Rhinitis Alergi
Oleh :
Vincentius Kevin 1915136
Pembimbing :
dr. Hiro S. Mangape, Sp.THT-KL
Usia Pekerjaan
23 tahun Mahasiswa
Presentasi
Pemeriksaan Kelainan Dekstra Sinistra
Rinoskopi Vestibulum Vibrise + +
anterior Radang - -
Kavum nasi Cukup lapang (N)
Sempit
N
+
N
+ Kasus...
Lapang - -
Sekret Jenis Serosa Serosa
Jumlah Cukup banyak Cukup banyak Status Lokalis Hidung
Bau Tidak berbau Tidak berbau Pemeriksaan Kelainan
Konka inferior Ukuran Hipertrofi Hipertrofi Deformitas -
Warna Livide Livide Kelainan congenital -
Permukaan Licin Licin Hidung luar Trauma -
Edema + + Radang -
Konka media Ukuran Hipertrofi Hipertrofi Massa -
Warna Livide Livide Rhinoskopi Post nasal drip -
posterior
Permukaan Licin Licin Pendarahan -
Edema + +
Septum Cukup lurus/deviasi Cukup lurus
Permukaan licin licin
Warna Merah muda Merah muda
Massa - -
Status Lokalis Faring
Pemeriksaan Kelainan
Palatum mole +
Arkus faring
Simetris/tidak
Warna
Simetris
Merah muda
Presentasi
Edema
Bercak/eksudat
-
- Kasus...
Dinding Faring Warna Merah muda
Permukaan -
Tonsil Ukuran T1 - T1
Warna Merah muda
Permukaan Licin
Detritus -
Eksudat -
Peritonsil Warna Merah muda
Edema -
Abses -
Karies/radiks -
Gigi
Kesan -
Warna Merah muda
Bentuk Normal
Lidah
Deviasi -
Massa -
Resume
● Anamnesis
○ Rhinorrhea sejak 4 tahun lalu.
○ Sekret bersifat serosa non purulen dan banyak.
○ Keluhan memberat dalam 1 bulan terakhir (5 hari dalam 1 minggu) → Persisten.
○ Keluhan terutama dirasakan saat pagi dan malam hari, memberat saat menyapu atau membersihkan
rumah.
○ Kualitas tidur terganggu, aktivitas sehari-hari masih seperti biasa → Derajat sedang-berat.
○ Keluhan disertai kongesti nasal, bersin-bersin (sneezing) 10 – 20 kali/hari dalam 1 minggu terakhir,
dan gatal (icthing) pada hidung serta mata.
○ Keluhan tidak disertai adanya batuk, odinofagia, sefalgia, dan penurunan fungsi pendengaran.
○ RPK : Ibu menderita asma
○ Riwayat alergi : mengaku alergi debu dan dingin
● Pemeriksaan Fisik
○ Allergic shiner +/+
○ Status lokalis THT (Status lokalis hidung : rinoskopi anterior) :
■ Kavum nasi sempit +/+
■ Sekret serosa, cukup banyak, dan tidak berbau pada kedua kavum nasi
■ Konka media hipertofi dan livide +/+
■ Konka inferior hipertofi dan livide +/+
Diagnosis Banding
● Suspect Rhinitis Alergi Persisten Derajat Sedang-Berat
● Suspect Rhinitis Vasomotor
● Suspect Rhinosinusitis Kronik
Pemeriksaan Penunjang
● Hematologi rutin
● Skin prick test
● IgE total dan spesifik
Diagnosis Kerja
● Rhinitis Alergi Persisten Derajat Sedang-Berat
Penatalaksanaan Kasus
● Nonfarmakologi :
○ Hindari alergen spesifik
○ Jaga kebugaran jasmani
○ Makan makanan dengan gizi seimbang
○ Menggunakan masker bila sedang menyapu atau membersihkan rumah
● Farmakologi :
○ Kotrikosteroid intra nasal → Beclomethasone 2 x 1 spray pada lubang hidung kanan dan kiri
○ Antikolinergik intranasal → Ipratropium bromida 2 x 1 spray pada lubang hidung kanan dan kiri
○ Antihistamin H-1 generasi 2 → Desloratadine 5 mg 1x1 PO
○ Evaluasi dalam 3 hari
Prognosis
● Quo ad Vitam : ad Bonam
● Quo ad Functionam : ad Bonam
● Quo ad Sanationam : dubia ad Bonam
Anatomi
dan
Fisiologi
Cavitas Nasi
● Merupakan ruangan besar
berisi udara
● Berbentuk seperti piramid
● Dibatasi oleh tulang-
tulang (terletak di bawah
fossa cranii anterior)
● Bagian depan ditutupi oleh
tulang rawan
Cavitas Nasi...
Regio cavitas nasi :
● Vestibulum nasi → ruang kecil yang
dilapisi epitel kulit dan terdapat
vibrissae
● Regio respiratorius → bagian
terbesar cavitas nasi, kaya akan
vaskularisasi, dan dilapisi oleh epitel
respirasi (silindris selapis)
● Regio olfaktorius → berada di apeks
cavitas nasi, dilapisi oleh epitel
olfaktorius dan terdapat reseptor
olfaktori.
Cavitas Nasi...
● Conchae membagi cavitas nasi
menjadi 4 jalan udara :
○ Meatus nasalis inferior
○ Meatus nasalis media
○ Meatus nasalis superior
○ Resesus spheno-ethmoidalis
Batas Cavitas Nasi
● Atap (apeks) : relatif sempit, tersusun dari depan ke belakang oleh os
frontale, os. Ethmoidale (lamina cribosa), dan os sphenoidal
● Batas medial : septum nasi bagian tengah dibentuk oleh os ethmoidale
dan os vomer
● Batas lateral : concha nasalis superior, concha nasalis media, dan concha
nasalis inferior
● Dasar : sebagian besar oleh os maxilla dan sebagian kecil oleh os
palatinum
● Anterior : Apertura piriformis
● Posterior : Choana
Batas Cavitas Nasi...
Batas Cavitas Nasi...
Batas Cavitas Nasi...
Vaskularisasi Cavitas Nasi
● Vaskularisasi dinding medial
dan lateral cavitas nasi :
○ A. Ethmoidalis anterior
○ A. Ethmoidalis
posterior
○ A. Sphenopalatina
○ A. Palatina major
○ Ramus septi nasi a.
Labialis superior
● Terdapat anastomosis 5
arteri yang meperdarahi
septum nasi yaitu
Kiesselbach area yang
terletak di anterior septum
nasi.
Drainase Vena Cavitas Nasi
● Drainase vena cavitas nasi secara umum
mengikuti arteriae.
○ Vena yang berjalan bersama rami
arteriae yang berasal dari a.
Maxillaris akan bermuara ke dalam
plexus venosus pterygoideus di
dalam fossa infratemporalis.
○ Vena dari daerah anterior cavitas
nasi bergabung dengan vena
fascialis
Persarafan Cavitas Nasi
• Sensorik penciuman N.
olfaktorius (N.I)
• Sensorik umum n. nasociliaris
(cabang N.V1) & n. nasopalatinus
(cabang N.V2)
• Autonom
o simpatis: plexus cervicalis
superior untuk
vasokontriksi
o parasimpatis: serabut post
ganglioner dari N.VII
untuk kontrol sekresi
kelenjar mucus
Sinus Paranasalis
● Sinus Maxillaris
● Sinus Frontalis
● Sinus sphenoidalis
● Cellulae Ethmoidales
Sistem Drainase Sinus
Sphenoidalis
Reccesus
Sphenoethmoidalis
Cellulae
Ethmoidales
Posterior
Cellulae Meatus Nasi
Ethmoidales Superior
Anterior et Media
Sinus
Frontalis Hiatus Meatus Nasi
Semilunaris Media
Sinus
Maxillaris