Anda di halaman 1dari 35

PENGUATAN MODEL PEMBELAJARAN ABAD 21

(Konsep Dasar, Praktik Penyusunan RPP, Analisa


Praktik Pembelajaran)

DIREKTORAT PEMBINAAN GURU PENDIDIKAN MENENGAH R


DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2018
KERANGKA KONSEP DASAR PENDIDIKAN ABAD 21

Sumber: 21st Century Skills, Education, Competitiveness. Partnership for 21st Century, 2008

Kehidupan dan Karir Pembelajaran dan Inovasi Informasi, Media and


• Fleksibel dan adaptif • Kreatif dan inovasi Teknologi
• Berinisiatif dan mandiri • Berfikir kritis menyelesaikan masalah • Melek informasi
• Keterampilan sosial dan budaya • Komunikasi dan kolaborasi • Melek Media
• Produktif dan akuntabel • Melek TIK
• Kepemimpinan&tanggung jawab

Kerangka ini menunjukkan


bahwa proses pembelajaran
tidak cukup hanya untuk
meningkatkan pengetahuan
[melalui core subjects] saja,
harus dilengkapi: (1) life and
career skills, (2) learning and
innovation skills, dan (3)
Information media and
technology skills
KETERAMPLAN HIDUP DAN BERKARIR
PPK
KETERAMPILAN BELAJAR DAN BERINOVASI

4Cs
KETERAMPILAN TEKNOLOGI DAN MEDIA INFORMASI
GLS
CORE SUBJECTS
21 Century Themes
st
IMPLIKASI TERHADAP PEMBELAJARAN ABAD 21

GLS
PPK
4Cs

PEMEBELAJARAN
GERAKAN LITERASI SEKOLAH

Gerakan literasi sekolah Enam literasi dasar, yaitu (1) literasi


dilaksanakan dengan bahasa, (2) literasi numerasi, (3) literasi
mengintegrasikannya dengan sains, (4) literasi digital, (5) literasi
finansial, serta (6) literasi budaya dan
kegiatan kurikuler, kokurikuler kewargaan.
dan ektrakurikuler.
Pelaksanaannya dapat dilakukan
Hasil skor Asesmen Kompetensi Siswa Indonesia
di dalam kelas atau di luar (AKSI)/Indonesia National Assessment Programme
kelas yang didukung oleh (INAP) yang mengukur kemampuan membaca,
matematika, dan sains bagi anak sekolah dasar
orang tua dan masyarakat. menunjukkan hasil yang memprihatinkan. Secara
nasional, yang masuk kategori kurang untuk
kemampuan matematika sebanyak 77,13%,
kemampuan membaca 46,83%, dan kemampuan
Sumber: Kemendikbud, 2017
sains 73,61%.
LITERASI BAHASA
• Literasi baca dan tulis adalah pengetahuan dan kecakapan
untuk membaca, menulis, mencari, menelusuri, mengolah, dan
memahami informasi untuk menganalisis, menanggapi, dan
menggunakan teks tertulis untuk mencapai tujuan,
mengembangkan pemahaman dan potensi, serta untuk
berpartisipasi di lingkungan sosial.
Literasi Numerasi
• Literasi numerasi adalah pengetahuan dan kecakapan untuk (a)
bisa memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan, dan
mengomunikasikan berbagai macam angka dan simbol
matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam
berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari; (b) bisa
menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai
bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.) untuk mengambil keputusan.
LITERASI SAINS
• Literasi sains adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk
mampu mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh
pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta
mengambil simpulan berdasarkan fakta, memahami
karakteristik sains, membangun kesadaran bagaimana sains
dan teknologi membentuk lingkungan alam, intelektual dan
budaya, serta meningkatkan kemauan untuk terlibat dan peduli
dalam isu-isu yang terkait sains.
LITERASI DIGITAL
• Literasi digital adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan
dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat
informasi, dan memanfaatkannya secara sehat, bijak, cerdas,
cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina
komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
LITERASI FINANSIAL
• Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk
mengaplikasikan (a) pemahaman tentang konsep dan risiko, (b)
keterampilan, dan (c) motivasi dan pemahaman agar dapat
membuat keputusan yang efektif dalam konteks finansial untuk
meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu maupun
sosial, dan dapat berpartisipasi dalam lingkungan masyarakat
LITERASI BUDAYA DAN KEWARGAAN
• Literasi budaya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam
memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia
sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan
adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami hak dan
kewajiban sebagai warga masyarakat.
PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
STRATEGI MIKRO DI SEKOLAH

Integrasi ke dalam KBM Pembiasaan dalam kehidupan


pada setiap Mapel keseharian di satuan pendidikan

BUDAYA SEKOLAH: KEGIATAN KEGIATAN


KBM DI (KEGIATAN/KEHIDUPAN EKSTRA KESEHARIAN
KESEHARIAN DI
KELAS KURIKULER DI RUMAH
SATUAN PENDIDIKAN)

Integrasi ke dalam kegiatan


Ektrakurikuler Pramuka,
Olahraga, Karya Tulis, Dsb. Penerapan pembiasaan
kehidupan keseharian di
rumah yang sama dengan
Sumber: Grand Design Pendidikan Karakter, Kemndiknas di satuan pendidikan 17
THE 4 CS
COLLABORATION
Kecakapan terkait dengan kolaborasi dalam pembelajaran
antara lain sebagai berikut
• Memiliki kemampuan dalam kerjasama berkelompok
• Beradaptasi dalam berbagai peran dan tanggungjawab, bekerja secara produktif dengan yang
lain.
• Memiliki empati dan menghormati perspektif berbeda.
• Mampu berkompromi dengan anggota yang lain dalam kelompok demi tercapainya tujuan
yang telah ditetapkan.
COMMUNICATION
 Memahami, mengelola, dan menciptakan komunikasi yang
ekfektif dalam berbagai bentuk dan isi secara lisan, tulisan, dan
multimedia (ICT Literacy).

 Menggunakan kemampuan untuk mengutarakan ide-­‐ide, baik


itu pada saat berdiskusi, di dalam dan di luar kelas, maupun
tertuang pada tulisan.

 Menggunakan bahasa lisan yang sesuai konten dan konteks


pembicaraan dengan lawan bicara atau yang diajak
berkomunikasi.

 Selain itu dalam komunikasi lisan diperlukan juga sikap untuk


dapat mendengarkan, dan menghargai pendapat orang lain,
selain pengetahuan terkait konten dan konteks pembicaraan.

 Menggunakan alur pikir yang logis, terstruktur sesuai dengan


kaidah yang berlaku.

 Dalam Abad 21 komunikasi tidak terbatas hanya pada satu


bahasa, tetapi kemungkinan multi-­‐bahasa.
CREATIVITY
 Memiliki kemampuan dalam mengembangkan, melaksanakan, dan
menyampaikan gagasan-­‐gagasan baru secara lisan atau tulisan.

 Bersikap terbuka dan responsif terhadap perspektif baru dan berbeda.

 Mampu mengemukakan ide-­‐ide kreatif secara konseptual dan praktikal.

 Menggunakan konsep-­‐konsep atau pengetahuan dalam situasi baru dan


berbeda, baik dalam mata pelajaran terkait, antar mata pelajaran, maupun
dalam persoalan kontekstual.

 Menggunakan kegagalan sebagai wahana pembelajaran.

 Memiliki kemampuan dalam menciptakan kebaharuan berdasarkan


pengetahuan awal yang dimiliki.

 Mampu beradaptasi dalam situasi baru dan memberikan kontribusi


 
positif terhadap lingkungan.
CRITICAL THINKING
 Menggunakan berbagai tipe pemikiran/penalaran atau alasan, baik induktif
maupun deduktif dengan tepat dan sesuai situasi.

 Memahami interkoneksi antara satu konsep dengan konsep yang lain dalam
suatu mata pelajaran, dan keterkaitan antar konsep antara suatu mata pelajaran
dengan mata pelajaran lainnya.

 Melakukan penilaian dan menentukan keputusan secara efektif dalam mengolah


data dan menggunakan argumen.
 Menguji hasil dan membangun koneksi antara informasi dan argumen.
 Mengolah dan menginterpretasi informasi yang diperoleh melalui simpulan awal
dan mengujinya lewat analisis terbaik.

 Membuat solusi dari berbagai bermasalahan non-­‐rutin, baik dengan cara yang
umum, maupun dengan caranya sendiri.

 Menggunakan kemampuan yang dimilikinya untuk berusaha menyelesaikan


permasalahan
 Menyusun dan mengungkapkan, menganalisa, dan menyelesaikan suatu masalah.
RENCANA PEMBELAJARAN
PERGESERAN PARADIGMA BELAJAR ABAD 21
DICCOVERY LEARNING
PROJECT BASED LEARNING
PROBLEM BASED LEARNING
PRAKTIK PENYUSUNAN RPP
1. Menentukan jenis kecakapan yang akan dikembangakan
sesuai dengan Kompetensi Dasar (mungkin focus, tidak
pada keempat-­‐empatnya, misalnya berpikir kritis dan
problem solving, atau kolaborasi).
KD 3.1 Mengintepretasi persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk
linear satu variabel dengan persamaan dan pertidaksamaan linear Aljabar
lainnya.
KD 4.1Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variable
 
2. Merumuskan tujuan pembelajaran agar cukup jelas dalam
menunjukkan kecakapan yang harus dimiliki peserta didik.

Melalui pendekatan saintifik dengan menggunakan metode mind


mapping peserta didik dapat mengintepretasi persamaan dan
pertidaksamaan nilai mutlak dari bentuk linear satu variabel dengan
persamaan dan pertidaksamaan linear Aljabar, dan dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan, dengan rasa ingin tahu, pantang menyerah,
serta dapat bekerjasama.
3. Mengembangkan IPK agar dapat mencapai KD dan dapat
mengembangkan karakter kecakapan berpikir kritis dan
pemecahan masalah

3.1…Menyelesaikan pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel


dengan pertidaksamaan linear aljabar lainnya.
4.1. …Membuat model matematika dari permasalahan kontekstual berkaitan
dengan persamaan atau pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear satu
variabel
4.1. … Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan persamaan nilai mutlak
dari bentuk linear satu variabel
 
4. Mengembangkan materi pembelajaran yang relevan.Materi dikembangkan sesuai dengan
karakteristik KD yang mencakup materi yang bersifat factual, konseptual, procedural, dan
metakognitif.Materi-­‐materi tersebut dipilih dan dipilah agar dapat memenuhi mengembangkan
karakter kecakapan yang telah dirumuskan sesuai tuntutan KD.

Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak dari Bentuk Linear Satu Variabel
dengan Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Aljabar Lainnya.
• Konsep Nilai Mutlak
• Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak Bentuk Linear Satu Variabel
• Persamaan dan Pertidaksamaan Nilai Mutlak dari Bentuk Linear Satu
Variabel dengan Persamaan dan Pertidaksamaan Linear Aljabar Lainnya.
5. Mengembangkan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan

 Kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan pengembangan berpikir kritis dan pemecahan masalah
(critical thinking and problem solving skills).

 Kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan pengembangan Komunikasi (Communication skills)

 Melalui kegiatan pembelajaran ini juga peserta didik dapat mengembangkan kecakapan kepemimpinan
(leadership)dengan mengatur jalannya diskusi, sehingga diskusi tetap focus dan dapat memperoleh suatu
simpulan yang bermakna. Untuk selanjutnya peserta didik juga dapat menerapkanpengetahuannya dalam
bentuk suatu karya (tulis, lisan, atau perbuatan) yang berkaitan dengan cara belajar untuk mengerjakan
(learning to do)

 Kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kreatifitas dan inovasi (Creativity and Innovation
skills).

 Kegiatan pembelajaran yang dapat mengembangkan kolaborasi (Collaboration skills)

 Kegiatan pembelajaran yang sekaligus dapat mengembangkan berpikir kritis,kratifitas, dan kolaborasi
ANALISIS PRAKTIK PEMBELAJARAN
 Bagian mana yang sesuai dengan pengembangan berpikir kritis dan
pemecahan masalah ?

 Bagian mana yang sesuai dengan pengembangan Komunikasi ?

 Bagian mana yang sesuai dengan pengembangan kecakapan kepemimpinan ?

 Bagian mana yang dapat mengembangkan kreatifitas dan inovasi ?

 Bagian mana yang dapat mengembangkan kolaborasi ?

 Bagian mana yang sekaligus dapat mengembangkan berpikir kritis,kratifitas,


dan kolaborasi ?
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai