Anda di halaman 1dari 25

PROSEDUR MEMBERIKAN INHALASI OKSIGEN

KELOMPOK 6:
1.Christin Sitinjak
2.Megawati Manalu
3.Hotni Simalango

STIKES ST.ELISABETH MEDAN 2020


INHALASI OKSIGEN
A.Pengertian

Inhalasi adalah proses di mana Anda menghirup udara ke paru-


paru. Inhalasimerupakan bagian dari proses pernapasan, dan hal
ini terjadi secara berulang-ulang setiap saat secara otomatis untuk
menunjang kehidupan. Paru-paru Anda akan mengembang dan
berkontraksi untuk memasok oksigen yang akan diedarkan ke
seluruh tubuh dan menggunakan alat kusus seperti nassal kanul
dan masker muka.
Tujuan Umum 
• Meningkatkan ekspansi dada
• Memperbaiki status oksigenasi klien dan memenuhi
kekurangan oksigen 
• Membantu kelancaran metabolisme
• Mencegah hipoksia 
• Menurunkan kerja jantung 
• Menurunkan kerja paru –paru pada klien dengan
dyspnea
• Meningkatkan rasa nyaman dan efisiensi frekuensi
napas pada penyakit paru
Indikasi:
Efektif diberikan pada klien yang mengalami 
1. Gagal nafas
2. Gangguan jantung (gagal jantung
3. Kelumpuhan alat pernafasan
4.Perubahan pola napas.
5.Keadaan gawat (misalnya : koma)
6.Trauma paru
7.Metabolisme yang meningkat : luka bakar
8.Post operasi
9.Keracunan karbon monoksida
Prosedur memberikan inhalasi
oksigen
A.Nassal kanula

Pengertian : Pemberian oksigen pada klien yang


memerlukan oksigen secara kontinyu dengan kecepatan
aliran 1-6 liter/menit serta konsentrasi 20-40%, dengan cara
memasukan selang yang terbuat dari plastik ke dalam
hidung dan mengaitkannya di belakang telinga. Panjang
selang yang dimasukan ke dalam lubang dihidung hanya
berkisar 0,6 – 1,3 cm.
b.Tujuan pemakaian

KANUL
• · Memberikan oksigen dengan konsentrasi relative rendah saat
kebutuhan oksigen minimal
• · Memberikan oksigen yang tidak terputus saat klien makan atau
minum

c. Indikasi
• Klien yang bernapas spontan tetapi membutuhkan alat bantu nasal
kanula untuk memenuhi kebutuhan oksigen (keadaan sesak atau
tidak sesak)
D.kontraindikasi
• Kontraindikasi utama terapi oksigen dengan nasal kanul adalah jalan
napas yang tersumbat, baik akibat trauma hidung, penggunaan
tampon hidung, atau akibat infeksi/inflamasi.
• Kontraindikasi lain nasal kanul adalah pada pasien tanpa hipoksia.
Penggunaan nasal kanul tanpa adanya hipoksia justru akan
menyebabkan kerusakan jaringan akibat peningkatanreactive oxygen
species (ROS).
• Nasal kanul juga dikontraindikasikan pada kondisi dengan kebutuhan 
oksigen lebih tinggi, misalnya pada gagal napas.
Prosedur pemasangan
1.Terangkan prosedur pada klien

2.Atur posisi klien yang nyaman(semi fowler)

3.Atur peralatan oksigen dan humidiflier

4.Hubungkan kanula dengan selang oksigen ke humidiflier dengan aliran oksigen

yang rendah,beri pelicin(jelly) pada kedua ujung kanula.

5.  Masukan ujung kanula ke lubang hidung

6. Fiksasi selang oksigen

7.Alirkan oksigen sesuai yang diingiinkan.


Gambar nassal kanula
Keuntungan dan kerugian nassal kanul
• Keuntungan
1.Toleransi klien baik
2.Pemasangannya mudah
 3.Klien bebas untuk makan dan minum
4.Harga lebih murah

. Kerugian
1.Mudah terlepas
2. Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen lebih dari 44%
3.Suplai oksigen berkurang jika klien bernafas lewat mulut
B. MASKER OKSIGEN
A.Pengertian
Pemberian oksigen kepada klien
dengan menggunakan masker yang dialiri oksigen
dengan posisi menutupi hidung dan mulut klien.
Masker oksigen umumnya berwarna bening dan
mempunyai tali sehingga dapat mengikat kuat
mengelilingi wajah klien.
Macam bentuk masker
a.Simple face mask

adalah mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 40-60% dengan kecepatan aliran


5-8 liter/menit. 

Keuntungan
1.Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari nasal kanula
2.system humidifikasi dapat di tingkatkan

Kerugian
1. Umumnya tidak nyaman bagi klien
2. Membuat rasa panas, sehingga mengiritasi mulut dan pipi
3. Aktivitas makan dan berbicara terganggu
4.Dapat menyebabkan mual dan muntah, sehingga dapat menyebabkan aspirasi
5.Jika alirannya rendah dapat menyebabkan penumpukan karbondioksida
Prosedur pemasangan
•  Terangkan prosedur pada klien

• Atur posisi yang nyaman pada klien (semi fowler)

•  Hubungkan selang oksigen pada sungkup muka sederhana dengan


humidiflier.

• Tepatkan sungkup muka sederhana, sehingga menutupi hidung dan mulut


klien

• Lingkarkan karet sungkunp kepada kepala klien agar tidak lepas

• Alirkan oksigen sesuai kebutuhan.


b.Rebreathing mask mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen 60-80%
dengan kecepatan aliran 8-12 liter/menit. Memiliki kantong yang terus
mengembang baik, saat inspirasi maupun ekspirasi. Pada saat inspirasi,
oksigen masuk dari sungkup melalui lubang antara sungkup dan
kantung reservoir, ditambah oksigen dari kamar yang masuk dalam
lubang ekspirasi pada kantong. Udara inspirasi sebagian tercampur
dengan udara ekspirasi sehingga konsentrasi CO2 lebih tinggi daripada
simple face mask.

• Indikasi : klien dengan kadar tekanan CO2 yang rendah.


Keuntungan

• Konsentrasi oksigen lebih tinggi dari pada sungkup muka sederhana

• Tidak mengeringkan selaput lendir

Kerugian

• Kantung oksigen bisa terlipat

• Menyebabkan penumpukan oksigen jika aliran terlalu rendah


Cara pemakaian :

•  Terangkan prosedur pada klien

•   Hubungkan selang oksigen dengan humidiflier dengan aliran rendah

•  Isi oksigen kedalam kantong dengan cara menutup lubang antara

kantung dengan sungkup

• Atur tali pengikat sungkup sehingga menutup rapat dan nyaman. Bila

perlu pakai kasa pada daerah yang tertekan.

•   Sesuaikan aliran oksigen, sehingga kantung akan terisi waktu

ekspirasi dan hampir kuncup waktu inspirasi


 C.Non rebreathing mask
 mengalirkan oksigen konsentrasi oksigen sampai 80-100%
dengan kecepatan aliran 10-12 liter/menit. Pada prinsipnya,
udara inspirasi tidak bercampur dengan udara ekspirasi
karena mempunyai 2 katup, 1 katup terbuka pada saat
inspirasi dan tertutup saat pada saat ekspirasi, dan 1 katup
yang fungsinya mencegah udara kamar masuk pada saat
inspirasi dan akan membuka pada saat ekspirasi.
(Tarwoto&Wartonah, 2010:37)

• Indikasi : klien dengan kadar tekanan CO2  yang tinggi.


Keuntungan

•   Konsentrasi oksigen hampir  diperoleh 100% karena adanya


katup satu arah antara kantong dan sungkup, sehingga kantung
mengandung konsentrasi oksigen yang tinggi dan tidak
tercampur dengan udara ekspirasi.

• Tidak mengeringkan selaput lender

Kerugian

•  Kantung oksigen bisa terlipat

•  Berisiko untuk terjadi keracunan oksigen

• Tidak nyaman bagi klien


. Persiapan alat 
  Menyiapkan alat antara lain :
  1.  Nasal kanul / masker sederhana / masker NRBM, sesuai ukuran pasien
  2.  Selang oksigen
3.  Tabung oksigen dengan manometernya
4.   Humidifier
  5.    Water steril (aquadest) / air matang / air mineral
6.    Flowmeter (pengukur aliran)
7.     Plester
8.     Gunting plester
9.     Alat tulis

2. Persiapan pasien
    Pembukaan 
a.    Memberikan salam dan memperkenalkan diri
 b.   Menempatkan pasien / keluarga dalam kondisi nyaman dan kondusif

3. Mengonfirmasikan tujuan dan prosedur pemberian terapi oksigenasi 


          Menjelaskan tujuan dan proses pemberian terapi oksigenasi pada keluarga pasien
• 4.  Menilai kesiapan pasien 
        Petugas menyiapkan inform concent untuk ditandatangani

• 5. Prosedur Pemasangan    
   Cara Pemasangan :
1.   Alat-alat didekatkan pasien
2.   Cuci tangan
3. Atur posisi yang nyaman pada klien (semi fowler)
3.   Pasang manometer pada tabung oksigen
4.   Pasang flowmeter dan pastikan alirannya mati terlebih dahulu
5.   Pasang botol humidifier
6.   Sambung selang oksigenasi dengan humidifier
7.   Buka aliran flowmeter untuk mengecek aliran oksigen
8.  Atur aliran oksigen sesuai indikasi
 9.  Pasang alat terapi oksigen pada pasien
10.  Amati respon pasien
 11.  Pasang plester untuk fiksasi
12.  Rapikan pasien dan alat-alat
13.  Dokumentasikan prosedur dan respon pasien
Gambar masker oksigen
Prosedur pemberian inhalasi dosis ukur

inhaler dosis terukur atau lebih sering disebut MDI diberikan


dalam bentuk inhaler aerosol dengan/tanpa spacer dan
bubuk halus (dry powder inhaler) yaitu diskhaler, rotahaler,
dan turbohaler. Pada umumnya digunakan pada pasien yang
sedang berobat jalan dan jarang dipergunakan di rumah
sakit. Cara ini sangat mudah dan dapat dibawa kemana-
mana oleh pasien, 
Pemakaian inhaler aerosol.

Inhaler dikocok lebih dahulu agar obat homogen, lalu tutupnya dibuka à inhaler dipegang tegak,
kemudian dilakukan maksimal ekspirasi pelan-pelan à mulut inhaler diletakan di antara kedua
bibir, lalu katupkan kedua bibir dan lakukan inspirasi pelan-pelan. Pada waktu yang sama
kanester ditekan untuk mengeluarkan obat tersebut dan penarikan napas diteruskan sedalam-
dalamnya à tahan napas sampai 10 detik atau hitungan 10 kali dalam hati. Prosedur tadi dapat
diulangi setelah 30 detik sampai 1 menit kemudian tergantung dosis yang diberikan oleh
dokter. 1
Pemakaian inhaler aerosol dengan ruang antara (spacer).

Inhaler dikocok lebih dahulu dan buka tutupnya, kemudian mulut inhaler dimasukan ke dalam
lubang ruang antara à mouth piecediletakan di antara kedua bibir, lalu kedua bibir dikatupkan,
pastikan tidak ada kebocoran à tangan kiri memegang spacer, dan tangan kanan memegang
kanester inhaler à tekan kanester sehingga obat akan masuk ke dalam spacer, kemudian tarik
napas perlahan dan dalam, tahan napas sejenak, lalu keluarkan napas lagi. Hal ini bisa diulang
sampai merasa yakin obat sudah terhirup habis. 3
Jenis obat inhalasi
dosis ukur
Golongan obat Obat
keras: diharus
menggunakan
resep dokter.
HET Rp 23.500/botol
per April 2019
Kemasan 1 botol @ 5 ml
Produsen Fahrenheit

Indikasi:

Diindikasikan sebagai pengobatan serangan akut penyempitan bronkus (bronkospasme) dan


terapi rutin bronkospasme kronis yang tidak responsif terhadap terapi konvensional.

Dosis awal: 2,5 mg  sebanyak 3-4 kali/hari

Aturan pakai obat


Digunakan dengan cara nebulisasi.

kontraindikasi

Alergi (hipersensitivitas) dan kehamilan dengan risiko aborsi yang mengancam selama trimester
1 dan 2 kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai