan terciptanya kerjasama yang sebaik-
baiknya antara sekolah, orang tua murid, dan masyarakat bagi kesempurnaan
usaha pendidikan atas dasar kesadaran bahwa pendidikan merupakan tanggung
jawab bersama antara pemerintah, orang tua murid dan masyarakat. Dengan
begitu, sinergitas antara guru, pihak sekolah, siswa, walisiswa dan masyarakat
terjalin dengan baik.
Kode Guru Etik Indonesia
Dan Perkembangan Profesi
Keguruan Di Indonesia
Berikut akan dikemukakan kode etik guru Indonesia sebagai hasil rumusan Kongres PGRI XIII pada tanggal 21 -25
November 1973 di Jakarta, yang terdiri dari sembilan item sebagai berikut :

1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangun yang berjiwa Pancasila.
2. Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing-
masing.
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik, tetapi menghindarkan
diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya
bagikepentingan anak didik.
5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun masyarakat yang luas untuk
kepentingan pendidikan.
6. Guru secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu Profesinya.
7. Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan maupun
didalamhubungan keseluruhan.    
8. Guru bersama-sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi Guru Profesional sebagai sarana
pengabdiannya.
9. Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang Pendidikan.
Upaya meningkatkan pelaksanaan kode etik
pendidik tersebut,dalam garis besarnya dapat
dilakukan sebagai berikut :
1. Para pendidik diberi kesempatan seluas-luasnya,selama mereka mampu, untuk studi
lebih lanjut. Dengan menimba ilmu lebih banyak serta meningkatkan sikap dan
pribadinya sebagai pendidik, diharapkan kode etik pendidik itu lebih disadari
keharusannya untuk ditaati dan dilaksanakan.
2. Membangun pustakawan pendidik di lembaga-lembaga pendidikan yang belum memiliki
perpustakaan seperti itu.
3. Meningkatkan kesejahteraan para pendidik.
4. Pelaksanaan etika pendidik dapat juga ditingkatkan dengan mengintensifkan
pengawasan.
5. Kalau pendidik melanggar kode etik pendidik tidak mempan dinasehati atau dihimbau
oleh pemimpin lembaga, maka para pemimpin itu dapat mengenakan sanksi kepada
mereka sesuai dengan aturan yang berlaku atau sesuai dengan peraturan lembaga
bersangkutan yang sudah disepakati bersama.
PERKEMBANGAN
PROFESI GURU DI
INDONESIA
Pengembangan profesionalitas guru didefinisikan sebagai upaya yang dilakukan untuk meningkatkan taraf atau
derajat profesi seorang guru yang menyangkut kemampuan guru, baik penguasaan materi ajar atau penguasaan
metodologi pengajaran, serta sikap keprofesionalan guru menyangkut motivasi dan komitmen guru dalam
menjalankan tugas sebagai guru.

Guru profesional adalah guru yang menyadari bahwa dirinya adalah pribadi yang dipanggil untuk
mendampingi peserta didik untuk/dalam belajar. Sehingga,guru secara terus-menerus perlu mengembangkan
pengetahuannya tentang bagaimana seharusnya peserta didik itu belajar. Perwujudannya, jika terjadi kegagalan
pada peserta didik, guru terpanggil untuk menemukan akar penyebabnya dan mencari solusi bersama peserta
didik, bukan mendiamkannya atau malahan menyalahkannya. Sikap yang harus senantiasa dipupuk adalah
kesediaan untuk mengenali diri dan kehendak untuk memurnikan keguruannya serta mau belajar dengan
meluangkan waktu untuk menjadi guru.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai