Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara Saat ini jasa penerbangan telah menjadi kebutuhan masyarakat luas, bukan hanya masyarakat berpendapatan tinggi tetapi telah dibutuhkan oleh banyak masyarakat berpendapatan menengah dan rendah.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara
Jumlah penduduk bertambah, tingkat
pendapatan masyarakat meningkat, keinginan masyarakat melakukan perjalanan udara meningkat, yang berarti mobilitas penduduk meningkat.
Jasa penerbangan memiliki karakteristik utama
yaitu kecepatan tinggi dan kenyamanan. kwt_pertumbuhan lalu lintas udara Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara Penumpang udara dari dan ke kota tersebut melakukan berbagai perjalanan, misalnya bisnis/perdagangan, dinas, wisata, liburan, serta urusan keluarga dan sebagainya, yang memberikan dampak positif terhadap peningkatan perdagangan, industri, perputaran uang dan perbankan , yang pada akhirnya meningkatkan pendapatan dan tingkat kesejahteraan masyarakat secara berkesinambungan (multiplier effect). kwt_pertumbuhan lalu lintas udara Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara potensi dan perkembangan sosial ekonomi wilayah yang diketahui atau diukur antara lain dengan survei berdasarkan asal dan tujuan penumpang (origin and destination survey) dengan memperhatikan keseimbangan antara perkembangan ekonomi yang mempengaruhi perkembangan pasar atau perkembangan pasar yang mempengaruhi perkembangan ekonomi, serta konsekuensi pembiayaan yang ditimbulkan; kwt_pertumbuhan lalu lintas udara Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara
Potensi sumber daya alam, yaitu potensi sumber
daya alam yang dapat dimanfaatkan secara efisien dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara Perkembangan lingkungan strategis internasional;
Perkembangan lingkungan strategis, baik nasional
maupun internasional, merupakan perkembangan lingkungan yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/ atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. kwt_pertumbuhan lalu lintas udara Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara sistem transportasi nasional merupakan tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai dan danau, transportasi penyebrangan, transportasi laut, transportasi udara, yang membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efisien, berfungsi melayani perpindahan orang dan/atau barang, yang terus berkembang secara dinamis kwt_pertumbuhan lalu lintas udara Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara • Keselamatan dan keamanan penerbangan; • keterpaduan intermoda dan multimoda yang saling menunjang; dan ; • peran bandar udara sebagai simpul dalam Jaringan transportasi udara, pintu gerbang kegiatan perekonomian, tempat kegiatan alih moda transportasi, pendorong dan penunjang kegiatan industri dan/atau perdagangan, pembuka isolasi daerah, pengembangan daerah perbatasan, dan penanganan bencana, serta prasarana memperkukuh Wawasan Nusantara dan kedaulatan negara.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara • Prakiraan permintaan kebutuhan pelayanan penumpang dan kargo, didasarkan pada perhitungan permintaan dan kebutuhan penumpang dan kargo dengan memperhatikan: – potensi penumpang dan kargo tahunan/jam sibuk dengan kajian asal/tujuan penumpang dan kargo (Origin Destination), kemampuan membayar (Ability to Pay:ATP) dan kemauan membayar (Willingness to Pay:WTP);
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara – potensi jaringan/rute penerbangan dengan kajian asal dan tujuan penumpang dan kargo (Origin/ Destination); dan – potensi ketersediaan armada atau pesawat dengan kajian kapasitas penumpang, jarak tempuh pesawat, umur pesawat dan perkembangan teknologi jenis/tipe) pesawat.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Tatanan Kebandarudaraan Nasional
Tatanan Kebandarudaraan Nasional adalah
sistem kebandarudaraan secara nasional yang menggambarkan perencanaan bandar udara berdasarkan rencana tata ruang, pertumbuhan ekonomi, keunggulan komparatif wilayah, kondisi alam dan geografi, keterpaduan intra dan antarmoda transportasi, kelestarian lingkungan, keselamatan dan keamanan penerbangan, serta keterpaduan dengan sektor pembangunan lainnya.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Tatanan Kebandarudaraan Nasional Tatanan kebandarudaraan nasional diwujudkan dalam rangka penye1enggaraan bandar udara yang handal, terpadu, efisien, serta mempunyai daya saing global untuk menunjang pembangun yang berwawasan Nusantara.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Tatanan Kebandarudaraan Nasional Penyelenggaraan bandar udara yang andal), yaitu bandar udara yang disusun dalam jaringan dan simpul yang terstruktur, dinamis dalam memenuhi tuntutan kebutuhan angkutan udara.
Penye1enggaraan bandar udara yang terpadu,
yaitu bandar udara yang saling menunjang dan mengisi peluang dalam satu kesatuan tatanan kebandarudaraan nasional. kwt_pertumbuhan lalu lintas udara Tatanan Kebandarudaraan Nasional Penyelenggaraan bandar udara yang efisien, yaitu bandar udara yang sesuai dengan tingkat kebutuhan, tidak saling tumpang tindih dan tidak terjadi duplikasi dalam melayani kebutuhan angkutan udara.
Penye1enggaraan bandar udara yang berdaya
saing global, yaitu bandar udara yang tidak rentan terhadap pengaruh global serta mampu beradaptasi dalam menghadapi perubahan kebutuhan angkutan udara.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Tatanan Kebandarudaraan Nasional Penyelenggaraan bandar udara untuk menunjang pembangunan nasional, yaitu bandar udara sebagai pintu gerbang perekonomian, dalam rangka pemerataan pembangunan dan keseimbangan pengembangan Indonesia wilayah barat dan Indonesia wilayah timur.
Penyelenggaraan bandar udara untuk menunjang
pembangunan daerah, yaitu bandar udara sebagai pembuka daerah terisolir, tertinggal dan mengembangkan potensi industri daerah.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Tatanan Kebandarudaraan Nasional Penyelenggaraan bandar udara yang berwawasan Nusantara, yaitu bandar udara yang memandang kesatuan politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan, dalam rangka mempersatukan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Tatanan Kebandarudaraan Nasional Tatanan Kebandar udaraan Nasional memuat : 1. peran, fungsi, penggunaan, hierarki, dan klasifikasi bandar udara; serta 2. rencana induk nasional bandar udara.
Peran bandar udara, sebagai:
1. simpul dalam Janngan transportasi sesuai dengan hierarkinya; 2. pintu gerbang kegiatan perekonomian; 3. tempat kegiatan alih moda transportasi; 4. pendorong dan penunjang kegiatan industri dan/ atau perdagangan; 5. pembuka isolasi daerah, pengembangan daerah perbatasan, dan penanganan bencana; serta 6. prasarana memperkukuh Wawasan Nusantara dan kedaulatan negara.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Tatanan Kebandarudaraan Nasional Bandar udara sebagai simpul dalam jaringan transportasi sesuai dengan hierarkinya, yaitu bandar udara dijadikan sebagai titik pertemuan beberapa jaringan dan rute angkutan udara.
Bandar udara sebagai simpul dalam jaringan
transportasi sesuai dengan hierarkinya, ditetapkan dengan memperhatikan ketentuan jaringan dan rute angkutan udara. kwt_pertumbuhan lalu lintas udara Tatanan Kebandarudaraan Nasional Hierarki bandar udara, terdiri: 1.bandar udara pengumpul (hub); dan 2.bandar udara pengumpan (spoke)
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Tatanan Kebandarudaraan Nasional Bandar udara pengumpul (hub), merupakan bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan yang luas dari berbagai bandar udara yang melayani penumpang dan/ atau kargo dalam jumlah besar dan mempengaruhi perkembangan ekonomi secara nasional atau berbagai provinsi yang dibedakan menjadi : 1.bandar udara pengumpul dengan skala pe1ayanan primer, yaitu bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang melayani penumpang dengan jumlah lebih besar atau sarna dengan 5.000.000 (lima juta) orang per tahun;
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Tatanan Kebandarudaraan Nasional 2. bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan sekunder yaitu bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang melayani penumpang dengan jumlah lebih besar dari atau sarna dengan 1.000.000 (satu juta) dan lebih kecil dari 5.000.000 (lima juta) orang per tahun; dan 3. bandar udara pengumpul dengan skala pelayanan tersier yaitu bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan Pusat Kegiatan Nasional (PKN) dan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) terdekat yang melayani penumpang dengan jumlah lebih besar dari atau sama dengan 500.000 (lima ratus ribu) dan lebih kecil dari 1.000.000 (satu juta) orang per tahun.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Tatanan Kebandarudaraan Nasional Bandar udara pengumpan (spoke), merupakan: 1.bandar udara yang mempunyai cakupan pelayanan dan mempengaruhi perkembangan ekonomi lokal; 2.bandar udara tujuan atau bandar udara penunjang dari bandar udara pengumpul; dan 3.bandar udara sebagai salah satu prasarana penunjang pelayanan kegiatan lokal
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Tatanan Kebandarudaraan Nasional Hierarki bandar udara, ditetapkan berdasarkan penilaian atas kriteria sebagai berikut: 1.bandar udara terletak di kota yang merupakan pusat kegiatan ekonomi; 2.tingkat kepadatan lalu lintas angkutan udara; dan; 3.berfungsi untuk menyebarkan penumpang dan kargo ke bandar udara lain.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Tatanan Kebandarudaraan Nasional Bandar udara terletak di kota yang merupakan pusat kegiatan ekonomi, ditunjukkan dengan variabel sebagai berikut: 1.status kota di mana bandar udara tersebut berada sesuai dengan status yang te1ah ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah nasional; dan 2.penggunaan bandar udara.
Tingkat kepadatan lalu lintas angkutan udara, ditunjukkan
dengan variabel: 1.jumlah penumpang datang berangkat dan transit; 2.jumlah kargo; dan 3.jumlah frekuensi penerbangan.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Tatanan Kebandarudaraan Nasional Fungsi untuk menyebarkan penumpang dan kargo ke bandar udara lain, ditunjukkan dengan variabe1 : 1.jumlah rute penerbangan dalam negeri; 2.jumlah rute penerbangan luar negeri; dan 3.jumlah rute penerbangan dalam negeri yang menjadi cakupannya.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Tatanan Kebandarudaraan Nasional Klasifikasi bandar udara, terdiri atas beberapa kelas bandar udara yang ditetapkan berdasarkan kapasitas pelayanan dan kegiatan operasional bandar udara.
Kapasitas pelayanan merupakan kemampuan bandar
udara untuk melayani jenis pesawat udara terbesar dan jumlah penumpang/barang, meliputi: 1.kode angka (code numbery, yaitu perhitungan panjang landas pacu berdasarkan referensi pesawat aeroplane reference field length (ARFL); dan 2.Kode huruf (code lettery, yaitu perhitungan sesuai lebar sayap dan lebar/jarak roda terluar pesawat.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Kebijakan Nasional Bandar Udara Untuk mewujudkan kebijakan nasional bandar udara, digunakan strategi pembangunan, pengoperasian, pendayagunaan, dan pengembangan bandar udara, dalam bentuk: 1.meningkatkan peran bandar udara dan menyiapkan kapasitas bandar udara sesuai hierarki bandar udara dengan memperhatikan tahapan pengembangan dan pemantapan hierarki bandar udara sebagai bandar udara pengumpul (hub) dengan skala pelayanan primer, sekunder, atau tersier dan bandar udara pengumpan (spoke) yang merupakan bandar udara tujuan atau penunjang skegiatan lokal
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
2. pada bandar udara pengumpan dengan peran sebagai pembuka isolasi daerah, pengembangan daerah perbatasan, serta prasarana memperkukuh Wawasan Nusantara, dengan memperhatikan kesinambungan dan keteraturan (connectivity and regularity) angkutan udara; 3. bandar udara internasional di daerah destinasi pariwisata dibangun dan dikembangkan sebagai hub dan pintu gerbang pariwisata nasional, serta bandar udara domestik di sekitarnya berperan sebagai pendorong dan penunjang kegiatan pariwisata;
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
4. bandar udara yang terletak di wilayah koridor ekonomi dikembangkan guna meningkatkan konektivitas ke pusat- pusat kegiatan ekonomi; 5. mengendalikan jumlah bandar udara yang terbuka untuk penerbangan ke / dari luar negeri, dengan mempertimbangkan pertahanan/keamanan negara, pertumbuhan/perkembangan pariwisata, kepentingan/ kemampuan angkutan udara nasional serta pengembangnegeri;
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
6. meningkatkan standar operasi prosedur bandar udara untuk memenuhi ketentuan keselamatan operasi bandar udara, standar teknis dan operasional sesuai klasifikasi bandar udara; dan 7. pada bandar udara pengumpul primer dengan cakupan wilayah tertentu yang telah mencapai kapasitas maksimal dan tidak terdapat kemungkinan untuk dikembangkan lagi, dilakukan kajian dengan mengembangkan konsep sistim bandar udarajamak (multiple airport system).
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Rencana pembangunan dan pengembangan bandar udara untuk mewujudkan kebijakan nasional bandar udara, terdiri atas:
1.bandar udara pad a ibukota provinsi dibangun
atau dikembangkan dengan klasifikasi landas pacu 4D;
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
2. bandar udara di daerah perbatasan negara dan daerah lokasi bencana dan daerah rawan bencana dibangun atau dikembangkan dengan klasifikasi landas pacu 3C untuk dapat melayani pesawat Hercules C-130 dan pesawat berpenumpang 50 orang; dan 3. bandar udara di daerah terisolasi dan di daerah provinsi kepulauan dibangun atau dikembangkan dengan klasifikasi landas pacu 2C untuk dapat melayani penerbangan perintis dengan pesawat berpenumpang 25 orang.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara • Permintaan Indonesia terhadap transportasi udara lebih besar dari yang diperkirakan berdasarkan PDB per kapita yang ada. Ini tidak mengejutkan mengingat geografi kepulauan Indonesia serta jarak yang jauh antara kota- kota besar. Seiring dengan pembangunan Indonesia yang terus berlanjut, pertumbuhan garis dasar (baseline rates) dalam permintaan dapat diperkirakan bertumbuh sebesar 6 hingga 10 persen per tahun. Pengalaman sebelumnya dengan kesepakatan Open Skies mengindikasikan bahwa penerapan kebijakan Open Skies ASEAN dapat menambah pertumbuhan tambahan permintaan sebesar 6 hingga 10 persen lagi.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara • Oleh karena itu, dalam periode segera setelah implementasi Open Skies, pertumbuhan dalam permintaan tanpa kendala akan perjalanan udara internasional di Indonesia, secara optimis, dapat bertumbuh mencapai hingga 20 persen per tahun, tapi sangat memungkinkan akan lebih besar dari 10 persen per tahun.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara • Transportasi udara, adalah sebab sekaligus akibat dari pertumbuhan ekonomi, dalam pertumbuhan ekonomi yang diikuti oleh peningkatan permintaan sehingga menciptakan pertumbuhan lebih besar dan seterusnya. Hal ini secara khusus relevan bagi Indonesia, tempat industri minyak dan ekstraksi (keduanya sangat mengandalkan transportasi udara dibandingkan banyak industri lainnya) menjadi penyumbang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi. Meski demikian, proyeksi peningkatan permintaan terhadap transportasi udara mengasumsikan bahwa kapasitas infrastruktur akan cukup tersedia
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Lalu Lintas Udara
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Open Sky Policy
Bandar udara internasional yang tnasuk dalam
perjanjian ASEAN open sky yaitu : 1.Bandar Udara Internasional Soekarno Hatta, 2.Bandar Udara Internasional Juanda, 3.Bandar Udara Internasional Kualanamu, 4.Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, dan; 5.Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Open Sky Policy ASEAN Open Sky Policy merupakan kebijakan untuk membuka wilayah udara antar sesama anggota negara ASEAN. Singkat kata, ini tidak lain merupakan bentuk liberalisasi angkutan udara yang telah menjadi komitmen kepala negara masing-masing negara anggota dalam Bali Concord II yang dideklarasikan pada KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) ASEAN tahun 2003.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Open Sky Policy • Dalam Bali Concord II disebutkan cita-cita terbentuknya ASEAN Economic Comunity 2020 dengan angkutan udara menjadi salah satu dari 12 sektor yang akan diintegrasikan pada tahun 2010. Kekuatan dari negara- negara ASEAN ini harus segera dipersatukan layaknya Eropa dengan Uni Eropa-nya untuk menghadapi tantangan dan persaingan dari negara besar Asia, seperti Cina dan India. kwt_pertumbuhan lalu lintas udara Open Sky Policy Untuk penerbangan sendiri, tahap-tahap menuju ke arah sana mulai dilakukan, yaitu : 1.Tahun 2008 pembatasan untuk penerbangan antar ibukota negara ASEAN dihapus; 2.Menyusul kemudian hak angkut kargo pada tahun 2009; 3.diikuti hak angkut penumpang tahun 2010; 4.dengan puncaknya ASEAN Single Aviation Market tahun 2015 yang tertuang dalam The ASEAN Air Transport Working Group: “The Roadmap for the Integration of ASEAN: Competitive Air Services Policy”.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Open Sky Policy Sampai saat ini open sky belum bisa dilakukan secara utuh, baik oleh Indonesia, maupun oleh negara anggota ASEAN lainnya. Salah satu pihak yang menjadi penghalang dari diberlakukannya open sky adalah pemerintah dari tiap-tiap negara itu sendiri. Beberapa alasan yang mendasari pemerintah untuk tidak segera memberlakukan kebijakan open sky, adalah: 1.Melakukan perlindungan terhadap pasar dalam negeri 2.Pemerintah berhak mengamankan jalur transportasi udara dengan cara memberlakukan asas cabotage, dimana hanya pesawat-pesawat dalam negeri saja yang berhak mengangkut penumpang dan kargo untuk melayani rute kota-kota di dalam negeri.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Open Sky Policy 3. Menghindari terjadinya perang tarif antar perusahaan angkutan udara. Apabila liberalisasi diberlakukan, maka tarif tiket yang berlaku akan ditentukan oleh pasar dan hal ini tentu saja dapat menimbulkan perang tarif antar perusahaan angkutan udara, dimana harga tiket bisa menjadi sangat murah dan bisa pula menjadi sangat tinggi saat peak seasons karena pemerintah tidak lagi bisa mengendalikan harga tiket. 4. Mempertahankan salah satu sumber pendapatan negara Ruang udara merupakan kedaulatan suatu negara yang harus dijaga. Ruang udara adalah media transportasi udara yang dapat berfungsi sebagai salah satu sumber pendapatan nasional. Negara berhak memberikan pajak bagi pesawat-pesawat asing yang lewat di atas wilayahnya. Apabila liberalisasi diberlakukan, hal ini dapat berpengaruh terhadap berkurangnya sumber pendapatan negara.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Open Sky Policy Menuju Liberalisasi Tidak sedikit yang skeptis mengenai terwujudnya liberalisasi penerbangan ASEAN ini. Mengapa? Karena situasi dan kondisi tiap-tiap negara berbeda. Ada yang sangat maju dan sebaliknya beberapa negara masih dalam tahap membangun bahkan ada yang belum siap sama sekali. Kerjasama bisa menjadi timpang dan akan berakibat kelak satu pihak yang kuat akan memangsa pihak yang lemah.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Open Sky Policy Singapura misalnya, telah jauh-jauh hari diwaspadai akan segera menguasai pasar jika ASEAN Open Sky terwujud. Perdana Menteri Lee Hsien Loong dalam pembukaannya pada 13th ASEAN Transport Ministers Meeting 2007, menganjurkan untuk mempercepat proses tersebut guna semakin meningkatkan perkembangan angkutan udara di regional Asia Tenggara. “Hal ini (percepatan liberalisasi penerbangan) akan menunjukan pada dunia bahwa ASEAN dapat beraksi cepat dalam mewujudkan rencana menjadi tindakan yang konkrit.” begitu tambahnya.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Open Sky Policy Dari sisi pengalaman saja, Singapura telah lama melakukan open sky sejak tahun 1960-an, dimana maskapai asal Eropa, Asia, dan bahkan Amerika Serikat bebas terbang dari dan ke Singapura. Maklum negeri kecil yang memiliki luas kurang dari provinsi Jawa Barat ini tak mungkin mengandalkan pasar domestik saja. Karena itulah Singapura membangun Changi menjadi bandara berstandar internasional dan bercita-cita menjadikannya hub (bandara poros/pusat) dan negara-negara anggota ASEAN sebagai spoke-nya. Layanan Air Traffic Controller (ATC) juga demikian. Changi International Airport sanggup melayani lalu lintas udara di wilayah Asia Tenggara termasuk di wilayah udara Indonesia.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Open Sky Policy Dari sisi maskapai, siapa yang tidak tahu tentang Singapore Airlines (SIA). Dengan keunggulan kualitas dan kuantitas armadanya SIA dapat mewujudkan konsep reciprocal dengan baik. Lebih dari itu SIA dan juga anak perusahaannya Silk Air merupakan flag carrier dan didukung langsung oleh pemerintah Singapura sendiri yang telah menjelma menjadi macan Asia.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Open Sky Policy Hampir semua negara-negara ASEAN memiliki flag carrier. Dengan dukungan keuangan dari pemerintah, persaingan menjadi tidak adil bagi maskapai swasta. Negara seperti Indonesia dengan Garuda Indonesia, Malaysia dengan Malaysia Airlines (MAS) atau Thailand dengan Thai Air diharapkan berlaku transparan dalam hal kebijakan subsidi kepada maskapai nasionalnya. Ini untuk menciptakan persaingan yang sempurna dan menguntungkan.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Open Sky Policy Meskipun demikian, ada pula maskapai swasta yang siap menghadapi tantangan ini. Air Asia dan Lion Air misalnya. Kedua Maskapai swasta ini yang memiliki bisnis jasa penerbangan murah (Low Cost Carrier/LCC) telah melakukan ekspansi ke negara-negara tetangga bahkan sebelum rencana tahap-tahapan ASEAN Open Sky dimulai.Dengan kuantitas armada yang signifikan, keduanya melakukan ekspansi lebih jauh ke wilayah regional Asia Tenggara. Konsep penerbangan bertiket murah dengan cepat mengambil hati konsumen bahkan untuk yang terbiasa menggunakan full service flight sekalipun.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Open Sky Policy Asas cabotage yang diberlakukan di negara-negara ASEAN ternyata bisa dilangkahi dengan menerapkan semacam kecabangan perusahaan di tiap-tiap negara.
Ekspansi fenomenal LCC Air Asia dan Lion Air, bahkan
membuat ketar-ketir maskapai Asia Tenggara yang lebih dahulu beroperasi terutama Silk Air yang dianggap sulit dikalahkan karena didukung oleh SIA. Inilah efek positif dari liberalisasi, konsumen punya kekuasaan memilih dari berbagai banyak pilihan yang tersedia khususnya terhadap harga tiket pesawat yang sebelumnya pada awal 90-an dianggap mahal dan masih berbau monopoli karena persaingan yang masih sedikit.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Open Sky Policy Kesiapan IndonesiaBanyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk pemerintah Indonesia. Dalam target liberalisasi penerbangan ASEAN yang akan direalisasikan paling cepat tahun 2010 dan paling lambat 2015, disediakan fasilitas mekanisme ASEAN -X (baca : ASEAN minus X) dengan X yang berarti negara yang belum siap. Indonesia dapat masuk menjadi negara X karena ini adalah hak tiap- tiap negara anggota dan semua harus menghormati keputusan tersebut.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Open Sky Policy Menteri Perhubungan Freddy Numberi dalam keterangan kepada pers nasional pada Desember 2009 menyatakan bahwa Indonesia adalah pihak yang dirugikan. “Singapura hanya punya 1 bandara, Malaysia punya 6 bandara, kita punya 26 bandara internasional,” tambah Menhub. Ini berarti Indonesia memiliki pintu yang banyak untuk dimasuki dengan mudah pemain-pemain asing. Jumlah bandara direncanakan akan dibatasi apalagi maskapai nasional dinilai pemerintah belum sekuat para pesaingnya.
kwt_pertumbuhan lalu lintas udara
Open Sky Policy Pernyataan-pernyataan ini sesuai dengan Open Sky ASEAN 2015 dalam konsep Indonesia yaitu kebijakan langit terbuka yang harus dilakukan dengan memperhatikan kepentingan nasional, melakukannya secara bertahap dengan menjadi negara X untuk beberapa waktu sambil mempersiapkan diri, termasuk mempersiapkan maskapai nasional agar dapat berdaya saing tinggi. kwt_pertumbuhan lalu lintas udara