Anda di halaman 1dari 40

MEKANISME

PERDAGANGAN
EFEK
Anggota Kelompok 2

👧 👦 👧
Mega Nadia Aprilia Made Ariadi Ni Kadek Meigi Antika
(1907531124) Sudarmayasa Putriani
(1907531126) (1907531127)

👦 👦 👧
Kaleb Yordan I Dewa Gede Dalem Ayu Sugandha
Simanjuntak Praja Dhita (1907531141)
(1907531128) (1907531135)

2
Proses dan Prosedur Jual Beli Efek

Mekanisme Perdagangan Efek di Pasar Modal


Perdagangan efek di Pasar Modal terjadi karena adanya
pihak yang menjual dan pihak lain yang bersedia
membeli pada harga yang disepakati oleh kedua pihak
tersebut. Kepemilikan saham dulunya dibuktikan melalui
sertifikat saham/warkat.

3
Proses Perdagangan Efek atau
Saham

1. Menjadi Nasabah di Perusahaan Sekuritas


Biasanya nasabah diminta untuk menyerahkan beberapa data
seperti diperlukan penyerahan fotokopi KTP(Kartu Tanda
Penduduk) dan NPWP(Nomor Pokok Wajib Pajak), mengisi dan
menandatangani dokumen pembukaan rekening (opening account)
di atas materai 6000, yang memuat informasi tentang identitas
nasabah secara lengkap, nomor kontak, nomor rekening bank,
tujuan investasi, jumlah setoran, ahli waris, dan informasi lainnya.
Proses Perdagangan Efek atau
Saham

2. Pemesanan Saham
Setelah melakukan langkah pertama di atas, investor sudah dapat
melakukan pemesanan jual-beli saham baik secara langsung di
galeri yang disediakan perusahaan sekuritas, ataupun dengan cara
menelepon pialang perusahaan sekuritas bersangkutan, atau dapat
juga dengan cara online trading.
Proses Perdagangan Efek atau
Saham

3. Transaksi Berhasil (Done)


Tahap ini terjadi apabila pemesanan yang dilakukan pada tahap
kedua bertemu dengan harga yang sesuai, yang kemudian dicatat
sebagai transaksi yang telah berhasil(done). Trader akan
memberikan trade confirmation, sebagai konfirmasi sekaligus bukti
bahwa transaksi telah berhasil pada hari itu juga, baik melalui
telepon, email, ataupun lembaran trade confirmation.
Proses Perdagangan Efek atau
Saham

4. Penyelesaian Transaksi (Settlement)


Penyelesaian transaksi (settlement) merupakan tahapan terakhir
dalam siklus transaksi jual-beli saham. Bursa Efek Indonesia (BEI)
membutuhkan waktu 3 hari bursa untuk menyelesaikan proses ini,
antara lain digunakan untuk kliring, pemindahbukuan dan
sebagainya. Sedangkan dalam online trading, proses kliring,
pemindahbukuan dan sebagainya dilakukan secara online. Setelah
proses transaksi berhasil, investor dapat mengecek saldo akhir
rekeningnya secara online.
Pelaksanaan Pesanan Nasabah Oleh Anggota
Bursa Efek

1 Anggota Bursa Efek (AB) yang menerima pesanan dari nasabahnya


. untuk melakukan transaksi dan atau akan melakukan transaksi
untuk kepentingannya sendiri atas Efek yang tercatat di Bursa,
wajib melaksanakan transaksi tersebut melalui sistem perdagangan
Bursa.

2. Anggota bursa Efek wajib melakukan verifikasi atas setiap pesanan


yang diterima dari nasabahnya, guna mendukung pengendalian
internal dan untuk mencegah terjadinya perdagangan yang tidak
wajar.

8
Pelaksanaan Pesanan Nasabah Oleh Anggota
Bursa Efek

3. Pesanan jual dan atau beli yang dapat dilaksanakan di Bursa oleh
Anggota bursa hanya pesanan terbatas (limit order) yaitu pesanan
yang dilaksanakan oleh Aanggota bursa sampai dengan batas harga
yang ditetapkan oleh nasabahnya.

4. Setiap instruksi dan pesanan jual dan atau beli, wajib tercatat di
bagian Pemasaran yang memuat data waktu dan nomor urut, nomor
rekening nasabah, jumlah dan nama (atau kode) Efek, batasan
harga, jenis transaksi (jual/beli), serta keterangan mengenai status
nasabah (asing/lokal), dan instruksi khusus, jika ada sebelum
dimasukan ke JATS(jakarta automated trading system).

9
Pelaksanaan Pesanan Nasabah Oleh Anggota
Bursa Efek

5. Pesanan jual dan atau beli yang telah disetujui oleh Anggota bursa
wajib diteruskan ke JATS satu per satu per pesanan nasabah (tidak
digabung) berdasarkan urutan waktu (prioritas waktu) disetujuinya
pesanan tersebut.

6. Penawaran jual dan atau permintaan beli yang dimasukkan ke JATS


wajib dilengkapi dengan data identitas tunggal nasabah (Single
Investor Identity/SID).

10
Pelaksanaan Pesanan Nasabah Oleh Anggota
Bursa Efek

7. Penawaran jual dan atau permintaan beli nasabah atas Efek selain
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) hanya boleh
ditransaksikan oleh Anggota bursa di Pasar Reguler, kecuali
nasabah menginstruksikan atau menyetujui secara tertulis bahwa
penawaran jual atau permintaan belinya ditransaksikan di Pasar
Tunai atau Pasar Negosiasi.

8. Anggota bursa hanya dapat memberikan pesanan titipan jual atau


beli kepada Anggota bursa lain apabila Anggota bursa yang
bersangkutan dalam keadaan dikenakan larangan sementara
melakukan aktivitas perdagangan di Bursa (suspensi)

11
Segmen Pasar di Bursa

Segmen Pasar di BEI terdiri dari:

Pasar Reguler Pasar Negosisasi Pasar Tunai

Saham Waran

HMETD

12
Proses Tawar Menawar

13
Di Pasar Reguler dan Pasar
Tunai
1. Berpedoman pada harga pembukaan.
2. Tawar menawar, persentase auto rejection dan patokan harganya berpedoman
pada : Harga previous, Harga teoritis hasil tindakan korporasi, dan Harga
perdana
3. Penawaran jual atau permintaan beli diproses oleh JATS dengan memperhatikan
prioritas harga.
4. Memberikan prioritas kepada permintaan beli atau penawaran jual yang
diajukan terlebih dahulu (time priority)
5. Sebelum transaksi bursa terjadi, Anggota Bursa Efek (AB) dapat mengubah atau
membatalkan penawaran jual dan atau permintaan beli yang sudah dimasukkan
ke JATS.
6. Seluruh penawaran jual dan atau permintaan beli yang belum
diperjumpakanoleh JATS (open order) di Sesi II, akan dilanjutkan secara
otomatis keperdagangan sesi Pre-closing oleh JATS
14
Di Pasar Negosiasi
1. Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Negosiasi dilakukan melalui proses
tawar-menawar secara individual.
2. Hasil kesepakatan tawar-menawar menjadi Transaksi Bursa saat dikonfirmasikan
oleh AB yang menjadi lawan transaksi.
3. Anggota Bursa Efek yang belum mempunyai lawan transaksi di Pasar Negosiasi
dapat menyampaikan informasi tampilan informasi.
4. Anggota Bursa Efek yang memberikan informasi melalui tampilan informasi
dapat mengubah atau membatalkan penawaran jual dan atau permintaan beli
tersebut.
5. Apabila Harga Transaksi Bursa di Pasar Negosiasi hasil kesepakatan berada di
luar batasan Auto Rejection yang ditetapkan di Pasar Reguler, maka Anggota
Bursa Efek yang bersangkutan harus melaporkan kepada Bursa alasan dan tujuan
dilakukannya transaksi dimaksud

15
Penyelesaian Transaksi Bursa Pasar
Reguler dan Pasar Tunai

1. Penyelesaian transaksi bursa di pasar reguler dan pasar tunai dijamin


oleh KPEI.
2. Penyelesaian transaksi bursa di pasar regular dan pasar tunai dilakukan
secara netting + offsetting

16
Penyelesaian Transaksi
Bursa Pasar Negosiasi
1. Waktu penyelesaian transaksi bursa di pasar negosiasi ditetapkan berdasarkan
kesepakatan antara Anggota Bursa Efek jual dan Anggota Bursa Efek beli dan
diselesaikan secara per-transaksi.
2. Dalam hal Anggota Bursa Efek beli dan Anggota Bursa Efek jual tidak
menetapkan waktu penyelesaian transaksi bursa, maka penyelesaian transaksi
bursa dilakukan selambat-lambatnya pada hari bursa ke-3 setelah terjadinya
transaksi (T+3).
3. Pada Hari Bursa yang sama dengan terjadinya transaksi (T+0) khusus untuk
hari bursa terakhir perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

17
Jam dan Sesi Perdagangan

Pre-Opening

Normal Sesi 1
(Senin-Kamis)
Sesi 2
Perdagangan Jumat

Pre-Closing

Pre Post closing

18
Jam dan Sesi Perdagangan

19
1. Sesi Pre Opening
Perdagangan di pasar reguler dimulai dengan sesi pre-opening
pada setiap hari perdagangan. Dalam sesi tersebut dimasukkan
order jual dan beli untuk membentuk harga pre-opening.

08:45:00 - 08:55:00 Anggota bursa memasukkan order jual


dan beli
08:55:01 - 08:59:59 JATS melakukan proses penetapan harga
preopening dan pengalokasian transaksi
2. Sesi Perdagangan Sesi I dan II
3. Sesi Pre-Closing
4. Sesi Post-Closing
Fraksi Harga

Untuk menjaga mekanisme perdagangan berjalan secara teratur,


wajar dan efisien, Bursa Efek Indonesia mempunyai aturan
yang tertuang dalam peraturan Perdagangan II-A Perihal
mekanisme perdagangan efek

24
Auto Rejection

25
Auto Rejection

Auto Rejection merupakan pembatasan minimum dan maksimum suatu kenaikan


dan penurunan harga saham dalam jangka waktu satu hari perdagangan di bursa.
Sistem bursa akan menolak order jual atau beli yang masuk secara otomatis jika
harga saham telah menembus batas atas atau bawah yang telah ditetapkan oleh
Bursa Efek Indonesia

Jadi, Auto Rejection adalah penolakan secara otomatis oleh Jakarta Automatic
Trading System (JATS) terhadap penawaran jual dan permintaan beli yang
dimasukkan ke dalam JATS sebagai akibat dilampauinya batasan harga yang
ditetapkan oleh Bursa Efek.

26
Batasan Auto Rejection
Batasan Auto Rejection yang berlaku saat ini sesuai Keputusan Direksi nomor Kep-
00023/BEI/03-2020 :

Catatan :
1. Khusus Saham yg IPO atau baru Listing (pertama kalinya diperdagangkan),
batasannya sebesar dua kali dari persentase Auto Rejection
2. Maksimal pembelian saham sebanyak 50.000 lot atau 5% dari jumlah efek tercatat
(mana yg lebih kecil). Jika lebih dari itu, maka akan kena Auto Rejection
3. Sejak pandemi, ARB diubah menjadi 7% (Auto Rejection asimetris) untuk menahan
penurunan harga saham dan IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) secara
signifikan.

27
Auto Rejection Atas (ARA)
Saham yang naik signifikan hingga menyentuh batas atas yang ditetapkan bursa akan
mengalami Auto Rejection Atas (ARA). Ciri-ciri saham yang terkena ARA adalah tidak
ada lagi order di antrian jual (offer) .
Contohnya, saham X ditutup di harga Rp3.000 kemarin. Batasan auto rejection pada harga
saham ini adalah sebesar 25%. Kenaikan harga saham X pada hari ini maksimal adalah:
Rp3.000 + (Rp3.000 x 25%) = Rp3.750. Jika saham X telah melampaui harga Rp3.750
maka saham X akan terkena ARA.

Auto Rejection Bawah (ARB)


Auto rejection Bawah (ARB) terjadi ketika harga saham turun secara signifikan. Ciri-ciri
saham yang terkena ARB adalah tidak ada lagi order di antrian beli (bid). Contohnya,
saham Y ditutup di harga Rp5.000 kemarin. Batasan auto rejection yang berlaku sejak
pandemi adalah sebesar 7%. Penurunan harga saham Y maksimal adalah Rp5.000 –
(Rp5.000 x 7%) = Rp4.650. Jika saham Y telah mencapai batas bawah di harga Rp4.650,
maka saham Y akan terkena ARB.

Mengapa Perlu Auto Rejection?

28
Mekanisme Transaksi
Marjin dan Short Selling

29
Transaksi Margin

Margin Trading (transaksi marjin) merupakan suatu metode perdagangan saham dengan
menggunakan dana yang disediakan oleh pihak ketiga. Pihak ketiga yang dimaksudkan
di sini adalah perusahaan sekuritas (broker). Sebagai suatu metode perdagangan, margin
trading digunakan dalam transaksi jual beli saham di mana dana yang digunakan untuk
membeli saham tersebut berasal dari pinjaman yang diberikan oleh perusahaan sekuritas
kepada investor.

Dalam margin para investor dikenakan beban bunga, seperti pada umumnya ketika kita
berhutang (tiap perusahaan sekuritas berbeda). Jika biasanya dalam berhutang kita
memberikan jaminan barang ataupun surat – surat penting, maka dalam margin trading
ini yang dijaminkan adalah saham yang kita beli tersebut.

30
Transaksi Margin

Jika nasabah tidak bisa mengembalikan dana yg sudah dipinjam, perusahaan


sekuritas akan melakukan forced sell yang merupakan aksi jual paksa oleh
perusahaan sekuritas atas portofolio saham nasabah. Hal ini dilakukan
apabila nasabah tidak menyelesaikan kewajibannya kepada sekuritas terkait
pembelian saham meskipun sudah mencapai masa jatuh tempo yang
umumnya T+4 (transaksi plus 4 hari). Namun tentunya tiap sekuritas
memiliki persentase dan perhitungan yang berbeda tergantung resiko

31
Short Selling

Short selling adalah suatu cara yang digunakan dalam penjualan saham di mana investor
atau trader meminjam saham(on margin) untuk menjual saham (yang belum dimiliki)
tersebut dengan harga tinggi dengan harapan akan membeli kembali dan
mengembalikan pinjaman saham ke pialangnya pada saat saham turun.

Transaksi short selling ini berbeda dengan transaksi jual-beli biasa dalam empat hal.
1. Investor menjual dulu kemudian baru membeli.
2. Investor mendapat untung justru kalau harga turun.
3. Investor melepas sekuritas yang bukan miliknya.
4. Dibandingkan dengan transaksi biasa short selling sangat beresiko.

32
Dasar Hukum Margin Trading dan Short
Selling

Di Indonesia transaksi margin trading dan short selling ini diatur oleh
Peraturan Bapepam-LK (sekarang OJK) Nomor V.D.6 tentang Pembiayaan
Penyelesaian Transaksi Efek oleh Perusahaan Efek bagi Nasabah dan
Peraturan Bursa Efek Jakarta Nomor 19 Tahun 1997 tentang Transaksi Marjin.
Serta Keputusan Ketua Bapepam-LK No. Kep-556/BL/2008 tentang
Pembiayaan Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah Dan
Transaksi Short Selling Oleh Perusahaan Efek. Pada dasarnya transaksi short
selling di Indonesia diperbolehkan. Namun, Bapepam-LK (OJK) tetap
menentukan rambu-rambu transaksi short selling seperti apa yang dibolehkan.

33
Efek Tidak Dijamin dan
Transaksi dipisahkan

34
Efek yang ditetapkan oleh Bursa Efek dan Lembaga Kliring dan Penjaminan berdasarkan
persyaratan tertentu yang penyelesaian transaksinya tidak dijamin sebagaimana diatur
dalam Pasal 1 angka 11 Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 26/POJK.04/2014
Tentang Penjaminan Penyelesaian Transaksi Bursa.

Kriteria Efek Tidak Dijamin dan Transaksi Dipisahkan

Pola Transasksi Volume Transasksi Frekuensi Transasksi

Fluktuasi Harga Konsentrasi Informasi Lain Yang


Kepemilikan Bersifat Material
Efek
35
Biaya berdasarkan nilai per transaksi Anggota Bursa Efek
yang bersangkutan

 Untuk transaksi di Pasar Reguler  Untuk biaya transaksi setelmen


dan Pasar Tunai sebesar 0,018% kepada KSEI sebesar 0,003%
dari nilai per transaksi, atau dari nilai per transaksi.
minimum Rp20.000.000 per bulan  PPN dan PPH diatur dalam
 Untuk transaksi di Pasar Negosiasi Peraturan Menteri Keuangan SE-
berdasarkan kebijakan Bursa 06/PJ4/1997 Dirjen Pajak
 Untuk biaya transaksi jasa kliring Tanggal 20 Juni 1997 Perihal
penjaminan efek Indonesia sebesar Pelaksaan pemungutan Pajak
0,009% dari nilai per transaksi. Penghasilan atas Penghasilan
Penjualan saham di Bursa Efek.

36
Penghentian Perdagangan

37
Penghentian Perdagangan

1. Penghentian sementara pelaksanaan perdagangan efek di bursa, dimana karena:

a. Permasalahan teknis pada JATS dan atau sistem Remote trading


b. Permasalahan teknis pada sistem kliring dan penjaminan KPEI dan atau sistem
penyimpanan dan penyelesaian KSEI
c. Terjadinya kepanikan pasar dalam transaksi jual beli yang mengakibatkan
IHSG menurun sangat tajam paling lama 1 (satu) sesi perdagangan
d. Bencana, antara lain: gempa bumi, banjir, kebakaran
e. Terjadinya gangguan keamanan, sosial dan politik
f. Terjadinya gangguan pada infrastruktur sosial seperti jaringan listrik,
telekomunikasi dan transportasi

38
Penghentian Perdagangan
2. Penghentian sementara perdagangan atas suatu Efek tertentu di Bursa apabila
terjadi pergerakan harga yang tidak wajar atas Efek tersebut

3. Jika penghentian sementara terjadi, maka transaksi Bursa yang sudah terjadi
sebelum dihentikannya perdagangan tetap berlaku kecuali terdapat inkonsistensi
data, kesalahan data dan atau hilangnya data Transaksi Bursa pada JATS

4. Bursa menghentikan sementara perdagangan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu


dan atau Waran apabila perdagangan saham yang mendasari diterbitkannya tersebut
dihentikan sementara

5. Untuk menjaga kelangsungan perdagangan Efek di Bursa, Bursa dapat menerapkan


sistem dan tata cara perdagangan lainnya sesuai dengan rencana kelangsungan
usaha yang telah memperoleh persetujuan OJK

39
Thanks!
Any questions?

40

Anda mungkin juga menyukai