Anda di halaman 1dari 23

PROFESIONALIME

GURU

OLEH
DR. RAMLY, M.PD
INSTRUKTUR PLPG RAYON 26
WAWASAN PENGEMBANGAN
PROFESIONALITAS GURU

 Profesi adalah suatu jabatan atau


pekerjaan yang menuntut keahlian.
 Jabatan atau pekerjaan yang disebut
profesi itu hanya dapat dilakukan oleh
orang yang mempunyai keahlian.
 Orang yang mempunyai keahlian adalah
orang yang dipersiapkan untuk
memangku jabatan itu.
 Istilah profesional mempunyai dua makna:
 Pertama, mengacu kepada sebutan tentang
orang yang menyandang suatu
 Kedua, mengacu kepada sebutan tentang
penampilan seseorang dalam mewujudkan
unjuk kerja sesuai dengan profesinya.
 Profesionalisme adalah sebutan yang
mengacu pada sikap mental dalam bentuk
komitmen dari para anggota suatu profesi
untuk senantiasa mewujudkan dan
meningkatkan kualitas profesionalnya.
 Guru yang memiliki profesionalisme tinggi
memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Keinginan untuk selalu menampilkan
perilaku yang mendekati standar ideal.
Ia akan mengidentifikasi dirinya kepada
figur yang dipandang memiliki standar
ideal.
Standar ideal merupakan suatu
perangkat perilaku yang dipandang
paling sempurna dan dijadikan sebagai
rujukan.
b. Meningkatkan dan memelihara citra
profesi.
Ia berkeinginan untuk selalu meningkat-
kan dan memelihara citra profesi
melalui perwujudan perilaku
profesional.
Citra profesi adalah suatu gambaran
terhadap profesi guru berdasarkan
pemikiran terhadap kinerjanya.
 Perwujudannya dilakukan melalui
berbagai macam cara, misalnya
penampilan, cara bicara, sikap hidup
sehari-hari dsb.
c. Keinginan untuk senantiasa mengejar
kesempatan pengembangan profesional,
dngn memanfaatkan berbagai kesempat-
an untuk: (1) mengikuti berbagai kegiatan
ilmiah, seperti lokakarya, seminar, dan
simposium, (2) mengikuti penataran atau
pendidikan lanjutan, dan (3) melakukan
penelitian, membuat karya ilmiah dsb.
d. Mengejar kualitas dan cita-cita profesi, Ia
akan berusaha untuk selalu mencapai
kualitas dan cita-cita sesuai dengan
program yang telah ditetapkan. Ia akan
selalu aktif agar seluruh kegiatan dan
perilakunya menghasilkan kualitas yang
ideal.
e. Memiliki kebanggaan terhadap
profesinya. Guru yang profesionalisme-
nya tinggi akan merasa bangga terhadap
profesi yang dipegangnya, memiliki rasa
percaya diri akan profesinya.
 Profesionalitas adalah sebutan terhadap
kualitas sikap para anggota suatu profesi
terhadap profesinya serta derajat
pengetahuan dan keahlian yang mereka
miliki untuk dapat melakukan tugas-
tugasnya.
 Sebutan profesionalitas lebih meng-
gambarkan suatu “keadaan” derajat
keprofesian seseorang dilihat dari sikap,
pengetahuan dan keahlian yang diperlukan
untuk melaksanakan tugasnya.
 Profesionalisasi adalah suatu proses
menuju kepada perwujudan dan
peningkatan profesi dalam mencapai suatu
kriteria yang sesuai dengan standar yang
telah ditetapkan.
 Dengan profesionalisasi, para guru secara
bertahap diharapkan akan mencapai suatu
derajat kriteria profesional sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan.
 Jabatan sebagai guru dituntut untuk
selalu meningkatkan keprofesionalannya.
Apalagi setelah keluarnya Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 14
Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Ciri-Ciri dan Syarat-syarat Profesi
 pekerjaan yang disebut profesi memiliki
ciri-ciri sebagai berikut.
a. Ada standar untuk kerja yang baku dan
jelas.
b. Ada lembaga pendidikan khusus yang
menghasilkan pelakunya dengan program
dan jenjang pendidikan yang baku serta
bertanggung jawab tentang
pengembangan ilmu pengetahuan yang
melandasi profesi itu.
c. Ada organisasi profesi yang mewadahi
para pelakunya untuk mempertahankan
dan memperjuangkan eksistensi dan
kesejahteraannya.
d. Ada etika dan kode etik yang mengatur
perilaku etik para pelakunya dalam
memperlakukan kliennya.
e. Ada sistem imbalan terhadap jasa
layanannya yang adil dan baku.
f. Ada pengakuan dari masyarakat terhadap
pekerjaan itu sebagai suatu profesi.
Syarat-syarat Profesi
Keguruan
a. Jabatan yang melibatkan kegiatan
intelektual.
b. Jabatan yang menggeluti suatu bidang
ilmu tertentu atau khusus.
c. Jabatan yang memerlukan persiapan
profesional yang lama.
d. Jabatan yang memerlukan latihan
jabatan yang berkesinambungan.
e. Jabatan yang menjanjikan karier hidup
dan keanggotaan yang permanen.
f. Jabatan yang Menentukan Bakunya atau
standarnya Sendiri
g. Jabatan yang Iebih mementingkan
Iayanan dari pada keuntungan pribadi.
h. Jabatan yang mempunyai organisasi
profesional yang kuat dan erat.
 Ada beberapa alasan yang menjadi penyebab
belum kuatnya pengakuan masyarakat terhadap
profesi guru.
a. Masyarakat belum melihat dampak dari layanan
sebagai hasil kerja guru dalam waktu singkat,
proses pendidikan memerlukan waktu yang lama
untuk melihat dampaknya.
Kesalahan dalam proses pendidikan akan
terlihat waktu 20 sampai 25 tahun kemudian,
sehingga bahaya yang ditimbulkan oleh
kesalahan guru dalam proses pendidikan akan
lebih besar daripada bahaya kesalahan seorang
dokter
b. Guru belum mampu menunjukkan
komitmen dan dedikasi sebagai guru yang
menghayati dan mengimplementasikan
tuntutan profesi secara optimal,
Akibatnya setiap orang yang merasa tahu
sesuatu, mengaku mampu menjadi guru.
c. Rendahnya syarat yang dipenuhi oleh
calon guru menyebabkan kualitas guru
masih rendah, sehingga turut
memengaruhi pengakuan masyarakat
terhadap profesi guru.
d. Guru belum kode etik profesinya dan yang
sudah tahun, belum menghayati makna
kode etik profesi dalam implementasinya
sebagai guru di sekolah?
Kenyataan kode etik guru belum akrab
dengan kehidupan guru dan masih
banyak guru yang belum kenal dengan
kode etik guru.
1. Syarat Pribadi
a. Fisik, harus memiliki kesehatan fisik yang
baik, dalam arti tidak memiliki cacat yang
dapat mengganggunya pada saat
melaksanakan tugas sebagai guru.
b. Psikis, yaitu kesehatan rohani yang
optimal dari seorang calon guru.
Keseimbangan dan kematangan
emosional sangat besar pengaruhnya
terhadap keberhasilan guru
c. Watak, yaitu sikap yang baik terhadap
profesi, berdedikasi dan bertanggung
jawab terhadap tugasnya.
Kita sering melihat guru yang datang ke
sekolah hanya kalau ada jam mengajar,
atau datang ke sekolah setelah pukul 9.00
dan pulang sebelum pukul 12.00, atau
sebelum jam pelajaran berakhir sudah
keluar kelas
2. Syarat Akademis
a. Merencanakan pembelajaran, meliputi:
1) merumuskan standar kompetensi;
2) merumuskan alat evaluasi;
3) menentukan materi bahan ajar yang mendukung
pencapaian tujuan;
4) merumuskan strategi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, media, dan sumber belajar;
5) melaksanakan evaluasi formatif dan sumatif; dan
6) melakukan tindakan umpan balik.
b. Melaksanakan pembelajaran, mencakup
pengetahuan dan keterampilan yaitu:
1) keterampilan membuka dan menutup
pelajaran;
2) memilih dan mengorganisasikan bahan
ajar;
3) keterampilan memilih dan menggunakan
strategi pembelajaran dengan metode,
media dan sumber belajar yang tepat;
4) melaksanakan pengelolaan kelas dan
pendekatan terhadap siswa.
c. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut hasil
evaluasi pembelajaran yang mencakup
pengetahuan dan keterampilan dalam:
1) memilih prosedur dan teknik evaluasi;
2) membuat Instrument evaluasi yang baik;
3) melakukan evaluasi dan analisis hasilnya;
dan
4) melakukan tindak lanjut terhadap hasil
evaluasi berupa pembelajaran remedial
atau pengayaan/pendalaman.

Anda mungkin juga menyukai