Anda di halaman 1dari 26

P3K:

PERTOLONGAN PERTAMA DAN


PENANGANAN DARURAT
Dr. DONI NUGRAHAWATI
OVERVIEW
 Tidak ada seorang pun yang dapat memperkirakan

kapan kecelakaan/ serangan sakit mendadak akan


terjadi.

 Dalam kondisi seperti itu, Anda perlu tanggap akan

situasi gawat darurat.

 Melakukan pertolongan pertama penting dilakukan

sebelum bala bantuan medis datang.

 Dengan peralatan minimal pertolongan pertama bisa

menyelamatkan nyawa seseorang.

 Maka itu ketahui dan pelajari penanganan darurat

untuk pertolongan pertama


Mencegah kematian
TUJUAN
Mencegah agar tidak parah
P3K

Mencegah cacat

Mencegah infeksi
PEDOMAN BAGI PENOLONG
Tenang (jangan gugup)

Perhatikan keadaan korban

Rencanakan jenis pertolongan

Lihat keadaan lingkungan

Tegas dan sungguh-sungguh


Gangguan keadaan umum :
lemas, syok,HAL-HAL
pingsan YANG
PERLU
Luka TINDAKAN SEGERA
Mimisan

Patah tulang
GANGGUAN KEADAAN
UMUM
GANGGUAN KEADAAN
UMUM
 Merupakan gangguan organ vital tubuh seperti pernapasan (tidak teratur/terhenti), syaraf

pusat (menurunnya kesadaran), dan sistem peredaran darah (denyut nadi tidak teratur/hilang)
serta biasanya terjadi bersamaan.
PINGSAN
 Keadaan yang lebih berat dari lemas

 Gejala: badan lemas, tapi tidak ada reflek merespon stimulus kecuali bau

 Penyebab: kurang O2 darah, gangguan syaraf pusat, keracunan, kesetrum, penyakit.

 PERTOLONGAN:

 AMANKAN PENDERITA, BERINGKAN (KEPALA DATAR DAN POSISI KAKI


LEBIH TINGGI DARI KEPALA),
 LONGGARKAN PAKAIAN, TERUTAMA DAERAH LEHER
 BERI BAU-BAUAN MENYENGAT,
SYOK
 Pembuluh darah kurang terisi sehingga aliran terganggu

 Gejala: kesadaran turun, tidak bergerak, pucat, haus, napas tidak teratur, dingin, nadi
cepat, mengantuk.

 Penyebab: Pendarahan, cairan tubuh hilang, sakit hebat

 PERTOLONGAN:
 Rebahkan korban, angkat kaki setinggi 15 - 25 cm meskipun ada kemungkinan kepalanya terluka.

 Buka jalan pernapasan, lakukan penapasan buatan jika perlu. **

 LONGGARKAN PAKAIAN,

 BERI BAU-BAUAN MENYENGAT,

 BILA KORBAN MUNTAH, MIRINGKAN ATAU BALIKKAN KEPALANYA UNTUK


MENCEGAH TERSEDAK.
 SELIMUTI PENDERITA
LUKA /
VULNUS
LUKA / VULNUS
 Luka: terputusnya hubungan jaringan karena suatu sebab :

 Kekerasan tumpul (lecet,memar,robekan)


 Kekerasan tajam (tusuk, iris, bacok)
 Luka bakar
 Luka sengat
HAL YANG HARUS
DILAKUKAN
Hentikan pendarahan (dibalut, dibebat)

Cegah infeksi
(bersihkan luka, tutup luka, bila luka perut organ jangan dimasukkan)

Cegah terjadinya Syok

Cegah kerusakan jaringan lebih lanjut

Percepat penyembuhan (bawa ke dokter)


1. Luka yang berdarah:
Bersihkan dengan air steril dan antiseptik

Tutup luka dengan kasa

2. Luka memar:
Kompres

Istirahatkan

3. Luka karena serangga:


 Beberapa tindakan yang dapat dilakukan segera, yaitu:

 Pada saat lebah madu menyengat, biasanya sengat lebah masih menancap.

 Cabut sengat secara hati-hati menggunakan pisau atau kuku.

 Jangan dipencet karena dapat menyebabkan racun bertambah masuk.

 Cucilah daerah yang tersengat dengan air.

 Kompres dengan air dingin atau es untuk mengurangi penyerapan dan penyebaran racun.
MIMISAN
MIMISAN
 Hidung berdarah atau mimisan dapat disebabkan oleh beberapa hal, misalnya pukulan yang mengenai hidung, iritasi pada
membran mukosa hidung karena berusaha mengeluarkan sesuatu secara berulang dari rongga hidung, atau karena infeksi.
 Apabila menemui hidung berdarah atau mimisan, lakukanlah hal-hal sebagai berikut:

 Mintalah korban untuk duduk dengan badan condong ke depan. Jaga mulut supaya tetap terbuka supaya darah tidak menutup
jalan napas.
 Pencet hidung selama 15 menit. Tekan di bawah tulang hidung pada bagian ujungnya, lepaskan perlahan.

 Jangan biarkan korban mengeluarkan ingus.

 Apabila perdarahan terus berlangsung, pencet hidungnya lagi selama 5 menit dan pastikan korban tidak menelan darah yang
keluar.
 Ambil kain basah atau es yang dibungkus dengan kain. Tempelkan pada hidung dan muka korban untuk mempersempit
pembuluh darah.
 Bila perdarahan berlanjut dan ada indikasi patah tulang, segera bawa ke unit penanganan gawat darurat.
PATAH TULANG
/ FRAKTUR
PATAH TULANG
 Patah tulang umumnya disebut dengan fraktur dan digolongkan menjadi 2 macam, yaitu fraktur tertutup dan fraktur terbuka. Pada fraktur tertutup,
tulang yang patah tidak sampai keluar melewati kulit. Sedangkan pada fraktur terbuka, sebagian atau keseluruhan tulang yang patah terlihat
menembus kulit.
 Jangan memindahkan korban kecuali ada tenaga medis yang berpengalaman, khususnya apabila bagian yang terluka adalah kepala, leher atau
tulang belakang. Jika harus dipindahkan, pastikan bagian yang terluka tidak bergeser atau bergerak karena proses pemindahan. Contohnya, ikat
bagian kaki yang terluka dengan bidai, baru kemudian dipindahkan.
 Korban merasa atau mendengar bunyi patahan tulang

 Bagian yang terluka terasa sakit sekali, terutama saat disentuh atau digerakkan

 Sulit menggerakkan bagian yang terluka

 Gerakan bagian tubuh yang terluka tidak normal atau tidak seperti biasanya

 Terlihat bengkak

 Terlihat ada perubahan bentuk Ukuran atau panjang tulang berbeda dengan pasangan tubuh lainnya

 Bagian tubuh yang luka terlihat membiru


TINDAKAN
Korban ditidurkan
Di jaga agar tidak syok
Jangan digeser jika tidak perlu
Gunakan spalek/kayu/bidai ganjal bagian dalam
dengan kain atau ikat kebadan.
Pendarahan dihentikan
Tidak boleh dibalut
TUJUAN BALUT/BIDAI

 Digunakan dengan tujuan


tulang tidak bergeser
 Bidai harus melampaui
kedua sendi Bidai
diikat dekat persendian
 Bidai terbuat dari
papan , bambu,
karton, dsb
KERACUNAN
KERACUNAN
 Pengertian racun sendiri ialah suatu zat yang apabila masuk ke dalam tubuh dalam jumlah tertentu dapat
menimbulkan reaksi tubuh yang tidak diingikan bahkan kematian.
 Reaksi kimia yang terjadi dapat merusak jaringan tubuh ataupun mengganggu fungsi tubuh.

 Hal tersebut berbeda dengan penggunaan obat dikarenakan reaksi penggunaan obat umumnya sudah
diketahui dan diinginkan,
 Beberapa contoh zat racun antara lain : insektisida (pembasmi serangga), sianida (sering ditemui pada
singkong beracun), logam berat (timah hitam pada asap kendaraan bermotor), bisa binatang (bisa ular,
kalajengking, dsj) ataupun bahan kimia yang bersifat korosif (dapat menyebabkan luka bakar pada
bagian tubuh dalam jika masuk ke dalam tubuh).
PENANGANAN YANG HARUS
DILAKUKAN
 Kurangi kadar racun yang masih ada di dalam lambung dengan memberi korban minum air putih atau
susu sesegera mungkin. JANGAN BERIKAN APAPUN DENGAN GEJALA KLINIS BERAT
!!!
 Tidak disarankan mengeluarkan racun dengan merangsang korban untuk muntah.

 Bawa segera ke ruang gawat darurat rumah sakit terdekat.

 Jangan memberi minuman atau berusaha memuntahkan isi perut korban bila ia dalam keadaan
pingsan.
 Zat asam akan menyebabkan kerusakan lebih parah pada lambung atau esofagusnya jika
dimuntahkan. Sedangkan produk BBM yang dimuntahkan dapat masuk ke paru-paru dan
menyebabkan pneumonia.
KESETRUM

KESETRUM
Listrik tegangan tinggi bisa berakibat bahaya dan fatal jika mengenai tubuh. Apabila pertama
kali melihat orang yang tersengat listrik, sebaiknya bersikap tenang namun tetap waspada.
Jangan menyentuh korban saat listrik masih menyala karena berisiko tersengat juga
 Hal-hal yang dapat dilakukan :

1. Matikan sumber listrik.


2.Sangat penting untuk memindahkan korban dengan hati-hati. Pakailah alas kering seperti koran, papan, selimut, matras
karet atau baju kering.
3.Jangan gunakan bahan-bahan dari besi dan bahan yang basah. Jangan menyentuh korban sampai ia terbebas dari
sengatan.
4.Bila korban tak bernapas, LAKUKAN RESUSITASI!
 C = CIRCULATION  PERIKSA NADI ATAU PEMBLUH DARAH DAERAH LEHER
 A = AIRWAY  PERIKSA JALAN NAPAS APAKAH ADA HAMBATAN
 B = BREATHING  PERIKSA APAKAH DAPAT BERNAPAS SPONTAN
 D = DEFIBRILLATION  CALL FOR HELP AND GO TO ER

Anda mungkin juga menyukai