Anda di halaman 1dari 20

SISTEM PENGISIAN DAN

SISTEM STARTER
HERU NUGROHO
18
XI TKR 5
SISTEM PENGISIAN
• Sistem pengisian adalah skema penghasil energi listrik yang disalurkan ke semua sistem kelistrikan
kendaraan sebagai sumber arus serta melakukan pengisian terhadap daya baterai.Sistem pengisian
akan menghasilkan energi listrik selama mesin dihidupkan. Itu karena sistem pengisian menggunakan
putaran mesin sebagai sumber tenaganya.Listrik yang dihasilkan, akan langsung dipakai untuk
menghidupkan lampu, klakson serta kelistrikan mesin.
• Fungsi sistem pengisian ada dua yakni ;
• Menyuplai kebutuhan listrik mobil ketika mesin hidup
• Mengisi daya baterai yang terkuras saat proses starting
Prinsip Kerja Sistem Pengisian
• Sistem pengisian bekerja dengan mengubah energi gerak (putaran mesin) menjadi energi
listrik. Ini mirip dengan generator yang mengubah energi gerak menjadi energi listrik.Untuk
melakukan perubahan energi tersebut, sistem pengisian menggunakan komponen bernama
altenator.Altenator adalah komponen mirip seperti generator AC yang dapat melakukan
perubahan energi gerak ke energi listrik menggunakan prinsip elektromagnetik.
• Prinsip elektromagnetik ini mengacu pada hukum Faraday yang berbunyi ;
• Ketika sebuah medan magnet berputar secara terus menerus memotong kumparan maka
akan membangkitkan beda potensial pada kumparan tersebut.
• Dari hukum diatas bisa disimpulkan arus listrik akan mengalir pada kumparan yang
berpotongan dengan medan magnet.
Konstruksi dan Rangkaian Pengisian
• Seperti yang kita singgung diatas, komponen utama sistem pengisian ada pada altenator.
Didalam altenator sendiri terdapat dua komponen utama yakni

• Rotor coil, merupakan kumparan berputar yang menghasilkan medan magnet.


• Stator coil, merupakan kumparan diam yang terletak disekitar rotot berfungsi untuk
menangkap medan magnet yang berpotongan.
• Cara kerjanya, rotor akan berputar didalam stator. Karena rotor ini memiliki medan magnet,
maka putaran rotor akan menimbulkan perpotongan garis gaya magnet yang memicu
terjadinya aliran listrik pada stator.
• Siapa yang menggerakan rotor ?
• Crankshaft mesin menjadi sumber tenaga dari rotor. Pada altenator, rotor akan terhubung
dengan sebuah pulley, dan pulley ini akan dihubungkan ke crankshaft mengunakan V belt.
• Besar kecilnya aliran listrik (tegangan) ini berbanding lurus dengan RPM rotor.
• Artinya, apabila mesin bekerja pada RPM tinggi maka perpotongan antara rotor dan stator
akan semakin cepat, sehingga meningkatkan tegangan yang dihasilkan.Sementara itu,
kelistrikan mesin dibatasi hanya 12 Volt.Oleh sebab itu, arus dari altenator tidak secara
langsung dihubungkan ke beban kelistrikan mobil.
1. Pertama arus akan disearahkan

Karena kelistrikan mobil menggunakan arus DC, maka arus dari altenator yang memiliki arus AC harus
disearahkan terlebih dahulu.

Rectifier berfungsi untuk menyearahkan arus AC menjadi DC. Cara kerja rectifier ini adalah dengan
memanfaatkan dioda untuk memblok aliran listrik kesalah satu arah.

Sehingga arus hanya mengalir satu arah (DC).


• 2. Tegangan listrik dari altenator akan diregulasiIni dia komponen yang mencegah terjadinya
overvoltage pada kelistrikan mobil. Regulator adalah komponen yang bisa menahan
tegangan listrik dari altenator agar tidak berlebihan.Tegangan maksimal pengisian listrik
umumnya ada di angka 14 Volt.
• Cara kerjanya, ketika RPM mesin naik hingga sekitar 2.000 RPM, maka akan ada
penambahan tegangan pengisian. Regulator akan mengurangi medan magnet pada
rotor.Sehingga peningkatan tegangan output pengisian tidak terlalu signifikan sekitar 13 - 14
Volt saja.Namun apabila RPM mesin tinggi, tegangan pengisian yang dihasilkan bisa
melebihi 15 V sehingga regulator akan menghentikan kemagnetan pada rotor hingga RPM
mesin turun.Bagaimana bisa regulator mengatur kemagnetan pada rotor ?Ini ada pada
internal regulator, ada yang menggunakan kontak point (regulator konvensional) dan ada
pula yang menggunakan IC regulator.Setelah arus listrik pengisian melewati regulator, maka
selanjutnya listrik ini bisa langsung disalurkan ke baterai dan ke sistem kelistrikan mobil.
KOMPONEN SISTEM PENGISIAN
• Total ada sekitar 6 komponen pada sistem pengapian yang terdiri dari :

• Kunci kontak untuk mengaktifkan medan magnet pada rotor coil


• Altenator untuk mengubah energi
• Rectifier untuk menyearahkan arus listrik
• Regulator sebagai pengatur tegangan pengisianAki/baterai sebagai
penyimpan listrik
• Wiring sebagai pengalir arus listrik pada sistem pengisian
SISTEM STARTER

A.      Pengertian Sistem Starter


• Sistem starter adalah bagian dari sistem pada kendaraan untuk memberikan putaran
awal bagi engine agar dapat menjalankan siklus kerjanya. Dengan memutar fly
wheel, engine mendapat putaran awal dan selanjutnya dapat bekerja memberikan
putaran dengan sendirinya melalui siklus pembakaran pada ruang bakar.
• Cara Kerja Sistem Motor Starter

Cara kerja motor starter, dimulai ketika kita memutar kunci kontak.

Saat kunci kontak berada di posisi “ON” relay utama atau main relay akan
terhubung, menyebabkan arus dari baterai mengalir ke semua sistem
kelistrikan mobil.
• Saat kunci kontak diputar pada posisi “ST”, relay starter switch akan
terhubung sehingga arus akan mengalir dari baterai ke terminal 50 pada
starter clutch.
• B. Fungsi Sistem Starter
      

• Mesin kendaraan tidak dapat hidup dengan sendirinya tanpa


adanya alat penggerak tenaga dari luar sebagai penggerak
awal terjadinya proses pada motor bakar. Sistem stater pada
motor bakar dipasangkan berfungsi sebagai penggerak awal
sehingga mesin dapat melakukan proses pembakaran
didalam ruang bakar. Motor stater sebagai penggerak mula
harus dapat mengatasi tahanam-tahanan motor misalnya :
• 1. Tekanan kompresi
     

• 2. Gesekan pada semua bagian yang bergerak


     

• 3. Hambatan dari minyak pelumas , sewaktu masih dingin kekentalannya.


     
• C.      Jenis Sistem Starter
• 1.      Starter Mekanik
• Adalah starter yang digerakkan dengan tenaga manusia, contohnya, kick starter (starter kaki),
slenger (starter untuk mesin diesel, dan beberapa type mobil lama)
• 2.      Starter Elektrik
• Adalah starter yang sumber tenaganya berasal dari arus listrik. Starter jenis ini banyak
digunakan pada mobil dan saat ini banyak diaplikasikan pada sepeda motor.
• 3.      Strarter Pneumatik
• Adalah starter yang sumber tenagannya dari udara yang bertekanan. Banyak dipakai pada
mesin-mesin kapal laut. Karena mesin kapal cukup besar, maka digunakan starter jenis ini.
• D.      Komponen Sistem Starter
• 1.      Komponen Utama Sistem Starter
• a.        Saklar starter
• Berfungsi mengalirkan arus listrik ke relay starter
• b.        Relay starter
• Berfungsi mengalirkan arus yang besar ke motor starter
• c.         Motor starter
• Berfungsi merubah tenaga listrik menjadi momen putar
d.        Batteray
Berfungsi sebagai sumber arus listrik
• 2. Komponen Motor Starter
     

• a. Field Coil ( Kumparan Medan)


     

• Terbuat dari tembaga yang dililitkan pada core motor starter


berfungsi untuk membangkitkan medan magnet, akan tetapi
pada beberapa jenis sepeda motor biasanya pada motor
starter sudah dilengkapi dengan magnet permanen jadi tidak
diperlukan field coil (kumparan medan) untuk
membangkitkan medan magnet.
• b. Armature (jangkar)
     

• Berfungsi merubah energy listrik menjadi energy mekanik,


dalam bentuk gerak putar atau sebagai penghasil momen
putar.
• Pada armature terdapat komutator yang bersentuhan
langsung dengan brush yang berfungsi sebagai terminal
kumparan armature (jalan masuknya arus dari brush).
c.       Yoke dan Pole Core
Yoke(rumahan starter) berfungsi sebagai tempat untuk mengikatkan
pole core. Yoke terbuat dari logam yang berbentuk silinder.
Sedangkan pole core berfungsi untuk menopang field coil dan
memperkuat medan magnet yang ditimbulkan field coil.
d.      Brush (Sikat)
Brush terbuat dari tembaga lunak, dan berfungsi untuk meneruskan arus
listrik dari field coil ke armature coil langsung ke massa melalui komutator.
Umumnya sarter memiliki empat buah brush, yang dikelompokkan menjadi
dua.
·         Dua buah disebut dengan brush positif.
·         Dua buah disebut dengan brush negative.
e.         Sarter Clutch
Sarter clutch berfugsi untuk memindahkan momen punter saft
kepada roda penerus, sehingga dapat berputar.Sarter clutch juga
berfungsi sebagai pengamandari armature coil bilamana roda
penerus cenderung memutarkan pinion gear
f.         Sakelar Magnet (Magnetic Switch)
Sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear
ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada
sirkuitmotor starter melalui teminal utama.
g.      Armetur Brake
Armature brake berfungsi sebagai pengereman putaran armature setelah lepas dari
perkaitan dengan roda penerus.

Anda mungkin juga menyukai