Anda di halaman 1dari 3

SUPLEMEN MODUL 3

MENGEMBANGKAN BAKAT DAN MINAT

JUDUL : MENGEMBANGKAN MINAT DAN BAKAT REMAJA

PENDAHULUAN :
Belajar ataupun bekerja pada bidang-bidang yang diminati terlebih lagi didukung dengan

bakat serta talenta yang sesuai, akan membawa gairah dan memberi kenikmatan dalam

mempelajari atau menjalaninya. Sayangnya seringkali remaja memilih suatu jurusan

atau bidang studi karena terbawa dan ikut teman-temannya, atau memilih bidang yang

sedang popular, tanpa sempat mencerna lebih dahulu dan memahami bidang yang akan

dipelajari, menjadi apa setelah selesai sekolah ataupun lebih jauh lagi mengenali bidang

pekerjaan seperti apa yang bisa digelutinya sesuai dengan latar belakang

pendidikannya tersebut.

Mengembangkan minat dan bakat bertujuan agar seseorang belajar atau dikemudian
hari bisa bekerja di bidang yang diminatinya dan sesuai dengan kemampuan serta minat

dan bakat yang dimilikinya sehingga mereka bisa mengembangkan kapabilitas untuk

belajar serta bekerja secara optimal dengan penuh antusias. .

Pengertian Bakat
Dalam aktivitas sehari-hari istilah bakat seringkali diinterpretasi secara berbeda-beda,

seperti misalnya untuk menggambarkan kemampuan intelektual yang tinggi, minat yang

menonjol, potensi, kemampuan yang diperoleh karena diturunkan dari orang tua, dan

lain lain.

Bakat (aptitude) adalah kemampuan bawaan yang merupakan potensi yang masih perlu
dikembangkan atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan

keterampilan khusus, misalnya kemampuan berbahasa, bermain musik, melukis, dan

lain-lain. Seseorang yang berbakat musik misalnya, dengan latihan yang sama dengan

orang lain yang tidak berbakat musik, akan lebih cepat menguasai keterampilan

tersebut. Untuk bisa terealisasi bakat harus ditunjang dengan minat, latihan,

pengetahuan, pengalaman agar bakat tersebut dapat teraktualisasi dengan baik.

Etika Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘12 1 Ir. Suprapto M.Si. Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
Tes bakat
Tes bakat bertujuan membantu memberikan gambaran mengenai kemampuan

seseorang di berbagai area minatnya di bidang-bidang tertentu, untuk kemudian

merencanakan dan membuat keputusan mengenai pilihan pendidikan atau pekerjaan.

Melalui tes bakat diperoleh gambaran mengenai berbagai bidang kemampuan dan minat
seseorang. Hasil tes bakat tidak dapat menentukan dengan mutlak pekerjaan atau karir

apa yang harus dijalani, juga tidak untuk menjawab pertanyaan yang sangat khusus,

misalnya ”Apakah saya dapat menjadi seorang sekretaris?”

Tes bakat dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan seperti misalnya:

Apakah saya cocok untuk memilih bidang kedokteran?

Manakah bidang yang lebih baik bagi saya, bidang keteknikan atau kedokteran?

Apakah kelebihan dan kekurangan saya, apabila saya ingin menjadi seorang

akuntan?

Setiap orang mempunyai bakat-bakat tertentu, masing-masing dalam bidang dan derajat
yang berbeda-beda. Guru, orang tua, pembimbing perlu mengenal bakat anak-anaknya

sehingga dapat memberikan pendidikan dan menyediakan pengalaman sesuai dengan

kebutuhan masing-masing.

Mengembangkan minat dan bakat Remaja


Masa remaja merupakan masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Pada

periode ini anak mencapai kematangan fisik dan diharapkan pula disertai dengan

kematangan emosi dan perkembangan sosialnya. Masa ini berlangsung dari usia sekitar

12/ 13 tahun sampai 18-20 tahun yaitu usia sekolah menengah. Karena masa peralihan

maka remaja pada umumnya masih ragu-ragu akan perannya dan menimbulkan krisis

identitas. Remaja sedang mencari ”siapakah saya, apa peran saya?” Dalam usaha

menemukan jati diri yakni mengetahui mengenai kebutuhan-kebutuhan pribadi serta

tujuan yang ingin dicapai dalam hidupnya, maka pengembangan minat dan bakat

remaja menjadi isue yang penting. Dalam mengembangkan kompetensinya remaja tetap

membutuhkan bimbingan bari dari orang tua dan lingkungan rumah maupun sekolah.

Setiap anak memiliki kelebihan dan talenta yang sebagian sudah bisa tampak atau

ditenggarai pada usia dini. Namun tidak jarang pula masih ada kemampuan dan bakat

lain yang baru muncul di usia remaja atau bahkan pada periode perkembangan lebih

Etika Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘12 3 Ir. Suprapto M.Si. Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id
memiliki kebutuhan yang besar untuk berada dan diakui dalam kelompoknya. Hal ini
seringkali membuat remaja mengikuti minat temannya, memilih bidang yang sebenarnya

kurang sesuai dengan bakat serta minat pribadinya. Untuk memilih bidang-bidang yang

akan dikembangkannya, remaja perlu berdiskusi, mencari masukan dan bertukar pikiran

dengan orang tuanya.

Penelusuran minat & bakat secara dangkal


Memperhatikan kelebihan dan minat anak membutuhkan usaha yang serius dan

berkesinambungan. Penelusuran dan penjajakan yang dangkal dapat menyesatkan,

misalnya,

”Saya merasa bakat saya di bidang musik karena saya suka sekali mendengar musik”.

”Saya suka traveling dan kelihatannya menyenangkan menjadi pemandu wisata, bisa

jalan-jalan makanya saya akan memilih sekolah pariwisata”,

”Saya senang masak, lulus SMA saya akan memilih Perhotelan”.

Alasan-alasan untuk memilih studi lanjutan sebagaimana contoh di atas tidak cukup

kuat, dan membutuhkan penelusuran yang lebih jauh, baik untuk bidang studi yang akan

dipilih maupun dari kemampuan, minat serta kepribadian remaja.

Dengan mengembangkan minat dan bakat serta memberikan bimbingan karir sejak dini,

remaja akan semakin menyadari mengenai apa yang ia suka dan mampu lakukan, dan

akan menjadi lebih jelas pendidikan atau pekerjaan apa yang mungkin akan ditekuninya

disertai dengan pemahaman tentang kekuatan dan kelemahannya, sehingga ia bisa

menentukan pilihan yang tepat dan menyiapkan diri untuk menggapai impiannya.

Kepustakaan :
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Inteligensi, Bakat dan ”Tes IQ” . Gaya Favorit
Press, 1986
Lopez, S.J. ; Snyder, C.R., Positive Psychological Assessment. American Psychological
Association, Washington D.C.2003
Semiawan, C ; Munandar, A.S.; Munandar, S.C.U, Memupuk Bakat dan Kreativitas
siswa sekolah menengah. PT Gramedia Jakarta, 1984

SUMBER :
Emilia Naland, M.Si. Psikolog. National Counseling Workshop LK3.
http://literatur.indika.net.id/dwi/ncw/Emilia%20Naland/Mengembangkan%20MINAT%
20&%20BAKAT%20Remaja%20(LK3).doc

Etika Pusat Pengembangan Bahan Ajar


‘12 5 Ir. Suprapto M.Si. Universitas Mercu Buana http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai