Anda di halaman 1dari 11

ASSALAMUALAIKUM WR.

WB

BANK SENTRAL, SISTEM PEMBAYARAN,


DAN ALAT PEMBAYARAN DALAM
PEREKONOMIAN INDONESIA

SITI RADHIYYA HUMAYRA R.


X IPS 3
BANK SENTRAL
Bank berbeda dengan bank sentral, Bank adalah badan usaha
yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya dalam bentuk kredit dan
bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf
hidup masyarakat. Bank sentral adalah suatu lembaga yang
melaksanakan kebijakan publik melalui sektor perbankan
untuk mempengarhi variabel ekonomi. Tujuan utamanya
adalah untuk mempertahankan stabilitas sistem moneter dan
sistem pembayaran
BANK SENTRAL DI INDONESIA :
Bank Indon esia adalah bank sentral negara Indon esia. Awalnya bank
sent ral ini didirik an oleh Beland a yang dinamakan De Javasche Bank .
Set elah Indonesia merdeka, bank tersebut dinasionalisasi menjadi Bank
Indonesia.
TUJUAN/FUNGSI BANK
SENTRAL
Tujuan :
atau fungsi bank sentral ata u Bank Indon esia ya ng ut ama adalah
un tuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai rupiah. Kestabilan nilai rupiah
yang dim aksud terdiri dari dua asp ek yaitu:

•Kestabilan t erhad ap b arang dan jasa, yang tercermin dalam kestabilan


tingkat inflasi di Indon esia
•Kestabilan t erh ad ap m at a uang negara lain, yang tercermin dalam nilai
tuk ar mata uang asing (kurs)
SISTEM PEMBAYARAN

Sistem pembayaran: sebuah sistem yang berhubungan dengan


pemindahan sejumlah uang dari satu pihak ke pihak lainnya
atau bisa disebut sebagai cara melakukan pembayara n.
Sistem pembayarannya dapat menggunakan sistem yang
sederhana hingga sistem yang kompleks dimana harus
melibat kan beberapa pihak dalam transaksinya (seperti bank,
lembaga keuangan selain bank, bank sentral, dll).
PERAN BANK INDONESIA DALAM SISTEM PEMBAYARAN :
Kewenangan me n gat ur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dilaksanakan
oleh bank sent ral Ind onesia yait u Bank Indone sia. Bank Ind on esia m emiliki hak
unt uk menetapkan dan memberlakukan kebijakan sistem pembaya ran di Indon esia
melalui Undang-Undang Bank Indon esia pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999
yang kem udian direvisi pada Undang-Und ang Nomor 6 Tahun 2009. Peran Bank
Indone sia dalam sistem pembaya ra n mencakup:

• Kewenangan untuk m emberika n izin dan perset uju an kepada p enyedia


jasa pembayaran untuk ikut di dalam sistem pemb ayaran .
• Pen gawasan .
• Menentuka n stand ar-stan dar tertentu pada alat pembayaran dan menentukan alat
pembayaran apa saja yan g dapat digunakan pada sistem pembayara n di Indone sia
PRINSIP KEBIJAKAN SISTEM PEMBAYARAN BANK INDONESIA :
Bank Indo nesia mengacu kepada empat prinsip kebijakan, ya itu :
• Keamanan : Mengelola berbagai risiko; risiko likuidita s, risiko kredit, risiko
fraud.
• Efisiensi: Sistem pembaya ran harus bersifat efisien bagi masya raka t.
• Kesetaraan Akses: Mencegah terjadinya praktek monopoli p ada
p enyelenggaraan sistem p embayaran .
• Perlindun gan Konsumen: Harus dapat menjamin aspek-aspek perlindungan
konsum en serta kepastian hukum .
PENYEDIA JASA SISTEM PEMBAYARAN DI INDONESIA :
Beberap a lembaga tersebut adalah lembaga k euan gan b aik b ank yaitu bank
u m u m (Mandiri, B C A, B NI, B T P N, B R I, dll) maupun lembaga keuangan
non­ bank (digital wa llet/e lectronic money seperti GO-PAY, OVO, Doku
Wallet, Dana, dll, peru sah aan asur an si, kopera si simpan pinjam, pasar
m odal, dll).
ALAT PEMBAYARAN

Alat pembayara n digunaka n sebagai media unt uk


melakukan berbag ai macam t ra nsaksi. Alat ini
t idak ha nya berbentuk t u na i, namu n dapat juga
dalam bent uk non t unai .
ALAT PEMBAYARAN TUNAI (cash based) :

Tunai merupakan alat pembayaran yang paling konvensional, yait u


menggunaka n ua ng kartal yang terdiri dari uang kertas dan uang logam. Di
Indonesia sendiri, yang berhak untuk mencetak ua ng kartal adalah Bank
Indonesia melalui UU Bank Sentral No. 13 Tahun 19 6 8 pasal 26 ayat 1 .
Pembayaran menggunak an uang kartal memang paling umum ditemukan
dalam kehidupan sehari-hari karena mudah digunaka n unt uk transaksi
dengan nominal yang kecil.

Kelemaha n ua ng tunai :
• Biaya pengadaa n atau pencetakan uang yang mahal.
• Inefisiensi wakt u dalam penggunaan seperti ketika melakukan
pembayara n di pintu masuk loket (seperti KRL/Transjakarta).
• Risiko lain seperti pencurian dan pemalsuan uang .
ALAT PEMBAYARAN NON TUNAI :
Alat pembayaran non t unai adalah seluruh alat pembayaran selain tunai (uang kartal).
Alat pembayaran non tunai atau uang giral biasa digunakan untuk melakukan
pembayaran transaksi yang berjumlah besar sehingga lebih efisien dibandingkan
pembayaran dengan uang kartal. Jenis-jenis alat pembayara n non tunai:

• Cek: bukti per mintaan nasabah kepada bank unt uk mencairkan dana sesuai yang
jumlah dan nama penerim a yang tert ulis dalam cek.
•Giro: bukti permintaan pemind ahan sejumlah uang dari rekening seseorang kepada
rekening nasabah lain sesuai jumlah dan nama yang tertulis.
• N ota Debit: bukti t ransaksi untuk mengurangi utang usaha ya ng harus dilunasi.
• Kart u Kredit: alat pembayaran berbentuk kartu yang diterbitkan oleh bank dimana
ba nk meminjamkan uang terlebih dahulu kepada nasabah untuk melakukan
pembayaran.
• Uang elekt ronik: pengganti uang tunai, nasabah menyetorkan uang t unai mereka ke
dalam uang elektronik.
ALAT PEMBAYARAN INTERNASIONAL :
Pembayaran internasiona l dapa t dilakukan dengan berbagai macam cara, baik denga n alat
pembayaran tunai maupun non t unai. Contoh pem bayaran tunai internasional adalah ketika turis
manca nega ra melakukan transaksi tunai di negara lain.

Alat pem bayaran internasional non tunai dapat berupa:

• Cek: pembeli dapat membayarkan jumlah pembayarannya menggunakan cek melalui


bank penjual di negara si penjual.
• Wesel Pos: pembeli dapat menggunakan jasa bank yang memiliki layanan wesel pos untuk
mengirim uang dari dalam negeri ke luar negeri sesuai dengan nama dan nominal yang tertulis
pada wesel pos tersebut.
• Kartu Kredit: pembeli dapat menggunakan kart u kredit sesuai dengan jaringan kartu tersebut
(Union Pay, MasterCard, Visa, dll).
• Online Paymen t: mirip dengan uang elektronik dimana nasabah dapat mengisi uang tunai ke dalam
akun nasabah atau menyambungkan akun online payment mereka dengan kartu kredit. Contoh:
PayPal
• Cryptocurrency: alat i ni disusun berdasarkan kode-kode digital yang rumit membuatnya berbeda
dengan pada umumnya. Beberapa negara telah menerima pembayaran mengunakan
cryptocurrency sebagai salah sat u instrumen pembayaran
SEKIAN PRESENTASI DARI SAYA, KURANG LEBIH
MOHON MAAF
WASSALAMUALAIKUM WR. WB.

SITI RADHIYYA HUMAYRA R.


X IPS 3

Anda mungkin juga menyukai